PROLOGUE: Why Don't You Play in Hell?

.

.

Rate:

T for safety

Genre:

Tragedy/Horror/Suspense/slight Romance

Disclaimer:

Katekyo Hitman Reborn belongs to Amano Akira

Pairings:

D18, 8059, 6927, PrimoCA.

Warning:

AU. TYL setting. OOC. CharaDeath. Semacam suspense dan gore gagal.

Summary:

Kedatangan sepucuk surat berlabel Varia di kantor intelijen Vongola hari itu merubah segalanya. / "Why Don't You Play in Hell? Selamat datang di neraka, Vongola. Tetaplah bertahan hidup kalau kalian bisa." / "Mengapa... Mengapa kau lakukan permainan bodoh seperti ini!?" "... Apa kau lupa, pembantaian massal Varia 10 tahun lalu?". AU, TYL setting.

.

.


Alaude terkesiap. Bau anyir darah menyesakkan pernafasannya begitu cairan merah kental tersebut mengalir keluar dari luka di lambung Cozart―semua karena pisau milik Bel yang tadi mengukir kasar tubuh rekannya itu. Sang redhead berteriak kesakitan dan berusaha menutup luka itu dengan tangannya. Hal itu malah menyebabkan lebih banyak darah yang mengalir keluar gara-gara tekanan tidak sengaja dari tangannya. Ia meringis. Zat-zat racun dari mata pisau tadi telah sukses menyusup ke dalam peredaran darahnya, siap untuk membusukkan tubuh Cozart dari dalam.

"Cozart! Jangan kau tutup lukamu itu! Kau malah akan memperburuk keadaanmu sendiri!" teriak G dari ujung ruangan, ia masih sibuk menghindari Bel dan pisau-pisaunya. Sesekali ia tembakkan panah miliknya―G.'s Archery, tapi apa daya refleks Bel lebih baik hingga pria blonde itu dapat dengan mudah menghindari hujan panah.

Jeruji besi penjara itu bergetar hebat ketika tubuh Alaude terhempas menabraknya, saat ia menghindari serangan petir dari Levi yang sayangnya masih dapat melukai punggungnya. Ia bisa merasakan punggungnya seakan terbakar setelah terkena serangan Affondo Fulmine tadi. Tak lama kemudian ia bangkit dan berlari ke sisi lain lorong―tepat sebelum serangan petir milik Levi sempat meraih Alaude.

Sembari mengatur nafas, Alaude sempat menganalisa keadaan. "Situasi ini buruk―Cozart tinggal menunggu ajal dan G masih belum bisa mengalahkan bocah pisau itu. Dan minimnya area non-besi maupun yang tidak tergenang air disini merupakan keuntungan besar bagi pria petir itu... Borgolku tidak akan berguna banyak untuk mengalahkannya."

Iris biru es miliknya melirik ke arah jam digital yang dipasang di atas penjara Giotto. Tinggal 10 menit tersisa. Giotto masih sesekali berteriak saat aliran listrik lemah maupun yang benar-benar kuat dari mesin penyiksaan itu dialirkan ke tubuhnya. Borgol kaki itu masih menguncinya erat, dan pergelangan tangannya yang juga dikunci pun tak banyak menolong. Keadaannya akan bertambah buruk jika mereka bertiga tak segera melepaskan tubuh ringkih Giotto dari pasungan―yang ditanam erat di kursi penyiksaan yang dingin.

"Bertahanlah hingga detik terakhir game bodoh ini jika kau masih ingin bertemu Tsuna, Giotto..."

Pikirannya carut-marut. Bahkan berpikir tentang cara bertahan hidup sekarang pun merupakan hal yang hampir mustahil dilakukan. Ia memejamkan matanya, masih berusaha mengatur nafas dan menenangkan otot tubuhnya yang dirasa mati dari tadi. Bayangan seseorang muncul di pikirannya―seorang lelaki bersurai raven yang amat dikenalnya. Yang amat dicintainya.

Yang karena dirinya, ia masih ingin hidup. Selamat dari game neraka ini, dan kembali ke pelukan lelaki itu.

Kembali ke pelukan seorang Alfonso Cavallone.


Awan badai mulai menaungi Vongola HQ. Dalam hitungan detik, rintik hujan mulai turun bergemuruh membasahi bumi. Tsuna menatap cemas ke arah awan badai itu, air mukanya agak pucat. Ia tertegun.

"Kuharap itu bukan pertanda buruk. Semoga Giotto-nii bisa selamat..."

Hujan turun makin deras.


PBA (Pojok Bacot Author):

Fanfic pertama di fandom KHRI, masih berupa prologue. Maaf kalau semacam nggak jelas gini ceritanya. Chapter 1 akan di-update jika anda sekalian mau me-review :D (kayak ada yang mau baca aja). Mungkin ini fic semacam plotless jika dilihat dari prologue, tapi saya jamin bakal lebih jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi di chapter 1. Prologue ini juga sebenarnya cuma potongan dari kejadian di chapter 2 (atau mungkin 3 kalau ternyata nanti kepanjangan).

Dan juga... perkenalan sekilas: Username saya Davenskye, tapi karena ribet panggil aja Rama. Author baru di fandom KHRI, maka dari itu minta bantuannya dari author senior sekalian :) Makasih udah baca. Dan minta review-nya kalau bisa, walaupun saya gak janji bakal update cepat #kabur