Chapter 1.
.
.
.
10 years ago..
Seorang gadis dengan rambut bergelombang-condong keriting dengan rambut digerai, lewat di depan 3 anal laki-laki yang sedang bermain di taman.
" hey lihat rambutnya! Pasti banyak kutunya! Hahaha!"
Salah satu dari anak laki-laki itu berkata demikian. Si gadis pun berlari meniggalkan mereka dengan perasaan marah bercampur malu.
" padahal kata mama rambutku ini langka. Kenapa mereka mengolok ngolokku?" ucapnya sambil berlari pulang ke rumah.
10 years later~
(Kise`s point of few)
'Shimatta! Telat telat!' rutuk ku dalam hati. 'Gara-gara kemaren one on one bareng Aominecchi, aku jadi kecapekan-ssu!' lanjutnya. Aku terhenti di depan gerbang SMU Kaijou. Di depan gerbang itu aku tak sendirian. Ada seorang gadis berdiri disana. Dia menggunakan penutup kepala. Sepertinya dia menyadari keberadaanku. Dia menatapku. Seketika angin berhembus, membuat bunga sakura berjatuhan. Entah kenapa suasananya romantis. Dia menatapku dengan tatapan kecewa. Eh? Kenapa matanya begitu.. mempesona. Bahkan model-model cantik yang kerap bekerja bersama ku tidak mempunyai mata yang seperti itu. Bulu matanya yang lebat serta bola matanya yang hitam pekat. Mengingatkan ku pada seseorang dari kelasku. Ah iya! Kaneko Harumi. Anak pendiam dan seorang otaku. Tapi nilainya yang bagus membuat semua orang bungkam. Tidak bisa mengolok ngoloknya.
"Ohayou Harumicchi! Kau telat juga ya ssu?" sapaku ramah. "Yah seperti yang bisa kau lihat..' jawabnya hanya dengan melirikku. Dia lumayan dingin juga. Tapi itulah yang ku suka darinya. Perempuan yang tidak heboh ketika melihatku. Sudah lama aku menyukainya. Sekitar 3 tahun lalu ketika kami masih satu SMP. Aku selalu mendekatinya. Mengajaknya bicara. Memanggil nama kecilnya. Mengajaknya kencan. Yah meskipun yang satu ini selalu ditolak olehnya. "Yosh! Ayo kita panjat gerbangnya Harumicchi!" ajakku dengan riang. "Hah?" katanya terbengong-bengong dengan ajakanku. "Harumicchi pasti tidak mau ketinggalan pelajaran ya kan-ssu?" pancingku. "Yah udah deh mau gimana lagi." Jawabnya menerima ajakanku. Aku hanya tersenyum. Menikmati reaksinya yang tsundere.
Skip~ sampe jam makan siang~
(author`s point of view)
"a-ano! Kise-kun! Kimi no koto suki desu! Tolong jadilah pacarku dan tolong terima bento yang kubuat!" ucap seorang gadis sembari membungkuk dan memberi Kise bento yang ia buat. "Benarkah-ssu? Wah! Arigatou! Demo, gomen nee? Aku punya seseorang yang kusukai." Tolak Kise dengan sopan. "Be-begitukah? Wah sayang sekali ya? Ahahaha.." ucap gadis itu tersenyum miris. Setelah gadis itu pergi meniggalkan Kise yang masih tersenyum manis, Harumi keluar dari persembunyiannya. "Nee, Kise." Panggil Harumi. "Ah! Harumicchi! Nga-ngapain kamu disitu?! Jangan-jangan kamu tadi lihat itu semua ya?!" tanya Kise gelagapan. "Un. Karena itu aku mau tanya." Kata Harumi poker face. "Aku sama dia nggak ada apa-apa kok Harumicchi! Jadi jangan salah paham ya-ssu?" sembur Kise dengan paniknya. "Hah? Apa maksudmu? Aku Cuma mau interview bentar kok." Jelas Harumi dengan tenang. "Be-benarkah? Lalu mau interview tentang apa?". "Kise-kun bagaimana seorang pria bersikap romantis terhadap pasangannya? Kise-kun pasti tahu kan?" tanya Harumi. Kise tersenyum. "Tentu saja aku tahu." Jawab Kise. "Kalau begitu, apakah hari minggu ini kau sibuk Kise-kun?"
.
.
.
"Ohayou Harumicchi! Sudah siap dengan kencan kita hari ini-ssu?" sapa Kise dengan semangatnya. "Dakara, sudah kubilang ini bukan kencan." Sergah Harumi sambil ngeblush dikit.
Falshback on:
"Kalau begitu, apakah hari minggu ini kau sibuk Kise-kun?" tanya Harumi. Kise terkejut mendengar pertanyaan- atau mungkin tawaran dari Harumi, gadis yang disukainya. Otak Kise langsung berpikir. Hari minggu. Kencan. Kencan bareng Harumi. Kencan-yang-menyenangkan-bersama-Harumi. "Jadi kamu sudah membuka hatimu untukku ya Harumicchi? Baiklah ayo kita kencan hari minggu i-". "Hah? Oh nggak kok. Aku Cuma mau ngajak kamu buat nemenin aku-". "Itu namanya kencan Harumicchi~". "Bukan Kise.". "iya Harumicchi~ jangan khawatir. Aku akan membuat mu jatuh cinta padaku hanya dalam waktu 1 hari." Ucap Kise sambil tersenyum. "Haah. Terserah deh. Kalau gitu ketemuan di taman dekat shopping center ya! Jam 9. Jangan telat!" ucap Harumi mengakhiri perdebatan mereka.
Flashback off
"Kalo gitu pertama. Kita ke situ yuk!" ajak Harumi sambil memasuki salah satu butik di shopping center. Harumi sibuk memfoto, sedangkan Kise sibuk memilihkan baju untuk Harumi. Tetapi selalu ditolak. "Ayolah Harumicchi. Kan tidak sopan jika kita hanya masuk dan memfoto toko mereka tanpa membeli satupun kan?" kata Kise. "Iya juga sih. Kalo gitu kamu aja yang beli Kise-kun. aku nggak bawa uang banyak soalnya. Bokek." Jawab Harumi sambil tetap memotret baju baju serta mencatat suasana yang ada.
"Njaa, kalo gitu aku belikan yaa-ssu!" tawar Kise dan langsung menghambur pergi mencarikan baju yang pas untukmu. "Eh?! Nggak usah Kise-kun! aku nggak mau merepotkan!" tolakmu tetapi terlambat. Kise sudah kembali sambil membawa 2 set baju. Yang satu minidress, bagian bawahnya ada rendanya, agak mengembang, pink pastel, dipadu dengan cardigan lengan panjang berwarna putih. Sedangkan yang satu lagi kaos berwarna ungu gelap belang hitam dengan dengan beberapa berlian imitasi menempel di bagian tengah kaos, rok hitam pendek dan sepatu boots yang panjangnya selutut warna hitam.
"Sudahlah terima saja-ssu! Nah pilih yang mana Harumicchi?" tanya Kise dengan wajah berbinar binar. "Haaah.. Tidak usah Kise-kun. Ini merepotkan. Mending Kise-kun aja yang beli untuk dirimu sendiri." Tolak Harumi sambil mengeluarkan ekspresi waduh-merepotkan. "Heee. Ayolah Harumicchi! Aku kan sudah menemanimu hari ini,setidaknya terimalah segala tawaranku untuk hari ini." Ucap Kise dengan tatapan menggoda. Harumi terpaku pada tatapan itu, tapi ia segera tersadar. "Baiklah. Terima kasih Kise-kun. Tapi-" ucapan Harumi terpotong oleh Kise. "Yosha! Aku akan membuat Harumicchi jatuh cinta padaku-ssu! Oh iya Harumicchi. Panggil saja aku Ryota ya-ssu!" ucap Kise menggebu gebu. Sebelum Harumi sempat menolak, Kise sudah terlebih dahulu ke kasir untuk membayar barang belanjaannya. Setelah selesai membayar, mereka keluar dari toko itu dan menjelajah beberapa toko lagi. Setelah tak beberapa lama, mereka akhirnya pergi ke sebuah cafe kecil tetapi memiliki suasana yang klasik, seperti di eropa (author belum pernah ke Eropa T^T) Di toko itu, mereka akhirnya memutuskan untuk melepas lelah dengan memakan pesanan masing-masing. Dan saat akan membayar..
"Kise-kun bayarnya sendiri-sendiri ya?" tanya Harumi sambil mengeluarkan uangnya dari dompet. "Biar aku aja yang bayar-ssu." Ucap Kise sambil mengeluarkan dompetnya. "Dan panggil aku Ryota ya Harumicchi." Ucap Kise sembari tersenyum lembut kepada Harumi. "Ba-baka! Kalau ada yang ngira kita punya hubungan khusus gimana?!" balas Harumi sambil ngeblush dikit. "Dan lagi, itu uang yang buat bayarin aku uang dari mana? Uang Kise-kun sendiri atau uang saku dari ortu?" tanya Harumi sambil menghabiskan minum nya yang masih tersisa. "Da-dari uang saku sih." Jawab Kise sambil nyengir. "Panggil aku Ryota-kun Harumicchi. Lagi pula aku nggak keberatan sih kalo ada yang salah paham." Ucap Kise sambil tersenyum menggoda. Lagi.
Harumi sedikit ngeblush. "Hai` hai` terserah deh. Tapi aku nggak mau ditraktir kalo pake uang sakumu. Tapi kalo pake uang hasil kerja kerasmu aku baru mau." Kata Harumi sambil manggil waiter buat ngebawain bill nya. "Ehh~ padahal aku nggak keberatan kok kalo buat Harumicchi~" ucap Kise sambil tersenyum manis. Harumi memasang tatapan heran. "Kamu masochist?" tanya Harumi. "Bukan! Harumicchi hidoissu." Jawab Kise sambil mewek. Harumi hanya memasang ekspresi oh-kirain. Setelah mereka selesai membayar(author: bayar aja kok lama amat yak?), mereka memutuskan untuk duduk dulu di taman tempat mereka janjian tadi.
"Nee Ryota-kun. Kyou wa arigatou nee." Ucap Harumi sambil berdiri dan mengayunkan diri di atas ayunan. "Douita~ Tapi buat apa sih Harumicchi motret-motret sambil ngumpulin data pas kencan kita tadi?" tanya Kise sambil ikutan main ayunan. " deh pokoknya." Jawab Harumi pendek. "Buat apa sih Harumicchi?" tanya Kise yang menyudahi bermain ayunan karena Harumi yang sudah beranjak pergi. "Nee Harumicchi! Harumicchi!" panggil Kise.
.
.
.
TBC
Kuroko No Basuke is not mine, but this fanfict is mine. Kuroko No Bauke is belong to Tadatoshi Fujimaki.
Fanfict pertama ku nih~ akhirnya chap 1 kelar juga~ last. RnR please?
