Hi minna,,,...

Kenalin Shi Author baru di dunia perfanfict-an ini. Shi punya banyak karya tapi belum berani ngepublishnya, mungkin ini jadi cerita perdana Shi sebagai Author di ffn. Maaf jika mengecewakan. Ya udah ah sampe di sini aja perkenalannya, kita go ke cerita aja.

3

.

.

2

.

.

1

.

.

Action


THE FATE THAT DOESN'T BELONG TO US

Naruto © Masashi Kisimoto

Warn : Shou-Ai, semi-cannon, OOC, gaje, abal, gak mutu.

A/N : Cerita 100% hasil pemikiran Shi, jika pun ada kesamaan cerita dengan Author lain, Shi minta maaf yang sebesar-besarnya karna Shi tidak ada niatan untuk menjiplak karya-karya Senpai-tachi, itu hanya semata-mata kebetulan yang tidak di sangka-sangka.

.

.


Chapter 1 : Kemenangan dan Kehilangan

Dunia Shinobi

Perang telah usai, dunia shinobi kini bisa bernafas lega dengan matinya Duo Uchiha penyebab perang yang mampu menghancurkan dunia ini, Tobi a.k.a Uchiha Obito dan Uchiha Madara. Kemenangan yang telah di impikanpun kini telah berada di tangan. Tapi meskipun begitu, tampak jelas dari raut para shinobi tidak hanya kebahagiaan karena telah memenangkan peperangan yang tidaklah mudah, tapi jugaraut kesedihan juga tampak jelas di wajah mereka. Pasalnya, perang yang telah berakhir ini banyak memakan ribuan bahkan jutaan korban. Tak ayal anggota keluarga, sahabat, bahkan orang terkasihpun menjadi korban.

Aliansi shinobi semakin terpuruk dalam kesedihan yang mendalam, saat seorang pahlawan, sahabat, seseorang yang memberi harapan dan juga semangat berjuang, seseorang yang sangat berjasa dalam peperangan ini hingga menghantarkan mereka ke depan gerbang kemenangan ini, kini terbujur kaku tak bernyawa. Ya, Uzumaki Naruto telah gugur dalam pertempuran akibat serangan terakhir yang di luncurkan oleh Uchiha Madara sebelum dia tewas.


Gimana-gimana, gak mutu banget bukan ceritanya. Ya udah Review Please,,,...

. nggak ding, scroll kebawah aja yang mau lanjut XD


Di antara para shinobi yang tengah berduka, terlihat seorang pemuda berambut pantat bebek, ayam, itik, angsa, merpati, yah sebangsa unggas gitu deh (Sasuke : oi, Author amatir nyari mati lu? Shi : Hm? Kata siapa Shi mau nyari mati, Shi lagi mau nyari ayam buat di jadiin ayam penyet XD #kabur Sasuke : oi, liat aja nanti pembalasan dari ku Author kurang ajar *insertkillingintens*). Ahem, seperti yang Shi bilang tadi terlihat seorang pemuda yang berambut ― Sasuke : Apa? *deathglare+doublekillingintens*― *glup* yah unik bingitz lah beda dari yang lain, kini tengah mematung mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.


~Waktunya Flashback mas bro~

Kemenangan kini telah berada di depan mata, ketika Uchiha Madara kini tengah berada di tengah ajalnya. Para shinobi kini tengah bersorak ria, menangis terharu setelah melalui hal-hal yang bisa membuat mereka dalam beberapa detik kemudian pindah dunia, sehingga mereka menurunkan pertahanan mereka. Di saat mereka tengah ber-euforia, tanpa mereka sadari dengan sisa kekuatan yang ada, Uchiha Madara meraih pedang kusanagi milik Sasuke yang menancap di dadanya. Tanpa pikir panjang, madara pun melesatkan pedang itu kearah Naruto.

'Jleb'

Dengan kecepatan secepat cahaya, pedang itu melesat dan tepat menembus jantung Naruto. Semua orang yang berada di sana termasuk si emo hanya bisa mematung dan melebarkan mata mereka. Mereka terdiam meregistrasi apa yang barusan terjadi,

Thud

*coughcough*

Dalam waktu seperdetik kemudian, mereka kini melihat pahlawan perang mereka kini tengah berlutut dengan darah yang keluar dari mulutnya serta pedang yang menembus tepat di jantungnya.

"NARUTOOOO..." merekapun tersadar dan langsung berlari ke arah pemuda blonde itu.

Sakura yang telah berada di depan Narutopun kini mengeluarkan chakra berwarna hijau dan bergegas menolong Naruto. Sasuke yang tersadar apa terjadi langsung mengeluarkan hawa membunuhnya dan berbalik menghadap kearah madara berada.

"Sakura," yang di panggilpun menoleh "selamatkan Naruto." Ucap Sasuke dingin. Tanpa menunggu jawaban, Sasukepun pergi untuk menghabisi Madara dan memastikan jika Madara benar-benar mati kali ini.

"Tentu saja, aku tidak aka membiarkan Naruto mati begitu saja." Ucap Sakura lebih kepada dirinya sendiri. Iapun kembali mengalirkan chakranya dan perlahan mengeluarkan pedang dari dada Naruto dengan bantuan yang lain.

*coughcough*

"Naruto bertahanlah," kini intensitas chakra Sakura semakin besar, namun sebuah tangan menghentikannya.

"*cough*, m-mo-mou i-ii S-Sakura-chan. *cough* wa-waktuku sudah t-tidak *cough* a-akan lama l-la-lagi." Ucap Naruto lemah.

"B-baka, jangan banyak bicara dulu, Naruto."

"*smile* Arigatou ne Sakura-chan, *cough*k-kau sudah mau jadi t-teman ku selama ini. Minna *coughcough* aku senang b-bisa bertemu dengan kal-lian semua"

"Berhenti bicara Naruto, kami pasti akan menyelamatkanmu." Pemuda bertato Ai kini menghampiri sahabat pertamanya.

"Gaara," Naruto tersenyum lemah saat melihat siapa yang tiba.

*coughcouchcouch*

"Naruto" Panik melanda mereka ketika intensitas batuk Naruto meningkat.

"Mou i-ini s-sudah waktuny-nya ak-ku untuk pe-rgi. A-arigatou minna, soshite sayonara~."

Kini air mata yang terbendung meluncur dengan bebas dan deras.

Tep

Naruto menoleh untuk melihat orang yang datang, dan ketika ia melihat sang pendatang baru tersebut mata sayunya melembut.

"Sasuke." Naruto mengucapkan kata tanpa suara pada Sasuke.

Entah apa yang di katakan Naruto pada Sasuke, yang jelas hal itu menyebabkan Sasuke melebarkan matanya. Naruto mulai mengalihkan pandangannya kearah langit. Kenangan demi kenangan kini mulai memenuhi kepala Naruto, iapun tersenyum mengingat semuanya. "Saraba jaa~." Dan Narutopun menuutup matanya untu selamanya.

"NARUTOOOO..."


Tes

Tes

Tes Tes

Zzzrrrrtt

Hujan turun membasahi bumi, menyamarkan air mata yang jatuh dari mata sang Uchiha terakhir ini. Terakhir kali dia menangis ketika kematian Uchiha Itachi, dan itu adalah hal yang wajar karena Itachi merupakan keluarganya dan kakak yang paling dia cintai. Tapi sekarang, dia kembali menangis. Menangisi orang asing di kehidupannya, orang yang bukan bagian dari keluarganya, orang yang paling menyebalkan, berisik, dan yang paling di bencinya. Orang yang merupakan rival abadi dan juga sahabat sejatinya. Orang yang paling ingin dia bunuh sekaligus ingin dilindunginya. Orang yang paling di bencinya sekaligus yang paling dia cintai. Satu-satunya orang yang mengeluarkannya dari dalam kegelapan, orang yang memberikannya kehangatan dalam dinginnya kesendirian. Orang yang memberikannya sekali lagi arti keluarga. Orang yang selalu mengingatkannya jika ia masih punya tempat untuk pulang. Orang yang menjadi sahabat pertamanya, orang yang tidak pernah memandangnya sebagai seorang Uchiha, salah satu clan terkuat di Konoha. Orang yang membuatnya melupakan sejenak tentang ambisinya membunuh Itachi. Dia yang merupakan cinta pertama dari Uchiha Sasuke.

Hari ini, seharusnya dia pulang bersama orang yang di cintanya, harusnya dia mengatakan apa yang selama ini dia rasakan setelah semua masalahnya selesai. Tapi pada kenyataannya kini dia sendiri. Kenyataan pahit ketika kau memimpikan bahagia bersama orang yang sangat kau cintai tapi dia malah meninggalkan mu sendiri lagi.

"Baka dobe," gumam Sasuke. "Seharusnya aku yang pertama kali mengucapkannya, bodoh. Kenapa kau malah pergi duluan sebelum aku mengucapkannya. Aku mencintaimu Naruto."

Anginpun berhembus seolah ingin menyampaikan pesan Sasuke kepada Naruto.


"Aishiteru yo Sasuke. Ikiru, ore no tame ni"


A/N : Hahaha, entah kenapa cerita ini bisa jadi yang pertama di publish. Tapi its' okay lah, yang penting udah di publish. Gimana ceritanya, bagus, jelek, apa jelek bingitz? Minna Shi minta masukannya ya.

Review please ^^