Chapter 1
Title : Mr. Lee
Author : Minki Elfishy
Starring :
Lee Donghae
Cho Kyuhyun
Choi Siwon
Kim Kibum
Lee Sungmin
Ft. another kpop icons.
Genre : Romance, Comedy, Yaoi, BL
Rated : T
Summary : Lee Donghae; seorang pria yang disiplin, sangat kaku, dan bahkan menyeramkan, sehingga semua karyawan-karyawannya menjuluki ia dengan nama penyihir.
Hubungan cinta yang ia jalin selalu gagal, karena semua pria memilih mundur karena kepribadiannya.
Hingga muncul seorang pria dalam hidupnya.
Akankah pria tersebut mampu mengubah dirinya?
Minki Elfishy
#######################
Awal pagi yang tampaknya terlihat aneh untuk seorang Lee Donghae. Ia datang memasuki kantornya dengan tampang begitu jutek tanpa senyuman. Sepertinya itu memang karakter asli dalam dirinya kini.
Ia berjalan melewati para karyawannya yang dengan penuh kegugupan menunduk hormat; meskipun semua tindakan mereka itu diacuhkan begitu saja olehnya. Lihat saja sang sekretaris yang dengan tergesa-gesa mengikutinya dari belakang sambil melirik ke setiap karyawan agar memberi hormat kepada bos mereka.
Hingga sekretaris itu berhenti kaget saat Donghae berbalik dan menatapnya tajam.
"Shindong-ssi! Apa yang kau lakukan dibelakangku? Tidak perlu menyuruh mereka semua untuk menghormatiku seperti itu. Sepertinya, mereka semua bukan lagi anak kecil yang harus dituntun untuk melakukan sesuatu." Ucapnya dingin kepada Shindong.
"Ne sajangnim. Nae..ga araesso." Jawabnya terbata. Bagaimana tidak? Tatapan itu sudah cukup untuk membuat semua nyalinya menciut, walaupun tubuhnya begitu besar bak seekor beruang.
"Dan untuk kalian semua…." Donghae berkata lagi dan berhenti sejenak. Dengan ajaib semua tempat dan keadaan disitu semuanya menjadi membeku seakan mereka semua sedang berada di kutub utara. Ini dikarenakan semua karyawan kini mengalami sebuah ketakutan yang besar kalau saja sang direktur mungkin saja akan memecat mereka sekarang juga. Tapi, anggapan mereka itu salah, karena,,;
"Selamat pagi, dan lanjutkan tugas kalian dengan benar." Ucapnya mantap dan langsung berlalu menuju ke ruangannya dengan diekori oleh Shindong, sang sekretaris.
"Ne sajangnim.." sahut mereka bersama-sama.
"Aigoo.. Dia itu kejam sekali seperti penyihir saja. Pantas saja semua namja dan yeoja menghindarinya." Kata seorang karyawan dengan nada sedikit berbisik. "Yakk Yoona! Neo michin geoni? Apa kau mau kita semua dipecat oleh Lee sajangnim? Jaga kata-katamu itu. Huh!" sahut Taeyeon sambil menutup mulut Yoona dengan gemasnya.
"Isshh! Kau ini! Memang benar kok. Sudahlah, aku mau menyelesaikan laporanku dulu." Balas Yoona sambil berlalu menyenggol taeyeon.
"Aissh! Neo jinjja!" Taeyeon berdecih.
Kembali ke Donghae yang kini keluar dari lift bersama Shindong dan menuju ruangannya. Tapi, saat hendak menuju ruangannya, ia melihat salah seorang karyawannya yang diketahui adalah Kim Ryeowook sedang asyik menelpon di koridor. Matanya mulai menyipit dan ia pun berjalan mendekati Ryeowook yang mungkin tak menyadari kehadirannya. Ryeowook terus saja mengoceh ditelpon dan melemparkan kata-kata sayang; mungkin saja dia sedang menelpon kekasihnya.
"Ehmm" Donghae dan berdehem dan membuat Ryeowook terkaget setengah mati, ia bahkan hampir saja menjatuhkan ponselnya.
" A.. A… A… Ssss…S.. Lee Sajangnim. Anda sudah tiba ya?" ucap Ryeowook gugup tak karuan.
"Mwohaneungeoya?" Donghae bertanya balik.
"A..a.. naega halmonim. Ne, nenekku sedang sakit. Jadi aku menelpon untuk memastikan keadaannya." Jawab Ryeowook membohongi.
"A… Geureuh. Nenekmu sedang sakit ya? Bisakah kita menjenguknya sebentar saat waktu makan siang?" aku ingin sekali menjadi direktur yang sedikit peduli dengan keadaan keluarga karyawanku. Bagaimana?" ucap Donghae dengan nada sedikit lembut dibarengi dengan sebuah senyuman.
Mungkin itu bukanlah sebuah senyuman yang mempesona atau memancarkan kehangatan, melainkan sebuah senyuman iblis yang sudah dihafal oleh Ryeowook selama beberapa waktu ini.
Ryeowook pun dengan bingungnya harus mengatakan apa. Tentu saja kan dia bingung? Dia hanya ingin mengelabui Donghae yang jelas-jelas kini sedang membawanya ke dalam sebuah permainan; dimana pastinya ia akan kalah oleh direkturnya itu. Karena ia tahu, selain memiliki wajah yang manis, direkturnya itu juga begitu cerdas dalam berbagai situasi. Tapi sayangnya, kepribadiaannya itu begitu menyeramkan.
Karena tak bisa berkelit lagi akan kebohongannya itu, Ryeowook pun lalu berlutut dihadapan Donghae dan memegang kedua kakinya sambil berkata,
"Mianhaeyo Lee sajangnim.. jeongmal mianhaeyo. Sebenarnya yang kutelpon itu bukan nenekku, tapi itu namjachinguku; Yesung hyung. Aku benar-benar minta maaf. Tolong maafkan aku."
Donghae yang melihat itu hanya diam dan menarik napasnya dalam, ia kembali merenung akan nasibnya yang belum menemukan belahan jiwanya. Lama dalam pemikirannya sendiri, ia tak menyadari kalau Shindong dan ryeowook kini tengah memperhatikannya. Hingga ia tersadar dan mulai berbalik untuk menuju ruangannya.
"Sudahlah. Kau ku maafkan. Tapi ini yang pertama dan yang terakhir." Katanya singkat sambil berjalan dan masuk ke dalam ruangannya.
Ryeowook yang melihat itu lalu berdiri kembali dan merapikan baju yang dikenakannya. Sementara Shindong dengan asyiknya menatap wajah Ryeowook dengan begitu teliti; seakan tak ingin melewatkan pesona nan indah dari seorang namja imut di depannya kini.
Ryeowook yang menyadari itu lalu menunduk hormat dan berlalu menuju meja kerjanya.
"Aigoo. . Yeppo.. Neomu johae." Shindong beralun merdu dengan perasaannya kini.
-Mr. Lee-
"Aigoo… ige mwoyeo? Kau mau meracuni aku ya?" kata sang kepala koki sambil membuang kembali makanan yang ada dalam mulutnya.
"A…a..ahjussi. ini.. ini.. aku akan membuatkan yang baru untuk anda."ucap seorang koki dengan nada khawatir.
"Geummanhae! Siwon-ssi! Hari ini kau kupecat!" jawab kepala koki dengan nada membentak.
"Ne? Ahjussi.. keugae andweyo." Siwon berusaha menghalangi jalan sang kepala koki.
"Cepat bereskan barang-barangmu dan keluar dari sini! Se…ka…rang!" Kepala koki berkata keras dan melewati Siwon yang masih berdiri terpaku di tempatnya sekarang.
Ia pun melangkahkan kakinya menuju dapur dan membereskan semuanya disana. Setelah semuanya telah ia bereskan, ia pun pergi dengan perasaan sedih dan kecewa.
Di perjalanan, ia menggerutu dan terus saja menyesali kesalahan yang ia lakukan siang tadi. Ia menyesal karena terlalu banyak menaruh garam dalam masakannya. Ia pikir, itu akan memberi sedikit penangkal untuk menjaga kesegaran ikan yang ia masak nanti. Namun sayang, hal itu malah membuat ikan yang ia masak malah menjadi begitu asin; bahkan hampir sama bila kita meminum air laut.
Hari demi hari ia lalui dengan mengunjungi setiap restoran dan melamar disana agar dapat dipekerjakan untuk menjadi koki. Tapi memang nasibnya selalu kurang beruntung. Setiap percobaan yang selalu ia bayangkan akan menjadi percobaan yang begitu sukses, malah membuatnya selalu didepak keluar dari setiap restoran yang ia datangi.
Karena kasihan melihat keadaan sang kekasih yang begitu terpuruk sekarang, Sungmin; kekasih seorang Choi Siwon pun memberi saran agar sang kekasih kembali melanjutkan sekolahnya untuk menjadi seorang dokter. Maklum saja, Siwon ini adalah seorang mahasiswa kedokteran tingkat 3 di sebuah universitas. Anehnya, ia malah kini sibuk mengejar cita-citanya yang begitu ingin menjadi koki terkenal.
"Siwon-ah.. apa tidak sebaiknya kau kembali saja melanjutkan sekolahmu itu? Menjadi koki itu bukanlah hal yang mudah."Sungmin berkata sambil menyandarkan kepalanya dipundak Siwon yang mereka kini tengah duduk di halte bus.
"Araesso Minnie hyung. Tapi, aku ingin sekali bisa menjadi koki yang hebat seperti seorang Kim Kibum. Aku ingin bisa memasak semua jenis makanan dari berbagai Negara. Karena menurutku, memasak itu menyenangkan." Siwon berkata serius sambil melihat gedung yang ada didepannya.
"Ne Siwon-ah. Naega aresso. Tapi, apa tidak sebaiknya kau selesaikan dulu sekolahmu itu?"balas Sungmin dengan nada lembut.
"Aku tahu. Tapi? Maukah kamu membantuku sekali ini saja hyung? Lagipula, bila aku berhasil nanti, ini semua akan baik untuk masa depan kita berdua."Siwon membalas dengan mantap.
"Terserah kau saja. Lalu apa yang bisa aku lakukan untukmu?" Sungmin kini bertanya.
"Tolong ya hyung. Aku ingin sekali bekerja menjadi koki di restoran tempat kau bekerja sekarang."
Ya benar, Sungmin kini menjadi seorang manager di sebuah restoran yang bernama Le Sommet.
Siwon menginginkan kekasihnya itu merekomendasikannya untuk bisa bekerja disana. Sungmin kini tengah berpikir, hingga Siwon mengagetkannya.
"Eottokkhe hyung?" Siwon bertanya penasaran.
"Aissh! Araesso." Jawab Sungmin sambil tersenyum. Siwon yang mendengar itu langsung memeluk Sungmin erat; Sungmin pun membalas pelukan itu dengan eratnya.
"Gomawoyo Minnie hyung. Kau memang namjachingu terbaik untukku." Kata Siwon sambil memeluk kembali tubuh Sungmin.
Mereka berdua pun terus saja berpelukan di halte bus tersebut.
-Mr. Lee-
Sementara itu di tempat lain, seorang Lee Donghae kini tengah menjalani kencan butanya. Tampaknya ia masih sendirian, mungkin ia sedang menunggu orang yang akan menjadi teman kencannya malam ini.
Ia terus memperhatikan jam yang dikenakannya. Dengan kacamata minus dan tampilan pakaiannya yang serba hitam, ia melihat kesana kemari hingga ada sebuah tangan melambai kearahnya.
Sang pemilik tangan itu kian mendekati mejanya dan mulai duduk menghadapnya.
"A…. joesong hamnida Lee-ssi. Aku sedikit telat tadi. Perjalanan tadi cukup macet." Ucap pria itu sambil menyengir kearah Donghae.
"Kau terlambat 6 menit 22 detik." Donghae menjawab dengan nada datar. Maklum saja, ia adalah orang yang tepat waktu. Ini diakibatkan ia adalah direktur dari sebuah perusahaan iklan; JK group. Jadi menurutnya, waktu 6 menit itu sudah terlampau lama untuk beberapa iklan dalam sekali tayang.
"Mianhaeyo Lee-ssi. Apa kau sudah pesan makanan? Kalau belum, ayo kita pesan sekarang." Pria itu berbicara mengalihkan seraya memanggil seorang pelayan.
Mereka berdua kini makan saat pesan makanan mereka telah dihidangkan.
"Choggio.. nuguseyo?" Donghae bertanya seraya memotong steak yang ada dihadapannya.
"A.. geureuh. Naneun Ok Taecyeon imnida." Ucap Taecyeon sambil setengah menyengir.
Tapi, cengirannya itu malah tidak membuat sesuatu perubahan di wajah seorang Lee Donghae, Ia tetap saja bersikap datar. Disetiap perkataannya, Taecyeon sesekali menyengir dan hal itu lantas kini membuat Donghae muak. Donghae lalu berdiri dan berkata,
"Terima kasih atas makanannya. Aku pamit duluan. Silahkan anda lanjutkan." Donghae pun hampir saja berlalu kalau saja Taecyeon tidak menahannya.
"Maukah besok kau berkencan denganku lagi?"
Perkataan itu sontak membuat Donghae berbalik dan lihatlah ada banyak kembang api yang sedang meletup-letup disamping kepalanya (khayalan Donghae ni).
Bagaimana tidak? Baru kali ini ada orang yang mau melanjutkan kencan keduanya. Padahal, biasanya semua pria yang pernah kencan dengan ia sebelumnya akan berlari menjauh dan langsung menghilang dari tatapannya.
Donghae pun kembali duduk dengan sebuah senyuman yang mungkin lebih dipaksanya; ia jarang tersenyum, jadi begitulah.
Setelah menyelesaikan makanan mereka, Donghae dan Taecyeon pergi ke kasir untuk membayar bon.
Tiba-tiba disana, Donghae melihat ada seorang pelayan yang digoda oleh seorang pria berjas. Semulanya, ia berusaha mengacuhkan. Tapi, titik kesabarannya sudah habis. Ia pun berjalan menghampiri meja pria itu dan memelintir tangannya. Pria itu mengerang kesakitan, lalu Donghae mengakhiri itu dengan satu tendangan telak didada pria tersebut.
Donghae pun berbalik menuju kasir, dan ia kaget saat menemukan Taecyeon sudah tak berada disana lagi.
Donghae berjalan keluar restoran dan melihat Taecyeon yang sedang terburu-buru menyalakan mobilnya dan melaju, menjauhi Donghae yang masih berdiri di depan restoran dengan tatapan kesal.
Karena begitu stress akan gagalnya rencana kencan keduanya kali ini, Donghae melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak tahu harus berpikir apalagi. Disatu sisi, Siwon sedang memegang tangan Sungmin untuk berjalan menyeberang. Donghae yang masih kesal akan Taecyeon, kini harus dibakar rasa kesalnya lagi karena melihat sepasang kekasih sedang berpegangan tangan yang seolah mengejeknya.
Ia pun dengan sengaja menginjak gasnya lagi, dan saat itu Siwon yang kaget akan gerakan aneh dari mobil itu langsung memeluk Sungmin dan menariknya ke belakang.
Mobil Donghae kini telah melewati mereka berdua dan tanpa ia hiraukan lagi makian dan cacian yang keluar dari mulut Siwon.
Esok harinya, Siwon sudah mulai bekerja di sebuah restoran Perancis bernama Le Sommet, tempat Sungmin bekerja. Dan kelihatannya, orangtua dan adiknya Minho sengaja makan malam disana sekaligus untuk melihat kerja anak mereka.
(Orang tua Siwon juga memiliki restoran, tapi restoran makanan cina), merasa kurang paham dengan menu berbahasa perancis yang ada di depan mereka, kedua orangtuanya memutuskan untuk melihat tempat kerja Siwon dulu.
Sementara itu, Sang koki yang sedang kesal karena makanan yang dibuatnya hanya dicicipi sedikit oleh pelanggan. Ia mulai bertanya kepada semua koki yang ada disitu untuk mencoba makanannya itu.
Nasib buruk lagi buat Siwon sekarang, entah apa yang ada diotaknya sekarang; ia malah memberi saran yang lebih mengarah kepada sebuah kritikan. Alhasil sang koki marah dan melemparkan makanan tersebut kearah Siwon. Untung saja ia segera menunduk, tapi malangnya Kim Heechul; ibu Siwon yang harus menyaksikan suasana tempat kerja anaknya. Ditambah lagi, ia harus mendapat tempokan makanan di wajahnya. Merasa tidak terima akan hal ini, Heechul pun berkelahi dengan koki tersebut. Dan….. Siwon kini harus dipecat lagi dari pekerjaannya itu.
-Mr. Lee-
Kini Siwon sudah kembali ke rumah dan disidang oleh orangtuanya. Masa-masa kokinya kini berakhir sudah. Ia diputuskan untuk kembali meneruskan kuliah kedokterannya.
Entah apa yang ia pikirkan lagi, esoknya pada saat hendak mengisi formulir pendaftarannya, ia mengurungkan niatnya dan menyobek kertas itu.
Saat berada dalam keadaan yang rumit, Siwon pun menemui teman baiknya Yunho. Ia menceritakan semua keinginannya dan meminta Yunho untuk merahasiakan hal ini dari orang tuanya.
Disisi lain, Yunho kini terancam dipecat kalau saja ia tidak bisa mendapat seorang pria untuk melakukan kencan buta.
"Siwon-ah. Jebal… bantu aku sekali ini saja. Aku akan merahasiakan hal itu dari orangtuamu."
Ia memohon agar Siwon membantunya menyamar; reputasi namja yang akan dicarikan pasangan kencan ini sudah terlanjur terkenal menakutkan banyak namja lain.
"A.. okay hyung.."
Akhirnya, Siwon menyetujui untuk membantu Yunho.
-Skip Time-
Malam kencan itupun tiba, dan lihatlah namja manis yang tengah gelisah menunggu calon kencannya malam ini. O..o…O, ternyata namja manis itu adalah seorang Lee Donghae.
Pantas saja Yunho menyerah dan hampir terancam dipecat.
Tiba-tiba Siwon muncul dan menyapa Donghae dengan lembutnya. Donghae yang tidak ingin acara kencannya ingin gagal lagi, mulai membuka ponselnya dan membaca tips-tips untuk menghadapi pria dengan ramah. Ia pun berusaha tersenyum dan terlihat lembut.
Tapi hampir saja, waktu seorang pelayan datang dan tak sengaja tersandung kaki Siwon; air yang dibawakan pelayan itu tumpah dan menyiram wajah Donghae. Dengan amarah yang ditahannya, Donghae pun melepaskan kacamatanya dan menggoyangkan rambut brunette-nya yang basah. Siwon sejenak terpesona akan keindahan wajah seorang Lee Donghae. Ia dengan buru-buru menyodorkan tissue kearah Donghae dan disambut dengan lembut oleh namja di depannya itu.
"A.. Gomapsseumnida." Donghae berterima kasih atas kebaikan Siwon.
"Ne, Cheonma." Siwon membalasnya dengan sebuah senyum yang begitu indah terukir di wajahnya.
Pesanan pun datang dan mereka berdua pun makan sambil berbincang-bincang.
Rupanya Donghae sudah mulai terbiasa dengan keadaan ini sekarang. Siwon kini tengah memperkenalkan dirinya; ia mengaku sebagai seorang dokter muda.
Donghae kelihatan mulai tertarik kepada Siwon. Tapi, saat Siwon menceritakan tentang organ kelamin (penis); Donghae tersedak dan alhasil ia menyemburkan makanan yang ia makan ke wajah Siwon.
Siwon hendak marah, tapi niatannya itu hilang seketika saat ia mengingat perjanjiannya dengan Yunho.
"Joesongeyo Siwon-ssi. Aku terlalu kaget saat kau membicarakan hal itu tadi. Maafkan aku." Donghae berkata sambil mengambil tissue dan menyerahkannya kepada Siwon.
Entahlah apa yang terjadi selanjutnya,….
-Mr. Lee-
Hari pun berganti dengan begitu cepatnya. Hingar binger akan adanya koki baru di Le Sommet telah didengar oleh Siwon. Ia pun menanyakan siapa koki baru itu karena penasaran. Betapa terkejutnya ia saat tahu kalau koki baru itu adalah Kim Kibum; sang koki yang sangat diidolkannya. Diapun memaksa Sungmin untuk mempertemukan mereka.
Tapi sayangnya, kokinya sedang sibuk.
Di lain pihak, Donghae kini sedang menuju restoran Le Sommet karena ia diundang kesana untuk acara penyambutan koki baru.
Ia sendiri heran mengapa ia bisa diundang kesana.
Setelah beberapa saat berada dalam perjalanan bersama sekretaris dan 3 karyawan lainnya, mereka kini tiba di restoran perancis itu.
Donghae memasuki restoran itu dan kemudian ia disambut hangat oleh Sungmin dan para pelayan lain.
Ia kaget seketika saat seseorang datang memeluknya dan berkata,
"Welcome Donghae-ssi. Kau sama sekali tak berubah."ucap Kibum senang. Donghae yang mendengar itu hanya terdiam tanpa ekspresi.
"Omo! Dia tampan sekali." Ucap salah karyawan Donghae terpesona.
Akhirnya, setelah lama berbincang, Donghae pun mulai mengingat kalau Kibum ini adalah teman semasa ia masih duduk di bangku SMA. Ia hanya heran karena Kibum sudah banyak berubah sekarang.
Di tempat lain, Siwon sedang bekerja keras mengantarkan pesanan kepada pelanggan mie cina ayahnya. Maklum saja, mie cina ayahnya sangatlah terkenal disana.
Ia mengendarai motornya dengan box makanan yang ia letakan di belakang motor matic-nya. Selama perjalanan, ia dikejutkan dengan sebuah mobil putih yang memotong paksa jalannya. Siwon marah dan mulai mengejar mobil itu. Ia terus saja berteriak agar mobil itu berhenti.
Tapi apa yang terjadi; ia dikejutkan kembali dengan munculnya sebuah mobil hitam di tikungan.
Tabrakan pun tak dapat dihindarkan. Siwon jatuh terpental ke depan dan semua pesanan mie yang ia bawa tumpah dan berceceran di jalan.
Pengemudi mobil itu turun dan mendekati Siwon, guna memastikan kalau Siwon tidak kenapa-kenapa.
Siwon yang masih tergeletak pun mulai berdiri dan melepas helmnya. Pengemudi itu kini berdiri di belakang Siwon.
" oh.. Ahjussi.. Joesongeyo. Jeongmal mianhaeyo.." pengemudi itu terus saja berucap dan menunduk.
Siwon yang mendengar itupun berbalik dan hendak memarahi pengemudi tersebut.
Tapi rasa marahnya hilang seketika saat pengemudi itu mengangkat wajahnya.
"Omo!" Siwon berkata sambil terkejut.
"Neo! Siwon-ssi?" Pengemudi itu berkata tak kalah kagetnya sambil melihat penampilan Siwon.
"Donghae-ssi?" ….
-To be continued-
Mind to Review?
Please..
Gomawo
고마워
