Manis

Disclaimer:

Kuroko no Basuke milik Tadoshi Fujimaki.

Fic ini milik saya, saya tidak mengambil keuntungan material apapun dari fic ini.

Warning:

Ficlet (mungkin) atau malah Drabble, Boy x Boy, Fluff.

ENJOY!

Sebuah siang yang tenang di taman belakang sekolah, kalau saja titan kecil Himuro Tatsuya ini tidak merengek rengek meminta permen darinya. Ya—Murasakibara Atsushi, siapa lagi?

"Ayolah Muro-chin.. aku ingin makan yang manis manis.." ucap Murasakibara setengah merengek, Himuro tetap menjaga pokeface-nya. Bahkan dia tidak melirik kearah Murasakibara yang masih merengek kepadanya.

"Muro-chin ayolah, berikan permen itu.." tangan Murasakibara menggapai gapai kearah bungkusan permen yang tengah dipegang oleh Himuro, Himuro tetap terdiam, Murasakibara sampai heran karenanya.

"Muro-chin kenapa sih?" tanya Murasakibara, dirinya berhenti menggapai gapai permen idamannya itu dan duduk tenang memandangi wajah Himuro. Himuro masih terdiam.

Tangan besar Murasakibara kemudian terarah ke wajah tampan Himuro, kedua tangannya diletakkannya di pipi Himuro. Kiri dan kanan, dan mengarahkan wajah Himuro yang tadinya menunduk jadi menatapnya.

"Muro-chin sakit?" tanya Murasakibara kembali, ibu jari kanannya mengusap pipi kiri Himuro, sontak Himuro menunjukkan semburat merah yang sedaritadi ditahannya. Tangannya berusaha menepis tangan Murasakibara.

"Muro-chin—"

"—Hentikan itu, Atsushi." Murasakibara memiringkan kepalanya—bingung.

"Hentikan apa?" manik obsidian Himuro mengerling kearah manik amethyst milik Murasakibara.

"Berhentilah makan makanan manis, nanti kau kena diabetes, aku tidak mau itu terjadi." Murasakibara menatap Himuro. Dirinya ingin mengelak sang pujaan hati namun apa daya?

"Tapi kan aku suka?" Himuro mengerling kesal.

"Pokoknya tidak boleh, aku khawatir padamu tahu!" Himuro setengah berteriak kehadapan Murasakibara dengan wajah yang agak memerah. Muraskibara mendengus geli lalu tertawa kecil.

"Apa sih yang kau tertawakan?" Himuro menatap tidak senang, Murasakibara mengibaskan tangannya diudara.

"Maaf maaf, Muro-chin terlalu manis kalau marah—jadinya, ahahaha.." Himuro merasakan darahnya berdesir lebih cepat dari biasanya ketika melihat Murasakibara tertawa seperti itu.

"A-aku tidak marah kok! Aku hanya kesal!" tukasnya dengan cepat, Murasakibara tidak memperdulikan hal itu dan masih saja tertawa. Dia pun berhenti tertawa ketika Himuro sudah berdiri dan bersiap siap pergi.

"Eeeh, tunggu.. kok malah pergi sih Muro-chin?" Murasakibara menarik lengan Himuro dan Himuro jatuh terduduk dipangkuan Murasakibara.

"Habisnya kau menyebalkan!" Murasakibara mengambil kesempatan menhirup aroma mint dari tubuh Himuro. Dalam keadaan yang seperti ini—tidak apa apa kan?

"Setelah dipikir pikir, Muro-chin lebih manis daripada permen.." wajah Himuro sukses memerah karena ucapan Murasakibara.

"Boleh kan aku memakanmu?" Murasakibara mengerling nakal kearah Himuro yang ada di hadapannya. Himuro membatu. Tidak tahu harus berkata apa.

"Aku anggap itu sebagai 'iya'." Setelah itu, Himuro berteriak.

END

A/N: APA INI. SAYA NULIS APA INI. ASTAGAY SAYA MENISTAKAN DUO PASANGAN MANIS MANIS KUCING INI. /apaan/

Saya tadinya mau bikin yang manis kenapa jadi ambigay begini hastagay. /gay semua/

SAYA MASIH DIBAWAH UMUR UNTUK NULIS ADEGAN LEMON WATDEPAK. TUNGGU 3 TAHUN LAGI OKE. /santai aja kali/

Yaudahlah. *watados* maaf kalau kurang 'memuaskan'. /heh ini lagi/

Review diterima dengan baik ^^ flame—I don't think so ^^