- EXO Story ChanBaek Focused -
Tittle = The Protector of the World and the Broken Light
Genre = Romance , Adventure , Fantasy , Yaoi
Rated = M
Characters: EXO members OT12
Pairings: (Focused) Chanbaek
Sulay , Kaisoo , Hunhan , Chenmin , Taoris
Mature content for foul language , dark story , Mental disorder etc.
Summary
Chanyeol, bersekolah di SM High School. Menjadi salah satu member OSIS yg mereka namai EXO. Ia tidak menyangka akan menjadi salah satu dari 'mereka'.
Chapter 1-
Chanyeol terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya terengah - engah. Sekujur tubuhnya merinding dan berkeringat.
" Itu hanya mimpi. Tidak mungkin terjadi" gumamnya pada diri sendiri.
Sudah beberapa hari ini ia bermimpi buruk. Dan mimpi itu pun selalu sama.
Api.
Api yang keluar dari tangannya dan juga sekujur tubuhnya. Bukannya ia percaya atau apa tetapi ia merasa takut dengan mimpi yang dialaminya selalu sama.
Ia melihat jam wekernya. Jam menunjukkan pukul 02.24 . Kemudian Chanyeol bangun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar ke dapur untuk mengambil minuman.
Ia mengambil minuman dengan asal dan meminum semua dengan sekali teguk. Tidak lanjut dengan orang lain karena hanya dia sendiri tinggal di apartemennya.
Orang tua Chanyeol sangat sibuk dengan pekerjaannya begitu juga dengan kakaknya. bahkan, untuk bertemu pun bisa setahun sekali atau lebih parah. Yah walaupun uang jajannya perbulan cukup untuk membeli beberapa mobil sport baru.
Setelah ia membuang tempat minuman ke tempat sampah. Ia kembali lagi ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda.
Berharap bahwa itu mimpi itu tidak akan datang dan tidak akan pernah terjadi.
" Lingkaran hitam di bawah matamu semakin parah saja hyung. Apa kau baik baik saja? "
" Aku baik baik saja. "
" Kau jadi makin mirip Tao, Chanyeol-ah"
" Yeah... Aku tahu "
Sekarang ia sudah berada di sekolah. Dengan Tao dan juga Chen. Berjalan bersama menuju kelas mereka.
Tao adalah lelaki yang berperawakan seram. Memiliki lingkar bawah mata hitam dan ahli Wushu. Namun, dibalik semua itu sebenarnya Tao adalah anak yang manis dan jago aegyeo.
Chen atau yang bernama asli Kim Jongdae ini adalah anak yang berisik, usil, dan lain lain. Chanyeol masih heran kenapa ia dipanggil Chen padahal nama aslinya Jongdae. Katanya sih supaya lebih keren jika dipanggil nama Chen.
" Kenapa bisa? Apa karena kau sering menonton yadong hingga terlalu malam? " ucap Chen yang membuat Chanyeol risih dan juga Tao yang terbatuk.
" Chen. Kau jangan bicara yang aneh aneh " ujarnya kesal. Ini disekolah. Dan ini masih pagi. Tetapi dengan seenak muka kotaknya Chen berbicara seperti itu tanpa ada gangguan sama sekali.
" kenapa? Aku kan hanya bertanya. Kenapa akhir - akhir ini kau sangat sensitif sekali? Seperti gadis sedang PMS saja. Bahkan gadis yang sedang PMS saja tidak sesensitif dirimu" balasnya santai.
" Kau in- "
" KYAAAAA~" Baru saja Chanyeol ingin memarahi Chen tiba - tiba para gadis-gadis di lorong yang sedang mereka lewati itu menjadi ricuh karena kedatangan sebuah kelompok yang dapat membuat semua gadis dan wanita kejang kejang.
"EXO!"
"OPPA JADILAH KEKASIHKU~"
"OPPA SARANGHAE!"
"Ya ampun EXO semakin tampan saja~"
Mereka adalah anggota OSIS dan mereka menamai sendiri dengan sebutan nama EXO. Yang terdiri dari Suho -pria berwajah angelic-, sebagai Ketua OSIS lalu ada Kris -pria berwajah blasteran China-Canada- yang menjadi wakilnya. Dan juga ada Xiumin-pria mungil berwajah chubby-, Luhan-pria yg memiliki doe eyes-, Lay-pria berwajah manis- , D.O -pria mungil yg mempunyai bibir berbentuk hati-, Kai-pria tan yg tampan-, dan Sehun -pria berwajah datar-.
Menurut Chanyeol kelompok itu sungguh kekanakan. Mereka kan anggota OSIS tetapi mengapa mereka mempunyai nama sendiri dan terlihat berkelompok dan juga beberapa anggota -yang menurutnya- tebar pesona. Namun Chanyeol tidak terlalu memusingkannya. Karena menurutnya tidak baik mengurusi urusan orang lain.
Walaupun ia tidak mengurusi urusan orang lain tetapi entah mengapa akhir akhir ini ia selalu sensitif hanya akan hal hal yg sepele.
Ketika mereka berjalan melewati Chanyeol, hampir semua dari kelompok itu melirik mereka bertiga -lebih tepatnya dirinya- Bahkan, Suho menatapnya cukup lama dengan pandangan yg sulit diartikan dan membuat Chanyeol mengerutkan keningnya, dengan cepat suho memalingkan wajahnya.
'kenapa ia menatapku seperti itu? Apa ada yg salah dengan penampilanku?" batin Chanyeol sambil memeriksa penampilannya.
'tidak ah. Penampilanku normal. Kenapa mereka melihatku seperti itu? Mereka tidak suka aku tampan huh? Awas saja kalau mereka lewat depanku lagi. Akan kuhabisi mereka" pikir Chanyeol sensi.
"Kai oppa~ aku membuatkan bekal untukmu~ mohon terimalah~" kata seorang gadis sambil menyodorkan bekal untuk kai yg langsung diterima olehnya.
"Terima kasih manis~" balasnya dengan senyum -smirk- nya dan mengedipkan matanya ke gadis yg telah memberikan bekal itu sambil mengikuti teman kelompoknya yg sudah menghilang di ujung lorong, membuat gadis itu langsung pingsan dan langsung membuat semuanya heboh.
"OH ASTAGA"
"HEI KAU TIDAK APA APA?"
"MANA MUNGKIN IA TAK APA APA KALAU SUDAH DISENYUMI SEPERTI ITU?"
"GADIS INI SUNGGUH BERUNTUNG!"
"CEPAT BAWA DIA KE UKS"
"ASTAGA KAI OPPA AYO KITA JALAN BERDUAAN OPPA"
"YATUHAN JANTUNGKU"
"AKU MELELEH MELIHATNYA"
"KYAAAA KAI OPPA SUNGGUH TAMPAN"
"Haahhh setiap pagi selalu begini. Apa para gadis yg lain tidak mempunyai pekerjaan lain?" keluh chanyeol sambil mengacak rambutnya sebal. Kenapa ia sangat sensitif sekali?
"Setiap hari memang seperti itu hyung. Ku akui mereka memang menawan sih. " balas Tao.
" Kenapa? Kau iri? Walaupun kau juga banyak fans kenapa kau tidak gabung dengan mereka saja? Siapa tau kau makin terkenal dan populer " lanjur chen.
"Untuk apa? Mereka aneh." sewotnya sambil berjalan menjauh dari situ dengan emosi. Meninggalkan kedua temannya yg saling menatap heran.
Chanyeol sedang berjalan keluar kantin setelah membeli minuman. Satu kaleng kopi mampu untuk meredakan emosi yang ia keluarkan tiba tiba tadi. Ia membuka penutup kaleng itu dan meminumnya seteguk. Ia melangkahkan kakinya menuju kelas yang sebentar lagi akan dimulai. Di ujung koridor, ia melihat Tao dan Chen. Ia berjalan menuju temannya, meminta maaf akan emosinya yang ia juga tidak paham kenapa mudah terpancing. Keinginan untuk menyusul kedua temannya itu sirna setelah ia melihat mereka sedang berbicara dengan Kris. Ia melihat dari raut wajah mereka yang terlihat serius. Seakan sedang membicarakan sesuatu yang sangat penting. Setelah Chanyeol melihat itu ia lanjutkan perjalanan tadi menuju kelasnya. Tanpa mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan.
3rd POV
Sekarang waktu jam pelajaran kedua. Semua murid sedang menyimak mata pelajaran yg diajarkan oleh guru mereka di setiap kelas. Terkecuali Chanyeol yg berada di kelas X-3. Ia merasa jengah dengan yg mata pelajaran fisika yg sedang dipelajarinya ini.
'untuk apa kita belajar ini kalau ujung ujungnya tidak dipakai. Apa mengukur volume air akan dipakai di kehidupan sehari hari? Sekolah ini butuh direvisi lagi mata pelajarannya' pikir chanyeol sambil mengacak rambutnya.
"Park Chanyeol. Apa mata pelajaran ku ini terlalu susah untukmu? Kulihat daritadi kau gelisah di bangkumu" tanya sang guru.
Hell, apa maksudnya itu? Aku menyimak daritadi! Kau saja yg tidak becus mengajar.
Ingin sekali ia mengatakan itu. Namun ia tau batas.
"Tidak saem. Maafkan aku" jawab Chanyeol seadanya.
"Baiklah mari kita lanjutkan lagi" lanjut sang guru lalu menjelaskan mata pelajaran yg tertunda.
'Mau dia apa sih? Ingin permalukanku?! Kau bilang aku tidak menyimak?! Guru macam apa kau-oh astaga kenapa aku sensitif sekali akhir akhir ini?!' pikirnya kacau dan kembali mengacak rambutnya lagi.
Beberapa menit kemudian bel tanda istirahat berbunyi. Semua siswa siswi dikelas langsung berhamburan keluar setelah guru memberikan tugas dan keluar kelas.
Chanyeol sedang membereskan mejanyanya ketika kedua temannya memanggilnya.
"Chanyeol-ah ayo ke kantin!" Teriak Chen. Chanyeol bersumpah teriakannya itu seperti Toa. Mungkin ia tidak perlu sound system untuk bernyanyi jika suaranya seperti itu.
"Berisik"
"Hey! Suaraku ini indah tau!" balas chen yg tidak terima dikatakan berisik. Oh ayolah ia hanya memanggil -menurutnya ia tdk teriak- Chanyeol yg terlihat kusut
'mungkin ia menahan hasratnya' begitulah kurang lebih isi pikiran absurd seorang Chen
"Aish! Sudah cukup ayolah hyung kita ke kantin. Aku sudah lapar" lerai Tao. Ia tidak ingin keributan ini menjadi pertengkaran yg tidak berarti.
"Hyung. Kau tidak apa apa? Kau terlihat berantakan" kata Tao ketika mereka bertiga sudah keluar kelas dan berjalan bersama menuju kantin.
"Aku tidak apa apa"
" jutek sekali. Kemana Happy Virus mu itu?" tanya chen
"Entahlah"
Ketika mereka berjalan tao tidak sengaja menyentuh lengan chanyeol.
"Oh astaga hyung! Kau yakin tidak apa apa? Badan mu panas sekali!" seru Tao dan menyocokkan suhu tubuh chanyeol dengan telapak tangannya.
"Sudah kubilang aku tidak apa apa. Ayo ke kantin aku lapar"
"Tapi hyung kau harus ke UKS"
"Tao"
"Oh baiklah tapi setelah ke kantin kau harus ke UKS!"
"Hn"
Tanpa disadari chanyeol. Kedua temannya saling menatap satu sama lain dengan pandangan yg sulit diartikan.
Setelah mengisi perutnya di kantin. Chanyeol langsung berjalan menuju ruang UKS. Padahal ia tidak mau karena merasa sehat sehat saja. Tetapi Tao dan Chen terus memaksa nya untuk beristirahat di UKS.
Tapi ia merasa aneh. Chanyeol tidak merasakan suhu tubuhnya yang panas seperti yang teman temannya bilang. Jika ia panas pastilah ia sudah berbaring dirumah atau merasa tidak enak badan. Namun ia tidak merasakan sakit apapun. Ia dapat bergerak kesana kemari layaknya orang orang ketika sehat.
Chanyeol masih heran sampai sekarang mengapa ia sangat sensitif dan emosian akhir akhir ini.
Semula ia merasakan ini sejak ulang tahunnya yg ke 17 tahun sekitar 7 bulan yang lalu. Ia masih ingat hari itu ketika ia tidak bisa menahan emosinya yg bergejolak. Hanya karena seorang anak Sekolah Menengah Pertama tanpa sengaja menyenggol badan Chanyeol- yg menurutnya itu sengaja- Ia tidak Segan segan untuk memarahi orang itu habis habisan.
Chanyeol terlalu larut dalam pikirannya hingga ia tidak sengaja menyenggol bahu seseorang. Ia merasa seperti Deja vu. Namun dengan orang yang berbeda.
"Maaf" kata seorang yg menyenggolnya sambil lalu.
"Kau kalau jalan lihat pakai matamu" omel Chanyeol kepada seseorang yg menabraknya -ia tabrak-.
"Aku sudah meminta maaf. Lagipula, kau yg menabrakku duluan. Harusnya aku yg marah kepadamu." balas orang itu sedikit tersenyum meremehkan lalu pergi berlalu menjauh darI Chanyeol yang sedang menahan amarah.
PRANG
Sebuah tong sampah terlempar dengan keras menabrak tembok yang berada di dekatnya. Chanyeol mengacak rambutnya lalu pergi menjauh dari tempat itu menuju atap sekolah. Mengurungkan niatnya untuk pergi ke ruang UKS.
Yang tidak diketahui oleh Chanyeol adalah seseorang yang tadi menjauh dari Chanyeol sambil melihat tong sampah dengan pinggiran tong yang terbuat dari besi itu yang awalnya berwarna abu abu berubah warna menjadi merah di sekitar area yang ditendang Chanyeol dan sudah sedikit meleleh akibat tendangan penuh amarah Chanyeol sambil tersenyum.
"Tinggal sebentar lagi" gumamnya lalu segera membereskan tong sampah yang baru saja ditendang Chanyeol.
TBC
Absurd hahahaahahahahahahaahaha
Gimana lanjut gak nih? Wkkwkwkwk aku baru pertama kali nulis ff ini wkwkwk semoga berkenan :)
