Chapter 1
Lollipop's Love
Disclaimer Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Teen Ficiton
Rate : T
Main cast : Sasuke, Sakura
Cast lain menyusul . . . .
Pair : Sasusaku
Warning : AU, OOC, abal, bahasa non formal, ngebingungin, gaje, Typo(s), jelek, alur pasaran, dll
Summary :: Berawal dari Lollipop rasa tomat yang menurutku aneh. Berawal pula dari rasa penasaranku akan rasa dari permen bergagang itu. Hingga berujung pada cinta kepada seseorang yang begitu menyukai lollipop tomat. [Bad Summary]
.
.
~DON'T LIKE, DON'T READ~
~NO BASHING, NO FLAME~
~AND DON'T COPY THIS FF WITHOUT MY PERMISSION~
.
.
Happy Reading~
.
.
.
Italic : Flashback
Bold : Inner
[Haruno Sakura]
Aku melangkahkan kaki kecilku menuju gerbang utama Universitas Konoha. Sebuah universitas bonafit nomor wahid se-Tokyo. Konoha adalah sebuah kota kecil di pinggiran Jepang yang suasananya masih benar-benar bersih. Pepohonan yang tampak rindang, udara yang masih sejuk, dan keadaan sekitar yang cukup tenang. Di bandingkan dengan Tokyo, Konoha jauh lebih damai. Disini tak banyak gedung-gedung pencakar langit, namun bukan berarti kota ini sangat terpencil dan jauh dari jangkauan teknologi ya.. justru Konoha merupakan wadahnya murid-murid berprestasi.
Aku tersenyum puas memandangi gerbang kampus baruku. Didalam kepalaku mulai terbayang masa-masa indah ala anak kuliahan. Ya.. hari ini aku resmi menjadi mahasiswa UK fakultas Desain Multimedia. Yosh.. Haruno Sakura, selamat datang di kehidupanmu yang baru!
.
.
.
"Hoy.. jidat" aku menoleh mendengar panggilan 'sayang' dari gadis cantik yang kini tengah berlari kearah ku. Dia adalah sahabatku, Yamanaka Ino. Gadis bak Barbie dengan rambut pirang panjang dan mata biru yang cantik.
"Berhentilah memanggilku jidat, Pig" aku menggerutu sambil mengerucutkan bibirku
Ino terkekeh pelan seraya menepuk bahuku cukup keras "Ah~ gomen gomen Saku, hah.. tidak terasa kita sudah menjadi mahasiswa ya. Aku ingin tau kehidupan perkuliahanku akan seperti apa. Ku dengar laki-laki disini tampan-tampan lho.."
Aku memutar bola mata malas, as always.. "Tak adakah pemikiran lain di otakmu selain laki-laki hm?"
"Kurasa tak ada. Ayo cepat, upacaranya akan segera dimulai" dengan sigap Ino menarik lenganku menuju aula kampus.
Ini adalah hari pertamaku kuliah, kampus ini terbagi dua kategori disetiap fakultas. Kelas Pagi dan kelas Malam. Kelas pagi dimulai pukul 8 pagi sampai 2 siang sedangkan kelas malam dimulai pukul 5 sore sampai 10 malam.
.
"Ne Saku, apa kau ingat dengan Uchiha Sasuke yang tadi? Dia adalah Presiden Mahasiswa kampus ini. Ah~ aku menyukainya" Ino bergelayut manja sesampainya kami di kantin.
"Bukankah kau bilang menyukai Sai senpai?" aku melirik sahabatku.
"That's right sweety. Walaupun ia selalu memasang senyum palsu itu, entah kenapa hatiku langsung berdetak cepat" jika ini di dalam manga, aku yakin akan ada bintang-bintang dan berbagai aksesoris sparkling lainnya di sekitar wajahnya. Benar-benar drama telenovela.
"Ino, ingat tujuanmu kemari untuk belajar menjadi model internasional. Jangan sampai itu mengganggumu. Aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi" tanpa berniat menunggu jawabannya, aku berdiri meninggalkan ino dan pergi ke kelasku. Ino memilih fakultas model dan kelas kami berbeda arah. Ya.. aku tidak ingin kejadian 'itu' terulang kembali. Jangan sampai.
[Yamanaka Ino]
"Ino, ingat tujuanmu kemari untuk belajar menjadi model internasional. Jangan sampai itu mengganggumu. Aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi" aku terdiam sejenak mendengar kata-kata Sakura. Sebuah pukulan telak mendamprat kesadaranku. Ya.. kejadian yang membuatku jatuh, membuat semua yang kurencanakan hancur berantakan, membuatku trauma mengenal cinta. Dan hanya Sakuralah yang benar-benar tau keadaanku.
Aku Yamanaka Ino, mahasiswa jurusan model di Universitas Konoha. Seharusnya tahun ini aku sudah semester 3 dan sakura semester 1 tapi karena satu hal, aku terpaksa pindah dan memulai semua dari awal. Jarak antara aku dan Sakura hanya 1 tahun, bisa dibilang aku lebih tua setahun darinya. Back to the topic.
Setelah merenung sebentar, aku memutuskan untuk kembali ke kelas mengingat mata kuliah pertama akan dimulai sebentar lagi. Ya.. kehidupanku yang baru akan dimulai hari ini.
Di perjalanan aku sempat menyapa mahasiswa-mahasiswa baru (sepertinya) dengan senyum manisku. Sudah ku putuskan bahwa aku akan memiliki banyak teman disini. Pandanganku beralih ke ruang bertuliskan 'Ruang BEM' ah~ jadi itu ruang BEM? Sai senpai pasti ada disana. Yosh! Ino, Ganbatte. Berjuanglah untuk memulai segalanya dan menjadi sukses. Termasuk.. sukses memacari cowok-cowok tampan disini.
[Author POV]
Sakura merupakan lulusan sekolah Multimedia jadi wajar jika pelajaran dasar di perkuliahannya ini terasa begitu familiar. Sebenarnya, orang tuanya menyarankan ia masuk di jurusan kedokteran seperti sang kakak Haruno Karin tapi ia menolak dengan halus dan memilih cita-citanya sendiri. Mebuki dan Kizashi bukanlah orang tua yang suka memaksakan kehendak. Mereka hanya memberikan pilihan dan anaknya lah yang menentukan. Haruno adalah keluarga yang cukup terkenal. Mereka memiliki rumah sakit internasional yang sukses. Mebuki dan Karin adalah dokter disana sedangkan sang ayah merupakan dokter senior yang sekarang hanya mengelola usaha Mebuki. Sakura bukannya tak mau bergelut di dunia kedokteran, ia juga menaruh minat di bidang itu tapi passion yang ia miliki adalah dunia seni grafis. Ia ingin menjadi seorang desainer grafis.
Istirahat pertama telah tiba, Karin menghampiri adik kesayangannya. Kedatangannya tentu menjadi pusat perhatian. Cantik, tinggi, berambut merah, berkacamata dan jangan lupakan title Haruno yang melekat padanya. Selain itu Karin merupakan salah satu mahasiswi berprestasi dan juga kekasih dari Itachi Uchiha.
"Saki!" Karin melambai pelan sambil tersenyum. Sakura menghampirinya dengan langkah anggun bak putri. Saki adalah panggilan khusus Karin untuk Sakura.
Haruno bersaudara itu memutuskan untuk ke kantin bersama. Disana ino sudah menunggu dan memesan tempat untuk mereka.
"Lama sekali kalian berdua." Sungut gadis barbie itu.
"Ayolah, kami hanya telat 10 menit. Nah Ino, ini hadiah dariku atas kelulusanmu." Karin memberikan kado kecil untuknya.
Mata Ino berbinar lepas. "Wah.. Terimakasih banyak Karin-chan. Kau memang dermawan tidak seperti Haruno yang satu lagi itu." Liriknya. Sakura mendengus pelan.
"Telan saja hadiahmu itu, Pig."
"Aish.. dasar jidat lebar!"
"Maa.. maa.. kalian ini. Ayo kita makan"
Suasana kantin saat ini cukup ramai. Seperti yang ino bilang, mahasiswa disini cukup tampan. Banyak yang bilang kekasih kakaknya ini adalah salah satu laki-laki tampan yang banyak digilai mahasiswi sini. Uchiha kah?
"Nee.. Saku, bagaimana matakuliah mu hari ini?" tanya Ino.
"Masih biasa. Hanya mengulang jaman sekolah dulu. Kau sendiri?"
"Aku dapat pelajaran baru. Kurasa aku akan betah disini."
Karin tersenyum memperhatikan. "Apa kalian berniat masuk BEM[1]?"
Ino mengangguk semangat. "Aku sih mau, tapi entah kalau Sakura."
Sakura menggeleng acuh. "Aku memilih UKM[2] Jurnalis"
Ino merengut "Tuh kan! Adikmu benar-benar menyebalkan."
Karin meringis pelan "Yah mau bagaimana lagi? Itu pilihan dia."
"Aku selesai. Setelah ini kau mau kemana, Pig?" tanya Sakura.
"Aku ingin mendaftar keanggotaan BEM. Dan kau-harus-menemaniku-hingga-selesai." ucapnya penuh penekanan.
"Apa ada pilihan menolak? Kita akan bertemu di kelasmu. Karin-nee aku pamit." Karin mengangguk lesu. Adiknya memang sedikit pendiam tapi dia baik, manja dan cerewet jika sudah akrab.
"Aku paham penderitaan mu Karin-chan" Ino menepuk pundak Karin seakan iba melihatnya.
Matakuliah Sakura berakhir lebih awal dari Ino. Daripada bosan, Sakura memilih pergi ke perpustakaan sambil membaca buku-buku kedokteran. Setidaknya tak perlu mengambil jurusan yang sama dengan kakaknya, ia bisa belajar sendiri atau bertanya kepada kakaknya. Toh suatu saat nanti ilmu nya akan berguna.
Perpustakaan kampus ini terbilang lengkap. Tak hanya buku untuk referensi, tapi berbagai cerita novel dan sejarah dunia pun ada. Ruangan yang luas dan sejuk juga menjadi nilai tambahnya. Daripada ke kantin atau bergosip, Sakura lebih memilih berdiam diri bersama buku-buku ini.
"Hai Haruno-san" sapa Tayuya salah satu teman sekelasnya.
"Hai, panggil saja Sakura." gadis pink itu tersenyum ramah. Wajah cantik Tayuya sedikit memerah.
"Ah~ kurasa kau tak sedingin yang aku kira." teman-teman Tayuya mengangguk setuju. Sakura memaklumi itu.
"Kau orang sekian yang mengatakan itu padaku, Tayuya-san"
"Tayuya saja. Kau pendiam sekali di kelas. Tapi kau tak menolak berbicara dengan kami. Kurasa kau bukan orang yang antisosial."
"Senang mendengar hal positif itu darimu Tayuya. Mohon bantuannya untuk hari-hari berikutnya." ucap Sakura sopan.
Shizuka melirik buku bacaan Sakura. "Kau tertarik dengan dunia kedokteran?"
Sakura mengangguk "Kufikir akan berguna di kemudian hari. Ditambah Karin-nee suka sekali menjejaliku dengan materi kedokterannya. Yah.. Lama-lama aku tertarik juga."
"Kau memang hebat ne! Ah iya aku harus pulang. Senang berkenalan denganmu Sakura-chan." Tayuya membungkuk sopan dan tersenyum. Sakura membalasnya.
"Hati-hati di jalan. Jangan kapok berbicara denganku ya." candanya.
"Tentu saja!" balas mereka.
Tayuya dan teman-temannya pun pamit pulang. Jam menunjukkan pukul 2 siang. Ia segera membereskan buku yang ia pinjam dan melangkah keluar dari perpustakaan.
Sakura sampai di gedung Fakultas seni peran dan modelling. Ia sedikit mengintip ruang kelas Ino. Disana ada Ino yang sedang berbincang asik dengan beberapa teman tak dikenalnya.
Sakura memutuskan memanggil Ino lewat laki-laki yang kebetulan lewat di hadapannya.
"Permisi, bisa tolong panggilkan Yamanaka Ino?" pinta nya dengan suara yang lembut dan sopan. 'pencitraan sekali aku ini' batin Sakura.
"H-ha'i. Yamanaka-san, ada seseorang yang mencarimu" teriaknya.
"Arigatou ne" sambung Sakura. Sang laki-laki tersenyum.
"Ne Ino-chan, siapa gadis cantik itu?" tanya salah satu teman Ino.
"Ah~ dia Haruno Sakura, sahabat baikku. Lain kali akan kuperkenalkan pada kalian ya."
"Aku tunggu ne~" seru teman-teman Ino.
Sakura bersandar di tembok luar kelas Ino sambil sesekali melirik sekitar.
"Kurasa kau akan sama terkenalnya seperti Karin." ucap Ino yang kini ada disampingnya.
Sakura tersenyum "Semua mata akan tertuju padaku, kan? Entahlah.." ucapnya acuh.
"Dasar kau ini. Kau harus cepat-cepat melepas gelar jomblo mu Sakura-chan. Lihat, Karin saja sudah punya kekasih. Kau ini cantik lho, Jidat" Sakura memutar bola mata.
"Belum ada yang cocok, Ino. Ayo cepat kita ke ruang BEM agar urusanmu cepat selesai."
Mereka sampai di ruang BEM. Sakura dapat melihat kakaknya sedang berkutat dengan laptopnya.
"Selamat datang. Ada yang bisa kami bantu, nona?" seorang laki-laki pucat berambut klimis menyapa mereka berdua.
"Ah~ kami ingin mendaftar keanggotaan BEM."
"Baiklah, isi formulirnya ya" Laki-laki bernama Sai menyerahkan formulir kepada Ino. Setelah beberapa saat, Ino menyerahkan kembali formulirnya.
"Nona berambut pink itu tidak ikut mendaftar?" Sakura menggeleng dan tersenyum kecil.
Karin menoleh ke arah Sakura. "Saki? Ku fikir- Ah~ menemani Ino-chan ya?"
Naruto menyambar "Hei Karin, kenalanmu?"
"Dia adikku. Haruno Sakura"
"Ah! Sakura-chan? Kenapa tidak ikut masuk BEM juga?" seru laki-laki berambut kuning.
"Maaf, kurasa kakakku saja sudah cukup." tolaknya halus.
Pintu ruang BEM terbuka, sosok Sasuke masuk sambil melahap lolipop rasa tomat kesukaannya. Ia melirik ke arah Sakura yang terlihat asing dimatanya.
"Anak baru?" tanyanya.
Sakura mengangguk "Haruno Sakura desu"
"Hn, Uchiha Sasuke"
Ino memperhatikan apa yang dimakan Sasuke "Ano.. Sasuke-senpai suka lollipop rasa strawberry?" pertanyaan polos ino membuat seisi ruangan menahan tawa. Sasuke mendelik.
"Apa ada masalah? dan ini rasa tomat bukan strawberry." balasnya datar.
Sakura berfikir keras 'Apa rasanya?'
"Tak usah membayangkan apa rasanya, gadis gulali" lirik Sasuke seakan tau apa yang difikirkan Sakura. Gadis bersurai pink itu terdiam.
"Ino, kau sudah selesai?" tanya Sakura.
Ino mengangguk. "Kalau begitu kami pamit ya senpai. Permisi."
"Karin-nee, Saku duluan ya."
"Hati-hati sayang" ucap Karin.
Ino dan Sakura berjalan beriringan. Keadaan kampus sudah cukup sepi.
"Aku masih tak percaya. Sosok gagah Sasuke-senpai ternyata menyukai permen lolipop rasa tomat. Kurasa dia benar-benar lucu." ucap Ino
"Kita sepemikiran Ino. Tapi memang dia cukup kalem jika tidak berhubungan dengan tomat."
"Ah~ meskipun begitu ia tetap tampan."
"Kau ini sedang mengincar siapa, huh?"
"Tentu saja Sai-senpai. Dia cukup perhatian dan ramah kan"
Sakura mendengus. "Tampang kayak mayat hidup itu? Dia hobi menebar senyum palsu, kau tahu itu?"
"Itu daya tariknya, jidat!" bela Ino.
"Meskipun wajahnya seperti banci?"
"Sebenarnya menurutmu wajahnya itu seperti banci atau mayat hidup sih?" kesal Ino. Sakura hanya bisa nyengir.
"Kurasa perpaduan dari keduanya." ucapnya final. Ino hanya mengerucut sebal. Berdebat dnegan Sakura adahal hal yang paling sia-sia.
"Aku sudah dijemput, biar ku antar kau pulang." ucap Sakura. Ino mengangguk dan masuk ke mobil Sakura.
.
.
Setelah memulangkan Ino yang jaraknya hanya satu blok dari gang rumahnya, Sakura langsung mandi dan berkumpul bersama ayahnya.
"Princess tou-san sudah pulang. Mana kakakmu?"
"Masih ada urusan dengan BEM nya. Kaa-san masih dirumah sakit?"
Kizashi mengangguk. "Sesekali berkunjunglah kesana."
"Kapan-kapan Saku kesana kok. Saku juga sedang mempelajari ilmu kedokteran untuk jaga-jaga."
"Tou-san bangga pada mu dan kakakmu." Kizashi mengelus rambut Sakura dan menciumnya.
"Kami lebih bangga pada tou-san dan kaa-san" ucap Karin dari ujung pintu. Ia segera bergabung bersama adiknya.
"Apa hobi barumu sekarang adalah menguping, hm? ucap Sakura pedas.
"Terimakasih pujianmu. Ah~ tou-san dapat salam dari Itachi-kun. Dia sudah pulang duluan."
Sakura berdecih. "Kekasih macam apa yang hanya pamitan dengan mertua tapi tidak dengan adik iparnya? Putuskan saja dia."
Karin menjitak kepala Sakura kesal "Kau ini kalau bicara seenaknya. Dia akan malu bila memiliki adik ipar sepertimu"
"Justru dia akan bangga memiliki adik ipar secerdas diriku." balas Sakura sombong.
"Sudahlah, kalian ini masih kecil sudah berbicara masalah mertua dan adik ipar. Ucapkan terimakasih tou-san untuknya karena sudah mengantar putri manja ini ya."
Kehangatan keluar Haruno yang tidak diketahui banyak orang. Inilah interaksi yang biasa ditemukan dalam keluarga Haruno. Baik Sakura maupun Karin bangga memiliki ayah dan ibu sehebat mereka.
Malam pun tiba. Sakura dan Karin sedang duduk bersama diruang keluarga sambil menonton TV. Ditangan Karin sudah ada cemilan yang menemani mereka.
"Karin-nee tidak ada kencan dengan Itachi-nii?"
"Tidak. Dia sedang sibuk dengan tugas kelompoknya."
Sakura bergumam pelan seraya mengangguk pelan. Tak lama Mebuki tiba dengan beberapa kantong belanjaan.
"Tadaima!"
"Okaeri kaa-san" seru Haruno bersaudara.
"Okaeri sayang" sambut Kizashi sambil ikut membaaakan belanjaan istrinya.
Mebuki melepas lelah di sofa. "Kaa-san pasti lelah"
Sakura memijat pundak Mebuki sedangkan Karin memijat tangannya. Keduanya benar-benar kompak.
"Kalian ini pasti ada maunya deh kalau sudah begini." Gumam sang ibu. Keduanya merengut!
"Kaa-san selalu berfikir negatif!"
"Saki benar, kaa-san tidak asik ah!"
"Pfftt.. ha'i.. ha'i. Kalian manis sekali."
Kizashi datang membawa 3 gelas jus apel dan secangkir kopi hangat.
"Silahkan diminum. Jus spesial untuk malaikat-malaikat tou-san." Ketiganya tersenyum senang.
"Arigatou tou-san/anata"
Hari minggu pagi di musim semi. Hangatnya matahari pagi masuk melalui celah-celah jendela kamar. Cuaca yang sempurna untuk bersantai setelah musim dingin. Karin baru selesai mandi dan segera turun untuk membantu ibunya di dapur.
"Ohayou kaa-san" sapanya sambil mencium pipi ibunya.
"Ohayou Karin-chan"
"Saki belum bangun?" Ia segera mengambil wajan.
"Sudah, dia sedang mandi. Bagaimana adikmu di kampusnya?"
"Normal kok. Kaa-san tenang saja, ada Karin yang menjaganya."
"Terimakasih sayang, ayo lanjutkan memasaknya. Kaa-san lupa harus menyiram bunga."
"Ha'i kaa-san!"
30 menit kemudian, Sakura turun dari kamarnya. Ia hendak ke dapur tapi diurungkan ketika mendengar bel rumahnya berbunyi.
"Ohayou Sakura-chan" sapa Itachi.
"Ohayou Itachi-nii. Masuklah, nee-san sedang memasak di dapur." Itachi tersenyum dan segera masuk menuju dapur.
"Ohayou sayang.." Itachi menyapa Karin dan meletakkan oleh-oleh yang dibawanya di meja makan.
"Itachi-kun! Ohayou" Karin mengecup sekilas pipi Itachi.
"Ya! Ya! Tak bisakah kalian bermesraan ditempat lain? Adegan tak senonoh kalian bisa meracuni otak suci ku" gerutu Sakura kesal. Itachi terkekeh pelan.
"Makannya carilah pacar, Saki." Cibir Karin. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Sakura-chan jomblo kan? Mungkin kau akan cocok dengan baka-otouto ku" tawar Itachi
"Adik- ah.. Sasuke-senpai? Tidak terimakasih."
"Hahaha.. ah iya oji-san kemana?"
"Dia sudah pergi kerja." Haruno bersaudara itu telah selesai memasak. Sakura memanggil Mebuki untuk sarapan bersama.
"Itachi-kun, apa kabarmu?"
"Baik baa-san. Baa-san sendiri?"
"Baik juga kok. Ayo kita sarapan dulu." Mereka pun saraoan dengan tenang sambil sesekali diiringi canda dan tawa kecil.
"Otsukaresamadeshita"
"Terima kasih sarapannya." Ucap Itachi sopan.
"Baa-san setelah ini, saya ingin membawa Karin keluar."
"Tentu Itachi-kun, yang penting jangan pulang larut ya."
"Ha'i obaa-san"
Itachi mengangguk sopan dan menunggu Karin selesai bersiap. Sakura yang tak mau ambil pusing pun langsung melesat menuju kamarnya.
Sekarang gadis berambut pink itu bingung harus melakukan apa. Pasalnya semua tugas kuliahnya sudah selesai ia tuntaskan. Pandangannya pun beralih kearah gitar. Ia memutuskan untuk meng-cover lagu saja. Dan lagu Selena Gomez berjudul Who Says pun ia pilih.
wouldn't wanna be anybody else, hey
Sakura mulai memetik gitarnya.
You made me insecure,
Told me I wasn't good enough.
But who are you to judge
When you're a diamond in the rough?
I'm sure you got some things
You'd like to change about yourself.
But when it comes to me
I wouldn't want to be anybody else.
Na na na na na na na na na na na na na
Na na na na na na na na na na na na na
I'm no beauty queen
I'm just beautiful me
Na na na na na na na na na na na na na
Na na na na na na na na na na na na na
You've got every right
To a beautiful life
C'mon
Who says, who says you're not perfect?
Who says you're not worth it?
Who says you're the only one that's hurtin'?
Trust me, that's the price of beauty
Who says you're not pretty?
Who says you're not beautiful?
Who says?
Ia mengakhiri petikannya dengan sukses. Ia mendengarkan kembali hasil rekaman suaranya dan menguploadnya di channel youtube dan akun soundcloudnya dengan penname nona_blossom
Tak ada yang tau bahwa selama ini pemilik akun itu adalah Sakura padahal bisa dibilang ia memiliki fans dadakan yang menyukai suaranya. Video covernya di youtube selalu di isi gambar bunga sakura saja.
Setelah selesai ia kembali bernyanyi tapi kali ini ia tidak merekamnya.
Disisi lain
Tak terasa hari semakin malam. Sasuke sudah selesai menyantap makan malamnya. Ia segera membuka laptop dan mendapati notifikasi dari akun soundcloud-nya.
Ia membuka notifikasi tersebut dan terpampanglah cover lagu Selena Gomez dari penname nona_blossom. Ia mengecek alun youtubenya.
'Masih berisi gambar bunga ya?' Batinnya.
Ia kembali ke akun soundcloudnya dan mulai mendengarkan.
Sasuke menyukai suara dari gadis tersebut. Terdengar lembut, halus, melengking indah ketika di nada tinggi. Dan Ia juga cukup penasaran dengan pemilik akun tersebut. Tak hanya dia, tapi hampir semua orang yang menyukainya pun penasaran akan sosoknya.
"3 jam yang lalu? Dan yang mendengarkan sudah hampir 500 orang? Begitupun yang mendownload coveran nya sampai 400 orang. Komenannya pun positif." Gumamnya. Ia mengetikkan sesuatu di kolom komentar. Setelah selesai, ia menutup laptopnya dan mengerjakan tugas kuliahnya yang tertunda.
Kediaman Sakura
"Saki, kau membuat lagu cover lagi?" Tanya Karin yang kini ada di kamarnya.
"Iya, kenapa?"
"Tidak. Seperti biasa baru 3 jam sudah ada 400 orang yang mendownload. Kurasa kau benar-benar harus masuk dunia musik. Bakatmu luar biasa."
Sakura mendengus "Apa bedanya denganmu nee-chan?"
"Hehe iya sih.."
Sakura membuka akunnya dari smartphone miliknya. Ia membuka aplikasi soundcloud dan membaca beberapa komenan dari pendengar suaranya.
Midori hodson
I always love your voice. Hope i can see your face.
Taka Anjani
Selalu suka sama lagu cover kamu. Simpel tapi wow banget.
Tuan Raven
Aku penasaran denganmu. Mungkin kita bisa berduet, nona penuh misteri?
Tak ada yang tahu bahwa Sakura cukup memperhatikan akun bernama Tuan Raven. Ia memang sempat beberapa kali mendengar suaranya dan akun ini juga beberapa kali terlihat diantara komenan pendengar dan isinya selalu sama.
"Aku juga penasaran denganmu" gumamnya.
"Hah? Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Karin.
Sakura menggeleng pelan. "Tidak ada."
Sakura dan Karin telah siap pergi ke kampus hari ini.
"Tou-san, kaa-san, kami berangkat ya. Oya, Saki pulang terlambat hari ini karena ada pertemuan Jurnalis selesai matakuliah nanti." Izin Sakura.
"Hati-hati sayang. Hubungi kami kalau butuh jemputan ne"
Sakura mengangguk dan berangkat diantar supir keluarga Haruno.
15 menit sebelum bel masuk berbunyi Sakura sudah tiba dikelasnya. Sudah 5 bulan ia kuliah dan sudah banyak juga yang mengenalnya. Seperti kakaknya, Sakura merupakan mahasiswi berprestasi dan rendah hati. Walaupun terkesan dingin dan pendiam, ia takkan sungkan membalas sapaan teman kampusnya. Selain cantik, ia juga anggota jurnalis yang cerdas. Beberapa kali ia menjuarai lomba menulis essay dan lomba akademik jurusan lainnya. Dan akhir-akhir ini, ia dekat dengan senpai tampannya - Uchiha Sasuke.
Seperti sekarang ini, ia sedang bergabung bersama anggota BEM lainnya.
"Selamat datang Sakura-chan"
"Terimakasih Naruto-senpai"
"Hei pinky, selamat atas kemenanganmu minggu lalu" Sasuke memgulurkan tangannya. Sakura tersenyum dan menjabat tangan Sasuke.
"Terimakasih ayam-senpai" Sakura menyeringai.
"Tapi Sakura, kemarin itu memang sengit sekali. Kalau tidak salah, Universitas Suna memang musuh bebuyutan kampus kita."
"Memang benar, pengetahuan mereka juga bisa dibilang cukup luas."
"Syukurlah Sakura-kita menang."
"Kalian juga yang memberiku semangat." Ucap Sakura merendah.
Sasuke sesekali melirik kearah Sakura.
"Liburan ini, kalian ada rencana apa?" Tanya Ino
"Entahlah, kami belum memutuskan mau berlibur dimana. Kaa-san juga pasti sibuk di rumah sakit." Keluh Karin.
"Kukira Karin-nee ada acara dengan Itachi-nii" ucap Sakura.
"Memang benar, tapi aku tidak mungkin meninggalkanmu kan Saki?"
"How sweet.. Sejak kapan kau bersikap manis begini, hm? Apa karena ada kekasihmu?" Ledek Sakura.
Semuanya tertawa pelan. Karin menunduk malu "Memang salah memperhatikan adik sendiri? Kau ini!"
"Hahaha.. pergilah kalau kau mau berduaan saja dengannya."
Naruto menggebrak meja kantin. "Hei, bagaimana kalau kita liburan bareng? Hei teme, vila mu itu kosong kan?"
"Kau mau kita kesana dobe?" Naruto mengangguk.
"Teme punya vila di pinggir pantai daerah Osaka. Kita bisa meminjamnya untuk beberapa hari sekalian liburan. Kau tau sendiri tanggung jawab di BEM begitu melelahkan." Naruto menjelaskan dengan penuh
Semua mengangguk setuju. Sakura terdiam sesaat "Apa kita akan dapat izin?" gumamnya. Semua mata mengarah padanya.
"Biar aku yang menghadap orang tuamu" jawab Sasuke spontan. Perkataannya ini sukses membuat teman-temannya membulatkan mata minus Sakura tentunya. Mereka saling berpandangan dan menyeringai licik. Hei, apa yang kalian fikirkan hm?
TBC
Curcol Author
Yuhuuu..! Balik lagi sama sebuah cerita baru. Kali ini ceritanya berdasarkan ide pas-pas'an saya yang tiba-tiba muncul pas lagi ngelanjutin fic di WP. Rasanya kalo ide ini dimasukin ke cerita yang itu bakal ancur jadi akhirnya ide baru ini saya bikin untuk pairing SasuSaku. Entah apa saya bisa fokus atau nggak sama dua fic yang lagi saya jalanin tapi yang pasti saya cicil sedikit-sedikit.
Masalah chapter masih belum tau bakal ending di chapter berapa. Setelah chapter ini pun masih belum terfikirkan alur selanjutnya gimana. Untuk jalan cerita kedepannya saya masih meraba-raba #cielah. Tapi kalo kalian ada usul bisa langsung ke PM atau di komen aja.
Oke saya mohon RnR nya dari kalian untuk kelanjutan fic ini. jangan lupa Follow atau Fave cerita saya. Saya akan sangat bahagia kalau respon kalian positif karena kalo responnya sedikit mungkin akan saya publish di akun WP saya. Oya WP disini Wattpad ya bukan Wordpress. Ah saya yakin kalian udah tau semua.
Oke, sekian dari saya. Mind to RnR please?
