"Baik kaa-san nanti setelah selesai urusan di kampus, Kyuu akan kesana. Nanti kaa-san sms aja alamatnya. Sudah dulu ya kaa-san." Kyuubi melepas earphone yang menggantung pada telinga kirinya dan memutus sambungan teleponnya saat sudah memasuki area parkiran kampus Universitas Konoha (UK).
Setelah memarkirkan mobilnya Kyuubi memastikan apakah semua berkas-berkas untuk kepindahan ke UK sudah lengkap, sebelum keluar Kyuubi membenarkan kembali letak topinya .
Seluruh mata para mahasiswi menatapnya dengan pandangan 'WOW', mereka beranggapan orang yang baru keluar dari mobil audi sport keluaran terbaru itu adalah seorang pemuda yang menawan. Lihat saja penampilannya, jaket hoodie khas cowok warna abu-abu, celana jeans warna dark blue serta sepatu sneakers warna putih dan biru yang membuatnya makin mencolok adalah warna topi yang sangat kontras dengan baju yang ia kenakan, menyembunyikan rambut red orange panjangnya, ah,, jangan lupa pula kaca mata hitam yang menyembunyikan sebagian wajahnya. Dengan cuek ia melanjutkan perjalanannya tanpa mengacuhkan semua tatapan para mahasiswa yang memandangnya penuh tanya.
-^_^v-
A Naruto Fiction
Disclaimer by Mr. Masashi Kishimoto
Kalo fict ini punya Dan
Main Pair : Itachi Uchiha x Kyuubi Namikaze (female)
Rating : T (nyari aman dulu)
Genre : Romance
Warning: Newbie, banyak sekali typo yang berserakan dan beterbaran dimana-mana plus EYD yang belum sempurna, ide cerita mainstream bingits, GS (human and female kyuubi), maybe OOC.
Yang berkenan boleh baca yang enggak boleh go home,,eh go push the back buttom.
-^_^v-
Here we go…
Kyuubi berencana untuk berkeliling kampus sebentar setelah membaca pesan dari sang kaa-an aka Kushina untuk menemuinya nanti pada saat jam makan siang di Sharinggan Hotel. 'masih ada sekitar 4 jam lagi' batin Kyuubi. Penampilannya sekarang agak berbeda dengan awal ia datang, kacamata hitam sudah ia masukkan dalam tas selempangnya sejak sebelum masuk ruang tata usaha. Memutuskan untuk bersantai di area taman kampus Kyubi melangkahkan kakinya ke arah kanan sesuai petunjuk arah yang menunjukkan letak taman. Namun na'as saat hendak berbelok ke arah taman, ia menabrak seorang
"I..itai.." seru keduanya
"Kalau jalan pake ma..Dei" belum sempat memarahi orang yang menabraknya, ia sepertinya mengenali sosok yang ia tabrak tadi
"Anata dare?" tanya Deidara sambil memiringkan kepalanya
"Kau tak ingat aku Dei!"
Deidara terus menatap orang yang barusan ia tabrak. Wajahnya terkesan familiar dimatanya.
"Kyuu,," seru Deidara saat sadar bahwa yang ditabraknya tadi adalah sepupunya sendiri Namikaze Kyuubi dan terjadilah adegan teletubies.
"Kenapa kau ada di sini. Bukankah kau seharusnya ada di Berlin?" tanya Deidara setelah melepaskan pelukannya pada Kyuubi.
"Aku melanjutkan kuliah di sini. Ada beberapa masalah dengan perusahaan tousan di jepang jadi kita semua memutuskan untuk menetap di jepang untuk waktu yang belum ditentukan" jawab Kyuubi
"Ow,, jadi nanti kau kuliah disini? Jurusan apa?"
"Yap,, aku ambil management. Bisa temani aku berkeliling area kampus sekarang"
"Gomenne, aku harus ke Sharinggan Hotel bentar lagi"
"Ada urusan apa kau kesana, nanti saja. Aku juga ada janji dengan kaa-san untuk bertemu disana saat makan siang. Kau sudah lama kan tidak bertemu dengan kaa-san"
"Masalahnya aku sudah berjanji bertemu temanku jam 10 nanti disana"
"Baiklah, tapi temani aku ke taman sekarang, aku ingin istirahat disana"
"Okey, nanti aku akan menemuimu saat jam makan siang serta menyapa baa-san juga" seru Deidara dan segera menggamit lengan Kyuubi dan berjalan ke arah taman.
Skip time
Sharringan Hotel
Kyuubi melangkahkan kakinya menuju area restoran yang berada di dalam Sharinggan Hotel tanpa memperdulikan tatapan orang-orang disekitarnya. Sekarang menunjukkan pukul 13.30 tapi ia masih belum menemukan Kushina di restoran tersebut. Akhirnya Kyuubi memilih mengambil tempat duduk yang dekat dengan jendela. Masih dengan jaket hoodie dan topi yang sama hanya kaca matanya saja yang ia lepas setelah duduk tadi.
"Kyuu.." seru Deidara sambil melambaikan tangannya pada Kyuubi. Setelah sampai di meja Kyuubi, Deidara langsung memeluknya.
"Uhuk,,k,,le,,,pas Dei"
"Hehehe gomen" jawab Deidara sambil melepaskan pelukannya.
"Sudah lama? Mana baa-san?" tanya Deidara
"Belum, kaa-san sebentar lagi sampai"
"Ehem,," daheman seseorang menginterupsi obrolan singkat mereka. Kyuubi memandang pemuda dihadapannya dengan alis terangkat, sedangkan pemuda itu memandang ia dengan tatapan tak suka. Merasa tak mengenal siapa dia, sebelum Kyuubi menyuarakan pertanyaannya Deidara sudah terlebih dulu memperkenalka pemuda tersebut
"Gomenne Itachi, kenalkan ini Kyuubi. Kyuu kenalkan dia Itachi. Teman yang tadi aku ceritakan"
"Hn/Hm" balas mereka
'Jadi cowok ini yang tadi pagi memeluk Deidara seenaknya. Awas saja kau.' Batin Itachi.
"Cih,, kau salah bergaul ya, sejak kapan kau berteman dengan kakek keriputan begini hem"
Ctak
Muncul perempatan di dahi Itachi, selama ini tidak ada yag berani mengatainya seperti ini.
"Mengapa semua teman priamu yang berambut merah selalu menyebalkan Dei. Sudah cukup si baby face itu saja kenapa sekarang muncul lagi rubah jejadian seperti dia" balas Itachi sambil menunnjuk Kyuubi
"Grr,,rgrr apa kau bilang keriput" geram Kyuubi
"Cih,, selain dia menyebalkan ternyata dia juga tuli"
"Itai,,,kau apa-apan Dei, sakit tau" Itachi mengaduh saat dengan manisnya Deidara memukul kepalanya
"Rasakan kau Keri,, Itai" ejekan Kyuubi terpotong saat Deidara memukulkan sendok ke kepalanya
"Kalian mau diam atau mau merasakan pukulanku lagi" seru Deidara
Kyuubi dan Itachi sama-sama mendengus dan memalingkan wajah mereka. Menghela nafas pasrah Deidara melihat mereka. Ini masih mending dari pada melihat mereka saling mempermalukan diri sendiri. Terlebih lagi Itachi, sejak kapan dia jadi OOC begini.
-^_^v-
"Kau telat setengah jam rubah" Deidara memandang sebal Kyuubi karena telah membuatnya menunggu lama.
"Tadi aku harus mengantar Naru dulu. Ini bekal yang kau pesan pada kaa-san kemarin. Kau harus membayar mahal karena sudah seenaknya menjadikanku kurir"
"Wahh,, arigatou Kyuu" seru Deidara setelah merebut bento yang kemarin ia minta pada Kushina saat makan siang tak lupa pula ia mendaratka ciuman pada pipi sepupunya.
"Yak,,apa yag kau lakukan bodoh" teriak Kyuubi sambil menghapus jejak bibir Deidara di pipinya yang mulus.
"Apa?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya. Seolah baru menyadari apa yang telah ia lakukan, Nampak seringai jahil di paras ayunya
"Maksudmu ini" Deidara kembali mendaratkan ciuman pada pipi Kyuubi dan memeluknya erat"
"Yak,, Dei lep,,pas,,"
"Ini bayaranmu Kyuu, kau sendirikan yang tadi bilang minta bayaran. Pelukan dan ciumanku itu sangat mahal rubah" seru Deidara dan semakin mempererat pelukannya.
"Lep,,pas. tak bisa baka"
Merasa sedikit kasihan pada Kyuubi, Deidara pun melepaska pelukannya sambil tertawa melihat ekspresi Kyuubi. Tapi tawanya tak berlangsung lama saat menerima jitakan penuh kasih sayang dari sang sepupu.
"Yak,,kenapa kau memukul kepalaku? Seru Deidara tak terima
"Itu bonus dari layanan pesan antar" balas Kyuubi lalu berjalan meninggalkan Deidara.
Tak jauh dari mereka, ada dua orang pemuda yang memperhatikan mereka. Itachi memandang tidak suka kearah Kyuubi karena telah berani menggoda Deidara. Sedangkan pemuda satunya aka Sasori tak jauh beda dengan apa yang dialami oleh Itachi
"Hei, Chi. Kau tau siapa pemuda yang tadi bersama Dei-chan? Bukankah dia yang kita lihat kemarin di koridor utara" tanya Sasori
"Hn. Namanya Kyuubi, sepertinya di mahasiswa baru disini. Dia sama sepertimu" jawab Itachi dengan ekspresi datar
"Maksudmu?"
"Kalian pengganggu, pembuat onar dan menjengkelkan" jelas Itachi
"Ow,,jadi ada lagi orang yang punya banyak nyawa, berani menantang seorang Uchiha eh." Sambil menyeringai memandang Itachi, sahabat sekaligus rivalnya ini dengan pandangan heran. Tidak biasanya Itachi mau berurusan dengan orang yang baru ia kenal.
"Pemuda yang menarik. ne Chi, aku punya rencana untuk mengerjai pemuda itu. Kau mau ikut"
"Aku malas berurusan dengan rubah jejadian itu.
"Kau tidak takut Dei-chan akan diapa-apakan olehnya nanti" hasut Sasori
"Aku sendiri yang akan menjauhkan dia dan kau dari Deidara" jawab Itachi dengan santai.
Sasori hanya mendengus mendengar ucapan Itachi "seperti kau bisa saja. Tadi saja kau kecolongan. Dia sudah berani menyentuh Dei-chan"
"Hn"
'Tunggu saja bila waktunya tiba, kau akan menyesal rubah' batin Itachi
-^_^v-
Damai dan tenang adalah hal pertama yang Kyuubi rasakan saat berada di atap gedung fakultasnya. Dia tak sengaja kesini karena ia lelah di kejar-kejar oleh para mahasiswi yang mengira ia adalah seorang pemuda. Mengingatnya saja sudah bikin ngeri. Hoodie abu-abu yang biasa ia pakai sudah ia lepas karena basah oleh keringat mengikuti topi merahnya yang ia lepas lebih dulu. Menikmati semilir angin yang lembut menerpa wajahnya, memainkan helaian red-orangenya yang bergerak mengikuti arah angin. Matanya terpejam menyembunyikan bola mata sewarnya batu ruby. Terlalu larut dalam ketenangan hingga membuainya menuju pulau kapuk.
"Dasar rubah sial" rutuk Itachi saat sudah berada di atap tak menyadari keberadaan seseorang yang tengah terlelap di sisi lain atap. Saat akan menghampiri sisi lain atap yang teduh –tempat Kyuubi tidur- ia terdiam, mengagumi sosok yang ada di depannya.
'Cantik' batin Itachi, tidak menyadari bahwa yang tengah ditatapnya sekarang adalah orang yang tadi membuat mood-nya buruk. Tak sadar, kakinya malah membawan ia mendekati sosok tersebut dan duduk di sampingnya. Memandangnya dari dekat entah mengapa membuat jantungnya berdetak lebih cepat
'Halus' pikir Itaci saat sesekali membenarkan rambut Kyuubi yang terkadang menutupi paras ayunya .
"Emmm,,"erangan kecil dari Kyuubi membuat Itachi menghentikan gerakan tangannya yang ingin menyingkirkan rambut yag menutupi wajahnya. Menerka akankah sosok di depannya ini akan terbangun dari tidurnya karena terganggu oleh ulah Itachi. Namun, Kyuubi nampaknya masih terbuai di alam mimpi, ia hanya mengalihkan wajahnya sehingga Itachi mendesah kecewa karena tidak bisa lagi memandangi wajahnya yang begitu polos saat tidur. Namun selang beberapa lama Itachi dibuat merona –walau samar- saat ia merasaakan beban dipundak kanannya, ternyata gadis tersebut menyamankan posisi tidurnya di pundak Itachi.
Hari semakin sore dan cuaca mulai dingin. Namun, tidak ada tanda-tanda kalau gadis yang tidur di samping Itachi akan beranjak bangun dan Itachi pun segan membangunkannya. Mungkin ia akan menunggu sampai gadis ini terbangun, ia tak tega membiarkan gadis tersebut sendirian. Namun, apa daya saat bunyi sms masuk ke ponsel-nya, Itachi menghela napas panjang dan membenarkan posisi kepala Kyuubi yang dari tadi masih bersandar di pundaknya kemudian melepas jaketnya dan memakaikannya pada Kyuubi agar ia tak merasa dingin.
Alunan musik American authors –best day of my life- membuat Itachi beranjak dan segera merogoh katung celananya lagi untuk menjawab panggilan masuk
"Hn, ini aku dalam perjalanan pulang. Dasar baka otouto." dan setelah itu ia memutuskan panggilan tanpa menghiraukan orang yang menelponnya berbicara terlebih dulu dan segera beranjak.
Di saat itu Kyuubi mulai terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya mengenakan jaket yang tidak ia ketahui milik siapa. Sayub-sayub ia mendengar ada orang yang berbicara "Hn, ini aku dalam perjalanan pulang. Dasar baka otouto". Ia hanya melihat punggung pemuda yang berjalan mendekati pintu atap. Saat pintu atap tertutup menghilangkan pemuda dari pandangannya, Kyuubi baru tersadar, bisa jadi jaket yang ada padanya adalah milik pemuda tersebut. Dengan cepat ia menyambar tas, jaket dan topi yang berada disisi kanannya dan jaket pemuda tadi di sisi kirinya berharap ia dapat mengejar pemuda itu dan mengembalikan jaketnya.
Kyuubi bergegas menuruni tangga atap saat melihat lift yang membawa pemuda itu tertutup.
"Sial" rutuk Kyuubi.
-^_^v-
Kyuubi hanya mengenakan handuk saat keluar dari kamar mandi, saat hendak menuju lemari pakaiannya, ia melihat jaket milik pemuda tadi sore yang ia letakkan di atas tempat tidur. Entah mengapa kakinya malah berbelok menuju tempat tidur dan mengambil jaket tersebut kemudian menghirup aroma memabukkan yang ditinggalkan pemuda ini pada jaketnya 'mint dan pinus' batin Kyuubi. Seakan tersadar bahwa ia telah bertingkah seperti seorang maniak, sontak membuat wajahnya memerah dan reflek malah menutupi wajahnya menggunakan jaket itu.
"Aku akan menemukannya" tekat Kyuubi sambil melipat jaket tersebut dan menyimpannya di dekat nakas tempat tidur.
Setelah menggunakan pakaian santai, Kyuubi turun untuk makan malam dengan keluarganya.
"Kyuu, besok bisa temani kaasan belanja ke supermarket?" tanya Kushina
"Hm"
"Baiklah, besok jam 10 kita berangkat."
- ^_^v-
"Kyuu, tolong ambilkan yougurt, nanti kaa-san ingin membuat salad buah tadi kaa-san lupa. Kaa-san tunggu di kasier ya."
"Hm" mengiyakan permintaan Kushina, Kyuubi pun akhirnya menuju tempat penjualan makanan dingin.
Setelah mengambil yougurt pesanan sang kaa-san, Kyuubi sekarang harus mencarinya diantara para pengunjung yang telah mengantri di tiap counter kasier.
Pandangannya menyapu seluruh pembeli di depan counter kasier hingga ia menemukan kaa-sannya sedang mengobrol denga seorang wanita berambut hitam sebahu yang ia duga seumuran dengan sang kaa-san.
"Ini yougurtnya." ujar Kyuubi saat sudah berada disamping Kushina.
"Terima kasih Kyuu" Kushina menerima yougurt itu dan memasukkannya kedalam troli. "Ah, kau masih ingat pada Mikoto baa-san?" tanya Kushina sambil memperkenalkan perempuan berambut hitam tadi
"Jelas ia tidak mengingatku Kushi-chan. Terakhir kali kita bertemu itu saat Kyuu-chan dan tachi-kun usia 4 tahun" sela Mikoto. "kau tumbuh semakin cantik dan mempesona Kyuu" puji Mikoto.
"Arigatou" ujar Kyuubi sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan rona merah pada pipinya. Jarang ada orang yang memujinya setulus itu –kecuali keluarga dan kerabatnya-.
Saat Kushina dan Kyuubi mengeluarkan belanjaannya dari troli, Mikoto mendapat telpon dari putranya yang sudah lama menunggu di area parkir. "Gomenne tachi-kun sudah tidak sabar menunggu, lain kali kita ngobrol lagi aku masih kangen dengan kalian. Ah,, gimana kalo kita makan siang bersama kapan-kapan." ujar Mikoto
"Kedengarannya menarik" Kushina menyetujui usul Mikoto karena ia juga rindu pada sahabat semasa SMA-nya ini.
"Baiklah nanti aku akan menghubungimu Kushi-chan, jaa ne"
-^_^v-
Terlihat Itachi sedang duduk di bangkunya sambil membaca buku sambil mendengarkan musik yang sengaja ia putar dengan volume yang lumayan keras. Ia lumayan terganggu dengan suasana berisik di kelasnya sehingga ia menggunakan headset untuk menyumpal telinganya.
Tak berapa lama Sasori datang dan langsung mengambil tempat duduk disamping Itachi. Merasakan kehadiran sahabat merahnya yang menyapanya ia hanya bergumam dan langsung melajutkan kegiatannya dan beberapa kali bergumam 'hn' saat Sasori berceloteh. Ia tidak mendengarkan apa yang Sasori ceritakan sama sekali, ia berpikir itu tidak penting. Hingga Sasori menyikut perutnya ia mengalihkan fokusnya pada Sasori. "apa" tanya dengan wajah datar. Sasori langsung menolehkan kepala Itachi kedepan kelas disana sudah ada Asuma Sarutobi dosen yang terkenal paling killer di UK.
"Kau harus berterima kasih padaku karena telah menyelamatkan ipad mu dari tangan asuma sensei bila ia tahu kau mengabaikannya dengan menggunakan headset saat dia mengajar" ujar Sasori dan hanya dibalas "hn" oleh si Uchiha
"hah,, dasar kau ini" hela Sasori pasrah akan sikap sahabatnya ini.
-^ _^v-
Saat ini Kyuubi tengah makan siang di cafetaria kampus dengan Deidara. Ditengah obrolan mereka datanglah dua pangeran kampus UK aka Sasori dan Itachi, mereka mengambil tempat duduk di kanan dan kiri Deidara.
"Ya ampun, kalian ini kenapa? Disebelah Kyuubi masih ada tempat kosong kan. Kenapa kalian berdua malah duduk disini. Sempit tau" keluh Deidara. Sedangkan Kyuubi hanya menaikkan alisnya melihat tingkah dua orang pemuda di depannya ini.
"Sas, kau pindah sebelah dia sana" perintah Itaci pada Sasori sambil mengarahkan dagunya pada Kyuubi
"Kenapa aku? Kenapa tidak kau saja." Ujar Sasori tak terima.
Merasa kalau hal ini tidak akan segera berakhir. Kyuubi beranggapan kalau dua pemuda didepannya ini menyukai sepupunya ini
"Dei, duduk sebelahku. Tidakkah kau sadar kau mengganggu dua sejoli yang ingin duduk bersama" ujar Kyuubi dengan tampang datar. Tidak peduli perubahan dua pemuda itu yang sudah memerah entah menahan marah ato malu karena Kyuubi mengatakannya dengan cukup keras
Sambil menahan tawanya Deidara hendak berdiri dan akan pindah. Namun sudah keburu Itachi duluan yang menduduki tempat di sebelah Kyuubi.
"Hei,," sergah Kyuubi saat Itachi duduk disampingnya dan hanya dibalas gumaman tidak jelas dari Itachi. Akhirnya Deidara duduk kembali dengan Sasori disebelahnya.
"Kaa-san merindukanmu, nanti malam kau di suruh ke rumah. Kaa-san akan masak makanan kesukanmu kalau kau datang" ujar Itachi
"Hontou" seru Deidara dengan wajah berbinar dan menganggukkan kepalanya. "Baiklah aku akan pulang denganmu nanti Chi. Aku juga sudah lama tidak ketemu dengan Mikoto baa-chan"
"Uhuk,,uhuk" Kyuubi tersedak jus apelnya saat mendengar Deidara menyebutkan nama Mikoto teman kaa-sannya
"Kau tidak apa-apa" tanya Deidara khawatir dan dibalas anggukan oleh Kyuubi
"Dasar baka" ujar Itachi dan langsung mendapaat deathglare dari Kyuubi.
"Diam kau keriput" sergah Kyuubi.
"Eh, kau mau kemana Kyuu" tanya Deidara saat melihat Kyuu mengemasi barangnya dan beranjak pergi
"Pulang" jawabnya ketus sambil terus melangkahkan kakinya keluar cafetaria.
"It,,tai..kenapa kau senang sekali memukul kepalaku sih Dei" sergah Itachi
"Rasakan, itu akibatnya karna kau telah membuat Kyuu marah. Sudah dari tadi pagi dia murung gara-gara seseorang yang kemarin ditemuinya. Dan dia pun belum sempat menjelaskannya lebih jauh. Sekarang kau buat dia marah dan pergi sebelum aku tau apa masalahnya dengan orang itu" sembur Deidara. "aku mau pulang, bisa antar aku pulag danna?" pinta Deidara pada Sasori yang dari tadi hanya diam –cari aman-
"Bukannya kau mau pulang bersamaku Dei?" tanya Itachi
"Aku marah padamu, aku dengan Sasori saja. Ayo danna" ujar Dei sambil menggaet tangan Sasori dan berjalan meninggalkan Itachi sendirian
"Argh,,,dasar rubah menyebalkan" rutuk Itachi. Saat hendak beranjak dari tempat duduknya ia melihat sebuah ponsel. 'bukankah ini ponsel yg tadi di pegang Kyuubi? Apa milik rubah jejajian itu?' pikir Itachi dan memasukkannya kekantong. 'mungkin dia masih di parkiran. Eh,,,kenapa aku jadi baik padanya? Biarkan saja dia kebingungan mencari ponselnya' seringai muncul di wajah Itachi memikirkan idenya tersebut.
-^_^v-
Sesampainya di rumah Itachi penasaran dengan ponsel milik Kyuubi. 'siapa tau aku bisa memanfaatkannya nanti' pikir Itachi dan ia pun mulai mengutk-atik ponsel Kyuubi. 'untung tidak diberi password' batin Itachi sambil membuka folder galeri yang berisi file-fie foto. Saat membuka sebuah file disana berisi banyak foto seorang gadis berambut kuning dengan senyum lima jari menghadap kamera dan nampak manis.
"Siapa dia? Kenapa banyak sekali fotonya di ponsel Kyuubi. Apa dia pacar Kyuubi?" gumam Itachi
.
.
.
.
Tbc.
