Original story from Masashi Kishimoto
Warning : AU, OOC, gaje, alur cepet, and anything can happen because I'm labil!/woy
Don't like? Don't read!
But, I hope you be like it.
.
.
.
Enjoy for reading~!
Just one word, love.
Chapter 1
Hatake kakashi— ya itulah nama pemilik sebuah kediaman klasik bergaya eropa dengan paduan warna abu-abu,putih dan hitam. Siapa yang tidak kenal dengan seorang anak tunggal dari keluarga besar hatake? Apalagi sekarang lelaki yang masih 'sendiri' ini menjadi direktur utama dalam perusahaan hatake company international. Setelah kepala keluarga hatake –Hatake Sakumo meninggal dunia, lelaki ini hidup dengan kesendirian nya. ibunda yang ia kasihi pun sudah 'meninggalkan' ia sedari ia kecil.
Ditinggalkan– mungkin kata itu sudah terbiasa ia dengar, kata itu -memang- sederhana tetapi sangat menyakitkan bagi seorang hatake kakashi. Lelaki itu sudah sangat terbiasa dengan kesendirian, mungkin bukan terbiasa lebih tepat nya ia –ingin sendiri. Kenapa? karna ia takut merasa kehilangan –lagi.
Kadang ia merasa ingin meninggalkan bumi yang bulat ini. Meninggalkan semua nya –semua kenangan yang menyakitkan. Tetapi, semua tekad nya selalu terhenti saat mengingat kata-kata terakhir dari ayahanda nya, "teruskanlah perusahaan ini, jangan kecewakan ayah. Paham kakashi?" kakashi hanya bisa terus hidup dan tidak mengecewakan sang ayah. Hidup nya memang penuh dengan materi, tahta yang tinggi, tapi tidak untuk cinta dan kasih sayang. Hidup lelaki itu terlalu hampa dan kosong seperti cangkir teh yang ia pegang sekarang.
Kakashi menyenderkan dirinya pada sofa yang ia duduki, lelah sehabis bekerja masih menyerang tubuh. Lelaki itu pun memejamkan mata menikmati sofa empuknya. Tiba-tiba telepon genggam kakashi bergetar panjang, hal itu membuat ketenangannya hancur. Ia pun segera mengangkat panggilan itu.
"hm?"sahut kakashi singkat saat mengetahui siapa yang menghubunginya malam-malam begini.
"a-ano tuan, di rumah utama ini ada seorang gadis, gadis itu berkata bahwa ia calon tunangan tuan." Jelas asisten kepala pelayan rumah utama itu.
Kakashi yang mendengar hal itu terlonjak kaget, "apa?!tunangan kau bilang?!"
"i-i-i-iya t-tuan." Jawab asisten kepala pelayan itu dengan suara bergetar.
Kakashi menarik nafas, menenangkan dirinya. "baiklah,aku segera kesana." Lelaki itu pun memutuskan panggilan nya secara sepihak. 'tunangan?apa-apaan itu.' ucap nya dalam hati. Ia segera mengambil kunci mobil dan segera menuju rumah utama di mansion hatake itu. Untung saja rumah yang kakashi tempati masih berada di kawasan mansion hatake. Jadi ia tidak perlu menunggu lampu lalu lintas dan melihat kemacetan yang biasa terjadi karena sekarang jam pulang kerja.
"Kami keluarga besar Hatake dan Yamanaka akan menjodohkan anak kami jika anak dari keluarga Yamanaka seorang perempuan. Dan jika hal itu terjadi anak kami, Hatake Kakashi akan bertunangan dengan gadis itu saat ia berusia 16 tahun. Serta ¼ harta dari keluarga besar hatake akan sah menjadi milik gadis itu. Kemudian Hatake Kakashi akan bertanggung jawab sepenuh nya atas gadis itu."
"jadi? Ini surat wasiat dari orang tua mu? Dan disetujui lalu ditanda tangani oleh orang tua ku saat kau masih di dalam kandungan dan aku berumur 14 tahun?" Tanya kakashi dengan nada tidak percaya.
"begitulah, dan—" "—jangan sentuh itu." Potong kakashi saat gadis itu menyentuh hiasan peninggalan ibunda nya.
Gadis itu terdiam lalu tertawa kecil, "gomen-gomen."
"hn,siapa namamu?" Tanya kakashi dengan nada tenang, padahal otak nya sekarang sedang berperang dengan banyak pertanyaan dan jawaban yang tidak masuk akal.
"ah iya aku lupa memperkenalkan diri." Gadis itu pun berdiri, "Aku yamanaka ino! Kau bisa memanggilku ino." Ucap nya sembari membungkkukan badan lalu tersenyum manis.
Kakashi memperhatikan gadis dihadapan nya, ia terpana dengan kecantikan gadis yamanaka itu, gadis itu menggunakan gaun polos selutut berwarna soft blue dengan pita berwarna putih susu melingkar di pinggang nya.
Tubuh gadis itu pun indah semampai, tidak lupa warna kulitnya, kulit nya putih mulus tanpa luka. Surai nya berwarna kuning keemasan dan diikat seperti ekor kuda lalu matanya berwarna hijau seperti batu emerald –ah tidak warna matanya lebih lembut dari warna itu dan sedikit berwarna biru keabu-abuan. Jadi nama yang paling tepat adalah –Aquamarine. Cantik bukan?
Kakashi pun angkat bicara, "baiklah, kau sudah mengenalku kan?"
Ino mengangguk lalu kembali duduk, "dan sekarang kau akan tinggal di mansion ini. Jujur saja aku tidak bisa bertunangan dengan mu. Jangan berharap." Tukas kakashi dingin. Mendengar perkataan itu ino mematung. Ia mengepalkan tangan nya –menahan rasa aneh di dada. 'terserah kau lah, aku tidak peduli, yang terpenting aku punya tempat tinggal dan bisa meneruskan sekolah ku.' Batin nya berkata.
"aku tau itu, dan aku pun tidak akan ber-ha-rap padamu tuan hatake yang terhormat." Ucap ino yang sengaja menekan kan kata –berharap- pada kalimat nya. ia pun tersenyum manis –ralat– senyuman manis penuh kejengkelan.
Kakashi hanya mendengus mendengar perkataan gadis dihadapan nya itu, "jadi untuk kedepan nya kau akan tinggal disini –bersamaku." Ucap nya pelan. Ucapan nya seperti gumaman untuk diri sendiri. Mungkin kakashi baru menyadari bahwa kedepan nya ia tidak lagi –sendiri di rumah itu. "Dan bagaimana kau sampai kesini? Orang tua mu kemana?" Tanya kakasih sembari menatap dingin iris aquamarine itu.
Ino tersentak mendengar pertanyaan kakashi, "ah itu –bibi ku mengantarku kesini." Ia tersenyum kikuk. "dan orang tua ku sudah meninggal, ayah ku meninggal 2 minggu yang lalu." Lanjut nya seraya tersenyum selembut mungkin. Kakashi terkejut dengan jawaban dari gadis itu, terbesitlah rasa bersalah di dada nya.
"maaf." Ucap nya pelan.
"ne,daijoubu." Jawab ino seraya tersenyum –lagi.
"lalu bibi mu berkerja sebagai apa?"
"bibi ku hanya –bartender di sebuah club." Gadis itu menunduk –malu.
Kakashi pun ber-oh-ria, "dan orang tua mu berkerja sebagai apa?"
"pemilik restoran, tetapi sekarang restoran itu sudah dijual bibi ku." Ia terkekeh, "memalukan bukan?"
"apanya yang memalukan?"
"hidupku." Jawab nya seraya tersenyum miris.
"tapi setidaknya kau mempunyai kasih sayang yang cukup." Ucap kakashi pelan lebih mirip seperti gumaman untuk dirinya –lagi.
"apa?kau tadi bicara apa?"
"tidak ada." Bohong kakashi seraya tersenyum tipis. "ikut aku, aku akan mengantarmu ke kamar."
Gadis itu pun mengikuti langkah kakashi sembari membawa koper milik nya. "apa hanya itu barang bawaan mu?" Tanya kakashi saat sedang menaiki tangga.
"tidak, barang-barang ku akan datang besok, ini hanya pakaian saja." Jelas gadis itu riang.
"oh." Lagi-lagi, kakashi hanya ber-oh-ria mendengar penjelasan ino, ino merasa sedikit kesal dengan sikap lelaki didepan nya ini, ia pun mengerucutkan bibir nya.
Diam-diam Ino memperhatikan punggung tegak kakashi yang berjalan menelusuri tangga, jujur saja saat pertama kali ia melihat kakashi, ia terpana dengan penampilan nya –walau saat itu ia hanya menggunakan setelan pakaian kerja yang berantakan– dan tentu saja dengan paras nya yang –tampan. Kemudian rahangnya yang tampak tegas membuat lelaki itu terlihat sangat dewasa. Dan surainya yang perak –terlihat sangat halus, ingin sekali rasanya ino menyentuh mahkota lelaki itu.
Walaupun umur kakashi terpaut jauh diatas ino, kakashi tetap terlihat muda di mata aquamarine itu. Dan tentang mata nya, mata kakashi berbeda dari lelaki lain. Kakashi memiliki mata –heterochromia, Mata sebelah kanan berwarna merah –sangat kontras dengan kulit serta rambutnya dan yang disebelah kiri berwarna hitam gelap. Sungguh unik bukan? Tapi ada yang aneh, tatapannya –tatapan itu hampa –penuh dengan kekosongan dan –luka.
"ini kamar mu." Ucap kakashi seraya membuka pintu kamar itu.
"hm." Gumamnya sebagai jawaban, gadis itu pun masuk dan disambut oleh ruangan serba putih.
"disini tidak ada pelayan. Kau harus melakukan semua sendiri, jangan merepotkan ku." Tegas kakashi dingin.
"aku tau,aku tau."desis ino kesal. Ia sudah tidak tahan dengan sikap sok hatake yang satu itu.
"yasudah aku tinggal." Ucap kakashi tak acuh pada gadis itu.
Lelaki itu pun melenggang pergi menuju kamar nya yang berada di lantai 3. Kamar ino berada di lantai 2 dan terletak di dekat tangga yang menuju lantai 3. Di rumah ini, kamar tamu hanya ada satu. Kakashi sengaja menyiapkan 1 kamar tamu, karna biasanya rumah ini ia gunakan untuk beristirahat dan bersenang-senang dengan teman-teman nya.
Kakashi membanting tubuhnya ke kasur lalu memejamkan mata. Ia sangat lelah hari ini, apa lagi tentang –pertunangan itu. Persetanan dengan pertunangan, ia sangat malas mengikuti surat wasiat itu, tapi bagaimana lagi? Ia harus bertanggung jawab. "Oh tuhan –aku hanya ingin hidup normal, hidup penuh dengan ketenangan seperti –dulu." Lirih kakashi.
-TBC-
Maaf kalo pendek:"v ini ff pertama jadi masih nubie gitu, kalau banyak yang minta lanjut, rin lanjut kok *senyum penuh makna*/apaan
Oh iya, rin mau kasih sedikit info buat readers yaitu;
1. Bentuk mansion hatake itu kaya yang di drama korea secret garden, kalo pernah nonton itu pasti tau, punya yang keluarga pemeran utama cowok itu loh –lupa namanya- :'v *digebuk masal*
2. Buat rumah kakashi, rumah nya kaya rumah si pemeran utama cowok di secret garden juga /gajeplis. Pokoknya bakal tau deh kalo nonton drama korea secret garden! Nontonlah~ /lukiraiklanpakepromosi *digebuk masa* :'''V kalo gak mau nonton, rumah kakashi miripmirip rumah si kim tan(Drama korea The heirs) yang di amerika /rin.
3. Orang yang memiliki mata heterochromia itu adalah orang yang memiliki warna berbeda pada kedua matanya. Lebih tepatnya heterochromia Iridium. Kaya si kakashi gitu deh, beda sebelah intinya mah:v mau info lebih lanjut? Cari di google-sensei aja:v/dilempar.
Oke maaf kalo rin banyak omong, jangan marah yaaaa minna~ *puppy eyes*/udeh
.
.
Untuk kritik, saran dan pendapat, silahkan di review~
