Disclaimer : Tite Kubo
Genre : Drama/Romance
Pairing : HitsugayaXHinamori
Summary : Setelah Aizen diketahui berkhianat dan pergi dari Soul Society... (Short story about HitsugayaXHinamori)
TEARS
Malam kini menyelimuti Soul Society.
Hitsugaya melangkahkan kakinya menyusuri koridor. Dia berhenti di sebuah ruangan. Perlahan masuk, lalu menyusuri seluruh ruangan itu dengan kedua matanya. Ruangan itu kosong. Lalu ia berpikir sejenak.
"Mungkin ada di sana."
Angin dingin menusuk tajam. Tapi ia masih betah berada di sana. Ia menerawang kosong. Menatap bulan di langit malam. Memikirkan segalanya yang terjadi. Sesekali ia menunduk lesu.
"Ternyata benar kau di sini."
Sebuah suara mengejutkannya. Ia mendapati seorang lelaki berambut putih tengah menatapnya. "Hitsugaya-kun…"
Hitsugaya duduk di sebelahnya. "Sedang apa kau di sini?"
Gadis itu tersenyum tipis. "Tidak sedang apa-apa."
Hitsugaya menatap tubuh mungil di sebelahnya. Tubuh gadis itu menggigil. Ia merapatkan bajunya ke arah tubuhnya. Berharap dengan begitu ia akan sedikit merasa hangat. Namun usahanya tidak berhasil. Ia masih merasa angin menusuk tulang-tulangnya.
Hitsugaya melepas baju luarnya dan mengenakannya pada gadis itu. "Pakailah."
Wajah gadis itu bersemu merah. Kemudian ia menunduk dan tersenyum. "Terima kasih."
Tak ada perbincangan setelah itu. Kesunyian meliputi mereka. Hanya terdengar suara desiran angin menyapa mereka. Membuat malam itu semakin mencekam.
"Maaf…" Akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk membuka mulut setelah sekian lama terdiam. Terlihat jelas bahwa ia menyembunyikan kebingungan yang luar biasa.
Hitsugaya menoleh. Menunggu gadis itu melanjutkan ucapannya.
"Aku… telah salah paham terhadapmu. Maafkan aku... " Suara gadis itu bergetar. Air matanya perlahan jatuh. Menetes di kedua pipinya yang mungil. Mata Hitsugaya melebar.
"Waktu itu aku sungguh bingung. Tak tahu apa yang harus kulakukan." Ia menghapus air mata yang kini telah membasahi sebagian besar wajahnya. "Ma…maafkan aku…"
Hitsugaya memandang wajah gadis yang ada di sebelahnya. "Sudahlah Momo… Tak apa. Lupakan saja," jawab Hitsugaya tulus.
"aku tak ingin kejadian itu merusak persahabatan kita," Hitsugaya melanjutkan.
"aku akan melindungimu. Dan berusaha agar kejadian itu tak terulang kembali."
Mendengar itu, air mata yang dari tadi ia tahan kini tak terbendung. Hinamori menutup kedua matanya. 'Sudahlah… Aku ingin meluapkan seluruh perasaanku... Aku tak mau menyembunyikannya lagi…'
"Momo, maukah kau berjanji?" Hitsugaya menatap lembut.
Hinamori menahan tangisnya sejenak. Lalu menatap kedua mata biru turquoise yang kini menatapnya.
"Jangan pernah lagi jauh dariku." Hitsugaya tersenyum tulus.
Hinamori mencoba untuk tersenyum di sela-sela tangisnya. Matanya yang kecil itu berkaca-kaca. Kemudian ia membenamkan wajahnya di kedua lengannya.
"Iya… Terima kasih…Shiro-chan…"
Hitsugaya melangkah cepat menuju kediamannya. Tangannya mengepal. Matanya menatap tajam ke depan. Kilatan cahaya tersirat dari matanya, menunjukkan hasrat ingin membunuh.
"Aku pasti akan melindunginya. Tak akan kubiarkan seorang pun melukainya. Bahkan Aizen sekali pun!"
Ia tak menyadari bahwa perasaan yang kini meluap-luap di hatinya itu melebihi dari perasaan terhadap sahabat. Ya, perasaan itu muncul untuk orang yang sungguh disayanginya.
Ia tak ingin lagi ada orang yang mempermainkan gadis yang disayanginya itu.
Tak ingin melihatnya menangis lagi.
Tak ingin membuatnya terluka lagi.
Tak ingin lagi…
~END~
