- Iblis -

Tangan yang dingin menyentuh wajahku lembut, menyusuri pipiku dan terhenti di bibirku.

Mata yang tajam, memandang ke arahku, mulai dari rambutku, dan mengawasi sorot mataku agar tak berpaling darinya.

Tubuhku tergetar, gentar karena rasa takut dan cemas.

Siapakah pemilik tubuh ini? Apakah dia sungguh-sungguh orang yang sedang berada di depanku ini?

Hatiku bertanya-tanya, namun bibirku tak dapat meluncurkan sepatah katapun.

Suaraku tercekat di tenggorokanku, seakan terjerat kekuatan tangannya yang melingkari leherku.

Perlahan, nafasku mulai terhenti.

Ia tersenyum, puas melihat kematianku.

Akhirnya aku tahu, yang berada di depanku bukanlah dirinya yang kucintai.

Melainkan... iblis.