.
.
.
Affair
Cast : Chanyeol, Baekhyun, Krystal.
Rate : M
Chanbaek/GS/Hurt/Romance
.
.
.
This is my firs story, jika ada kesamaan jalan cerita, tokoh, dll itu murni tidak disengaja.
Happy Reading Guys !
Summary !
Park Chanyeol
Seorang pria matang berusia 30 tahun yang sudah memiliki istri. Meskipun begitu, pria yang menjabat sebagai CEO di perusahaan ternama tersebut masih tetap digilai banyak wanita diluar sana.
Dan tanpa diketahui, pria yang kerap dipanggil Chanyeol itu melakukan affair dengan adik tirinya sendiri. Sebuah hubungan terlarang yang ia bangun karena rasa cinta dan juga nafsu.
Park Baekhyun
Wanita berparas cantik yang masih berusia 19 tahun dan duduk di bangku kuliah. Tidak pernah menjalin hubungan dengan pria diluar sana, karena sikap over protective kakak tirinya.
Mengalami sebuah kejadian yang menyebabkan dirinya tidak bisa lepas dari kakak tirinya. Hingga ia dengan terpaksa melakukan sebuah hubungan terlarang. Affair dengan kakak tirinya yang sudah memiliki seorang istri.
.
.
.
Prolog
"Oppa, aku mohon jangan lakukan ini!" pinta Baekhyun pada kakak tirinya.
Pria yang dipanggil Oppa oleh Baekhyun tidak menghiraukan ucapan gadis itu. la melanjutkan kegiatannya, yaitu membuka celana dalamnya. Baekhyun langsung mengalihkan pandangannya saat celana dalam milik kakaknya sudah turun dengan sempurna. Dalam hati, ia meramalkan doa agar pria di hadapannya ini tidak jadi melakukan aksi buruknya.
"Kenapa kau mengalihkan pandangan? Apa kau tidak ingin melihat betapa gagahnya aku" ucap pria itu .
Baekhyun menggelengkan kepalanya. "Jangan lakukan ini Oppa! Karena ini semua tidak benar."
"Bagian mananya yang tidak benar? Apa salah jika aku ingin bercinta dengan gadis yang aku cintai? Eh tidak-tidak, sebentar lagi sebutanmu bukanlah gadis, melainkan wanita." Jelas pria itu yang semakin membuat air mata Baekhyun turun.
Baekhyun tidak bisa membalas ucapan pria itu, karena detik selanjutnya bibirnya sudah tersumpal oleh bibir milik pria itu. Pria yang tidak lain adalah Chanyeol, yaitu kakak tiri Baekhyun.
Chanyeol melumat bibir gadis itu dengan penuh gairah. Kemudian Chanyeol menurunkan ciumannya menuju leher jenjang milik adik tirinya, ia memberikan banyak kissmark disana. Setelah puas, pria itu menatap kemaluan Baekhyun dengan nafsu.
Detik selanjutnya, jari-jari tangannya sudah bermain di sekitaran sana, la dapat merasakan jika kemaluan gadis itu sudah basah oleh suatu cairan. Chanyeol tersenyum saat mengetahui bahwa Baekhyun sudah sangat siap untuknya. Dengan tidak sabaran, Chanyeol menggesek-gesekkan kemaluannya di daerah vagina milik Baekhyun. Tangan pria itu juga tidak tinggal diam, ia memainkan kedua payudara Baekhyun yang sangat pas saat berada di genggamannya.
Sekuat tenaga, Baekhyun menahan desahan yang mencoba meluncur dari bibirnya. Gadis itu mencoba untuk memberontak, namun tidak ada hasilnya. Karena bagaimanapun juga, kekuatan yang dimiliki Baekhyun tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatan pria itu.
"Sebentar lagi kau akan merasakan apa yang namanya surga dunia. Jadi berhentilah menangis! Ganti suara isakanmu menjadi desahan!" kata Chanyeol lalu menjilati telinga Baekhyun.
Dalam sekali hentakan, setengah batang kemaluan Chanyeol sudah masuk ke dalam vagina Baekhyun. Gadis yang masih duduk di bangku kuliah itu langsung teriak kesakitan saat merasakan daerah kemaluannya robek dan dipaksakan untuk menerima sesuatu. Air mata Baekhyun mengalir lebih deras dari sebelumnya. Mahkata yang ia jaga selama 18 tahun direnggut begitu saja oleh pria brengsek di hadapannya ini. Hancur sudah masa depannya.
"Fuck, milikmu begitu sempit." Ujar Chanyeol sambil terus menghentak-hentakan pinggulnya.
Goyangan pinggul Chanyeol membuahkan hasil, karena saat ini milikknya sudah tertanam penuh di kemaluan Baekhyun. Darah yang keluar dari dalam vagina Baekhyun pun semakin banyak, tapi itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap Chanyeol yang sudah ditutupi oleh nafsu.
"Hikss, hentikan! Aku mohon," pinta Baekhyun.
"Tidak, aku tidak akan menghentikan ini. Nikmati saja dan rasakan bagaimana sensasinya."
Chanyeol semakin mempercepat irama gerakan pinggulnya yang menghasilkan sebuah suara khas jika pasangan sedang bercinta. Baekhyun mencengkram punggung Chanyeol saat merasakan bahwa kemaluannya sesak oleh barang milik pria itu. Ini terasa sangat menyakitkan baginya. Baekhyun mencakar punggung milik Chanyeol saat merasakan vaginanya mengeluarkan cairan. Dan tak lama setelah itu, ia juga merasakan jika Chanyeol mengeluarkan cairan miliknya di dalam kemaluan Baekhyun.
"Akh, akhirnya! Walaupun kau seorang perawan, namun kau bisa memenuhi nafsu besarku." Ucap Chanyeol lalu mencium kening Baekhyun.
Baekhyun tidak membalas ucapan Chanyeol, karena ia benar-benar lemas. Sudah tidak ada tenaga lagi untuk melawan pria itu. Sebelum kehilangan kesadarannya, Baekhyun sempat mendengarkan sesuatu.
"Mulai detik ini, kau menjadi milikku. Kau tidak akan pernah lepas dariku."
Chapter 1
Baekhyun memilih pakaian yang akan ia gunakan saat bertemu dengan teman-temannya. Lemari yang penuh dengan pakaian yang bagus dan ber-merk membuatnya semakin sulit untuk menentukan pilihan. Setelah sedikit berpikir, akhirnya pilihan Baekhyun jatuh pada sebuah dress selutut yang berwarna merah. Sebuah dress polos, namun tetap indah. Tak lupa juga ia menggunakan high heels setinggi 7 cm berwarna hitam. Rambut hitamnya sengaja dibiarkan tergerai setelah disisir rapi, la memoleskan sedikit moke-up di wajahnya. Setelah itu, ia mengambil tas dan pergi dari kamarnya. Kaki jenjangnya melangkah dengan anggunnya.
Tring.
Ponsel Baekhyun berbunyi yang menandakan bahwa ada sebuah pesan yang masuk. Wanita cantik itu segera melihatnya.
From: Chanyeol
Kau ingin pergi keluar tanpa izin dariku?
Kening Baekhyun mengernyit setelah membaca pesan singkat tersebut. Darimana pria itu tau bahwa ia akan pergi? Apa dia sudah memata-matai Baekhyun? Di saat masih sibuk dengan pikirannya, ponsel Baekhyun kembali berbunyi.
From : Chanyeol
Masuk kembali ke kamarmu! Lima belas menit lagi aku akan sampai!
Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar. Pria itu kembali berkuasa dan dengan terpaksa Baekhyun harus mengikuti perintahnya. Baekhyun kembali berjalan menuju kamarnya. Baru saja keluar dari sana, kini ia sudah harus masuk lagi. Baekhyun membuka high heelsnya dan naik ke atas ranjang, merebahkan tubuhnya. Jika sudah seperti ini positif ia tidak akan jadi pergi keluar untuk bertemu dengan teman-temannya.
Baru saja wanita itu akan mengambil ponselnya untuk memberi kabar pada temannya bahwa ia tidak jadi datang, tapi suara gebrakan pintu menghentikan niatnya. Baekhyun melihat Chanyeol berjalan ke arahnya. Pria itu berjalan dengan tatapan tajamnya yang mampu mengintimidasi Baekhyun.
Lalu ia duduk di ranjang. Saat wanita itu akan bangun dari posisi tidurnya, Chanyeol malah menahannya dan menyuruh Baekhyun untuk tetap tidur.
"Siapa yang memberimu izin untuk pergi keluar? Aku sudah mengatakannya padamu, bahwa kau harus meminta izin padaku sebelum pergi kemanapun." Jelas Chanyeol dengan suara yang rendah.
"Aku bukan anak kecil lagi, jadi jika aku ingin pergi kemanapun, itu urusanku. Kenapa aku harus selalu meminta izin padamu?" sahut Baekhyun.
"Oh, rupanya kau sudah berani melawanku?" ujar Chanyeol sambil melepaskan simpul dasinya.
Jujur saja Baekhyun mulai takut saat ini, melihat pria di hadapannya yang mulai membuka kancing kemejanya, ia tau betul apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Kenapa kau diam?" tanya Chanyeol.
"Untuk apa aku takut padamu? Pria sepertimu tidak pantas untuk aku takuti." Kata Baekhyun yang mencoba untuk berani.
"Benarkah? Memangnya aku pria seperti apa?"
"Kau pria paling brengsek yang pernah aku temui." Ungkap Baekhyun.
Chanyeol tersenyum sinis saat mendengar ucapan adik tirinya itu. "Ya, kau benar. Aku adalah pria brengsek. Dan pria brengsek ini yang akan menidurimu sekarang."
Tangan Chanyeol langsung menuju paha mulus milik Baekhyun. la menggerayanginya sehingga membuat Baekhyun menahan desahan yang mencoba untuk keluar dari mulut seksinya.
"Chanyeol, jangan lakukan ini!" ujar Baekhyun.
"Kenapa?" tanya Chanyeol dengan tangan yang masih sibuk menggerayangi titik sensitif Baekhyun.
"Karena ini salah, kau tidak bisa terus melakukan ini padaku." Jawab Baekhyun.
"Apa salahnya? Aku hanya ingin bercinta." Kata Chanyeol yang kini tangannya sudah berhasil masuk ke dalam celana dalam milik Baekhyun.
"Ugh, cukup Chanyeol! Kau bisa melakukannya bersama istrimu, bukan aku." Balas Baekhyun.
Chanyeol memasukkan dua jarinya ke dalam kewanitaan Baekhyun sehingga membuat wanita itu mendesah. "Benarkah? Bagaimana jika aku hanya ingin melakukannya denganmu?"
"Tidak, hentikan ini Chanyeol! Jangan gila!" perintah Baekhyun.
"Tidak? Tapi aku hanya ingin melakukannya bersamamu, bukan wanita lain. Dan apa yang harus aku hentikan? Bahkan aku belum saja memulainya." Ungkap Chanyeol lalu memaksa Baekhyun untuk memberinya akses membuka resleting dress wanita itu.
Baekhyun sudah mencoba untuk menolak, namun tetap saja Chanyeol yang paling berkuasa. Kini Baekhyun hanya menggunakan pakaian dalamnya di hadapan pria itu. Chanyeol langsung memainkan payudara wanita itu setelah membuka bra yang tadi menutupinya.
"Ah, Chanyeol." Desah Baekhyun.
"Ya sayang, panggil namaku." Sahut Chanyeol.
Detik selanjutnya Chanyeol sudah bermain di area kewanitaan Baekhyun. Setelah merasa cukup, Chanyeol langsung berdiri dan menanggalkan semua pakaiannya.
"Puaskan aku sebelum aku kembali pergi ke kantor!" ujar Chanyeol sebelum melumat bibir seksi milik Baekhyun.
.
.
.
.
Baekhyun terbangun dalam kondisi yang tertutupi oleh selimut tebal. Wanita itu melihat ke arah jam yang sudah menunjukan pukul tujuh malam, la segera meraih dressnya di lantai dan menggunakannya kembali. Ranjang di sebelahnya sudah kosong, yang artinya pria itu sudah pergi kembali ke kantornya. Dengan tertatih, Baekhyun menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Sampai kapan ia akan terus begini? Harus ada dan mau di saat pria itu memintanya. Tidak sih, karena pria itu lebih dominan memaksa daripada memintanya dengan baik-baik.
Selesai mandi, Baekhyun langsung turun ke lantai bawah. Perutnya sudah berbunyi untuk segera diisi.
Sesampainya di ruang makan, Baekhyun melihat Krystal yang tidak lain adalah kakak iparnya.
"Kau sudah bangun? Padahal baru saja aku akan membangunkanmu." Ujar Krystal.
"Ya." Balas Baekhyun dengan singkat.
Bukannya jutek atau bagaimana. Hanya saja Baekhyun merasa sangat bersalah pada Krystal karena sudah bermain api di belakangnya. Baekhyun langsung duduk di hadapan wanita itu.
"Baekhyun, apa benar kata pelayan bahwa tadi Chanyeol sempat pulang ke rumah?" tanya Krystal begitu ia duduk di kursinya.
"Iya, dia pulang sebentar untuk mengambil berkas penting yang tertinggal." Jelas Baekhyun.
"Benarkah? Kenapa harus dia langsung yang mengambilnya? Biasanya dia akan menyuruh orang lain untuk mengambilnya." Kata Krystal.
"Aku tidak tau." Sahut Baekhyun sebelum memulai makan malamnya.
Ya, Krystal tadi memang sedang pergi keluar, sehingga ia tidak tau jika suaminya sempat pulang ke rumah. Krystal segera menyantap makanannya, tidak ada percakapan di antara keduanya. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang mengisi ruang makan. Hingga kedatangan Chanyeol yang mengubah suasana.
"Ayo duduk! Aku akan mengambilkan makan malammu." Ucap Krystal pada suaminya itu.
Chanyeol tidak membalas ucapan Krystal, ia langsung duduk di tempat kepala keluarga dengan gagahnya. Setelah makanan disajikan di piringnya, pria itu langsung menyantapnya.
"Sayang, apa kau ingin lagi?" tanya Krystal saat melihat makanan Chanyeol yang hampir habis.
"Tidak, aku sudah kenyang." Tolak Chanyeol.
Krystal mengangguk dan kembali melanjutkan kegiatan makannya. Tanpa ia ketahui, di bawah meja makan, tangan suaminya menyentuh paha mulus Baekhyun. Wanita yang berstatus sebagai adik ipar Krystal itu langsung menoleh ke arah Chanyeol, ia melihat pria itu hanya menampilkan wajah datarnya. Baekhyun mengumpat di dalam hati. Sampai kapan ia akan terus begini? Melakukan affair dengan kakak tirinya sendiri.
•
•
•
Chanyeol merasa lebih segar setelah mandi. Pria itu keluar dari kamar mandi dalam keadaan shirtless dan kondisi rambut yang masih basah, la melihat istrinya yang sedang menyisir rambutnya. Chanyeol langsung berbaring di ranjang dan memainkan ponselnya. la mengirim sebuah pesan singkat.
To: Mine
Tunggu aku! Sebentar lagi aku akan kesana.
Send.
Chanyeol meletakan ponselnya saat melihat Krystal berbaring di sebelahnya. Wanita itu memegang dada telanjang Chanyeol dengan gaya sensual.
'Sayang, apa kita—'
"Krystal, aku sangat mengantuk. Sebaiknya kau biarkan aku tidur." Potong Chanyeol sebelum Krystal berhasil menyelesaikan ucapannya.
"Tapi, apa kita tidak bis—"
"Aku benar-benar mengantuk. Kita bisa melakukannya lain kali. Kau bisa mengerti kondisiku kan?" ujar Chanyeol.
Krystal menganggukkan kepalanya dengan pasrah. "Selamat malam."
Chanyeol langsung menarik selimut untuk menutupi setengah badan Krystal dan juga dirinya. Krystal langsung memejamkan matanya dalam pelukan Chanyeol. Tapi wanita itu tidak tertidur. Krystal memikirkan sikap suaminya. Kenapa belakangan ini setiap diajak berhubungan layaknya suami istri, Chanyeol selalu saja ada alasan. Dan apa katanya tadi? Mengerti kondisi Chanyeol? Apa tidak terbalik? Seharusnya Chanyeol yang memikirkan kondisi Krystal yang berstatus sebagai istrinya.
.
.
.
.
Baekhyun menatap pria yang sedang tidur di sebelahnya. Seorang pria yang menggunakan selimut yang sama dengannya dan tentunya di bawah selimut tersebut pria itu juga sama sepertinya, tidak menggunakan sehelai benang pun. Kalian pasti sudah tau pria itu kan? Ya, siapa lagi jika bukan seorang Park Chanyeol. Kakak tirinya sendiri yang sudah memiliki seorang istri. Kemarin, setelah mengiriminya sebuah pesan singkat, dua puluh menit kemudian pria itu sudah ada di kamarnya. Dengan enaknya ia mengatakan ingin bercinta dengan Baekhyun. Dan apalah daya Baekhyun? la tidak bisa menolak keinginan gila pria itu.
Chanyeol mempunyai istri yang cantik dan juga seksi. Tapi kenapa ia malah selalu ingin bercinta dengan Baekhyun? Pria itu memang benar-benar gila sekaligus brengsek. Tidak hanya saat istrinya tidak ada di rumah saja Chanyeol berani melakukan hal ini. Bahkan di saat istrinya sedang tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar Baekhyun, pria itu bisa melakukannya.
"Chanyeol, bangun! Ini sudah pagi, kau harus kembali ke kamarmu sebelum istrimu itu terbangun!" ujar Baekhyun.
Chanyeol menggeliat dari tidurnya, bukannya langsung bangun pria itu malah memeluk Baekhyun.
"Apa yang kau lakukan? Aku menyuruhmu untuk bangun dan pergi ke kamarmu, bukan malah memelukku seperti ini." Tutur Baekhyun.
Chanyeol membuka kedua matanya dan menatap wajah cantik adik tirinya. "Lalu kenapa jika aku memelukmu seperti ini? Kau tidak suka?"
"Chanyeol, sebaiknya kau balik ke kamarmu sebelum-"
"Sebelum apa? Sebelum Krystal terbangun dan bisa mengetahui kalau suami tercintanya ini sedang tidur dengan adik tirinya sendiri? Itu yang ingin kau katakan?" potong Chanyeol sebelum Baekhyun berhasil menyelesaikan ucapannya.
Baekhyun menganggukkan kepalanya. "Jika kau sudah tau sendiri apa yang mau aku katakan, maka sekarang bangun dan kembali ke kamarmu!"
"Ya, tapi setelah kau memberikan morning kiss padaku." Kata Chanyeol yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Baekhyun.
"Aku tidak mau." Ucap Baekhyun
"Kenapa? Aku kan hanya meminta sebuah ciuman di pagi hari. Tapi, jika kau tidak mau juga tidak apa-apa. Aku tidak akan kembali ke kamarku dan biarkan saja Krystal mengetahui semuanya sekarang." Ancam Chanyeol.
"Kau—" Baekhyun menggeram kesal.
"Lakukan atau aku tidak akan pergi dari sini."
Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan Chanyeol. Pria brengsek ini selalu saja berkuasa dan dengan bodohnya ia malah mengikutinya begitu saja. Dengan malas, Baekhyun mendekatkan wajahnya kepada Chanyeol. Dan saat bibir Baekhyun dan Chanyeol sudah bertemu, sebuah ciuman panas di pagi hari pun terjadi. Baekhyun sudah menduga bahwa ini akan terjadi.
Seolah tak pernah bosan dengan bibir seksi milik Baekhyun, Chanyeol terus saja melumatnya dengan penuh nafsu. Hingga Baekhyun kehabisan oksigen, Chanyeol langsung melepas tautan bibirnya. Kemudian, pria itu duduk dan menggunakan celananya kembali. Hal tersebut tak lepas dari pandangan Baekhyun. Tak bisa dipungkiri, bahwa saat baru bangun tidur pun pria itu terlihat sangat tampan.
"Kau bersiaplah, hari ini aku yang akan mengantarmu kuliah." Ucap Chanyeol lalu mengecup bibir Baekhyun sebentar.
"Kenapa? Lebih baik aku-"
"Tidak ada bantahan! Aku yang akan tetap mengantarmu." Kata Chanyeol sebelum pergi dari kamar adik tirinya itu.
Baekhyun hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar, la langsung ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
Krystal terbangun saat tak sengaja meraba ranjang di sebelahnya. Saat menoleh, ranjang tersebut sudah kosong dan dingin. Kemana suaminya pergi? Ini kan masih sangat pagi, tapi Chanyeol sudah hilang begitu saja. Dan yang Krystal bingungkan, kenapa ranjang di sebelahnya dingin? Itu artinya Chanyeol tidak menidurinya kan? Tapi, yang Krystal ingat semalam pria itu bahkan lebih dulu tidur daripada dia sendiri. Apa mungkin Chanyeol sudah bangun daritadi ya? Banyak pertanyaan yang muncul di benak Krystal.
Sebelum berpikiran yang tidak-tidak, wanita itu memilih untuk ke kamar mandi dan membersihkan badannya. Setelah itu ia akan mencari kemana perginya Chanyeol pagi-pagi begini.
Saat Krystal sudah selesai melakukan ritual paginya dan keluar dari kamar mandi. Wanita itu melihat Chanyeol duduk bersandar di sofa sambil memainkan ponselnya.
Kaki jenjangnya melangkah mendekati Chanyeol. "Chan, darimana saja kau? Saat aku bangun kau sudah tidak ada."
"Mencari udara segar di luar." Ujar Chanyeol dengan pandangan yang masih terarah ke arah layar ponselnya.
"Benarkah?" tanya Krystal yang langsung dibalas anggukan oleh Chanyeol.
Sebenarnya dalam hati Krystal sedikit tidak percaya dengan ucapan suaminya. Jika hanya untuk mencari udara segar, kan bisa di balkon kamarnya. Tapi ya sudalah, Krystal tidak mau memperpanjang semuanya. Jika suaminya mengatakan itu, maka ia akan mencoba untuk percaya.
"Baiklah, kalau begitu mandilah! Aku akan menyiapkan sarapanmu." Ucap Krystal.
Chanyeol hanya membalas ucapan Krystal dengan sebuah deheman. Lalu dengan langkah lebar ia masuk ke kamar mandi. Krystal yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar, sejak kapan suaminya berubah seperti ini? Tak mau ambil pusing, Krystal langsung turun ke lantai bawah guna menyiapkan sarapan untuk suami dan juga adik iparnya.
Kalian jangan berpikir bahwa di rumah Chanyeol tidak ada pelayan ya, sehingga Krystal harus memasak sendiri. Di rumah ini ada pelayan, bahkan sangat banyak. Hanya saja Krystal ingin memasak sendiri, karena memasak juga merupakan salah satu hobi Krystal.
Setelah menyiapkan sarapan, Krystal juga tak lupa untuk membuatkan secangkir kopi spesial untuk suami tercintanya. Sudah jadi kebiasan Chanyeol jika saat sarapan selalu ditemani kopi buatan Krystal. Dari awal menikah, sampai sekarang kebiasan tersebut tidak pernah hilang.
Bahkan dulu pernah saat Chanyeol ada rapat mendadak dengan kliennya, sehingga menyebabkan ia tidak bisa sarapan. Tapi secangkir kopi buatan Krystal tetap ia minum. Hal itu membuat Krystal sangat bahagia. Secangkir kopi yang ia buat dengan cinta menjadi minuman favorit sang suami. Krystal melihat Chanyeol sudah duduk di kursinya. Seperti biasa, Krystal langsung menyiapkan sarapan di atas piring Chanyeol.
"Dimana Baekhyun?" tanya Chanyeol.
"Mungkin masih di kamarnya, sebentar akan kupanggil." Sahut Krystal yang mendapat anggukan dari Chanyeol.
"Selamat pagi." Sapa Baekhyun yang baru saja datang.
"Selamat pagi juga Baekhyun, ayo duduk! Kita sarapan," ucap Krystal.
"Emm terima kasih, tapi aku akan langsung ke kampus saja." Kata Baekhyun yang langsung membuat Chanyeol menatapnya dengan tajam.
"Kenapa? Ini masih pagi dan kau sudah mau ke kampus?" ucap Chanyeol.
"Iya Baekhyun, ini masih pagi. Lebih baik kau sarapan dulu."
Baekhyun menggelengkan kepalanya. "Aku akan sarapan di kampus nanti. Hari ini aku ada kelas pagi dan akan dimulai setengah jam lagi. Jadi aku harus segera kesana sebelum terlambat."
'Baekhyun
"Baiklah kalau begitu, aku akan mengantarmu." Potong Chanyeol sebelum Krystal selesai berbicara tadi.
"Tidak perlu, sopir yang akan mengantarku. Lebih baik Oppa lanjutkan sarapannya." Tolak Baekhyun.
Ya, jika di hadapan orang lain Baekhyun akan memanggil Chanyeol dengan sebutan Oppa. Berbeda saat hanya ada mereka saja, maka Baekhyun akan langsung memanggil nama.
"Tidak ada bantahan Baekhyun! Aku yang akan mengantarmu." Ujar Chanyeol dengan tegas.
"Sayang, tapi kau belum sarapan." Kata Krystal.
"Aku akan sarapan di kantor." Balas Chanyeol.
"Iya, tapi kopi-"
"Ayo Baekhyun!" ajak Chanyeol sebelum pergi meninggalkan ruang makan.
"Eonni, aku berangkat ke kampus dulu." Pamit Baekhyun pada Krystal.
"Ya, semoga harimu menyenangkan." Sahut Krystal lalu tersenyum manis.
Krystal menatap kepergian suami dan juga adik iparnya. Senyum yang tadi terukir di bibirnya, luntur begitu saja. Chanyeol bahkan belum sempat menyentuh sarapannya, tapi ia sudah pergi begitu saja. Selain itu, Chanyeol juga melupakan kebiasaannya. Kopi spesial yang menjadi favoritnya bahkan tidak diminum sedikitpun, hanya karena tergesa-gesa untuk mengantar Baekhyun.
Bukannya Krystal marah karena suaminya mengantar Baekhyun. Hanya saja, dia kan bisa meminumnya walaupun hanya sedikit. Dan satu lagi, tidak ada kecupan di keningnya sebelum Chanyeol meninggalkan rumah.
.
.
.
.
Keheningan menyelimuti Chanyeol dan juga Baekhyun. Dengan jahil Chanyeol menggerayangi paha mulus milik Baekhyun, yang membuat wanita itu langsung mendelik tidak suka.
"Jaga sikapmu Chanyeol! Kita tidak berdua disini." Ucap Baekhyun dengan pelan.
Chanyeol tidak membalas ucapan Baekhyun, pria itu menekan sebuah tombol yang langsung membuat pembatas antara sopir dan mereka.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa—"
"Sekarang kita sudah berdua, sopir tidak bisa melihat apa yang akan kita lakukan." Tutur Chanyeol.
Kening Baekhyun mengernyit. "Maksudmu apa? Memangnya apa yang akan kita—"
Ucapan Baekhyun langsung terhenti saat bibir Chanyeol melumatnya begitu saja. Pria itu menghisap bibir Baekhyun layaknya permen. Baekhyun akui, bahwa Chanyeol sangat ahli dalam hal berciuman. Atau itu hanya menurut pendapat Baekhyun saja? Karena selama ini kan Baekhyun hanya pernah berciuman dengan Chanyeol, tidak ada pria lainnya.
Karena terbawa suasana, tanpa sadar Baekhyun sudah ada di pangkuan Chanyeol, wanita itu juga meremas rambut bagian belakang pria itu saat merasakan ciumannya semakin dalam. Keduanya berciuman dengan sangat dalam dan juga saling melumat dengan penuh nafsu. Hingga tiba-tiba mobil yang membawa mereka berhenti sehingga melepaskan tautan bibir mereka.
Seakan tersadar tentang apa yang baru saja mereka lakukan, Baekhyun langsung turun dari pangkuan Chanyeol dan membenarkan penampilannya yang sedikit berantakan. Untung saja ia cepat bergerak, karena detik selanjutnya sang sopir sudah membukakan pintu mobilnya.
"Maaf, kita sudah sampai di kampus." Ujar sopir itu dengan sopan.
Baekhyun menganggukkan kepalanya, lalu turun dari mobil. Tapi sebelum itu, ia sempat mendengar ucapan Chanyeol.
"Kita lanjutkan nanti."
.
.
.
.
Kelas Baekhyun sudah berakhir sejak satu jam yang lalu, tapi belum juga ada tanda-tanda ia akan pulang. Saat ini ia sedang berada di kantin bersama dengan dua orang temannya, Luhan dan Kyungsoo.
"Baekhyun, kenapa kemarin kau tidak jadi datang? Padahal kami sudah menunggumu." Ujar Kyungsoo sebelum menyeruput minumannya.
"Iya, padahal sebelumnya kau bilang akan datang." Kata Luhan menimpali ucapan Kyungsoo.
Baekhyun gugup saat ditanya seperti ini oleh kedua temannya. Kemarin ia dengan sangat yakin mengatakan akan datang, tapi pada akhirnya tidak. Saat akan mengabari kedua temannya ini, tapi kedatangan Chanyeol membuatnya lupa akan hal itu. Pria itu bahkan sengaja menidurinya agar tidak bisa pergi keluar.
Baekhyun tidak habis pikir, kenapa Chanyeol seperti itu? la kan hanya keluar untuk bertemu dengan teman-temannya, itu saja. Tapi pria itu dengan tegas melarangnya. Memangnya kenapa? Lagipula Baekhyun kan tidak merepotkan pria itu.
"Baekhyun, kenapa kau malah melamun?" tanya Luhan yang langsung membuyarkan lamunan Baekhyun.
"Maaf." Balas Baekhyun tak enak hati.
"Kau belum menjawab pertanyaan kami. Kenapa kemarin kau tidak jadi datang?" ucap Kyungsoo.
'Aku-
"Karena aku tidak memberinya izin untuk pergi." Ujar Chanyeol yang tiba-tiba saja sudah berada disana.
"Chanyeol Oppa? Apa yang kau lakukan disini?" kaget Baekhyun.
"Apalagi yang aku lakukan selain menjemput adikku. Kuliah sudah berakhir sejak satu jam yang lalu, tapi dia tidak langsung pulang ke rumah." Jelas Chanyeol.
Luhan dan Kyungsoo tidak bisa ikut campur dalam pembicaraan Baekhyun dan juga kakak tampannya. Mereka sudah tau jika pria itu sangat over protective pada Baekhyun.
"Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengan mereka." Kata Baekhyun.
Salah satu alis Chanyeol terangkat. "Sebentar? Menurutku satu jam itu bukan waktu yang sebentar."
"Kalian, apa bisa tinggalkan kami?" lanjut Chanyeol pada Luhan dan juga Kyungsoo.
Kedua teman Baekhyun itu langsung menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu kami pergi dulu, sampai jumpa besok Baek."
Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan mereka. Bukannya membantu, mereka berdua malah pergi meninggalkannya begitu saja.
"Jadi rupanya kau sudah mulai berani ya? Jam kuliahmu sudah berakhir, namun kau tidak langsung pulang ke rumah." Tutur Chanyeol dengan nada rendahnya.
"Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan teman-temanku. Karena kemarin aku tidak jadi datang untuk bertemu mereka." Jelas Baekhyun.
Chanyeol menggenggam tangan Baekhyun. "Ayo ikut aku!"
"Kemana?" tanya Baekhyun.
"Kemana saja." Balas Chanyeol.
"Tidak, aku akan pulang saja. Lebih baik kau kembali ke kantor!" tolak Baekhyun.
"Jangan membantah Baekhyun!" tegas Chanyeol.
"Ikut aku atau aku akan menciummu di tempat ini sekarang juga!" tambah Chanyeol.
Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar mendengar ancaman kakak tirinya ini. Dengan malas, ia berdiri lalu segera pergi meninggalkan kantin. Hal itu membuat Chanyeol tersenyum, dengan cepat ia menyusul wanita pujaannya itu. Kepergian mereka berdua tak lepas dari pandangan orang lain yang ada di kantin tersebut. Siapa sih yang tidak kenal dengan keluarga Park Chanyeol? Keluarga terkaya sekaligus terpandang. Mungkin mereka sudah sering melihat Baekhyun di kampus, tapi tidak dengan Chanyeol. Pria itu sangat sulit untuk ditemui secara langsung, apalagi oleh orang biasa.
Chanyeol masuk ke dalam mobilnya di bagian kemudi, ia melihat Baekhyun sudah duduk manis di kursi penumpang bagian belakang. "Pindah ke depan Baekhyun!"
"Tidak." Bantar Baekhyun.
"Pindah ke depan sekarang!" perintah Chanyeol dengan nada yang tidak mau dibantah.
"Aku tidak mau." Tolak Baekhyun.
"Jangan menguji kesabaranku Baek! Kau tau betul bagaimana aku." Ujar Chanyeol.
Baekhyun menarik nafasnya panjang sebelum ia pindah ke kursi sebelah pengemudi. Hal tersebut membuat Chanyeol menarik sedikit sudut bibirnya, la sengaja tidak menggunakan sopir agar lebih leluasa saat bersama Baekhyun. Tapi tadi, wanita ini dengan enaknya malah duduk di belakang. Setelah Baekhyun menggunakan sabuk pengamannya, Chanyeol langsung melajukan mobilnya.
Pria itu menyetir dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya ia gunakan untuk menggenggam tangan Baekhyun. Wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa saat tangannya digenggam oleh Chanyeol. Percuma saja jika ia mencoba untuk melepaskan genggaman tangannya, pasti pria itu akan menggenggamnya kembali.
"Ini bukan jalan menuju rumah, kau akan mengajakku kemana?" tutur Baekhyun.
"Ke kantor." Balas Chanyeol yang langsung membuat kening Baekhyun mengernyit.
"Kenapa kau mengajakku kesana? Aku mau pulang," kata Baekhyun.
"Supaya kau menemaniku saat bekerja." Ungkap Chanyeol.
Baekhyun mengalihkan pandangannya menuju luar jendela. Wanita itu tidak membalas ucapan Chanyeol. Percuma saja ia menolak, toh pria ini akan tetap melakukan apa yang diinginkan.
Kenapa kau diam? Kau tidak menolak?" tanya Chanyeol.
"Menolak? Untuk apa? Jika aku menolak, kau juga tetap akan melakukan yang kau mau kan?" jelas Baekhyun.
Chanyeol tertawa renyah. "Ya, kau benar sekali. Kalau begitu duduk manis saja, sebentar lagi kita sampai."
Kehadiran Chanyeol bersama Baekhyun menghebohkan seisi kantor. Pasalnya, Baekhyun yang tidak lain adalah adik tiri dari Chanyeol itu sangat jarang datang ke kantor. Dan sekarang dia datang bersama CEO di kantor ini. Tak hanya itu yang membuat heboh seisi kantor, tapi juga tangan Chanyeol yang menggenggam tangan Baekhyun. Ternyata hubungan kakak adik mereka sangat erat ya, hingga berjalan di area kantor saja harus bergandengan tangan.
walaupun mereka sudah dewasa, Chanyeol sudah memiliki seorang istri. Namun ia tetap sangat menjaga dan menyayangi adiknya itu.
Sesampainya di ruangan CEO, Chanyeol langsung duduk di kursi kebesarannya, sedangkan Baekhyun mendaratkan bokongnya di sofa. Chanyeol kembali melakukan tugasnya, yaitu mengecek berkas- berkas yang harus ia tanda tangani. Berbeda halnya dengan Baekhyun yang sibuk dengan ponselnya. Setengah jam sudah berlalu, mereka berdua masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Sesekali mata Chanyeol melihat wajah cantik Baekhyun. Ingin sekali ia menerjang wanita itu sekarang juga, tapi pekerjaan di mejanya membuat ia harus menunda niatnya terlebih dahulu.
"Aku bosan! Aku ingin pulang saja!" ucap Baekhyun yang langsung membuat Chanyeol menatapnya.
"Tunggu sebentar lagi, pekerjaanku akan selesai." Jawab Chanyeol tenang.
"Tidak, aku ingin sekarang. Lanjutkan saja pekerjaanmu, aku akan pulang naik taxi." Ucap Baekhyun keras kepala.
Chanyeol meletakkan bolpoin yang ia gunakan untuk tanda tangan di atas meja. Lalu ia menyenderkan punggungnya di kursi. "Kau kesini bersamaku, itu artinya kau juga harus pergi dari sini denganku."
"Aturan darimana itu?" tanya Baekhyun.
"Aturan dariku, Park Chanyeol. Kekasih dari Park Baekhyun." Balas Chanyeol.
Baekhyun melayangkan tatapan tidak suka pada Chanyeol. "Kekasih? Aku ini adikmu sendiri, bukan kekasihmu."
"Oh ya? Lalu apakah ada seorang adik yang tidur dengan kakaknya sendiri?" tutur Chanyeol.
"Jaga ucapanmu!" ucap Baekhyun berang.
"Kenapa? Apa yang aku ucapkan benar bukan?" jawab Chayeol dengan senyum mengejeknya.
Baekhyun mengambil tasnya yang berada di atas meja, lalu ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu. Baru saja ia akan membuka pintu tersebut, suara Chanyeol menghentikannya.
"Keluar dari ruangan ini, maka lima menit kemudian kau akan melihat skandal kita dimana-mana." Ancam Chanyeol.
Baekhyun membalikkan badannya. "Kau—"
"Aku pria brengsek? Itu yang ingin kau katakan kan? Jangan katakan itu lagi, aku sudah bosan mendengarnya." Potong Chanyeol sambil berjalan mendekati Baekhyun.
"Tapi baiklah jika kau memang suka memanggilku dengan sebutan itu. Maka sekarang kita lihat, bagaimana pria yang kau sebut brengsek ini akan membuatmu tak bisa keluar dari ruangan ini. Untuk satu jam? Dua jam? Berapa lama pun yang aku mau." Papar Chanyeol.
"Apa yang akan-"
Ucapan Baekhyun tertelan begitu saja saat Chanyeol menyerangnya dengan sebuah ciuman. Tak ada kelembutan di ciuman ini, bahkan Chanyeol terkesan sangat menuntut. Pria itu menciumnya dengan penuh nafsu. Kedua tangan Baekhyun ia kunci di atas kepala wanita itu sendiri. Desahan sudah tidak bisa dicegah lagi untuk keluar dari mulut Baekhyun, apalagi saat ciuman Chanyeol sudah turun ke lehernya.
Pria itu menghisapnya dengan kuat, sehingga meninggalkan kissmark. Tak cukup sekali, Chanyeol melakukan berkali-kali hingga leher Baekhyun penuh dengan kissmark.
"Ahh, Chanyeol hentikan!" ujar Baekhyun.
Chanyeol tidak membalas ucapan Baekhyun, bahkan pria itu kembali melumat bibir seksi milik Baekhyun. Dengan tiba-tiba, Chanyeol menggendong Baekhyun di depan tanpa melepaskan pagutan bibirnya. Takut terjatuh, mau tak mau Baekhyun mengaitkan kedua kakinya dan memeluk leher Chanyeol. Pria itu membawa Baekhyun ke sebuah kamar yang ia desain khusus di ruangannya. Pria itu benar-benar menepati ucapannya, la melakukan seks dengan Baekhyun hingga berulang kali, la tidak peduli dengan Baekhyun yang sudah kelelahan mengatasi nafsu bejatnya. Chanyeol benar-benar membuat Baekhyun tidak bisa keluar dari ruangannya.
Krystal menatap ke arah luar jendela, saat ini ia sedang berada di jalan menuju kantor suaminya. Ya, Krystal memutuskan untuk mengunjungi suami tercintanya itu. Sekaligus ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan Chanyeol. Mobil mewah yang sejak tadi membawa Krystal berhenti tepat di depan gedung perusahaan Chanyeol. Perempuan yang berstatus sebagai istri Chanyeol tersebut turun dari mobil dengan anggunnya. Sebelum itu ia sudah memberitahu sopirnya untuk pulang terlebih dahulu, karena ia berencana akan pulang bersama Chanyeol saja.
Semua karyawan tersenyum ramah sekaligus menyapa istri dari CEO di kantor mereka. Krystal pun tak tinggal diam, ia juga membalas sapaan yang diberikan oleh mereka. Karena memang Krystal tergolong orang yang ramah.
Sesampainya di depan ruangan suaminya, Krystal kembali memperhatikan penampilannya, la tidak ingin berpenampilan jelek di depan Chanyeol. Krystal sempat menyapa sekretaris Chanyeol sebelum ia masuk ke dalam.
.
.
.
.
Krystal mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan Chanyeol. Kemana perginya pria itu? Tadi sekretarisnya bilang, suaminya itu ada di ruangannya. Tapi saat ia masuk, ruangan Chanyeol kosong.
Krystal segera melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi yang ada disana, saat ia buka ternyata kondisinya kosong juga. Satu bagian lagi yang belum Krystal periksa, yaitu kamar khusus yang ada di ruangan tersebut. Ya, Krystal mengetahui kamar tersebut. Karena waktu itu Chanyeol sendiri yang memberitahunya jika kamar tersebut dibuat khusus untuk Krystal. Kamar yang bisa digunakan saat Krystal datang ke kantor Chanyeol dan ingin beristirahat.
Kaki jenjang milik Krystal mendekati kamar khusus tersebut. Saat sudah sampai, Krystal langsung memegang gagang pintu. Ketika akan membukanya, tiba-tiba saja pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Terlihat sosok suami tampannya yang hanya menggunakan celana kantornya, sedangkan kemejanya sudah hilang entah kemana. Krystal bisa melihat raut terkejut yang ditampilkan Chanyeol saat melihatnya. Kenapa pria itu terkejut? Seperti sedang melihat hantu saja.
"Krystal, kenapa kau ada disini?" tanya Chanyeol.
"Karena aku ingin menemui suamiku." Jawab Krystal apa adanya.
"Chanyeol, apakah kau habis melakukan sesuatu?" tambah Krystal.
Melakukan sesuatu? Apa maksudmu?'
"Emm, misalnya habis tidur? Aku kira tadi kau tidak ada di ruanganmu, tapi setelah aku periksa kau keluar dari kamar khusus itu." Jelas Krystal.
"Oh itu, ya aku baru saja bangun. Aku sedikit kelelahan dan memutuskan untuk tidur di dalam." Papar Chanyeol.
Krystal mengintip sedikit ke dalam kamar dan menemukan kondisi yang berantakan. Kemeja suaminya tergeletak di lantai dengan pakaian wanita? Chanyeol segera membawa Krystal untuk menjauh dari sana saat menyadari wanita itu sedang memperhatikan apa yang ada di kamar.
"Sayang, aku melihat—"
Dengan cepat Chanyeol langsung membawa Krystal ke pelukannya. "Aku sangat merindukanmu."
Krystal sedikit terkejut dengan serangan tiba-tiba yang diberikan oleh Chanyeol. Tapi wanita itu juga tidak menolak apa yang dilakukan Chanyeol untuknya, la juga membalas pelukan pria itu.
"Kita baru saja berpisah tadi pagi, tapi kau sudah merindukanku?" ucap Krystal.
"Iya, bahkan sangat. Apa kau juga merindukanku sayang?" balas Chanyeol.
"Tentu."
Krystal melepaskan diri dari pelukan suaminya, lalu ia menatap Chanyeol.
"Chanyeol ada yang ingin kukatakan tadi padamu. Aku meliha—"
"Melihat apa sayang? Kau melihat tubuh seksi suamimu ini?" potong Chanyeol.
"Bukan-"
Ucapan Krystal kembali terhenti, bukan karena dipotong oleh ucapan Chanyeol. Melainkan karena bibirnya tersumpal oleh bibir suaminya itu. Lumatan demi lumatan diberikan pria itu kepada Krystal. Wanita itu awalnya terkejut, kenapa suaminya ini menciumnya secara tiba-tiba. Krystal terbuai oleh ciuman dahsyat yang diberikan Chanyeol, hingga tanpa sadar kini ia juga ikut membalas ciuman pria itu. Tangan Chanyeol kini sudah berada di bokong sekal milik istrinya. Di sela-sela ciumannya, ia meremas bokong Krystal dengan gemasnya sehingga membuat wanita itu mendesah.
Setelah dirasa keduanya sudah mulai kehabisan oksigen, mereka pun melepaskan pagutan bibirnya. Krystal terengah-engah, suaminya ini memang ahli saat berciuman. Saat Krystal masih sibuk mengatur nafasnya, Chanyeol sempat-sempatnya mengecup bibir wanita itu.
"Kau kesini dengan sopir kan?" tanya Chanyeol yang langsung dibalas anggukan oleh Krystal.
"Tapi aku sudah menyuruhnya untuk pulang."
"Kenapa?" bingung Chanyeol.
"Aku ingin pulang bersamamu saja. Kau tidak keberatan kan?" sahut Krystal.
Iya, tapi aku takut jika kau akan merasa bosan disini." Kata Chanyeol.
"Tidak, kau tenang saja. Lagipula di kamarmu ada televisi kan? Jika aku bosan, aku akan menonton saja." Tutur Krystal.
"Tidak! Emm, maksudku kau pasti akan bosan. Bagaimana jika aku menyuruh sopirku untuk mengantarmu pulang atau jalan- jalan?" ucap Chanyeol.
Krystal menggelengkan kepalanya. "Aku mau disini Chanyeol, menemanimu."
Chanyeol tidak mengerti dengan jalan pikiran istrinya ini. Kenapa tiba-tiba ia datang ke kantor dan mengatakan ingin menemaninya? Saat ini kan Baekhyun sedang berada disini, tepatnya di kamar khususnya. Bagaimana jika wanita itu bangun nanti? Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar, ia harus melakukan sesuatu.
Ya, ia terpaksa pulang bersama dengan Krystal sekarang juga. Atau tidak wanita yang berstatus sebagai istrinya itu akan tetap diam disini dan mengetahui jika ada Baekhyun di ruangan suaminya.
"Kita pulang saja sekarang ya? Kita bisa menghabiskan waktu bersama di rumah, daripada di kantor seperti ini. Bagaimana?" ujar Chanyeol.
"Pulang? Kenapa tiba-tiba? Apa pekerjaanmu sudah selesai?" sahut Krystal.
"Belum, tapi itu tidak penting. Karena yang terpenting sekarang, aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama istriku ini." Jelas Chanyeol.
"Tapi—"
'Aku juga ingin melanjutkan kegiatan kita tadi, bagaimana?'
Ucapan Chanyeol benar-benar membuat Krystal tergiur. Pasalnya sudah lama mereka tidak melakukan itu. Selalu saja Chanyeol ada alasan setiap kali Krystal ajak melakukan hubungan suami istri.
"Baiklah." Putus Krystal.
"Kalau begitu kau ke loby saja lebih dulu, nanti aku akan menyusul."
"Tidak, kenapa aku harus ke loby lebih dulu? Lebih baik jika kita langsung pergi bersama." Ungkap Krystal.
"Ayolah, sayang! Aku hanya akan menggunakan pakaianku dan juga membasuh wajah. Hanya sebentar," ucap Chanyeol untuk meyakinkan Krystal.
Krystal menganggukkan kepalanya dengan pasrah. "Hanya sebentar atau aku akan marah padamu."
"Tentu." Balas Chanyeol.
Krystal mengecup bibir Chanyeol terlebih dahulu sebelum pergi dari sana. Pria yang berstatus sebagai suami dari Krystal itu menatap kepergian wanita itu dengan datar. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamar. Chanyeol melihat Baekhyun masih tidur dengan nyenyaknya, la jadi tidak tega meninggalkan wanita pujaannya ini.
Chanyeol segera menggunakan kemejanya kembali. Setelah itu ia mendekat ke arah Baekhyun. "Maafkan aku karena harus meninggalkanmu sendiri disini." Ucapnya lalu mengecup kening Baekhyun.
Chanyeol segera keluar dari kamar tersebut. Lalu ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kerjanya. Sebelum benar- benar pergi meninggalkan ruangannya, Chanyeol mengirim sebuah
pesan kepada orang kepercayaannya untuk menjaga Baekhyun sampai wanita itu terbangun.
Ya, Chanyeol mempunyai seseorang yang ia sangat percayai. Bahkan orang tersebut sudah mengetahui tentang hubungannya bersama Baekhyun.
.
.
.
.
Baekhyun menghapus air mata yang terjatuh membasahi pipinya. Kenapa hatinya sakit seperti ini? Rasanya seperti ditusuk oleh puluhan pisau tajam. Baekhyun belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Hanya Chanyeol yang mampu membuatnya sakit hati seperti ini.
Baekhyun sendiri tidak mengerti dengan hatinya, kenapa terasa sakit saat melihat kejadian di ruangan Chanyeol tadi. Dari kehadiran Krystal, kegiatan Krystal dan Chanyeol yang bisa dibilang cukup panas, hingga mereka berdua yang memutuskan untuk pulang bersama.
Ya, kalian jangan berpikir bahwa saat itu Baekhyun masih tertidur. Baekhyun sudah bangun dan bahkan melihat semuanya, tanpa ada yang terlewat sedikitpun. Baekhyun jadi berpikir sekarang, apa selama ini Chanyeol hanya mempermainkannya? Pria itu mengatakan jika dia mencintai Baekhyun. Huh, tapi itu semua hanya omong kosong. Untuk apa juga Baekhyun mulai mempercayai itu semua? Pasti pria itu hanya sekedar berbicara agar ia bisa mendapatkan tubuh Baekhyun, dasar pria brengsek.
Dengan bodohnya Baekhyun mulai mempercayai ucapan Chanyeol. Jangan salahkan Baekhyun jika mulai menaruh perasaan pada kakak tirinya itu.
Kita sudah sampai, nona." Ujar Changmin ~ orang kepercayaan Chanyeol.
Ya, saat Baekhyun keluar dari ruangan Chanyeol, pria ini sudah ada di depan, la mengatakan jika Chanyeol yang menyuruhnya untuk menjaga Baekhyun dan mengantarnya pulang.
"Baiklah, terima kasih karena sudah mengantarku." Balas Baekhyun lalu keluar dari mobil pria itu.
Dengan malas, Baekhyun melangkahkan kakinya memasuki rumah, la tidak menemukan keberadaan Chanyeol maupun Krystal. Baekhyun sudah bisa menebak dimana mereka berdua saat ini. Ya dimana lagi jika bukan di kamar dan sedang melakukan kegiatan mereka yang sempat tertunda di kantor.
Baekhyun masuk ke dalam kamarnya, lalu ia membersihkan badannya. Jam masih menunjukkan pukul 6 sore dan wanita itu memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di ranjang, la memainkan ponselnya untuk menyegarkan otaknya yang sedang banyak pikiran.
Sampai tiba-tiba pintu kamarnya terbuka tanpa diketuk terlebih dahulu. Baekhyun langsung melihat siapa pelakunya dan ternyata sudah bisa dipastikan jika orang yang akan masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu hanyalah Chanyeol. Pria itu dengan langkah lebarnya mendekati Baekhyun. Tidak membuang- buang waktu, Baekhyun langsung duduk dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, la menatap pergerakan Chanyeol yang mengambil tempat untuk duduk di hadapan Baekhyun.
"Kapan kau pulang? Kenapa aku tidak menyadarinya?" ujar Chanyeol.
"Setengah jam yang lalu dan bagaimana kau bisa menyadarinya jika kau sendiri sedang sibuk melakukan sesuatu." Papar Baekhyun.
Kening Chanyeol mengernyit. "Melakukan sesuatu? Apa maksudmu?"
Lupakan saja!" sahut Baekhyun.
"Lebih baik kau pergi dari sini sebelum istrimu tau kalau kau ada disini." Tambah Baekhyun.
"Tenang saja, saat ini Krystal sedang mandi." Kata Chanyeol.
'Tentu saja, mandi setelah melakukan hubungan sex denganmu.' Batin Baekhyun.
"Pergilah! Aku ingin istirahat." Ucap Bekhyun lesu.
"Tidak, aku tidak akan pergi dari sini. Kenapa kau selalu mengusirku?" jawab Chanyeol ngotot.
Baekhyun menghempaskan tangan Chanyeol yang entah sejak kapan sudah memegang tangannya. "Karena aku tidak suka saat bersamamu. Jika kau tidak mau pergi dari sini, maka aku yang akan pergi."
"Baekhyun kenapa—"
Ucapan Chanyeol terhenti saat terdengar suara seseorang. "Ternyata kau ada disini."
Chanyeol dan Baekhyun sama-sama menoleh ke arah pintu dan menemukan Krystal sedang berdiri disana. Bodohnya Chanyeol yang tidak menutup pintu tersebut. Krystal melangkah mendekati suami dan juga adik iparnya.
"Baekhyun, kapan kau pulang?" tanya Krystal.
"Setengah jam yang lalu." Jawab Baekhyun seadanya.
"Emm, bisa tinggalkan aku sendiri? Aku ingin istirahat," pinta Baekhyun.
"Tentu." Balas Krystal.
"Ayo sayang! Kita biarkan Baekhyun untuk istirahat." Lanjut Krystal pada Chanyeol.
"Tapi-"
"Aku mohon Oppa, aku hanya ingin istirahat sebentar saja." Potong Baekhyun.
"Baiklah." Ucap Chanyeol sebelum pergi meninggalkan kamar adik tirinya itu yang kemudian disusul oleh Krystal.
Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar. Untuk saat ini ia sedang tidak ingin dekat-dekat dengan Chanyeol. Baekhyun juga masih ingin memastikan perasaannya yang sebenarnya. Apakah ia sudah menaruh hati pada kakaknya itu atau belum.
.
.
.
.
Chanyeol mengacak rambutnya dengan gusar. Saat ini ia merasakan kepalanya sangat pusing memikirkan tentang Baekhyun. Chanyeol sudah mengetahui apa penyebab Baekhyun menjadi aneh seperti ini, wanita itu melihat semua kejadian di kantornya. Termasuk kegiatan Chanyeol dan Krystal yang cukup panas.
Sial, kenapa Baekhyun harus melihat semuanya? Chanyeol berpikir saat itu Baekhyun masih tertidur, tapi kenyataannya tidak. Jika tau seperti ini jadinya, maka Chanyeol tidak akan melakukan hal itu pada Krystal, la tidak mungkin melakukan itu di depan wanita yang sangat ia cintai. Chanyeol tidak ingin melihat Baekhyun sakit hati. Walaupun ia belum tau dengan perasaan wanita itu sendiri.
Tapi tunggu dulu! Jika Baekhyun merasa kesal dan terlihat bodmood setelah melihat semua kejadian di kantor tadi, apa itu artinya wanita itu sudah ada perasaan padanya? Baekhyun sudah mulai jatuh cinta padanya? Apa itu semua benar? Jika benar, maka sekarang Chanyeol akan menjadi pria yang paling beruntung di dunia.
"Sayang, kenapa kau melamun?" tanya Krystal yang sejak tadi memperhatikan suaminya.
"Tidak apa." Sahut Chanyeol dengan singkat.
"Tidak apa bagaimana? Setelah menerima telpon tadi, kau mengacak-ngacak rambutmu dan terus melamun." Papar Krystal.
"Sudah aku katakan padamu bahwa aku tidak apa. Aku akan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda di kantor tadi. Jadi lebih baik kau tidur, tidak perlu menungguku." Ujar Chanyeol lalu pergi dari kamarnya.
Chanyeol pergi tanpa menunggu balasan dari Krystal. Pria itu melangkah menuju ruang kerjanya. Bukan untuk melanjutkan pekerjaan seperti yang ia katakan pada Krystal, la mengunci ruang kerjanya itu, lalu pergi dari sana. Chanyeol sengaja mengunci ruangan tersebut, berjaga-jaga jika Krystal datang kesana. Jika terkunci, Krystal tidak akan mengetahui apakah Chanyeol ada di dalam atau tidak.
Langkah Chanyeol terhenti saat sudah berada di depan kamar Baekhyun. la segera masuk ke dalam sana sebelum Krystal melihatnya. Karena kemungkinan Krystal mengetahuinya kan cukup besar, mengingat kamar mereka yang bersebelahan. Chanyeol dapat melihat Baekhyun yang tidur memunggunginya. Dengan langkah lebar, Chanyeol mendekati ranjang Baekhyun. Chanyeol menaiki ranjang Baekhyun dengan sangat hati-hati, takut jika wanita itu akan terusik. Lalu dengan cepat, Chanyeol memeluknya dari belakang.
"Apa-"
"Ini aku, Chanyeol." Potong Chanyeol dengan cepat saat mendengar Baekhyun berbicara atau bisa saja wanita itu akan teriak.
Baekhyun yang awalnya meronta di pelukan Chanyeol langsung terdiam. Kini Baekhyun sudah tidak sepanik tadi, ia sudah mengetahui siapa yang memeluknya. Wanita itu dapat merasakan jika Chanyeol mengecup lehernya dengan gemas. Bahkan pria itu melakukannya berulang kali hingga menimbulkan bunyi yang khas.
"Chanyeol hentikan!" pinta Baekhyun.
Dengan mudahnya Chanyeol membalikkan tubuh Baekhyun sehingga berhadapan dengannya. "Apakah kau cemburu?"
Kening Baekhyun mengernyit saat mendengar ucapan Chanyeol yang terkesan to the point. "Apa maksudmu?"
"Katakan padaku sayang, kau cemburu kan? Kau melihat semua kejadian di kantor tadi dan itu yang membuatmu bersikap aneh." Jelas Chanyeol.
Baekhyun memalingkan wajahnya. "Tidak, untuk apa aku cemburu. Kalian kan suami istri, jadi wajar jika melakukan hal itu. Dan aku juga tidak ada hak untuk cemburu."
"Siapa yang mengatakan kau tidak ada hak untuk cemburu? Kau kekasihku," ucap Chanyeol.
"Aku ini adikmu, bukan kekasihmu." Balas Baekhyun.
Chanyeol segera bangkit dari tidurnya dan berada di atas tubuh Baekhyun. "Sudah berapa kali aku katakan padamu? Kau bukan adikku, karena aku ini anak tunggal. Baekhyun adalah kekasih dari seorang Park Chanyeol. Kau adalah wanita yang sangat aku cintai. Ingat itu!"
"Tidak! Kau pasti hanya menginginkan tubuhku kan?" kata Baekhyun.
Chanyeol langsung duduk dengan menyenderkan punggungnya di kepala ranjang. "Aku sangat mencintaimu. Ya memang kau benar, karena selain menginginkan hatimu aku juga sangat menyukai tubuhmu."
"Sekarang katakan padaku, kau cemburu atas apa yang kau lihat di kantor kan?" tambah Chanyeol.
"Tidak," elak Baekhyun.
Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar, sangat susah untuk membuat Baekhyun berkata jika ia cemburu. "Baiklah, tidak masalah jika kau belum mengakui itu sekarang. Tapi kau harus percaya jika aku mencintaimu."
Baekhyun menggelengkan kepalanya. "Ini salah Chanyeol, kau tidak bisa terus begini. Ingat jika aku ini adikmu!"
"Hanya adik tiri, jadi tidak masalah bukan? Karena kita tidak memiliki hubungan darah." Ujar Chanyeol.
"Tapi tetap saja ini salah, kau sudah memiliki seorang istri." Jelas Baekhyun.
"Tidak ada yang salah menurutku. Tapi—"
"Tapi caramu yang salah! Jadi aku mohon hentikan ini! Jalani hidupmu bersama Krystal, hentikan kegilaanmu ini!" kata Baekhyun dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Kenapa aku harus menghentikan ini? Aku mencintaimu, apa itu salah?" sahut Chanyeol.
Baekhyun tidak membalas ucapan Chanyeol. Apa lagi yang harus ia katakan pada pria itu agar mau berhenti melakukan itu semua. Baekhyun tidak mau jika harus terus menerus terjebak dalam hubungan terlarang ini. Andai saja kejadian setahun lalu tidak terjadi, pasti hidup Baekhyun tenang-tenang saja.
"Semuanya salah, apa yang telah kau lakukan salah." Ucap Baekhyun.
"Sekarang, apa kau bisa pergi dari sini?" lanjut Baekhyun yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Chanyeol.
Aku ingin tidur bersamamu." Ungkap Chanyeol.
"Tidak, sekarang aku benar-benar lelah. Jadi biarkan aku tidur, kau kembalilah ke kamarmu." Balas Baekhyun.
"Aku tidak mau, aku ingin tidur bersamamu. Aku janji hanya tidur saja, tidak lebih." Ujar Chanyeol.
"Kau sudah memiliki seorang istri, jadi tidurlah bersamanya."
"Aku ingin tidur bersamamu, bukan yang lain. Kenapa dari tadi kau hanya membahas istri, istri dan istri?" kesal Chanyeol.
"Ayo tidur! Ini sudah larut malam." Tambah Chanyeol sambil membawa Baekhyun ke dalam pelukannya.
Baekhyun tidak melakukan penolakan saat Chanyeol membawanya ke dalam pelukan pria itu. Baekhyun dapat merasakan kehangatan dalam pelukan Chanyeol. Ini pertama kalinya mereka tidur biasa seperti ini. Karena sejak setahun lalu, Chanyeol tidak akan membiarkannya tidur begitu saja. Chanyeol tidak akan melewatkan untuk melakukan olahraga malam bersama Baekhyun.
Baekhyun diam seorang diri di perpustakaan kampusnya. Kini ia sedang tidak mood untuk mengikuti mata kuliah. Terlalu banyak pikiran di otak wanita cantik itu. Bahkan ia merasakan kepalanya seperti mau pecah.
Memikirkan masalahnya dan juga Chanyeol membuat waktu Baekhyun terbuang sia-sia. Wanita cantik itu tidak tau cara apa yang bisa ia lakukan agar Chanyeol menghentikan permainan gilanya. Baekhyun ingin hidupnya bebas tanpa ada pria itu. Ya, walaupun ia juga harus merasakan sakit hati. Karena jujur saja, kini Baekhyun sudah mulai mencintai Chanyeol. Sebagai wanita normal yang mencintai seorang pria, bukan cinta adik ke kakaknya.
Hanya saja, Baekhyun terlalu takut untuk mengungkapkannya, la tidak mau semuanya jadi berantakan hanya karena Baekhyun mengungkapkan perasaannya. Karena bagaimanapun juga, Chanyeol sudah memiliki seorang istri. Dan Baekhyun tidak mau merusak rumah tangga mereka. Ya, walaupun tanpa sadar Baekhyun sudah membuat hubungan Chanyeol dan Krystal merenggang karena Chanyeol yang mencintainya.
Tapi, sampai saat ini perasaan Chanyeol juga masih diragukan oleh Baekhyun. Wanita cantik itu masih ragu dengan kata cinta yang Chanyeol selalu ungkapkan padanya. Jika Chanyeol mencintai Baekhyun, lalu kenapa ia menikah dengan Krystal? Pertanyaan itu selalu ada di dalam benak Baekhyun. Tidak mungkin kan jika Chanyeol mencintai dua wanita sekaligus.
"Hai cantik," sapa seorang pria pada Baekhyun.
"Hai juga Jongin." Balas Baekhyun dengan ramah.
Pria bernama Jongin itu duduk di hadapan Baekhyun. Seorang pria yang merupakan senior Baekhyun di kampus. Pria yang sejak lama sudah mempunyai perasaan pada Baekhyun. Bahkan Jongin sudah pernah mengungkapkannya pada wanita itu, hanya saja ditolak.
Baekhyun mengatakan jika ia tidak mempunyai perasaan yang sama dengan Jongin, la hanya menganggap pria itu seperti kakaknya sendiri. Jongin tidak putus asa, dia masih terus berjuang untuk cintanya. Mungkin belum saatnya ia dan Baekhyun menjadi sepasang kekasih.
Oleh karena itu Jongin memilih untuk tetap dekat dengan Baekhyun sebagai seorang teman dan juga senior di kampus. Apapun akan Jongin lakukan agar tetap dekat dengan Baekhyun.
"Kenapa kau ada disini? Apa kau sudah tidak ada mata kuliah?" tanya Jongin.
"Emm, kelasku akan berakhir sepuluh menit lagi. Karena aku merasa bosan, aku memilih untuk diam disini." Ungkap Baekhyun dengan jujur.
"Bosan?" ucap Jongin yang langsung dibalas anggukan oleh Baekhyun.
"Emm, bagaimana jika kita pergi jalan-jalan? Supaya kau merasa tidak bosan, daripada hanya diam di antara tumpukan buku yang ada disini. Bagaimana?" jelas Jongin.
Baekhyun terdiam, ia tidak tau harus menerima ajakan Jongin atau tidak. Sebenarnya ia juga sangat bosan jika hanya diam di perpustakaan. Tapi, bagaimana jika Chanyeol mengetahui ia pergi dengan Jongin? Pasti pria itu akan sangat marah padanya.
"Baekhyun? Bagaimana? Hanya sebentar saja, setelah itu aku akan mengantarmu pulang." Kata Jongin.
"Baiklah, tapi nanti biarkan aku pulang sendiri. Kau tau kan bagaimana kakakku?" balas Baekhyun.
Ya, Jongin mengetahui bagaimana sikap over protective Chanyeol. Tapi Jongin hanya mengetahui bahwa itu adalah sikap seorang kakak yang menjaga adiknya, tidak lebih.
Jongin menganggukan kepalanya. "Ayo! Aku akan membuat kau tidak merasa bosan lagi."
Senyum manis terukir di bibir Baekhyun. Wanita itu lalu melangkahkan kakinya bersama dengan Jongin. Tanpa mereka ketahui, seseorang yang sejak tadi ada di dekat mereka merekam semuanya. Percakapan antara Baekhyun dan Jongin.
.
.
.
Baekhyun menahan agar air matanya tidak mengalir membasahi pipinya, la tau jika Chanyeol akan marah, tapi Baekhyun tidak pernah menyangka jika kemarahannya akan seperti ini. Kemarahan yang menurutnya sangat berlebihan. Baekhyun hanya pergi bersama Jongin untuk menghilangkan rasa sakit kepala dan juga bosannya.
Flashback on.
Baekhyun tidak menyangka jika Jongin akan membawanya ke sebuah taman. Tempat yang sangat indah dengan banyak ditumbuhi bunga maupun tanaman lainnya. Tempat yang menurut Baekhyun bisa untuk menghilangkan rasa bosan dan sakit di kepalanya karena memikirkan masalah yang sedang ia hadapi.
"Apa kau suka?" tanya Jongin.
"Tentu, tapi kenapa kau bisa kepikiran untuk membawaku kesini?" balas Baekhyun.
"Aku berpikir jika kau bisa menenangkan pikiranmu disini. Jika aku merasa bosan, maka aku akan datang ke tempat ini." Papar Jongin.
"Benarkah? Biasanya para pria menghilangkan rasa bosan mereka dengan datang ke club." Ucap Baekhyun.
'Mungkin, tapi tidak denganku." Sahut Jongin.
Baekhyun tersenyum mendengar ucapan Jongin, la benar-benar salut dengan pria ini. "Kau pria yang baik, sangat jarang aku menemukan pria sepertimu."
"Ya tentu saja, karena stok pria sepertiku hanya ada satu di dunia, yaitu Kim Jongin." Ucap Jongin dengan bangganya.
Baekhyun menganggukan kepalanya untuk membalas ucapan Jongin. Menurut Baekhyun, pria itu sangat asik untuk diajak berbicara seperti ini. Tidak seperti pria lain yang hanya akan membahas tentang sex jika sedang bersama Baekhyun, contohnya adalah fans Baekhyun di kampus.
Dengan tidak tau malunya mengatakan jika mereka sangat tegang hanya karena melihat wajah dan juga bentuk tubuh Baekhyun.
"Baekhyun—"
Ucapan Jongin terhenti saat ia melihat Chanyeol yang tidak lain adalah kakak dari wanita di hadapannya ini sudah ada disini. la tak datang sendiri, ada dua orang bodyguard di belakangnya.
Jongin dapat melihat Chanyeol memberikan isyarat kepada kedua bodyguardnya. Dan detik selanjutnya, kedua bodyguard tersebut sudah memegang kedua tangan Baekhyun.
"Apa-apaan ini?" kaget Baekhyun.
"Ayo ikut kami ke mobil!" ujar salah satu bodyguard tersebut.
"Tidak, lepaskan aku!" pinta Baekhyun.
"Oppa?" lanjut Baekhyun saat sudah menyadari kehadiran Chanyeol.
Ayo nona, kita ke mobil sekarang.
"Tidak, aku tidak mau." Tolak Baekhyun dengan masih memberontak atas pegangan kedua bodyguard tersebut di tangannya.
"Jangan keras kepala! Ikuti saja mereka!" bentak Chanyeol.
Baekhyun menatap kakaknya dengan tidak percaya, ini pertama kalinya ia dibentak. Itupun oleh pria yang ia cintai.
"Maaf sebelumnya— "
"Hentikan ucapanmu itu! Jangan ikut campur dengan urusan ini!" potong Chanyeol sebelum Jongin berhasil menyelesaikan ucapannya.
"Cepat bawa dia ke mobil!" perintah Chanyeol pada kedua anak buahnya.
Baekhyun sudah tidak melakukan penolakan lagi, ia pasrah saat digiring menuju mobil oleh kedua bodyguard kekar tersebut.
Chanyeol maju satu langkah untuk mendekat ke arah Jongin. "Siapa yang memberimu izin untuk membawa Baekhyun pergi?"
"Aku hanya ingin menghilangkan rasa bosan Baekhyun. Aku melihatnya ada di perpustakaan dan dia bilang sedang bosan. Oleh karena itu aku mengajaknya kesini." Jelas Jongin.
"Itu bukan berarti kau mempunyai hak untuk mengajaknya pergi. Apalagi tanpa izin dariku." Balas Chanyeol.
"Kau itu sangat tidak pantas untuk Baekhyun. Jadi jauhi adikku! Jangan coba-coba untuk mendekati dia lagi! Atau kau akan tau akibatnya nanti." Tambah Chanyeol sebelum pergi meninggalkan Jongin yang masih termenung karena kata-katanya.
TBC
.
.
.
Yuhuuu…. Akhirnya Chapter 1 selesai juga. Udah panjang dong ya kan gaeeesss… 8k loh ini :*
Untuk Chapter selanjutnya aku bakalan menunggu respon dari teman-teman sekalian. Apabila responya bagus, maka aku akan melanjutkan ff ini.
Mohon tinggalkan jejak ya guys, karna review gratis kok :*
See you ~~~
.
.
.
