Jungkook mendengarkan musik melalui headset pada volume hampir tertinggi, dan kadang mengernyit di tengah damainya mata yang terpejam, mungkin sesuatu seperti gelenyar rasa sakit yang memenuhi sebagian kepalanya, atau mungkin juga karena terlalu menghayati musik yang mengalir melalui kabel kecil itu.

Tapi Jungkook tidak melepaskannya saat ia memegang telinga beberapa kali dan melonggarkan salah satunya sebelum merekatkannya lagi di lubang telinga setelah dirasa tidak menyakitkan.

Kadang ia membuka mata ketika mendengar seseorang seperti memanggilnya dengan gusar, tapi di kafe itu tidak ada yang menoleh kearahnya atau berusaha menarik perhatiannya, jadi ia kembali memejamkan mata.

Bahunya disentuh hati hati, dan ia mendapati seorang pelayan tengah memperhatikannya.

Mulutnya bergerak mengucap sesuatu.

Musik berhenti dan Jungkook melepas headset. Dua duanya, dan meminta pelayan itu mengulangi ucapan dengan senyuman malu.

"Mau pesan sesuatu?"

Jungkook ber-oh, lalu melirik sekilas menu sebelum memutuskan untuk memesan segelas teh hangat.

Pelayan itu pergi, meninggalkan Jungkook dengan senyum.

.

Lagu terakhir ditutup dengan suara penyanyi yang menyanyikan bait repetitif hingga lama lama mengecil dan hilang bersamaan dengan habisnya lagu di playlist Jungkook.

Hening lama sekali.

Ia membuka mata lagi saat dirasa ada yang memperhatikan.

"Hyung?"

Di seberangnya, Jimin tengah memperhatikan.

"Kau tahu, pakai benda itu lama lama tidak baik. Jangan sering sering."

Jungkook mengantongi headset yang sudah dilepas dan ponselnya ke dalam saku jaket.

"Kita bisa jalan di sekitar sini daripada membuat telingamu menderita, Jungkook."

Dan entah bagaimana mereka bergabung bersama keramaian dan salju yang berjatuhan dengan pipi yang bersemu merah karena dingin.


Fin


Aku tau penggunaan headset yang terlalu lama itu berbahaya, tapi malah seringnya menyiksa diri padahal sudah terasa sakitnya. Haha