Pirang

Dengan perasaan hati yang kacau, tentu saja, siapa yang tidak kacau ditinggal pergi oleh kedua kakaknya, walaupun itu dengan tujuan sekolah, gadis berambut cokelat tua itu mengantar kepergian kakaknya di stasiun King Cross.

"Kau juga nantinya akan berangkat, Lils." Ibunya, Hermione mengelus sayang rambut cokelatnya yang dikuncir kuda.

"Dua tahun lagi," dengus Lily.

"Dua tahun bukan waktu yang lama, Lils,"kata Al, cowok dengan mata hampir sama dengannya, memberi semangat.

"Tidak cukup lama dibandingkan menunggumu tak membaca buku." Berbeda dengan Al, kakak pertamanya James menatap ia dengan cengiran jahilnya.

"James!" Hermione memberikan tatapan menegur padanya.

"Aku pasti bakal mati kebosanan dirumah." Lily menghela nafas berat saat membayangkannya, Ibu dan Ayahnya akan sibuk di Kementerian, paling-paling ia dititipkan pada Grandma dan Grandpa Granger, bukannya ia tidak suka berada dirumah nenek dan kakeknya itu,tapi mereka kentara sekali melakukan Lily seperti anak kecil.

"Kau bisa membaca bukumu, dear," kata Harry tersenyum melihat ekspresi putrid bungsunya.

"Atau bermain dengan Kate, Ryan dan Rachel di The Burrow."

Lily menggeleng keras. Kate, dia tidak bisa diam barang sebentar saja, Lily terkadang lelah sendiri mengikutinya. Rachel, selalu memaksanya untuk bermain bonek Muggle, hei dia sudah besar. Dan yang terburuk adalah Ryan, dia mengoceh panjang lebar tentang apa yang akan dilakukannya nanti di Hogwarts dan selepas lulus dari Hogwarts. Lebih baik baca buku deh.

"Ah Harry, itu Draco dan Astoria beserta anak mereka."

Pandangan Lily mengikuti tangan Ibunya yang menunjuk seorang pria tampan seumuran Ayahnya dengan jas Muggle, beserta perempuan dewasa cantik yang pasti adalah istrinya dan seorang anak lelaki seumuran Al.

Iris mata hijau kecoklatannya meneliti dari atas hingga bawah penampilan anak tersebut. Ughh pirang, batin Lily saat melihat rambut anak tersebut yang tertata rapih.

Mereka melambai pada keluarga Potter.

"Siapa nama anaknya itu?" Hermione mencoba mengingat dengan keras.

"Scorpius,"Al menjawab, Hermione mengangguk semangat padanya.

Lily belum mengalihkan pandangannya pada si pirang itu, hingga orang yang bersangkutan mengalihkan pandangan padanya.

Mata hijau kecoklatan bertemu dengan mata abu-abu.

*****FIN****

Ide yang muncul tiba-tiba saat mencoba ngelanjutin fic Taruhan

Mungkin ke depannya bakal ada drabble2 yang lain :3

Dan maaf banget minggu ini ga bisa lanjutin fic Taruhan sama yang lainnya juga soalnya ada kegiatan camping fakultas -_-