Disclaimer: I own nothing except this plot.
Eponim
Levi menonton pagi datang.
Rangkaian bunga mungil kuning cerah dia letakkan di pangkal gundukan tanah dekat kerangka kacamata tua. Bunga 'Hanji Zoë', Levi menyebutnya demikian.
Dulu sekali, saat mereka terpisah dari rombongan ekspedisi, Hanji menariknya ke sesemakan perdu. Ada rumput liar yang hidup menerobos celah-celah batu di atasnya dan berkembang dengan gembira.
Pikir Levi, betapa pongahnya bunga ini.
Dia diam menghadap langit waktu Hanji bertanya apa nama tanaman itu, entah tak punya jawaban atau tak kuasa memandang mata sienna sang gadis yang berpendar hangat bagai bara perapian.
Pria itu menamainya bunga Hanji Zoë, bunga yang sama bodoh—dan ngotot—dengan orang yang menemukannya; bunga yang berarti berkah hidup abadi, yang tumbuh lebih kuat daripada batu. Meski Hanji tidak hidup lama untuk pernah tahu itu, Levi tetap puas.
Dia bernostalgia sejenak, merapal doa, lalu berbisik sendu pada pusara,
"Selamat ulang tahun, Kacamata Sial."
