CHAPTER 1

Pada kehidupan kejujuran dan keadilan hanyalah sebuah lelucon bagi adalah kebenaran mutlak yang paling mendominasi. Pada dasarnya seluruh makhluk hidup memakai hukum yang sama yaitu hukum rimba, namun dalam kehidupan umum menyelubungi hukum tsb dengan berbagai kebohongan seperti hal-hal mengenai kebenaran, cinta, perdamaian dan keadilan.

Warning: StrongNaru!GodlikeNaru! GrayNaru!LiveMinaKushi!TYPO! Berantakan! OOCNaru! Gaje! Abal! Mainstream!

Hai aku naruto hanya naruto, marga? Aku tak memiliki nama marga, karena keluarga yang seharusnya menyayangiku malah tak pernah menganggapku. Itu semua karena kembaranku menma namikaze sang jinchuriki kyuubi. Ini bermula saat kami lahir, seorang laki-laki bertopeng menyerang desa menggunakan kyuubi. Di saat itu sandaime-sama menyegel kyuubi pada tubuh menma. Ditambah lagi ramalan konyol dari tetua katak yang mengatakan menma adalah pembawa perdamaian.

Munafik perdamaian itu tidak ada dalam kehidupan nyata, meskipun banyak yang berbicara tentang kedamain, selalu terjadi perang dimana-mana. Aku sudah tak merasakan apa itu kasih sayang sejak berumur 4 tahun. Sejak saat itu, aku mengubah cara pandangku menjadi sangat dewasa dan realistis. Dengan pemikiran dewasa aku mengetahui bahwa dalam kehidupan yang kuat yang berkuasa. Dan mulai saat itu aku melathi tubuhku hingga kebatas maksimal. Entah seberapa keras ku latih tubuh kecilku. Selama ini aku berlatih dan hidup di dalam hutan kematian, aku merasakan bagaimana rasanya bertahan hidup du alam liar. Selain menambah pengalaman bertahan hidup pelatihanku juga meningkatkan kekuatan, respon, dan kecepatan secara drastis.

2 tahun kemudian aku menemukan sebuah gubuk di dalam hutan kematian. Di dalam gubuk tersebut terdapat banyak sekali buku yang tertata rapi dalam rak besar. Kaki kecilku juga menjelajahi gubuk tua itu, sampai aku melihat satu buah yang mempunyai motif aneh. Disamping buah itu terdapat sebuah catatan

' Ini adalah buah setan bertipe logia yang apabila kau memakannya maka kau tak bisa diserang kecuali orang itu menggunakan haki. Buah ini akan memberimu kekuatan api yang sangat kuat tapi konsekuensinya adalah kau tak akan bisa berenang di air manapun dan kau akan menjadi lemah saat kau menyentuh air laut. Pilihlah jalanmu dengan bijak.'

Sebuah seringaian iblis muncul di wajahku saat selesai membaca catatan itu. Dengan ini aku akan berdiri dipuncak kehidupan. Suatu saat nama naruto kan dikenal seluruh negara. Saat namaku disebut seluruh negara kan gemetar, suatu saat pasti aku kan menjadi legenda. Legenda manusia terkuat tanpa chakra di dunia ninja...

#Ujian kelulusan genin

Pagi yang cerah di salah satu desa ninja, konohagakure. Seorang bocah tengah tertidur pulas di sebuah gubuk tengah hutan. Wajah imutnya sangat damai saat tidur.

kriiing! kriiing! kriiing! tik!

Jam weker yang telah disetel membangunkan tokoh utama kita.

Dengan malas ia membuka matanya, mengerjapkan kelopak matanya untuk sesaat hingga nyawanya benar-benar berkumpul. Naruto nama tokoh utama cerita ini melihat jam wekernya

"Hoam...! masih jam 07.45. APAA!? aku terlambat, ini hari ujian kelulusan genin." Kata naruto

Segera naruto melesat menuju kamar mandi melakukan ritual pagi harinya. Kurang lebih 10 menit naruto keluar dari gubuk kecilnya. Dia memakai sebuah jubah merah dengan dalaman berwarna hitam polos, sebagai bawahan naruto memakai sebuah celana jeans hitam. Rambut merahnya dimodel spiky dengan satu rambut mencuat bagai antena (AN : mirip penampilan edward elric di fullmetal alchemist tapi dengan rambut merah yg spiky). dengan cepat ia berlari menuju akademi ninja.

#At akademi

Di akademi tengah diadakan test kelulusan sebagai genin konoha. Seluruh murid akademi tengah berkumpul di training ground. Mereka harap-harap cemas dengan test ini. Dalam test ini ada 2 orang yang dijagokan sebagai murid paling berbakat yaitu namikaze menma dan uciha sasuke. Mereka adalah prodigy dari klannya masing-masing. Kegaduhan terjadi di lapangan saat menma dan sasuke datang ke lapangan test. Para fansgirl dengan sigap langsung mengerumuni sasuke dan menma.

"KYAA MENMA-KUN"

"KYAA SASUKE-KUN"

Begitulah teriakan para fansgirl. Namun teriakan-teriakan tersebut berganti dengan cemoohan dan sindiran tajam saat naruto memasuki area test

"Hey bocah lemah pergilah dari sini"

"Seharusnya ia diusir dari konoha"

Caci makian terus terlontar dari mulut murid lain. Naruto yang mendapat hal tersebut hanya diam membaca bukunya dipojok lapangan. Menma terus memandang naruto sebagai aib keluarga namikaze. Seorang pembimbing yang mempunyai luka melintang di wajahnya berteriak dengan keras.

"DIAAAMMM!"

Seketika suasana di lapangan menjadi sunyi senyap. Pembimbing test itu memanggil satu persatu peserta test. Test yang dilakukan ialah melempar kunai dan shuriken , kawirami, bunshin, dan harus mengeluarkan sebuah jutsu.(AN testnya seperti di canon)

"NARUTO" Panggil pembimbing test.

Hinaan dikeluarkan oleh peserta saat nama naruto dipanggil. Dengan masih membaca bukunya naruto maju ke tengah lapangan. Memegang seluruh kunai dan shuriken di tangan kanannya tanpa mengalihkan perhatian dari buku yang ia baca.

"Mungkin sudah saatnya" Gumam naruto.

Seluruh kunai dan shuriken yang naruto miliki dilempar keudara, dengan gerakan kasat mata naruto menendang seluruh kunai dan shuriken.

STABB!STABB!STABB!

Seluruh kunai dan shuriken menancap pada tengah papan target. Hening, hanya hening selepas naruto melempar kunai dan shuriken.

"Sensei saya tak bisa menggunakan kawirami dan bunshin. Tapi untuk jutsu saya punya satu." kata naruto dengan sopan. Guru test tersebut mengangguk sebagai jawabannya.

melangkahkan kaki kanannya kedepan, kemudian naruto memasukkan buku yang ia baca ke saku celananya. Naruto mengepalkan tangannya dengan erat, percikan-percikan api berkumpul disekitar kepalan naruto.

FLAME TOWER

Sebuah uppercut dilayangkan naruto. muncul menara dari api setinggi 25 meter tercipta di tengah lapangan. Hening, seluruh konoha tengah terjadi keheningan masal melihat jurus yang baru dikeluarkan oleh naruto. Dengan santai naruto kembali duduk dan membaca buku di sakunya seolah-olah tak terjadi apapun.

#at hokage room

Minato namikaze sang yondaime hokage tengah melawan musuh sejati para kage, kertas laporan.

"Sial kertas-kertas ini tak ada habisnya" umpat minato

Kegiatannya dengan kertas-kertas laporan harus terhenti saat melihat sebuah menara api ditengah-tengah konoha.

"Apa yang terjadi?" gumamnya.

Sang yondaime itu pun langsung menghilang dalam kilatan kuning

#akademi

Seluruh peserta diam membisu setelah melihat apa yang telah dikeluarkan oleh aib desa. Seberapa kuat aib itu, mungkin itulah yang dipikirkan seluruh peserta kecuali menma, dia berpikir bahwa ayahnya telah mengajarkan sebuah jutsu yang sangat kuat kepada adik kembarannya.

Tengah tenggelam dalam pikirannya masing-masing harus dibuyarkan oleh sebuah kilatan kuning. Dari kilatan itu muncul minato dengan jubah hokagenya.

"Iruka ada apa ini, tadi aku melihat sebuah jutsu api yang sangat besar. Milik siapa itu iruka?" selidik minato

Orang yang dipanggil Iruka hanya menunjuk seorang bocah yang tengah membaca buku dipojok lapangan. Minato mengalihkan pandangan ke arah yang ditunjukkan oleh iruka. Pupil biru samudranya membulat saat melihat siapa yang ditunjuk iruka.

"Tak mungkin naruto itu tak memiliki chakra, bagaimana dia bisa mengeluarkan jutsu sehebat ini?" Tunjuk minato ketengah lapangan yang sudah hangus.

"Tapi itulah yang terjadi" sahut Iruka."Kalau anda tak percaya tanyalah naruto sendiri hokage-sama." sambungnya.

Merasa masih belum percaya minato mendekati naruto yang berada di pojok lapangan.

"Naruto apa kau yang melakukan ini semua?"tanya minato

Seolah tak mendengarkan naruto terus membaca bukunya tanpa menyahut perkataan minato. Minato mulai geram melihat tak ada tanggapan dari naruto.

"Naruto sebagai hokage dan tou-sa...""Maaf hokage-sama anda memang pemimpin desa ini tapi untuk memanggil dirimu sebagai tou-sanku maka, aku perjelas namaku naruto bukan NAMIKAZE ataupun UZUMAKI NARUTO namaku hanya NARUTO tak lebih." potong naruto

"Naruto tapi kau ini anakku" bentak minato. Diam, tak ada yang mau berkomentar melihat cekcok antara naruto dan minato. Mereka seolah tersihir oleh adegan yang tengah berlangsung.

"Anak kau bilang anak, apakah kau tahu kehidupanku? Apa kau tahu apa yang kusuka dan kubenci? Apa kau pernah melihat kamarku selama 8 tahun ini? Apa kau pernah mengkhawatirkanku selama ini tou-san!?" Hancur sudah seluruh topeng yang dipakai naruto, sekarang hanya emosi campur aduk yang keluar dari kata-kata naruto. Seluruh beban yang ia pendam bagaikan telah ia keluarkan semua. Air mata yang selama ini tak pernah ia keluarkan tumpah dari kelopak matanya. Minato tersentak mendengar penuturan naruto, ia ingin menyangkal akan tetapi minato tak tahu harus menjawab apa.

"Aku, Naruto mulai sekarang dan selamanya tak ada hubungan lagi dengan keluarga NAMIKAZE." sumpah dari naruto menggema di seluruh training ground.

Setelah sumpah yang telah ia ucapkan, naruto pun meninggalkan lapangan test dengan menunduk menyembunyikan ekspresinya saat ini yang begitu kacau. Minato hanya diam terpaku di tempatnya, tak tahu harus berbuat apa sekarang. Pikiran sang hokage ke empat konoha ini tengah bimbang dengan dirinya sendiri. Melihat punggung putra yang telah tak menganggapnya sebagai ayah menjauh dari tengah lapangan

"MATILAH KAU AIB KELUARGA!" sebuah teriakan membuat minato membulatkan matanya saat salah satu anaknya tengah mengeluarkan jutsu original miliknya. Sebuah bola chakra yang terbentuk dari banyak benang chakra yang tak teratur. rasenggan jutsu yang tengah berada di tangan Menma sang jinchuriki kyuubi, yang diarahkan langsung ke Naruto. Namun saat jutsu tersebut mengenai Naruto, tubuh Naruto berubah menjadi kobaran api. Tak pelak jutsu kelas A tersebut menghantam tanah.

BUUMMMMM!

ledakan kecil terjadi saat jutsu tersebut menghantam tanah, yang menimbulkan kawah berdiameter 2 meter dengan kedalaman 1 meter. Naruto yang menjadi sasaran hanya melangkahkan kakinya menuju Menma yang berada di tengah kawah. Tangan kanan Naruto muncul api yang tak terlalu besar namun sangat panas. Api yang menyelimuti tangan Naruto memanjang membentuk sebuah pedang yang tidak terlalu panjang. Pedang api milik Naruto teracung tepat beberapa cm dari leher Menma.

"Menma Namikaze, Dengarkan baik-baik. Aku Naruto tak akan segan-segan membunuhmu saat hal ini terulangi lagi. Camkan itu baik-baik." setiap kata yang dilontarkan Naruto begitu dingin dan sarat akan nada ancaman. Menma yang mendapat ancaman dari Naruto hanya menganggukkan kepalanya. Keringat dingin menyelimuti seluruh tubuh Menma. Naruto menggoreskan pedang tersebut ke leher Menma yang meninggalkan luka bakar yang dangkal namun cukup panjang di leher Menma.

Naruto langsung menghilangkan pedang apinya, dan berniat meninggalkan tempat itu, Namun sebuah tangan menahan bahunya.

"Naruto, apakah kau ingin membunuh saudaramu?" tanya Minato yang tengah memegang bahu Naruto.

Memicingkan sebelah matanya, Naruto menepis tangan Minato dengan kasar.

"Ku katakan sekali lagi, Namikaze-sama. Aku Naruto, tak memiliki hubungan apa pun dengan keluarga anda." tegas Naruto.

Ia pun hendak pergi dari tempat tersebut. Kaki Naruto terbakar dengan cukup besar. Menggunakan api di kakinya, Naruto terbang layaknya jet, meninggalkan lapangan dan Minato yang masih menatap tangan yang tadi telah ditepis oleh Naruto...