Title : Found You

Genre : Romance Drama

Rate : T

Cast : Siwon Kyuhyun OC

Warning : typo bertebaran 'mungkin' .. eyd ga jelas

Note : Maafkan saya yang lagi-lagi membawa ff baru.. tapi readersdeul tenang aja, saya tetap akan menuntaskan semua ff ini sampai end. :)

.

.

Found You

.

.

Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu sejak dulu. Sampai sekarang aku belum mengatakannya karena... yah, karena berbagai alasan. Dan alasan utamanya adalah karena aku takut.

Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan?

Apakah kau akan menerima pengakuanku?

Apakah kau akan percaya padaku?

Apakah kau masih akan menatapku seperti ini?

Tersenyum padaku seperti ini?

Atau apakah justru kau akan menjauh dariku?

Meninggalkanku?

Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagaimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu.

Jangan pergi dariku.

Tetaplah di sisiku.

.

.

.

.

.

Seoul, Korea Selatan

"hah, akhirnya kau menjawab teleponku juga. Aku sudah mencoba menghubungi mu berkali-kali selama tiga hari terakhir."

Kata-kata itu menerjang gendang telinga Siwon bahkan sebelum ia sempat berkata "Hallo". Ia bahkan juga belum sempat benar-benar menempelkan ponselnya ke telinga.

Mengenali suara sahabatnya di ujung sana, Siwon tertawa dan berkata,

"Lee Donghae, aku tahu kau rindu padaku, tapi tolong kecilkan sedikit suaramu. Aku tidak mau orang-orang yang ada di dekatmu berpikir kita pacaran atau semacamnya. Kau mungkin sudah terbiasa dengan gosip gay, tapi aku tidak."

Donghae tertawa hambar mendengar racauan siwon.

"Lucu sekali," katanya datar.

Siwon berdiri menghadap kaca jendela besar di kantornya, menatap jalanan Apgujeong-dong di bawah sana. Jalanan cukup ramai, orang-orang dalam balutan jaket tebal beraneka warna berjalan di sepanjang trotoar dan mobil-mobil berseliweran di jalan raya. Pemandangan yang sangat biasa.

Pemandangan sehari-hari yang sering kali diabaikan kebanyakan orang. Namun Siwon menyukainya. Ia suka mengamati keadaan di sekitarnya, setiap pejalan kaki dan setiap mobil yang lewat.

"Sebenarnya aku tahu kenapa kau meneleponku hae-ah," kata Siwon ringan,

"dan aku minta maaf karena tidak sempat membalas teleponmu, jadwal kerjaku begitu padat sampai aku bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Aku harus berangkat ke London minggu depan, jadi semua pekerjaanku di sini harus selesai sebelum itu."

"Aku tahu kau mau pergi ke London," sela Donghae. "Karena itulah aku menelepon Choi Siwon. Aku butuh bantuan."

"Tentu," sahut Siwon tanpa ragu, "katakan saja."

"Aku ingin kau tampil dalam video musikku."

"Video musikmu?" Siwon mendesah, pura-pura pasrah. "Apakah aku punya pilihan lain hae-ah?"

"Tidak," jawab donghae sambil tertawa. "Oke. Berarti kita sudah sepakat. Oh ya, Siwon, asal kau tahu, wajahmu tidak akan terlihat sepanjang video musik itu. Hanya model pasanganmu yang akan disorot."

Alis Siwon terangkat. "Apa? Kenapa?"

"Secara pribadi, menurutku kau terlalu tampan untuk video musikku," gurau Donghae sambil tertawa

"Tapi tenanglah, walaupun hanya punggungmu atau bagian belakang kepalamu yang terlihat, seluruh Korea akan tahu bahwa Siwon Choi yang membintangi video musik Lee Donghae. Kalau kau keberatan, silakan bicarakan dengan Sutradara Shin. Dia yang membuat konsep video musiknya."

Siwon kembali mendesah berlebihan, namun mulutnya tersenyum.

"Lee Donghae, aku ini orang sibuk, baik di sini maupun di London nanti. Jadi katakan padaku, kenapa aku harus meluangkan waktuku yang berharga untuk tampil dalam video musikmu kalau wajahku tidak akan terlihat?"

Mengabaikan pertanyaan Siwon, Donghae malah balas bertanya,

"Sibuk? Maksudmu sibuk pacaran Siwon-ah? Kapan kau akan mengenalkan pacarmu kepadaku?"

Alis Siwon terangkat heran. "Apa maksudmu hae? Pacar apa?"

"Gadis yang kulihat keluar dari restoran di Gangnam bersamamu kemarin malam. Apakah gadis itu yang membuatmu sibuk akhir-akhir ini?"

Mata Siwon menyipit begitu teringat kejadian kemarin malam. Dan beberapa kejadian sebelum kejadian kemarin malam. "Dia bukan pacarku."

"Oh, yang benar saja."

"Dia... bukan... pacarku,!" ulang Siwon, menekankan seitap kata.

"Hahh, kau tau hae hyung.. eomma masih berusaha menjodohkan ku dengan berbagai yeoja tipe idamannya.."

"Ck, ahjuma tidak berubah.. ya sudah siwon-ah, kita sudahi dulu .. bye brotha"

.

.

.

London, Inggris

Satu minggu kemudian

Cho Kyuhyun namja manis membuka matanya yang terasa berat, lalu ia mengangkat tangan menutupi mata dan mengerang pelan. Sinar matahari yang menembus jendela kamar tidur menyilaukan matanya.

Ia menguap lebar sambil merenggangkan lengan dan kaki dengan posisi yang masih terbaring di tempat tidur. Lalu ia memaksa diri berguling turun dari tempat tidur, berjalan dengan langkah diseret-seret ke meja tulis di depan jendela untuk mematikan lampu meja yang masih menyala dan memandang ke luar jendela.

Tidak biasanya langit kota London terlihat cerah. Sepertinya musim semi yang ditunggu-tunggu sudah tiba.

Kyuhyun membuka jendela dan menarik napas dalam-dalam, mengisi paru-paru dan seluruh tubuhnya yang masih lemas dengan semangat musim semi. Tetapi karena udara masih terasa dingin, Kyuhyun cepat-cepat menutup jendela dan menggosok-gosok kedua tangannya.

Tiba-tiba matanya terarah ke jam kecil di atas meja dan ia pun terkesipa. "Oh, dear," erangnya.

kyuhyun berlari ke pintu kamar tidur dan membukanya dengan satu sentakan cepat, mengagetkan kedua teman satu flatnya yang sedang duduk santai di dapur, tepat di luar kamar tidurnya.

"Apa? Apa yang terjadi?" namja manis, berkacamata, dengan surai pink, yang sedang mengenggam cangkir kopi dengan kedua tangan, menatap kyuhyun dengan alis terangkat heran.

"Aku terlambat...," teriak kyuhyun panik sambil berlari ke kamar mandi di samping dapur.

"Aku punya jadwal syuting video musik hari ini dan aku terlambat."

Eunhyuk teman flat kyuhyun mengibaskan sebelah tangannya dan berkata,

"Kau terlalu berlebihan, kyunnie. Kau tidak pernah terlambat. Paling-paling kau hanya terlambat bangun sepuluh menit. Dan aku tahu kau pulang ke rumah larut malam kemarin. Kau

berhak bangun lebih siang."

.

.

.

Empat puluh lima menit kemudian, kyuhyun sudah tiba di lokasi syuting untuk hari itu dan sudah duduk di dalam tenda sementara yang didirikan di salah satu sudut Hyde Park, salah satu taman paling terkenal di London, di dekat Serpentine Lake.

"Ini tehmu."

Kyuhyun menoleh dan melihat penata riasnya—yang memperkenalkan diri sebagai Yoon—mengulurkan secangkir teh harum yang mengepul. Senyum kyuhyun mengembang. Saat itu ia baru teringat ia belum sarapan dan perutnya tiba-tiba berbunyi pelan. Ia menerima teh itu, menyesapnya, lalu mendesah senang ketika kehangatan teh itu menjalari tenggorokan, dada, dan tangannya.

"Kau juga lapar?" tanya Yoon dengan bahasa Inggris yang masih dihiasi logat Korea. "Mau makan ini?"

kyuhyun menatap sekotak donat yang disodorkan ke depan wajahnya. Gemuruh di perutnya semakin keras.

"Terima kasih banyak. Kau benar-benar penyelamatku," kata kyuhyun ramah sambil mengambil sepotong donat berselimut cokelat. Seorang model memang seharusnya kurus, tetapi seorang model tidak seharusnya mati kelaparan.

.

.

.

"Ngomong-ngomong, kau sudah pernah bertemu dengan lawan mainmu di video musik ini?" tanya Yoon ketika ia mulai menggulung rambut kyuhyun dengan rol-rol besar.

Kyuhyun mengalihkan pandangan dari kotak donat dan menatap wajah Yoon yang bulat di cermin.

"Belum. Aku belum pernah bertemu dengannya. Aku bahkan belum tahu namanya," sahut kyuhyun dan kembali menyesap tehnya yang enak sekali.

Mata Yoon yang sipit langsung berbinar-binar. "Siwon Choi," katanya singkat. Ketika melihat kyuhyun yang menatapnya dengan pandangan bertanya, ia melanjutkan, "Lawan mainmu. Namanya Siwon Choi. Tapi di London dia lebih dikenal dengan nama Andrew Choi."

Karena kyuhyun tidak berkata apa-apa, Yoon menambahkan,

"Tidak perlu khawatir. Dia sangat baik. Oh, dan dia juga tampan. Benar-benar tampan. Kalau kau melihatnya nanti, aku yakin kau akan jatuh pingsan."

Kyuhyun masih diam. Hanya menunduk menatap teh kental yang mengepul di dalam cangkir gelasnya. Mendadak kehangatan yang dirasakannya tadi menguap begitu saja.

Tiba-tiba Yoon menepuk-nepuk pundaknya. "Hei, lihat. Itu dia!" bisik Yoon dengan nada mendesak.

Kepala kyuhyun berputar pelan dan matanya langsung menangkap sosok laki-laki berjaket abu-abu dan bertopi putih yang berdiri di luar tenda. Laki-laki itu melepaskan topi dan menyapa orang-orang yang mengelilinginya dengan senyum lebar, berjabat tangan dan membungkuk kepada beberapa orang.

"Ups! Hati-hati. Tehmu bisa tumpah."

Kyuhyun mengerjap kaget dan menyadari bahwa cangkir kertas yang dipegangnya sudah hampir terlepas dari pegangan.

"Oh, dear. Maaf," gumam kyuhyun pelan.

Sesaat kemudian Yoon berbalik dan mengangkat sebelah tangannya yang memegang sisir, lalu berseru, "Hei, Andrew!"

Kyuhyun membeku. Oh, tidak...

Siwon menoleh ke arah mereka. Ke arah Kyuhyun. Sedetik mata mereka bertemu di cermin. Mata Siwon seolah menatap lurus kedalam lelehan caramel eyes kyuhyun.

Hanya sedetik, sebelum Kyuhyun buru-buru mengalihkan pandangan, menatap Yoon yang

tersenyum lebar padanya di cermin.

"Dia ke sini," kata Yoon. "Akan kuperkenalkan kau padanya."

Kyuhyun tidak bisa bernapas. Ia mencengkeram lengan kursinya erat-erat.

Oh God...

.

.

.

"Apa kabar, Nuna?" sapa siwon ramah sambil menghampiri Yoon. Ia berhenti di depan Yoon dan menatap wanita bertubuh agak gempal itu dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, lalu menyipitkan mata.

"Ada sesuatu yang berubah di sini. Hmm... Nuna lebih kurus ya?"

Yoon meringis, lalu tertawa. "Omong kosong. Aku tahu berat badanku tidak turun-turun walaupun aku sudah mencoba segala macam diet."

"Tapi Nuna tetap cantik," jawab siwon dan menyunggingkan senyum beserta kedua lesung pipitnya yang sangat menawan.

Kemudian siwon mengalihkan perhatian kepada namja manis, yang duduk diam sambil menggenggam cangkir dengan kedua tangan.

Siwon mengulurkan tangan dan berkata dalam bahasa Inggris, "Dan kau pasti namja yang membuatku jatuh cinta."

Kyuhyun tersentak, mendongak dan menatap langsung ke arah siwon.

Hal pertama yang terlintas dalam pikiran siwon ketika ia melihat wajah manis kyuhyun dengan jelas adalah bahwa partnernya itu sangat mirip boneka. Kedua caramel eyes yang sangat menghanyutkan, bibir pulm bewarna cheery, pipi gempal dengan sedikit blush ..

Dada siwon berdesir menatap wajah kyuhyun. Siwon merasa sangat mengenali namja dihadapannya kali ini..

"Perasaan rindu itu kembali muncul" gumam siwon kecil dengan dada yang bergemuruh hebat.

.

.

.

Kyuhyun mendongak dan menatap laki-laki berambut hitam dan bertubuh jangkung yang berdiri di dekatnya itu tanpa berkedip. Andrew Choi memang tepat seperti yang digambarkan Yoon tadi. Dan Kyuhyun memang merasa hampir pingsan, walaupun alasannya jauh berbeda dengan perkiraan Yoon.

Sebelum Kyuhyun sempat membuka mulut, siwon cepat-cepat berkata,

"Kau akan berperan menjadi namja yang membuatku jatuh cinta dalam video musik ini." Ia berhenti sejenak, lalu bertanya ragu, "Kau yang akan menjadi lawan mainku, bukan?"

Kyuhyun mengerjap satu kali, seolah-olah baru tersadar dari lamunan. Perlahanlahan

ia mengembuskan napas yang ternyata ditahannya sejak tadi dan bergumam,

"Ya."

Siwon tersenyum. "Namaku Andrew. Andrew Choi," katanya sambil menggerakkan tangannya yang masih terulur, mengundang kyuhyun untuk menjabatnya.

Naomi menunduk menatap tanagn siwon, kemudian ia meletakkan cangkir kertasnya di atas meja dan berdiri dari kursi dan menjabat tangan siwon—dan bergumam, "Kyuhyun imnida."

"Kyuhyun shi," kata siwon, senyumnya melebar, "senang berkenalan denganmu."

Tepat setelah itu, sutradara shin memanggil siwon untuk segera memulai syuting. Siwon melebarkan senyumnya,

"ayo kyu, syuting sudah dimulai." Ucap siwon, dan beranjak meninggalkan kyuhyun

"Dia baik sekali, bukan?" kata Yoon ketika Kyuhyun kembali duduk dan menatap cermin.

Kyuhyun menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya tersenyum kepada bayangan Yoon di cermin.

"Ya," gumamnya, menunduk menatap jari-jari tangannya yang saling meremas.

Entah berapa lama Kyuhyun duduk di sana dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia baru tersadar dari lamunannya ketika seseorang berseu menyuruh para model berkumpul karena syuting akan segera dimulai.

Kyuhyun mendongak dan menarik napas.

Saatnya meninggalkan masalah pribadi dan mulai bersikap profesional, pikir Kyuhyun dalam hati. Ini adalah pekerjaannya dan ia tahu ia bisa melakukannya. Lakukan dan selesaikan. Hanya tiga hari. Ia hanya perlu bertahan tiga hari. Lalu semua ini akan segera berakhir.

-TBC-