Disclaimer : Udah tahu 'kan Vocaloid punya siapa?

Rated : T (Teen).

Genre : Fantasy, adventure, romance, friendship, family.

Warning : Typo(s), GaJe, fantasy author aneh, abal, dl.

Pairs : Silahkan tebak~


Author's Territorial


Kaito : Aloha, minna-tachi~

Koyuki : Kaito-kun bikin fic baru.

Hoshiro Futago : Go, go, papa!

Kaito : Aku bukan 'papa' kalian…

Hoshiro Futago : Huwee! Mama, papa jahat! *nangis*

Koyuki : Kaito-kun… *kitty + teary eyes*

Kaito : Terserah 'deh… *kalah*

K Family : Happy reading, minna-chama/-san(-tachi)~

Hoshiro Futago : Papa, mama, ayo main~

Koyuki : Iya, Kouri-chan, Kouru-kun~

Kaito : (Sejak kapan aku jadi papa 'coba?)


Don't like? Click back!


Chapter 1 : Azure Fairy.


Normal POV


Di sebuah Negara bernama Diolacov, dimana orang-orang hidup dengan damai. Di Negara ini, tepatnya di sebuah kota bernama Vocasword. Di dalam sebuah kamar bercat biru kehijauan, seorang gadis berambut ocean blue tengah mengguncang tubuh seorang pemuda yang sedang terbaring di atas sebuah kasur.

"Nigaito, bangun! Ini sudah pagi!" ujar gadis itu.

"Hmm… 13 menit lagi…"

Gadis itu menghela nafas pelan. Dia melangkah keluar dari kamar bernuansa hijau itu. Beberapa saat kemudian, dia kembali dengan sebuah gayung berisi air di tangannya.

'Byurr…'

Pemuda berambut hijau tua itu terbangun, tatkala merasakan tubuhnya disiram air. Dia menatap datar ke arah gadis berambut ocean blue itu. Tanpa berkata-kata, ia langsung melangkah keluar dari kamarnya, diikuti gadis tadi dengan senyum mengembang di wajahnya. Pemuda itu langsung menyambar handuk yang bergantung di dekat pintu kamar mandi, dan langsung masuk ke tempat itu.

Gadis tadi melangkah menuju ruang makan. Di sana sudah ada seorang pemuda berparas mirip dengan gadis itu, sedang menyesap teh dari cangkir putih. Tangannya menggenggam sebuah koran pagi. Gadis itu mendudukan dirinya di sebuah kursi kosong. Tangan putih gadis itu mengambil sebuah roti tawar, dan mengolesinya dengan selai strawberry.

"Nee, Onii-san, apakah hari ini waktunya anak itu mencari 'guardian'nya?" tanya gadis itu pada kakaknya.

"Hmm, mungkin saja," ucap pemuda itu tanpa mengalihkan mata dari korannya.

"Memangnya kenapa kalau hari ini, Kaiko-nee?" tanya pemuda hijau yang sudah menyelesaikan acara mandinya.

Gadis itu menengok, "Tidak kenapa-napa 'sih. Hanya saj- KYAA! PAKE BAJUMU BAKA!" pekik gadis itu sambil melembarkan berbagai benda ke arah pemuda hijau itu.

Kenapa? Jelas saja. Pemuda itu muncul tiba-tiba, dengan handuk bertengger di lehernya, dalam keadaan topless (Nigaito FG nosebleed), dan hanya menggunakan boxer. Saudara sekalipun tetap saja memalukan 'kan? Pemuda itu langsung berlari dengan cepat menuju kamarnya untuk menggenakan pakaian.


Saat ini, pemuda hijau dan ocean blue sedang berdiri di depan sebuah pintu gerbang. Pemuda biru mendorong pintu itu. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam pintu itu. Rumput hijau membentang setiap mata memandang. Pohon-pohon berjajar dengan rapi.

"Baiklah, Nigaito, apa kau yakin sudah siap?" pemuda biru itu bertanya kepada laki-laki beriris emerald itu.

"Hai'. Jadi, apa yang harus kulakukan sekarang, Kaito-nii-Kaito-sensei?" tanyanya pada kakak sekaligus gurunya.

Kaito berdehem pelan, "Kau harus melewati jalur ini… dan semoga kau menemukan 'guardian'mu, Nigaito…" ujar Kaito sambil memberikan sebuah peta.

Nigaito menerima peta itu dengan wajah datar, "Oh iya, aku tidak tahu kalau kau sudah membuat pedang?" tanya Kaito pada adik keduanya.

"Oh, ini aku membelinya di blacksmith , kemarin…"

"Oh… Baiklah, semoga kau beruntung."

Kaito meninggalkan Nigaito sendirian di dalam hutan itu. Nigaito menghela nafas pelan, sebelum akhirnya berjalan mengikuti peta yang diberikan masternya. Oh iya, apa kalian tahu apa itu guardian? Sebelum itu, akan author jelaskan tentang Negara Diolacov.

Di kota ini, Vocasword, berdiri beberapa guild. Masing-masing guild dipimpin oleh seseorang, yang disebut master, oleh muridnya. Para master ini memiliki gelar sendiri sendiri. Diamond Guild dipimpin oleh Shion Kaito, julukannya Lord of Diamond. Guild di sisi pesisir kota itu, Amethyst Guild dipimpin oleh Shion Taito, saudara kembar Kaito, dia sering dijuluki Lord of Amethyst. Lalu di kota Vocalance, sebuah guild yang paling terkenal. Guild ini adalah guild teratas, Ruby Guild, dimasteri oleh Shion Akaito, kakak sepupu Kaito, julukannya Lord of Ruby.

Selain itu, ada juga guild yang di pimpin oleh wanita. Contohnya Sapphire Guild yang dipimpin oleh Megurine Luka, Lord of Sapphire. Juga ada Crystal Guild dipimpin Hatsune Miku atau Lord of Crystal. Konon, dua master itu mengalami cinta segitiga dengan Lord of Diamond. Jangan lupa dengan Amulet Guild yang dipimpin oleh… laki-laki setengah perempuan, Kamui Gakupo (Dibunuh Gaku). Mungkin penampilannya tidak meyakinkan, namun teknih katananya sangat hebat, tidak heran ia dijuluki Lord of Amulet. Juga ada Akiyama Yuuma, Lord of Jade, master dari Jade Guild, dia ini mantan murid dari Gakupo. Sebenarnya ada 8 guild. Guild terakhir adalah Emerald Guild. Masternya, Lord of Emerald, sudah lama menghilang tanpa jejak. Sampai saat ini, Emerald Guild tidak mempunyai master, jadi saat ini Negara Diolacov mengadakan turnamen untuk menentukan Lord of Emerald yang baru.

Baiklah, sekaranga soal guardian. Sebenarnya, guardian dibagi menjadi beberapa jenis. Yang pertama, Beast, jenis yang paling banyak jumlahnya. Umumnya berbentuk seperti hewan, tumbuhan, atau monster. Yang kedua Tech, tipe ini terlihat seperti robot atau mesin, jumlahnya lumayan banyak. Guardian Mecha, seperti gabungan antara Beast dan Tech. Lalu Shadow, betuknya bermacam-macam, hanya saja dia seperti bayangan.

Nah, diantara guardian-guardian itu, yang paling langka adalah Fairy. Tipe ini terlihat seperti manusia, hanya saja ukurannya kecil, biasanya hanya sebesar gengaman tangan orang dewasa. Dia biasanya memiliki sayap transparan yang bentuk dan warnanya beragam. Terkadang orang menyebutnya peri. Oh iya, guardian yang belum memiliki master disebut 'stray'. Jadi, kita bisa membuat contract dengan stray. Dan itulah yang akan dilakukan Nigaito.

Para murid dibagi menjadi dua tingkat, Zero dan Knight. Zero adalah tingkat pertama, mereka belajar cara menggunakan senjata dan membuat senjata sederhana. Sedangkan knight adalah tingkat Nigaito sekarang, mereka harus mempunyai guardian sebagai tanda bahwa mereka adalah knight. Jika belum, mereka masih zero.

Back to story, saat ini Nigaito sedang berjalan dengan santai, sanpai-

'Grusak!'

Sesosok berbentuk serigala berwarna perak dengan cakar depan yang sangat panjang.

"Groaaaa!"

Mahluk itu langsung berlari ke arah Nigaito. Dengan cekatan, Nigaito langsung menghindar.

"Stray Beast 'ya? Sepertinya dia tidak menyukaiku, lebih baik kuselesaikan saja…" ujar Nigaito datar sambil menarik pedang di punggungnya.

Stray Beast itu kembali menerjang Nigaito. Dengan cepat Nigaito menebas mahluk itu, lalu melanjutkan perjalanannya, meniggalkan mahluk itu.

"Hah, kenapa sedikit sekali stray yang terlihat?" gumannya pelan.

Dia melihat sekelilingnya sambil berjalan. Sesekali, dia melihat peta yang diberikan oleh Kaito. Tinggal sedikit lagi ia sampai di pintu keluar, namun belum juga menemukan calon guardiannya.

"KYAAA! TASUKETE KUDASAI!"

Dikejutkan oleh sebuah teriakan melengking, Nigaito langsung berlari menuju suara itu. Di tempat asal suara itu, ada banyak stray beast. Mereka kelihatan marah. Seperti menyadari keberadaan Nigaito, stray beast itu langsung menyerangnya. Refleks Nigaito langsung menarik pedangnya, dan menyerang para stray beast itu.

Setelah beberapa lama, pertarungan itu selesai. Nigaito mengelap peluhnya. Melawan sekitar 30-an stray beast, cukup menguras tenaganya.

"Hah? Apa ini?" dia mengambil sebuah benda berbentuk bulat yang tergelak di tanah.

"Ah, pasti salah satu dari mereka menjatuhkan Metal Ore ini… Tapi, siapa yang tadi berteriak?"

Dia menengok ke kanan dan kiri, mencari sumber suara yang meminta pertolongan tadi. Nihil. Ia tidak melihat apapun, atau dia mengira dia tidak melihat apapun.

"Eh?"

Matanya menangkap sesosok berpakaian putih sedang tergeletak di tanah. Dengan cepat dia langsung berlari ke tempat itu. Sedikit terkejut ketika sosok itu mengubah posisinya menjadi duduk. Dia menengok ke kanan dan kiri, lalu menengok ke belakang, Mata azurenya bertemu pandang dengan mata emerald Nigaito.

"Wah! Kumohon jangan sakiti aku! Kumohon!"

Nigaito menatap sosok itu dengan heran. "Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu…" ujarnya dengan nada datar.

"Hontou?" Nigaito mengangguk pelan.

"Nee, apakah kau… Fairy?" tanya Nigaito pada sosok itu.

"Eh! Anoo… eto… kupikir begitu. Lapis Aoki 'desu, yoroshiku," ujar sosok itu ceria dia mencoba berdiri, namun tidak bisa.

"Daijoubu?" tanya Nigaito pada sosok sebesar genggaman tangan itu.

"Aku tidak bisa berdiri…" pemuda bersurai hijau tua itu menatap kaki kecil itu. Sebuah goresan tampak di sana. Kecil baginya, namun besar bagi Aoki.

"Ah! Biar aku membawamu ke rumahku, aku akan mengobatimu di sana, mau tidak?"

"Eh? Apa tidak merepotkan?"

"Tidak 'kok…"

"…Baiklah…"


Kaito POV


Jam sudah menunjukan pukul 3 sore. Hah, lama juga dia. Tak berapa lama, kulihat sosok yang sedang kutunggu berjalan menuju pintu keluar ini. Pakaiannya agak kotor, pasti dia bertarung. Tepat saat sosok itu berdiri di depanku, aku bertanya.

"Bagaimana? Kau tidak mendapatkan guardian 'ya?"

Dia menggeleng pelan. "Tidak, tapi aku mendapatkan ini…" ujarnya datar sambil menunjuk stray fairy yang duduk di bahu kanannya… Tunggu…

Loading…

10%

40%

90%

99%

99,9% (?)

12% (?!)

100%

"APA! STRAY FAIRY!" pekikku kaget saat menyadari sosok kecil berambut azure bergradasi ungu itu.


~ Te-Be-Ce Te-Be-Ce Te-Be-Ce~


Author's Territorial


Kaito : Kelar~

Kouru : Fic fantasy pertamanya papa~

Kaito : -_-

Koyuki : Kaito-kun, 'kok kaya'nya seneng begitu?

Kaito : Seneng? Oh iya, akhirnya Vocaloid 3ku berhasil ku download~ Voice providernya Aoki & Megpoid Power. Padahal, sebernernya aku udah punya Len, cuma kalo belum ada Rin, rasanya nggak afdol. *hah*

Koyuki : ^^"

Nigaito : -.-

Aoki : ^w^"

Hoshiro Futago : R&R, minna-chama~


R&R?

V

V

V