Judul : Look at Me
Author : Han YoonGi/ Lee YoonGi/ Yuki/ yoonmingi
Kategori : Yaoi, M, NC-21, Lemon, Boys Love, MPREG.
Cast :
- Lee Sungmin
- Cho Kyuhyun
- Other Cast
Summary : 'Bisakah kau lihat aku disini?' Kyumin sudah menikah. Sungmin hanya bisa pasrah saat Kyuhyun menjadikan Sungmin sebagai budak seks. Namun Sungmin tidak protes, karena dia sendiri menikmatinya. Mereka melakukan semua itu tanpa dilandasi cinta. Namun siapa sangka salah satu diantara mereka ada yang menyimpan rasa?
Disclaimer : Ceritanya real dari otak author, ga plagiat ataupun nyontek. Cerita ini sebenernya udah kepikiran dari author masih bayi, *lebay* maksudnya udah dari duluuu banget, tapi baru te-re-a-li-sa-si-kan sekarang.
Semboyan : Aku suka Sungmin, Aku cinta Sungmin, Aku milik Sungmin, dan Sungmin adalah Milikku. Sudah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat!
Happy reaading ;)
Semoga tidak mengecewakan J
==oO Look at Me Oo==
"Ahhh… Ohh… Kyuuh.. Lagiiihh…"
Seorang pemuda berwajah manis tengah duduk dipangkuan Kyuhyun. Peluh membasahi dahi serta tubuhnya. Bercampur dengan cairan lengket lainnnya. Licin dan mengkilap menambah kesan seksi.
"Minnieeehh.. kau sangat menggoda malam ini kau tahu? Ahhss…" ucap Kyuhyun kewalahan. Satu tangan bergerak perlahan kearah bokong Sungmin dan meremasnya. Tangan lainnya membantu pinggul Sungmin agar tetap bergerak ke atas dan kebawah.
"Ngghh.. Akhh.. "
Sungmin menggigit bibirnya kencang. Tubuh Kyuhyun didalam tubuhnya memang sudah benar benar keterlaluan. Tubuh Kyuhyun dengan sengaja menusuknya di bagian bagian sensitif. Seakan meminta Sungmin untuk terus mengerang dan mendesah seksi seperti ini.
"Mendesahlah lebih keras sayang.." ucap Kyuhyun lembut.
"Ohh… engghh… ahhh… sssshhh.."
Sungmin kembali mengerang saat bibir Kyuhyun mulai mengecup pelan ujung nipplenya yang kemerahan. Rasa tersengat listrik menjalar dengan cepat kesetiap bagian tubuh. Membuat Sungmin ingin merasakan sentuhan Kyuhyun yang lebih lagi.
"J.. Jilat kyuh.. ahhs.. jilat."
Kyuhyun tersenyum dalam hati. Dia berhasil membuat Sungmin ketagihan dengan sentuhannya. Sebuah ide jahil kemudian terbersit di kepalanya begitu saja.
"Bagaimana cara menjilatnya?" tanya Kyuhyun sok polos. Sampai saat ini Kyuhyun masih terus mengecupi tonjolan berwarna merah kecoklatan itu dengan lembut.
"Ohh.. shittt! Jangan menyiksaku kyuhh.. ah! Lakukan denganhh.. li.. lidahmu!"
"Kau hanya perlu meminta.. sayang. Memohonlah." Kyuhyun mendesis.
Sungmin merasa harga dirinya jatuh. Dengan mudahnya dia terperangkap di semua sentuhan yang Kyuhyun berikan. Dusta jika dirinya mengatakan bahwa tidak membutuhkan sentuhan Kyuhyun pada tubuhnya.
Dalam keadaan tubuhnya yang sudah sangat amat terangsang. Sangat mustahil jika Sungmin menolak untuk memohon. Yang ada dalam pikirannya kini hanya cara agar meraih orgasme secepatnya, membuat Kyuhyun juga orgasme dalam tubuhnya, dan segera menghentikan semua permainan ini.
"Kyuuu.. aaahh.. kumohon.." Sungmin memekik kecewa saat Kyuhyun menghentikan gerakan pinggulnya.
"Apa? Kau meminta apa?" tanya Kyuhyun. Wajahnya menampilkan raut tidak berdosa, yang jelas jelas adalah dosa.
"Sentuhlah aku.. mainkan lidahmu di nippleku. Remas bokongku, masukan tubuhmu lebih dalam dan dalam lagi kedalam tubuhku.. ngghhh.. kyuuu…" Sungmin terengah engah dalam deru nafasnya. Air matanya mengalir membasahi pipi mulusnya.
"Minnieku sekarang mulai nakal ya.." Kyuhyun tertawa merendahkan. Disentilnya ujung nipple Sungmin gemas. "Nghhh..." erang Sungmin.
"AKHHHH…" Kyuhyun dengan kasar menusukkan miliknya kedalam tubuh Sungmin. Sungmin meringis menahan perih serta nikmat yang dirasakannya bersamaan.
Bibir tebal Kyuhyun menghisap nipple Sungmin. Digigit gigit kecil nipple merah kecoklatan itu membuat Sungmin gemetar menahan sensasi nikmat yang mengejutkan. Didorongnya kepala Kyuhyun agar semakin dalam menjamah dada mulusnya.
"Ahh.. lagi kyuh.. hhhh.. lagii... nghhh.." diremas pula rambut coklat itu sebagai pelampias rasa nikmat yang mendera.
Lidah Kyuhyun dengan lihai menari nari di nipple itu. Gerakan lidahnya yang memutar membasahi setiap mili benda itu dengan air liurnya. Lidah itu telah menciptakan rasa basah, menggelitik didalam tubuh Sungmin.
Tangan Kyuhyun yang lainnya dengan bebas meraba nipple satunya. Mulai mencubit dan meremasnya, menghasilkan tanda merah disana.
"Uhhh… enghhhh.."
Sungmin mendongakkan kepalanya pasrah. Pinggul Kyuhyun masih terus aktif bergerak dan mendorong miliknya keluar masuk di dalam tubuh Sungmin. Rasa melayang tercipta saat hentakkan pinggul Kyuhyun membuat miliknya menyentuh prostat Sungmin.
"Asshhh… ughh… nghhh.. sshhhhh… iyaah… disana kyuuu~~"
Sungmin kembali menghentak hentakkan pinggulnya mengimbangi gerakan tubuh Kyuhyun. Milik Kyuhyun yang keluar masuk di lubang belakang Sungmin yang becek, menciptakan suara kecipak erotis dan seksi. Menambah indah suasana malam itu.
==oO Look at Me Oo==
Blamm..
Sungmin menyerngit mendengar suara debaman pintu yang keras akibat ulahnya. Bukan! Jangan salahkan Sungmin jika ia terlalu keras menutup pintu itu. Salahkan saja dosen yang membimbingnya di kampus. Dosen itu telah mengkorupsi hampir sejam waktu yang seharusnya dipakai Sungmin untuk menyerahkan tugasnya. Jika saja dosen itu tidak mengkorupsi waktu, mungkin saja Sungmin bisa mendapat nilai A+ karena tidak telat mengumpulkan tugas pada dosen yang satunya.
Sungmin memijat kepalanya pelan. Dia masih tidak terima dengan semua yang dialaminya seharian ini. Susah payah Sungmin mengerjakan tugas itu. Semalaman. Ya.. meskipun sebelum itu dia terpaksa melayani Kyuhyun dalam memuaskan nafsunya.
Dia tidak keberatan, karena memang jujur saja Sungmin pun menikmati setiap detik ketika bercinta dengan Kyuhyun. Ralat. Bukan bercinta, hanya melakukan hubungan seks. Tidak ada cinta sedikitpun yang terasa dalam hubungan tubuh mereka semalam. Hanya sebuah pemuasan akan nafsu yang menguasai pikiran serta tubuh mereka masing masing.
Sungmin tersenyum kecut mengingat kebodohannya. Dengan semudah itu lagi lagi Sungmin menghabiskan hampir setengah malam berbuat hal yang sia sia.
Dia menggeleng kuat. Menghapus semua pemikirannya akan hal bodoh itu lagi.
Toh pada akhirnya, Sungmin terpaksa menyerah dengan apa yang ia dapat. Sebuah nilai yang tidak sempurna sama sekali sudah tercatat dibuku nilai. Tidak bisa diganggu gugat, tidak bisa dibenahi, tidak bisa dan tidak bisa.
Sungmin menatap apartemennya dengan tatapan mencari. Dia mencari seseorang yang biasanya akan menyambutnya pulang. Namun tidak ada siapa siapa, apartemen itu tetap kosong sama seperti saat Sungmin masuk.
'Apa dia tidur?'
'Apa dia belum pulang kuliah?'
'Atau dia sedang pergi bersama teman temannya?'
'Ngg.. ataukah mungkin dia sedang bersama wanita lain? Mengajak wanita itu berkencan dan berakhir dengan adegan seks? Seperti yang biasa dia lakukan pada setiap orang?'
.
.
"Nghh.. oppahh… ahh… disituuu.. iyaa.. nghh.. uhhh.."
Baru saja Sungmin mencoba menyingkirkan pikiran negatifnya, tiba tiba rentetan suara desahan, erangan erotis serta mengundang banyak tanya terdengar dengan jelas dari kamar. Membuat semua pikiran negatif itu kembali muncul dalam benaknya.
Kamar Kyuhyun.
Sungmin menengguk ludahnya dengan susah payah. Rahangnya menegang seketika. Dengan langkah ragu, Sungmin mendekatkan dirinya ke pintu putih yang berada tidak jauh darinya.
"Shh.. nghh.. oppaahh.. kyuhyunnhh oppahh..!"
Daun telinga Sungmin menangkap suara aneh itu makin menjadi jadi. Suara itu dengan berani menyebutkan siapa orang yang tengah menjamah tubuhnya itu.
Sungmin memutar bola matanya meremehkan. Sepertinya itu suara seorang wanita. Dan, oh! Apa yang sedang wanita itu lakukan di apartemennya, apartemen miliknya juga Kyuhyun. Bercinta? Berhubungan badan? Seks? Dengan siapa?
Kyuhyun?
Ya.. sepertinya hanya Kyuhyun orang yang berani membawa wanita lain kedalam apartemen. Hanya Kyuhyun yang tau password apartemen mereka. Hanya Kyuhyun yang bisa seenaknya mengajak wanita keluar masuk tanpa izin dari Sungmin.
Sungmin menggelengkan kepalanya prihatin. Bukan prihatin karena sekarang dirinya dicampakkan, tapi prihatin pada nasib wanita yang sedang bercinta dengan Kyuhyun saat ini. Pasti sebentar lagi hati wanita itu akan terluka. Kyuhyun tidak semudah itu jatuh cinta. Dia pasti hanya memanfaatkan tubuh wanitanya. Setelah semuanya, Kyuhyun akan meninggalkan wanita itu dengan hati yang hancur berkeping keping.
Jelas jelas Kyuhyun adalah seorang playboy. Wanita itu masih nekad mendekati dan menggodanya. Kalaupun ada yang harus disalahkan atas semuanya, bukan Kyuhyun, tapi wanita itu sendiri. Nama Kyuhyun sudah tercatat di berbagai penjuru kampus sebagai playboy berkelas. Cih.. berkelas apanya?
"Bodoh." Gumam Sungmin pelan. Senyum sinis terlukis dibibirnya.
Segera Sungmin langkahkan kaki menuju kamarnya sendiri, tempat paling nyaman untuk melakukan segala sesuatu tanpa gangguan dari siapapun. Termasuk dari suara suara pengganggu yang berasal dari kamar sebelah.
Sungmin melempar tasnya diikuti tubuhnya ke atas kasur. Direbahkan tubuh lelah itu sejenak. sejenak untuk melepas beban dan stres yang menggelayut di otaknya akibat perkuliahan membosankan itu.
Dia memejamkan matanya, tidak bermaksud untuk tidur. Hanya memejamkan mata. Menikmati sepoi sepoi angin lewat jendela kamarnya yang terbuka lebar.
'Shh.. nghh.. oppaahh.. kyuhyunnhh oppahh..!'
Sungmin membuka kelopak matanya terkejut. Desahan itu kembali terdengar! Dan itu berhasil membuat Sungmin berang. Kupingnya panas tiba tiba tanpa alasan.
Namun sedetik kemudian dia sadar. Desahan itu tidak akan mungkin mudah terdengar sampai ke kamar Sungmin. Lalu? Desahan siapa? Mengapa desahan tadi terdengar lagi?
Desahan itu berasal dari pikiran Sungmin sendiri. Sungmin terlalu kesal, Sungmin terlalu sebal, Sungmin terlalu marah sehingga desahan itu terbayang bayang dalam pikirannya. Hingga terasa benar benar nyata.
Sekesal itukah Sungmin ketika mendengar desahan itu? Semarah itukah? Biasanya Sungmin menganggap itu semua sebagai angin, hanya lewat tanpa permisi, dan pergi tanpa ada yang peduli.
"Kenapa aku bisa kesal?" Sungmin bertanya pada dirinya sendiri.
Sebuah desiran aneh muncul dalam diri Sungmin. Desiran yang mengguncang seluruh perasaan Sungmin. Bukan hanya perasaan, tapi otaknya, hati, juga jantungnya mulai terinfeksi desiran aneh itu. Detak jantungnya mulai berdenyut denyut dengan kecepatan melebihi normal. Hatinya mulai berkata yang tidak seharusnya dikatakan. Otaknya mencoba membenarkan apa yang dirasakan oleh hatinya. Namun pikirannya tidak. Pikirannya tidak membenarkan semua itu.
Pikirannya menolak semua kenyataan itu. Kenyataan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah dia membenci Kyuhyun ketika sedang bercinta dengan wanita lain. Dia membenci Kyuhyun yang sedang menikmati tubuh wanita itu. Dia benci cara Kyuhyun membawa setiap wanita yang berbeda kedalam apartemen mereka setiap minggunya. Dia benci cara Kyuhyun yang selalu tidak meminta izin pada Sungmin ketika membawa tamu –meskipun Sungmin tahu, itu bukan hanya apartemen Sungmin, tapi juga apartemen Kyuhyun.
Sungmin benci saat wanita itu menerima semua buaian cinta dan perasaan nikmat yang diberikan oleh Kyuhyun. Meski Sungmin sendiri tahu bahwa setelahnya wanita itu akan segera dicampakkan oleh Kyuhyun. Tapi tetap saja Sungmin benci.
Dia ingin Kyuhyun hanya puas dengan pelayanan Sungmin, bukan pelayanan wanita wanita murahan itu. Dia ingin Kyuhyun puas hanya dengan dirinya saja. Dia ingin Kyuhyun hanya melihat Sungmin, bukan wanita wanita jalang itu.
Apakah itu perasaan ingin memiliki?
Jika memang Sungmin ingin memiliki Kyuhyun, apa itu salah?
Sungmin hanya ingin memiliki Kyuhyun. Sungmin hanya ingin Kyuhyun melihatnya.
Lalu.. atas dasar apa semua rasa ingin memiliki itu?
Apa itu rasa suka?
'Tidak! Aku bukan suka dengan Kyuhyun! Aku hanya ingin memiliki Kyuhyun!'
Pikirannya berkata dengan amat sangat egois. Sungmin berpikir bahwa dia menginginkan Kyuhyun hanya sebatas karena ingin. Tidak ada maksud lain. Dia menyangkal semua kenyataan yang menjurus bahwa dia menyukai Kyuhyun.
'Tuhan.. ada apa ini?'
'Ada apa denganku?'
'Mengapa aku berpikir seolah olah aku adalah orang paling egois di muka bumi ini?'
'Apa aku salah?'
'Tidak, aku tidak salah.. ini semua bukan salahku.'
'Jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, maka aku tidak akan ada disini.'
'Jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, maka aku tidak akan ada dalam perasaan aneh seperti ini.'
Sungmin menyangkalnya. Sebisa mungkin dia menyangkal semua itu. Dia merasa bahwa ini bukan kesalahannya. Semua ini hanya karena kecelakaan itu.
'Kecelakaan' yang disebabkan oleh Kyuhyun.
==oO Look at Me Oo==
Tokk.. tokk.. tokk.. tokk.. tokk.. tokk..
Sungmin mengerjap ngerjapkan matanya. Suara ketukan pintu yang terdengar kasar dan tergesa gesa, telah menginterupsi Sungmin dari kegiatan tidurnya yang nyaman. Sungmin mengerang. Diregangkan tubuhnya yang kaku. Siapa sih yang mengganggu tidurnya?
"Minniiiieee… aku lapar, buatkan aku makan malam!"
Sungmin mengacak acak rambutnya kesal. Untuk apa pria itu menganggunya ditengah tengah buaian mimpi indah? Tadi sore pria itu menganggu Sungmin dengan desahan desahan yang keluar dari kamarnya, membuat siapapun bisa merasa tegang karena mendengar desahan itu. Untung Sungmin kebal. Dan sekarang? Pria itu lagi lagi mengganggu Sungmin di tengah tidurnya yang nyaman.
"Ya! Cho Kyuhyun! Kau bisa buat makan malam sendiri kan? aku sedang sibuk!" jawab Sungmin seadanya. Yang memang benar, karena Sungmin sedang sibuk dengan mimpi mimpinya.
"Aishh! Sedang tidur begitu dibilang sibuk? Cepat keluaarrrr!" gedoran pintu terdengar semakin kencang dan bertubi tubi. Kini Kyuhyun bukan hanya menggedor dengan sebelah tangan saja. Kaki serta kedua tangannya ikut menggedor pintu itu seakan hanya dengan cara itu Sungmin bisa keluar.
Sungmin menghela nafas. Kyuhyun memang selalu tahu bahwa jam jam seperti ini Sungmin pasti tengah terlelap di kasur, bersama sebuah boneka kelinci pink yang dianggap Kyuhyun sebagai mainan anak menjijikkan.
"Iya iyaaa! Berhentilah menggedor pintu itu! Aku akan segera keluar." Sungmin pasrah. Denga malas dan berat, dibawanya langkah kaki itu menuju pintu. Bermaksud untuk membentak balik sosok manusia yang telah menambah daftar penganggu kenyamanan hidupnya seharian ini.
Terlihat sosok Kyuhyun yang kusut dan bau sedang berdiri didepan kamarnya. Sungmin mendesis saat mencium bau bekas pertumpahan cairan seks yang masih melekat di badan itu. Sebisa mungkin dia tahan mulutnya untuk menanyakan hal aneh aneh.
"Apa maumu?" tanya Sungmin datar.
"Masaklah sesuatu. Aku lapar kau tahu?"
"Tapi sayang sekali Cho Kyuhyun, sepertinya aku tidak tahu dan tidak mau tahu bagaimana keadaanmu saat ini." Jawab Sungmin masih dengan ekspresi datar.
"Tck.. kau ini 'istri'ku tapi tidak mau melayani kebutuhan suami! 'Istri' macam apa kau?!" suara Kyuhyun meninggi, menunjukkan raut kekesalan juga amarah yang tertahan.
Telinga Sungmin berkedut saat mendengar Kyuhyun menyebutkan bahwa Sungmin adalah 'istri'nya. Oh! benarkah selama ini Kyuhyun menganggap Sungmin sebagai 'istri'nya?
"Aku? Istrimu? Tidak salah dengar?"
"Ya! Cho Sungmin! Maksudmu apa bertanya seperti itu?"
"Maksudmu apa berkata seperti itu?" Sungmin membalikkan pertanyaan yang dilempar Kyuhyun padanya. Kali ini Sungmin terkesan tidak bisa menahan emosi entah karena apa.
Kyuhyun terdiam. Dia sedang dalam mood baik kali ini, dia benar benar tidak ingin ribut dengan siapapun termasuk Sungmin. Meskipun Sungmin hari ini terlihat menyebalkan, Kyuhyun tetap sabar.
"Sudahlah! Aku sedang tidak mau berdebat, yang terpenting sekarang adalah aku lapar. Aku butuh makan. Karena itu buatlah makanan apapun untukku!"
"Ngg.. sepertinya aku tidak bisa, aku ada tugas membuat sebuah proposal. Jadii.. aku tidak bisa meluangkan waktu untuk mengurusi hal hal bodoh seperti itu." Ucap Sungmin dengan ekspresi sibuk yang dibuat buat.
"Hal bodoh kau bilang? Menyiapkan makan malam untuk suami kau bilang adalah hal bodoh? Cukup, kali ini aku sudah berusaha sabar menghadapimu, tapi kau malah memanfaatkan kesabaranku. Aku hanya menyuruhmu menyiapkan makan malam apa susahnya? Mana tanggung jawabmu sebagai istri?"
Sungmin memutar kedua bola matanya. Memberikan tatapan tajam dan menusuk khusus untuk Kyuhyun. Senyuman menghina Sungmin membuat Kyuhyun mengerutkan kening.
"Ku kira kau hanya menganggapku sebagai budak seks, ternyata kau masih menganggapku sebagai istrimu. Eoh?" Sungmin berkata dengan nada menantang.
Kyuhyun tidak percaya dengan apa saja yang ia baru dengar barusan. Sungmin? Menantangnya? Atau memang hanya perasaan Kyuhyun saja?
"Apa maksudmu hah? Tentu saja kau istriku!"
"Istrimu? Kuakui memang aku ini istrimu. Tapi bukannya kau menikahiku hanya karena sebatas tanggung jawab? Hanya karena kecelakaan itu kan?" Sungmin memasang tampang berpikir. Membuat Kyuhyun mendidih seketika. Dia merasa tersinggung saat Sungmin membicarakan 'kecelakaan'. Tentu saja itu sangat menyinggung Kyuhyun karena dia tidak suka dengan masalah itu.
"Tutup mulutmu!" geram Kyuhyun, kedua tangannya mengepal.
"Sekarang kau lihat sendiri kan? Aku sudah sembuh! aku sudah bebas! Dan seharusnya kau tidak usah mengurusku lagi. Kau juga bisa bebas, kau bisa menceraikanku, kau bisa main dengan wanita lain sepuasmu setelah kau menceraikanku!" bentak Sungmin sengit.
"Aku tidak bisa seenaknya menceraikanmu karena kau adalah sebuah amanat! Ayahmu menyuruhku menjagamu! Dan aku tidak akan melepasmu!" balas Kyuhyun tak kalah sengit. Kyuhyun menyadari adanya nada cemburu di akhir kalimat Sungmin. Nada cemburu inilah yang membuah kepalan tangan Kyuhyun melonggar. Dia tersenyum, sepertinya dia mulai mengerti
Sejenak mereka berada dalam diam. Hening. Emosi yang memuncak menyebabkan mereka perlu waktu untuk menenangkan diri. Dada mereka naik turun dengan nafas yang memburu. Debat itu telah membuat sebagian tenaga serta waktu mereka terkuras.
"Ah.. sepertinya aku mengerti. Kau cemburu kan saat mendengarku bercinta dengan wanita lain tadi sore?"
Sungmin gelagapan.
"Apa? Cemburu? Tentu saja tidak!"
"HA! Lihat sendiri kan? kau gelisah saat aku tanyakan itu! Bilang saja kau cemburu."
"Aku tidak cemburu! Kau saja yang mengharapkan aku untuk cemburu! Kau menginginkan aku cemburu kan?!"
"Mari kita lihat sejenak. Tadi sore kau tampak baik baik saja sampai mendengar kegiatan kami dikamar. Tapi setelah mendengarnya, malam ini, kau terlihat sangat terganggu, kau terlihat sangat gusar. Padahal biasanya kau tidak seperti ini. Apa namanya kalau bukan cemburu?"
"Kubur baik baik keinginanmu melihatku cemburu. Aku tidak akan cemburu dengan hal sesepele itu!"
"Iri?" tebak Kyuhyun lagi.
Sungmin mengerutkan kening. 'Iri? Aku iri?'
Kyuhyun tertawa meremehkan. Didekati tubuh Sungmin yang hanya berbalut kaos putih polos. Tatapannya mulai melunak. Tatapan itu justru berubah menjadi tatapan mesum.
"Jika kau iri, kau bisa memintanya padaku, sayang." Kyuhyun menahan tubuh Sungmin dengan kedua tangannya. Dikecupnya pelan bahu Sungmin yang masih tertutupi baju itu.
Sungmin menggigit bibirnya kencang.
"Minggir! Aku tidak akan memintanya padamu! Bukankah kau telah menerima semuanya dari wanita itu hah!"
"Ouu.. sepertinya minnieku menginginkan sentuhan seorang Cho Kyuhyun lagi. Minnieku iri.. ya kan? hm?" Kyuhyun mulai berani menjilat ceruk leher putih Sungmin. Membasahi sedikit bagian senfitif itu dengan air liurnya.
"Kyuuuu.. aku sedang banyak tugas! Aku tidak bisa melayanimu malam ini! Minta saja pada wanita itu lagi!" Sungmin mendorong tubuh Kyuhyun yang kini mulai mengunci tubuhnya. Namun usahanya sia sia. Tubuh Kyuhyun lebih kuat menahannya.
"Tapi malam ini tubuhku menginginkanmu."
'Hanya tubuhmu? Hanya tubuhmu yang menginginkanku, tapi hatimu tidak Kyu.'
Sebersit rasa kecewa muncul dihati Sungmin. Dia ingin Kyuhyun berkata bahwa bukan hanya tubuhnya yang menginginkan Sungmin, tapi hati serta perasaannya juga menginginkan Sungmin. Sungmin sadar, bahwa itu tidak akan mungkin. Kyuhyun tidak akan semudah itu melepas perasaan cinta dan sukanya pada seseorang.
Dengan sekuat tenaga Sungmin mendorong tubuh Kyuhyun, membuat pelukan pria itu terlepas dan terhempas kebelakang. Sungmin tidak rela tubuhnya selalu dipermainkan oleh Kyuhyun. Selalu saja pria itu memaksa Sungmin memuaskan nafsunya. Tanpa sedikitpun Kyuhyun menoleh untuk tahu bagaimana perasaan Sungmin.
"Kau dengar aku kan Kyu? Aku tidak mau melayanimu malam ini!" bentak Sungmin kasar.
Kyuhyun terkesiap menerima perlakuan kasar yang diberikan Sungmin padanya. Meskipun begitu, Kyuhyun tetap tenang. Dengan langkah percaya diri, dia mendekat dan mendorong tubuh Sungmin, menghimpitnya di dinding sambil tangannya mencengkram erat kedua pergelangan tangan Sungmin, menahannya agar tidak melakukan hal lebih kasar lagi.
"Kau harus menurut padaku! Karena aku suamimu.." Kyuhyun menyeringai.
"Kau harus menurut padaku karena kau adalah istriku. Dan sudah kewajibanmu untuk me-la-ya-ni-ku!" lanjut Kyuhyun lagi. Kyuhyun memandang wajah Sungmin dihadapannya dengan tatapan membunuh. Emosinya yang telah memuncak membuat Kyuhyun ingin memberi sebuah pelajaran pada Sungmin.
Sungmin merinding mendengarnya.
Sungmin tidak dapat mengelak lagi.
Kyuhyun sudah benar benar bernafsu akan tubuhnya.
Sungmin kembali terperangkap diantara pesona Kyuhyun.
Meskipun Sungmin tahu Kyuhyun hanya menginginkan tubuhnya. Meskipun Sungmin tahu bahwa Kyuhyun memanfaatkan status Sungmin sebagai seorang istri untuk pemuas nafsu. Sungmin tidak peduli. Karena dia ingin Kyuhyun puas dengan dirinya. Dia ingin Kyuhyun bahagia dengan pelayanannya.
Walau Kyuhyun tidak mencintai Sungmin.
Tapi apa perbuatan Sungmin benar? Membiarkan Kyuhyun menyentuh tubuh Sungmin seenaknya tanpa ada alasan yang jelas.
'Tidak, perbuatanku tidak salah.'
Lagi lagi Sungmin menyangkalnya. Dia sudah terlalu jauh tenggelam dalam pesona seorang Cho Kyuhyun.
==oO Look at Me Oo==
"Shhh… iya minhh.. disanahh.." Kyuhyun mendesah tidak karuan saat Sungmin mengulum miliknya pelan. Sungmin mendesis mendengar Kyuhyun mendesah dan mengerang karenanya.
Kyuhyun menggerakkan pinggulnya maju mundur, membuat milikknya keluar masuk dimulut Sungmin. Mata Sungmin membelalak lebar, milik Kyuhyun yang besar seenaknya keluar masuk didalam mulutnya. Membuat Sungmin hampir tersedak karena benda itu menggatung di tenggorokannya.
Dengan gemas Sungmin gelitiki twinsball Kyuhyun. Meremasnya, membuat Kyuhyun mendesah lagi lagi dan lagi.
"Ohh.. great! Begituh.. nghh.."
Dibalik kekesalannya akibat dipaksa melayani Kyuhyun, Sungmin sebenarnya ingin tersenyum mengetahui Kyuhyun selalu terpuaskan oleh layanan Sungmin. Jarang jarang Kyuhyun mendesah dengan hebat ketika berada diranjang dengan wanita wanita jalang itu. Tapi di depan Sungmin? Kyuhyun bahkan dengan leluasa mengeskpresikan semua kenikmatannya..
Membuat Sungmin merasa diatas angin.
Sekali lagi Sungmin merasa jatuh, dia ingat bahwa dirinya bukan seorang wanita. Dirinya adalah seorang lelaki. Tentu saja rasanya beda ketika melakukannya dengan wanita. Mungkinkah itu yang membuat Kyuhyun mendesah?
"Minnhh.. kenapa diam saja? Apa yang kau pikirkan? Cepat kulum lagi.." Sungmin tersentak mendengar suara Kyuhyun. Sebuah dorongan keras dikepala Sungmin membuat milik Kyuhyun masuk menusuk tenggorokan.
"Nghh.."
'Tidak sabaran' umpat Sungmin. Bisa bisanya Kyuhyun mendorong kepalanya dengan sangat tidak sopan.
Sungmin meliuk liukan lidah didalam, menciptakan suara decapan air liur. Dicekungkan kedua pipinya untuk menghisap benda besar itu. Menjepitnya diantara rongga mulutnya. Sebisa mungkin memberikan pelayanan agar Kyuhyun segera keluar dan puas dengan Sungmin. Sungmin mengigit gigit kecil benda itu.
"Nghh.. Min.. ooohhhhh.. yahhhh… "
Sungmin mempercepat gerakan serta hisapan itu. Digelitikinya lagi twinsball Kyuhyun dengar jari jarinya.
"Ahhh… lebihhh cepatthhh… nghhhh…" racau Kyuhyun.
Sungmin mendongakkan kepalanya keatas, melirik wajah Kyuhyun yang dipenuhi peluh. Mengalir dan menetes tepat diujung hidung Sungmin. Wajah Kyuhyun benar benar sudah terangsang dengan semua sentuhan yang Sungmin berikan.
Milik Kyuhyun berkedut di dalam mulut Sungmin. Sungmin tahu sebentar lagi Kyuhyun akan keluar. Sungmin mempercepat maju mundur kepalanya, sambil terus mencekungkan kedua pipinya.
"Aaaahhhh…" Kyuhyun berhasil kembali orgasme untuk yang kedua kalinya dimulut Sungmin. Desahan puas serta nafas yang terengah engah terdengar diantara keheningan apartemen mereka. Kamar Sungmin tepatnya.
"Sudahkan? Aku ingin mengerjakan tugasku sekarang. Pakai kembali celanamu dan kembalilah ke kamarmu!" perintah Sungmin ketus.
"Minnie, kau memang sudah melayaniku, tapi aku belum melayanimu.. ah iya! Aku juga harus memberimu beberapa pelajaran karena kau telah mengajakku berdebat barusan."
"A.. apa?" Sungmin menyerngit heran.
"Tentu, sebuah pelajaran yang amat sangat menyenangkan. Pelajaran yang dapat membuatmu menuruti semua keinginanku." Kyuhyun menyeringai.
Sungmin mencerna baik baik kalimat Kyuhyun. 'Pelajaran yang amat sangat menyenangkan..'
Sungmin terbelalak. Bibirnya terbuka untuk mengucap kata kata penolakan.
Belum sempat kata kata penolakan itu keluar, Kyuhyun sudah meraup bibir Sungmin dengan nafsu. Tangannya perlahan mengangkat tubuh Sungmin dan membawa tubuh itu ke kamarnya.
Sungmin tidak dapat melawan.
Sulit untuk melawan kemauan seorang Cho Kyuhyun.
==oO Look at Me Oo==
Untuk kesekian kalinya kau menginginkan tubuhku.
Untuk kesekian kalinya kau menikmati tubuhku.
Saat kau bilang 'tubuhmu' menginginkan tubuhku, aku senang luar biasa.
Aku tidak pernah merasa sesenang ini disaat apapun.
Aku tidak pernah marah, karena aku tidak akan bisa marah padamu.
Kekecewaan kembali kurasa saat aku menyadari kejanggalan kalimatmu.
Hatimu tidak membutuhkanku, hatimu tidak menginginkanku.
Kau hanya membutuhkan tubuhku, kau tidak butuh perasaanku.
Lihatlah aku Kyu..
Aku tidak pernah berharap semua kecelakaan itu terjadi.
Jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, aku mungkin tidak akan bertemu denganmu.
Jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, mungkin saja aku tidak akan sesakit ini.
Aku tidak akan mungkin bisa mencintaimu karena aku tidak pantas.
Pernikahan kita hanya sebatas disebabkan oleh kecelakaan.
Dan itu semua karena mu..
Karenamu, Cho Kyuhyun..
==oO Look at Me Oo==
Entah sudah berapa ribu kata yang Sungmin tuliskan di sebuah buku kecil pink itu. Satu buku kecil yang memiliki ratusan lembar kertas, ribuan baris, ribuan kata, puluhan ribu huruf, dan jutaan perasaan.
Jutaan perasaan Sungmin tertuang dengan samar dalam buku itu. Satu baitnya bahkan mencerminkan puluhan hal yang Sungmin rasakan selama ini.
Dalam diam Sungmin mencurahkan semua kesakitan hatinya lewat tulisan.
Dalam diam Sungmin menuliskan semua kekecewaan serta perih hatinya lewat buku pink itu.
Buku pink yang menemani hidupnya saat ini. Bagaikan teman dalam kesunyian.
Sungmin selalu mencurahkan semuanya setiap malam, lewat tulisan, di keheningan malam serta dinginnya angin yang menusuk.
Sungmin tidak peduli diledek dan dicemooh oleh Kyuhyun karena selalu membawa buku pink itu kemana mana, kesetiap tempat setiap waktu. Tidak peduli tatapan aneh yang menyergap Sungmin ketika menenteng buku pink itu kemana mana di kampus. Tidak peduli.
Karena mereka semua tidak tahu artinya buku itu. Mereka tidak tahu betapa berharga buku itu ketika Sungmin sedang sedih. Betapa berartinya buku itu ketika Sungmin butuh tempat meluapkan semuanya.
Dan baru saja, Sungmin meluapkan semua emosinya melewati tulisan tulisan kecil yang tergores rapi di buku pink itu.
"Hoahhmm… sepertinya sudah cukup untuk hari ini. Baik, Miss Bukie, tulisanku hanya sampai sini saja. Aku sudah mengantuk. Selamat malam Miss Bukie." Sungmin bermonolog. Dia kecup dengan lembut buku pink itu. Dan menyimpannya dibalik bantal.
Memang tingkah laku Sungmin terkesan seperti orang gila yang membutuhkan teman bicara. Namun itu bukanlah hal gila mengingat buku itu adalah hadiah ulang tahun terakhir yang diberikan oleh ayahnya.
Untuk hari ini Sungmin ingin tertidur. Hari ini penderitaannya akan segera berakhir.
Dan penderitaan baru akan terjadi lagi besok, besoknya lagi, dan besok besoknya lagi.
Meski penderitaan belum sepenuhnya berakhir, Sungmin tidak akan menyerah begitu saja. Jika dia menyerah, sama saja dia tidak mau mencari kebahagiaan. Sungmin yakin, setelah semua penderitaan ini akan ada lagi hari baru yang indah. Sungmin akan mencari hari bahagia itu sampai kapanpun.
Dia yakin.
'Semua orang sudah ditakdirkan memiliki waktu untuk berbahagia.'
'Aku yakin hari yang indah itu akan datang.'
'Dan aku berharap bisa menjalani hari indah itu bersama orang yang sangat aku cintai.'
"Cho Kyuhyun.." gumam Sungmin tidak sadar. Karena detik itu juga Sungmin sudah terlelap dalam tidur yang tenang.
==oO Look at Me Oo==
.
.
TBC
*pegang tasbeh*
Ada yang ngerti ga sih sama ceritanya? Ada yang tau ga sih 'kecelakaan' yang dimaksud disini apa? Pasti mikirnya yang aneh aneh iniii.. hayoo hayoooo… pasti mikirnya yadong yadong hayoooo! *ditabokin*
Entahlah, author juga ga ngerti maksud kecelakaan disini apa. Loh? Tanya Sungmin aja ya, thor disini sebagai pihak ketiga doang, bertugas sebagai pencatat semua yang pernah kyumin alami, hehehe.. layaknya seorang penguntit =,=
NCnya ga hot? Jangan salahin author, thor gapinter bikin nc. Ceritanya gaseru? Jangan salahin author juga, thor emang gabakat jadi penulis. Kata katanya lebay? Jangan salahin author, thor emang orangnya lebay. Kalimatnya jelek + banyak kata yang diulang + terlalu sulit dimengerti? Yaa.. jangan salahin author juga, thor emang ga bakat menuangkan cerita dipikiran menjadi tulisan. Bingung? Ya gausah baca. Gitu aja kok repot :p
Ngg.. ada beberapa adegan yang terinspirasi dari beberapa ff yaoi kyumin terkenal, terutama kalimatnya. Bukan kalimat ffnya. Tapi kalimat yang diucapkan para tokoh. *senggol kyumin* tentu dengan perubahan seperlunya.
Adegan Sungmin yang kecelakaan itu rada mirip sama ff 'My Bodyguard is..'
'My bodyguard is..' itu juga ff author, cuma itu straight buka yaoi. Jadi jangan kira plagiat yoo..
Ceritanya real dari otak author, ga plagiat ataupun nyontek. Cerita ini sebenernya udah kepikiran dari author masih bayi, *lebay* maksudnya udah dari duluuu banget, tapi baru te-re-a-li-sa-si-kan sekarang.
