Story By: Rue Arclight Sawatari.
Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.
Rate: T
Genre: Drama/Romance/General.
Warning: Typo, some mistakes EYD, Fanon, AU, semi-OOC, Gender Bender, semi-Crossover.
Main Chara: Reiji Akaba, Shun Kurosaki, Yuuto Kamishiro, Yuugo Shingetsu, Yuuri, Shingo Arclight, Hoshiyomi, Tokiyomi.
Pair: Slight Pendulum/Counterpart/Dart, Prey, slight Bracelet, slight Hoshiyomi x Yuuya.
Tokoh Pendukung: Rue Arclight, Kurohana Akaba, Reira Akaba, Ayu Ayukawa, Futoshi Harada, Tatsuya Yamashiro, Masumi Koutsu, Noburo Gongenzaka.
Pengunjung: Himika Akaba, Yuuya Sakaki, Yuzu Hiiragi, Serena, Michio Mokota, Sora Shiunin, Ruri Kurosaki.
A/N: Ini fic projek yang cukup lama saya kerjakan, dikarenakan temanya mengenai Coffee, entah dari segi jenis hingga tata cara pembuatan. Saya membutuhkan waktu lama untuk menelitinya, sayang sekali saya dilarang orangtua untuk mencobanya. Mengenai rasa, saya hanya dapat mendeskripsikannya menyesuaikan deskripsi yang saya temukan di Internet. Jujur saya, saya paling tidak bisa meminum walau hanya setetes kopi, lambung saya hanya mengizinkan saya meminum atau memakan beberapa jenis minuman/makanan. Saya masih tahap pembelajaran. Mohon, apabila ada kesalahan, tolong dikoreksi. Akan saya pebaiki secepatnya.
xXx
Standart House
xXx
.
.
.
Suatu tempat.
Terletak di tengah kota, tempat yang mudah dijangkau dari perkantoran, sekolah, stadium Maiami, hingga perumahan biasa. Sekilas, nampak seperti cafe biasa, apabila memasukinya, akan berjumpa dengan ruangan berdesain klasik. Ruangannya cukup luas, dengan dekorasi lembut, lantai bertekstur kayu kecoklatan, lampu-lampu ruangan yang disediakan hanya berupa lampu gantung disertai hiasan sederhana. Seringkali tercium aroma dari biji kopi yang menyebar ke seluruh ruangan. Tak jarang pula mereka akan memutarkan musik klasik, atau pada hari khusus menyediakan beberapa penganan manis berupa cookie dari bahan herbal gratis untuk pengunjung.
Coffee Cafe yang bernama Standart House ini menyediakan berbagai macam jenis kopi yang akan menggugah selera para pengunjung, harga yang terjangkau, dan tidak lupa akan terjaminnya kualitas dan kesehatan. Menggunakan bahan alami dan sebisa mungkin tidak menggunakan bahan kimia.
Tunggu dulu, siapa yang dimaksud dengan 'mereka'? Tak lain dan tak bukan adalah tujuh orang pria yang bekerja di cafe tersebut.
Leader, Hoshiyomi dan Tokiyomi. Dua bersaudara yang mendirikan Standart House, barista yang cukup ternama dalam usia mereka yang masih tergolong muda. Hanya saja, Tokiyomi jarang dikenal oleh orang-orang. Tokiyomi lebih sering menjadi chef di dapur, membuat berbagai penganan atau beberapa kudapan seperti pancake, mini cake, cookie, dan roti manis untuk pelanggan. Sedangkan Hoshiyomi, seringkali muncul pada malam hari, pada saat Standart House menjadi bar. Keahliannya sebagai barista, nyaris mencapai primo.
Lantas, siapa yang menjaga Standart House di siang hari? Tak lain dan tak bukan, mereka adalah para pria umur 17 hingga nyaris kepala dua yang bekerja atau sekedar part time di sana. Siapakah mereka?
CEO Leo Corporation, direktur utama Leo Duel School, pemuda berumur 19 tahun berkacamata frame merah, sosoknya sudah sangat dikenal di Maiami City, Reiji Akaba. Siapa sangka? Ditengah-tengah kesibukannya sebagai CEO muda, ia malah ingin belajar menjadi seorang barista. Menurut kabar dari berbagai majalah, alasannya karena CEO tersebut ingin membuat sendiri secangkir kopi hasil racikan tangannya sendiri. Bukan dari racikan orang lain atau sekedar kopi instan, rasa dan sensasinya tentu akan berbeda, 'kan? Itulah yang diincar CEO tersebut.
Tanpa gaji tentunya. Hei, ia sudah kaya raya, untuk apa mendapatkan gaji? Paling ia hanya meminta secangkir kopi dan bersantai di lantai atas pada saat jam istirahatnya, itu sudah cukup baginya. Sayang, ia cenderung jarang menunjukkan ekspresi ramah pada pelanggan, sehingga hanya mendapat peringkat ketiga.
Yang kedua, Shun Kurosaki, barista sekaligus butler stoic yang satu ini mendapat peringkat nomor dua dari belakang. Tidak, bukan, bukan karena wajahnya yang jelek atau apa. Siapa yang tidak tertarik akan tampang dingin nan tajam menusuk, di saat yang sama memikat hati banyak pengunjung yang baru pertama kali bertemu dengannya? Hanya saja, karena sikapnya yang tergolong ketus dan seringkali berkata dingin nan kasar, jelaslah ia tak terlalu disukai oleh pelanggan. Namun, oh, jangan salah. Begini-begini, ia ahli dalam meracik secangkir kopi dengan memakai vacum. Aroma cairan hitam hasil karya tangannya cukup menggoda, tak kalah dengan buatan Hoshiyomi.
Berikutnya, penjaga kasir sekaligus pemula yang ahli dalam membuat Latte Art, Yuuri. Pemuda berumur 17 tahun ini ahli dalam hitung-hitungan, tetapi lamban dalam mempelajari cara meracik kopi, karena itulah ia lebih sering berada di kasir. Namun, sesekali ia meluangkan waktunya untuk belajar meracik bubuk kopi dengan Hoshiyomi, atau membuat Latte Art yang merupakan service gratis dari Standart House. Sayang, pemuda ini cukup licik dan seringkali bermain usil, jadilah ia mendapat peringkat keempat.
Sekedar informasi, Yuuri berasal dari luar negeri, ia memiliki nama lain, tetapi hingga saat ini, ia hanya memberitahukan nama Jepangnya di Maiami. Ah, bukan masalah bagi rekan-rekan satu kerjanya. Bagi mereka yang lebih mementingkan hal lain, tahu nama saja sudah cukup, tinggal akrabkan diri saja.
Lalu, Putra Sulung dari keluarga Arclight, keponakan sekaligus cucu dari ilmuan ternama yang berasal dari Heartland. Ialah, Shingo Arclight, Putra dari pasangan Thomas Arclight dan Rio Arclight. Sama halnya dengan Yuuri, Shingo tergolong lamban dalam belajar meracik kopi, sebagai gantinya, ia ahli dalam membuat kudapan. Berhubung semenjak kecil, Shingo suka sekali memakan penganan manis buatan ibunya, pria yang paling muda di antara penghuni Standart House ini menyukai kegiatan yang berhubungan dengan kudapan. Oleh karena itu, Shingo bekerja sebagai asisten Tokiyomi, walau sesekali ikut menjadi butler melayani pelanggan.
Sialnya, Shingo mendapat peringkat akhir karena sifatnya yang cenderung sangatlah narsis dan terlalu percaya diri. Seringkali bertengkar dengan Yuuto yang merupakan kakak sepupunya.
Si kembar Yuuto dan Yuugo. Mereka saudara tiri, dari ibu yang sama. Aneh memang, karena Yuuto dikenal sebagai anak adopsi Ryouga Kamishiro. Namun, lambar laun, keluarga dan beberapa kenalan Yuuto mengetahui bahwa Yuuto adalah anak tak resmi Ryouga dan wanita yang juga melahirkan Yuugo. Untungnya mereka tak mempermasalahkan hal itu, Yuugo sendiri senang-senang saja dengan keberadaan Yuuto, walau mereka sering bertengkar karena hal sepele.
Walau mirip, Yuuto lebih tua setahun dari Yuugo. Gaya rambut jigrak mirip anak punk justru menjadi ciri khasnya, serasi dengan sikapnya yang kalem, tenang, dan ramah. Ia mendapat peringkat kedua di antara rekannya yang lain. Kekurangannya hanyalah ia seringkali kesulitan membedakan jenis kopi satu dengan yang lain. Terkecuali untuk kopi colombian, teknik racikan filter method-nya cukup baik.
Terakhir, pemuda yang paling periang diantara penghuni Standart House lain, sekaligus saudara tiri Yuuto, yakni Yuugo Shingetsu. Peringkat pertama dari rekan-rekannya, seringkali mendapat tugas berbelanja karena hanya Yuugo yang sering keluyuran di luar cafe. Yuugo begitu cekatan dalam melayani pelanggan, sifatnya yang tergolong ceria dan mudah akrab membuatnya tak banyak kesulitan beradaptasi. Ahli dalam membuat kopi dingin dengan campuran gula, susu, maupun cokelat. Karena itulah pemuda yang hobi mengendarai motor di jalanan ini lebih suka kopi sejenis freddo.
Oke, itulah sekilas pengenalan tentang mereka. Selebihnya akan diketahui bersamaan dengan pengalaman dan berbagai macam kejadian yang akan mereka alami nantinya di Standart House.
xXx
End for Prologue
xXx
Penjelasan tentang nama-nama asing yang mungkin baru diketahui. Mohon koreksi apabila saya salah.
Barista: Barista berasal dari bahasa Itali, bisa juga disebut sebagai bartender. Namun, secara spesifik, barista dapat dikatakan sebagai orang yang bertugas meracik kopi pada sebuah Coffee Shop atau tempat lain.
Primo: Tingkatan kelas tertinggi dalam barista.
Vacum/Filter Method: Metode pembuatan kopi dengan menggunakan alat tertentu, alat ini berbentuk bulat lonjong. Kadangkala juga disebut Siphon. Penjelasan cara memakainya akan saya jelaskan di chapter depan.
Latte Art: Suatu seni kopi, membuat gambar diatas permukaan kopi dengan menggunakan susu atau lainnya.
Colombian: Sejenis kopi.
Freddo: Ice coffee.
Next Chap: Pancake.
