LOVE THE WAY YOU LIE

Disclaimer: NARUTO MILIK MASASHI KISHIMOTO

Fanfic ini terinspirasi dari lagu dan MV "Love The Way You Lie" nya Rihanna Ft Eminem.

Pairing: NARUXSAKU (NarutoXSakura)

halo saya author yang dulunya bernama Riela Nacan dan sekarang hadir dengan nama baru dan membawa sequel dari fanfic saya yang terdahulu.

okay. I Hope U LIKE IT and Enjoyy guys ..


SUMMARY:

Naruto melakukan segala cara untuk membuat Sakura bahagia dan nyaman berada disisinya. Termasuk membohongi Sakura, agar tidak bersifat posesif kepada nya. Namun Sakura mengetahuinya. Dia tak percaya bahwa Naruto berubah secepat itu. Mereka diam karena mereka menyukai cara berbohong.


CHAPTER 1

Sang rembulan telah berganti dengan sang mentari. Kini para burung-burungpun mulai berkicau dengan merdunya. Pagi itu suasana begitu cerah dan udara terasa sangat menyejukkan. Namun suasana yang cerah dan menyejukkan itu tak dirasakan oleh sepasang anak manusia yang kini tengah tertidur dengan pulasnya.

Tanpa memperdulikan keadaan ruangan yang sangat berantakkan—dengan pecahan kaca dimana-mana, baju yang berserakan dilantai tidak membuat sepasang sejoli itu terbangun dari tidurnya. Lihat saja sang pria yang mempunyai warna rambut bewarna kuning tampak begitu terlelap dalam tidurnya dengan hanya bertelanjang dada—ia begitu posesif memeluk sang wanita yang ini tengah berada dalam pelukannya seakan-akan takut kehilangan sang wanita yang telah bertahun-tahun menemaninya.

Sama dengan sang pria—wanita yang mempunyai rambut bewarna merah jambu juga tampak terlelap dalam tidurnya dengan hanya mengenakan celana pendek dan tanktop—ia tetap terlelap. Tak lama kemudian si wanita pun mulai menggeliat dalam tidurnya karena merasakan hangat yang menjalar dalam tubuhnya—ia pun mulai menampakkan mata emerald nya yang indah. Sadar siapa yang kini tengah memeluknya ia pun segera bangun dan melepaskan pelukannya dengan keras. Hingga si pria yang tadi memeluknya pun terkaget dan terbangun dari tidurnya karena merasakan tangan yang tadi tengah memeluk seseorang terlepas begitu saja dari tangan nya.

"APAA- APA AN KAU INI?" tanya sang pria dengan suara yang lantang dan serak sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Hhaa apa-apaan kau bilang?" tanya sang wanita dengan suara yang kecil dan tegas. "apa kau lupa dengan kejadian yang semalam? Kau LUPA HAAAAA!." teriak sang wanita dengan mata yang kini tengah menatap tajam si pria yang ada dihadapannya.

"aahhh, kejadian yang semalam ya. Setahuku semalam tidak terjadi apa-apa." jawab pria itu dengan entengnya sambil memasang senyum yang amat manis hingga membuat semua para kaum hawa begitu tergila-gila padanya.

"demi apa Naruto? kau bilang semalam tidak terjadi apa-apa. Dengar! semalam kau hampir membunuh Gaara." jelas sang wanita.

Diam.

Naruto hanya bisa terdiam mendengar kata-kata yang diucapkan oleh sang kekasih. Memang benar semalam dia hampir saja membunuh Gaara. Kalau saja Sakura tidak mencegah kejadian semalam mungkin kini Sabaku Gaara telah tiada. Masih terdiam—Naruto pun mulai bangkit dari ranjangnya dan mulai mendekat pada sang kekasih yang kini tengah berdiri sambil melipat tangan nya di dada dengan mata yang masih menatap tajam kearahnya.

"mau apa kau?" tanya sang wanita dengan ekspresi marah yang masih terpasang di wajah cantiknya.

"aku mau dirimu." dan dengan sekali tarikan yang kuat dari Naruto—Sakura pun kini telah berada dalam pelukan Naruto yang teramat erat tanpa berkutik sama sekali.

Dengan posisi yang saling berpelukan seperti ini mau tak mau Sakura pun mulai merasakan hawa panas yang menerpa lehernya karena nafas Naruto yang kini tengah menerpa kulit di lehernya. Tapi entah kenapa hanya karena pelukan dari Naruto rasa hangat itu mulai menjalari ke semua tubuhnya—dan rasa nyaman dan terlidungi itu semakin kuat saat Naruto memeluknya dengan begitu posesifnya.

"kenapa diam, Sakura?" bisik Naruto di leher Sakura yang kini tengah di hiasi bercak bewarna kemerah-merahan hasil perbuatannya semalam.

Diam. Sakura terdiam dia tak bisa membalas jika Naruto memeluknya seperti ini.

"aku tanya, kenapa diam Sakura-chan?" bisik Naruto sekali lagi, namun kali ini dibarengi dengan sebuah jilatan dan gigitan pada leher Sakura.

"aaahhh" hanya desahan yang keluar dari bibir Sakura.

Sakura tak tahu apa yang membuat ia menjadi pendiam seperti ini. Ia merasa begitu merindukan sentuhan Naruto yang begitu lembut seperti ini berbeda dengan sentuhan yang diberikan oleh Naruto semalam. Sungguh ia sangat merindukannya—sementara Naruto ia masih berkreasi membuat bercak-bercak merah itu di leher Sakura dan Sakura hanya bisa mendesah dan diam di perlakukan Naruto seperti itu. Hingga—

"sshh—sudah—hhh cukup Nnn—narutohhHh" ucap Sakura sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Naruto yang teramat erat.

Namun Naruto tidak menggubrisnya sama sekali, seolah-olah apa yang di ucapkan oleh Sakura hanya angin lalu di telinganya. Karena ia masih asyik dengan karyanya yang kini semakin banyak di leher Sakura tercintanya.

"aku bilang, HENTIKAN!" dan dalam sekali teriakkan dan sentakkan keras—pelukan Naruto pun terlepas dari pinggang Sakura.

"ada apa denganmu, Sakura? bukannya kita sudah sering melakukannya." tanya naruto dengan seringai yang kini tampak di wajahnya. " dan kulihat tadi kau begitu menikmatinya." tambah Naruto dengan seringai rubahnya yang kian lebar.

Dan Sakura pun hanya memalingkan muka nya dengan bosan. Karena perkataan nakal dari orang terkasihnya.

"dan bahkan kita melakukannya lebih dari itu. Jadi apa masalahnya?" tambah Naruto dengan seringaian yang kian melebar.

"ciih. hentikan omongan kotormu itu, Naruto." balas Sakura dengan dinginnya. "kau membuatku muak terlebih lagi dengan sifat posesifmu itu."

"apa kau bilang? Kk—kau MUAK PADAKU." jawab Naruto dengan lantangnya karena baru kali ini ada orang yang begitu beraninya mengatakan kalau ia memuakkan.

" IYA, AKU BILANG KAU ME-MUAK-KAN." jawab Sakura tak kalah kerasnya dengan penekanan di kata memuakkan.

"cihh, berani-beraninya kau bilang aku memuakkan hanya karena aku hampir saja membunuh Gaara." ejek Naruto dengan dinginnya. lalu tak beberapa lama kemudian Naruto menambahkan "Kau tahu kan Sakura bahwa aku sangat mencintaimu, aku tak ingin ada orang lain yang mendekatimu. Aku ingin pandangan matamu hanya tertuju padaku seorang tanpa melihat ke yang lain." ucap Naruto dengan suara lembutnya dan mata Shappire yang kini tengah menatap lembut sepasang mata emerald di depannya.

Sakura pun hanya bisa menghembuskan nafasnya dan mengusap wajahnya guna mengurangi rasa lelah yang kini tengah dirasakannya. Dan berucap dengan dinginnya . .

"Tapi bukan begini caranya, Naruto."

"kalau bukan begini. jadi aku harus bagaimana, HAA!" teriak Naruto karena kesabarannya yang telah habis.

"HENTIKAN SIFAT POSESIFMU" teriak Sakura tak kalah kerasnya yang akhirnya hanya bisa jatuh terduduk dan menangis sekeras-kerasnya akibat kelelahan lahir dan batin.

Bayangkan saja semalaman mereka ribut hanya karena sifat posesif Naruto yang cemburu berat terhadap kedekatan Sakura dan Gaara. Dan yang paling gawatnya hampir saja Naruto membunuh Gaara hanya karena keposesif an Naruto. Jujur Sakura lelah dengan sifat Naruto yang seperti itu. Ia ingin hidup normal dan berteman dengan normal tanpa adanya rasa takut dan terancam.

Melihat sang kekasih hati yang kini tengah jatuh terduduk dan menangis dengan begitu pilunya. Naruto hanya mampu terbelalak dan melebarkan matanya seakan ia tak percaya bahwa apa yang dia lakukan selama ini membuat Sakura merasa tidak nyaman dan terganggu akan sifat posesifnya. Memang ia yang salah, memang ia memuakkan dan dia pantas untuk di benci. Tapi bukan pemandangan seperti ini yang ingin di lihat Naruto melainkan ia hanya ingin Sakura merasa aman dalam perlindungannya. Hanya itu . . .

Merasa tak kuat lagi melihat pemandangan yang kini berada di depannya. Naruto pun segera memeluk tubuh yang tengah menangis pilu itu ke dalam pelukannya dengan eratnya. Sambil berbisik "hentikan Sakura, kumohon hentikan tangisanmu." ucap Naruto yang kini juga ikut meneteskan air matanya karena tak kuasa melihat kekasih hatinya kini tak henti-hentinya meneteskan air matanya.

" ji—jika kau tak menghentikan tangisanmu. Aku ss—sakit Sakura. Kumohon." pinta Naruto dengan wajah yang memelas dan air mata yang kini telah turun dari sepasang mata Shappirenya. Sambil terus mempererat pelukannya terhadap Sakura.

" hiks . . hiks" tangis sakura semakin menjadi-jadi tatkala Naruto juga ikut menangis. Sebenarnya bukan ini yang Sakura inginkan, ia juga sangat mencintai Naruto. Ia juga tak ingin kehilangan Naruto. Melihat Naruto juga menangis hanya karena dia. Ia pun tak kuat melihatnya. Sungguh Naruto amat beharga baginya melebihi dirinya sendiri dan ia pun tak ingin melihat Naruto menangis seperti ini. Sakura hanya ingin Naruto merubah sifatnya yang pencemburu dan posesif itu agar kehidupannya bisa normal seperti yang lain.

Setelah tangis Sakura mereda. Naruto pun melepaskan pelukannya secara perlahan dan mengangkat dagu Sakura secara perlahan agar ia bisa melihat wajah Sakura dengan leluasa.

"kumohon Sakura diamlah. Aku sakit Sakura jika melihatmu seperti ini." ucap Naruto sambil mengusap pipi Sakura agar berhenti menangis. Namun Sakura hanya diam memperhatikan wajah orang yang kini tengah menatapnya lembut.

Merasa tidak ada respon Naruto pun mulai bicara lagi. Kali ini mengangkat tangan kanan Sakura dan meletakkan tangan Sakura tepat di dadanya. "kau tahu Sakura disini sakit. Jika melihatmu menangis seperti ini."

Sakura hanya terbelalak mendengar mendengar penuturan Naruto. Dia merasa menjadi sepeti orang yang jahat sekali karena telah menyakiti orang yang paling beharga dalam hidupnya.

"Mmm—maafkan aku, Naruto." sesal Sakura sambil terus menangis dan bergumam" maaf—maaf—maaf." ucap Sakura berkali-kali.

"ssstttt, tidak ada yang perlu dimaafkan Sakura. Justru aku yang minta maaf padamu." ucap Naruto yang kini tengah menatap lembut pada Sakura.

"tidak—tidak—tidak akulah yang salah Naruto. Aku EGOIS . ." teriak Sakura yang kini sudah beranjak dari duduknya dan siap untuk pergi. Namun sebelum itu terjadi dengan sigap Naruto menangkap Sakura dan menghempaskannya ke tempat tidur mereka yang berukuran King size. Dan dengan cekatan Naruto pun menindih tubuh Sakura dan mencengkram kedua tangannya disamping kepala Sakura dengan tangannya. Lepaskan a—hmmpp . . .

Belum selesai Sakura menyelesaikan kalimatnya Naruto sudah membungkam mulutnya dalam ciuman yang panas. Dan sekarang Sakura hanya bisa memberontak dan memukul-mukul dan mencakar punggung Naruto—hingga orang yang di cakarnya pun mengaduh kesakitan

'Aww, Shitt' gumam lelaki itu dalam ciumannya hingga ia pun mulai melepaskan ciumannya dan memandang intens wanita yang kini berada di bawahnya masih dengan nafas yang tak beraturan.

"Maaf" ucap Naruto dengan tulus

"Maaf atas semua sikap ku selama ini. Aku tahu aku salah. Maka dari itu maafkan aku dan tolong jangan membenciku." ucap Naruto sekali lagi dengan pandangan yang sungguh-sungguh—sementara Sakura dia hanya ternganga dan tak percaya akan ucapan dan pandangan kekasihnya.

Melihat Naruto yang hendak meninggalkan ruangan Sakura pun—segera berdiri dan memeluk Naruto dari belakang. "maafkan Naruto. Aku hanya ingin kau merubah sifat posesif itu" bisik Sakura di belakang punggung Naruto. Sementara Naruto dia hanya tersenyum tipis akan perlakuan dan pelukan yang diberikan oleh kekasihnya—hingga ia pun mulai membalikkan badannya dan mengusap air mata yang berada di pipi Sakura.

"baiklah, jika itu mau mu akan ku turuti" ucap Naruto dengan senyum manis yang terpasang di wajahnya.

"be—benarkah" ucap Sakura dengan terbata-bata karena tidak percaya akan apa yang diucapkan kekasihnya.

"ya, tentu saja." jawab Naruto dengan seyakin-yakinnya. Dan Sakura pun memeluk Naruto dengan lebih erat lagi.

" tentu saja Sakura—tentu saja. Aku akan melakukan apapun untukmu termasuk berbohong padamu. Kau tahu aku sama sekali tidak ingin Milik—ku dinikmati oleh orang lain." batin Naruto yang kini tengah menyeringai dalam pelukannya.

TO BE CONTINUE


Oke ini adalah Sekuel dari Fanfic pertama saya yang berjudul "AMARAH". Saya membuat fanfic ini mungkin ada diantara reader saya yang bingung dengan fanfic saya pertama karena apa sih permasalahannya hingga baru aja mulai Naruto dan Sakura nya langsung ribut aja dan hingga end gak di jelaskan sama sekali kenapa mereka sampai ribut. Maka dari itu Author disini membuat sekuelnya dan kemungkinan ini akan di buat twoshoot.

Oh, ya saya masih author baru di dunia FFN. Jadi saya harap bagi para senpai yang gak sengaja liat fanfic ini agar meninggalkan komentar, pesan, kritik dan himbauan kepada saya agar saya bisa membuat FFN yang lebih bagus, berkualitas dan dapat dinikmati oleh para reader saya. Dengan cara meninggalkannya di kotak REVIEW yang tersedia. :)