KIM JAEJOONG'S REVOLUTION
By : KitsuKitsune 3
Based On : Manga "The Day Of Revolution" By Mikiyo Tsuda
Rated : T
Pairing : Appa dan Umma tercinta kita YunJae Couple! *jeng…jeng…jeng…*
Disclaimer : akan dengan senang hati akan mengubah manga itu menjadi manga yaoi dengan castnya Yun-appa dan Jae-umma tapi berhubung Tsuda-sensei ga ngasi jadi ya… intinya FF ini milik SAYA!
Warning : FF ini akan dipenuhi ke Gaje-an, typos, dan hal-hal aneh lainnya… (-,-'') Satu yang terpenting adalah FF ini bergenre YAOI!
Summary : Selama 17 tahun, Kim Jaejoong menjalani hidupnya sebagai seorang NAMJA NORMAL. Hingga suatu hari dokter memvonisnya sebagai seorang INTERSEXSUAL "pseudohermaphrodite"! Yang artinya ia memiliki RAHIM dan segala 'perlengkapannya'. Marah, bingung, sedih berkecamuk di dalam hatinya. Haruskah Jaejoong berubah menjai yeoja? Atau ia tetap menjadi seorang namja namun tetap dapat hamil?
This is his story…
~~~~~~~~~~~~~~~~~KIM JAEJOONG'S REVOLUTION~~~~~~~~~~~~~~~~
'Aku memandang tajam punggung namja tua berkharisma yang sedang melatih judo itu.
Punggung itu bagaikan dinding kokoh yang berdiri tegap penuh dingin. Tak ada kehangatan orang tua.
Saat kecil aku selalu berusaha untuk mencoba memeluh dinding itu. Namun kini, aku sudah tidak peduli lagi karena seiring waktu berlalu, dinding itu sudah tidak ada dalam jangkuanku lagi.'
~~~~~~~~~~~~~~~~~KIM JAEJOONG'S REVOLUTION~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hei…cepat! Kau orang kaya kan! Masa kau tidak punya uang sepeser pun! Jangan menipu kami!" Seru namja cassanova itu pada seorang namja cupu yang menjadi korban bully itu.
"Nyam..nyamm..nyam.. makananmu enak juga ya ajussi. Lain kali kalau aku minta 'sedikit' tidak masalahkan? Nyam…nyam…" Tanya –atau lebih tepatnya peras (?)- namja jangkung yang sedari tadi memakan bekal makan siang namja cupu itu.
"Haaa~~ Bosan sekali~~ Sudahlah Yoochun biarkan saja namja cupun itu pergi. Aku sudah mulai mual melihat kacamata tebalnya dank au dongsaeng sayangku, kembalikan kotak bekalnya, kau sudah 'menyapu bersih'nya kan?" Ucap seorang namja yang sedari tadi mengipasi namja cantik yang ada disampingnya.
"Hari ini benar-benar membosankan, ya kan Jea-chagi?" Ucap Chansung kepada Jaejoong yang sedari tadi dipeluknya.
"Geez.. Lepaskan aku Chansung! Aku gerah dari tadi kau peluk-peluk! Peluk saja Changmin atau Yoochun! Kenapa harus aku!" Keluh Jaejoong si namja cantik itu sambil berusaha melepas pelukan Chansung.
"Tapi aku lebih suka memelukmu Jae-chagi~~ Kau mungil sih~"
Buagh!
"SEKALI LAGI KAU MENGATAIKU MUNGIL…AKU KIRIM KAU KE TEMPAT PERISTIRAHATAN TERAKHIRMU!"
Chansung yang baru saja menerima 'hadiah manis' dari Jaejoong masih tampak cengengesan (?) sambil mengusap pipi kanan yang tadi menerima 'belaian lembut' Jaejoong.
Sraagh!
"KIM JAEJOONG!" Seru namja berkacamata yang tiba-tiba saja membuka pintu atap sekolah tempat Jaejoong, Chansung, Yoochun dan Changmin berkumpul.
"Ternyata benar kau di sini. Cepat kembali ke kelas! Bel pelajaran sudah berbunyi!" Seru Siwon yang hanya ditanggapi dengan cuek oleh Jaejoong.
"Haa~ Lagi-lagi kau! Aku bolos. Aku sedang tidak ingin berada di kelas." Ucap Jaejoong cuek sambil mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.
"Apa kau bilang! Jangan seenakmu begitu!" Seru Siwon.
"Ck… Jangan mentang-mentang ketua kelas kau jadi seenaknya mengaturku!" Seru Jaejoong balik.
"Tapi itu kan memang sudah tugasku!"
"Kalau begitu kenapa kau tidak mengatur mereka juga! Jangan aku terus yang kau perintah-perintah!" Jaejoong kembali mendebat Siwon.
Siwon yang mulai lelah berdebat kini cengok (?) dengan jawaban Jaejoong dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Mereka kan dari kelas lain jadi bukan tanggung jawabku!"
Yoochun yang mendengar jawaban Jaejoong tertawa geli, "Kha…kha…kha… Jae-chan jahat nih! Masa teman sendiri ikut dijadikan sasaran si kacamata."
Changmin yang duduk disebelah Yoochun ikut menimpali, "Jae-ie egois nih…"
Jaejoong yang baru sadar kalau teman-teman geng nya ternyata beda kelas hanya bisa diam dan memasang wajah dengan ekspresi –oh, begitu… aku lupa-.
Hyuuung…
Grep…
Tiba-tiba saja tubuh mungil Jaejoong tampak limbung, untung saja ia cepat memegang pagar kawat yang mengelilingi atap sekolah. Seketika wajah putih Jaejoong berubah pucat dan tubuhnya terasa dingin. Pusing mulai mendera kepalanya. 'pusing sekali…. Akhir-akhir ini semakin sering. Apa darahku sangat rendah?'
"Jae-chagi? Kau baik-baik saja?" Tanya Chansung sambil memegangi bahu Jaejoong.
"Jae-chan? Kau kenapa?" Tanya Yoochun sambil segera mengusap keringat dingin Jaejoong dengan sapu tangannya.
"Jae-ie? Ini minum dulu." Ucap Changmin sambil memberikan air putih.
"Kim Jaejoong? Kau baik-baik saja? Kau kenapa?" Tanya Siwon panik yang segera menghampiri Jaejoong.
Jaejoong kembali menyandarkan tubuhnya pada pagar atap. Wajahnya masih pucat dan keringat dingin tampak makin banyak keluar. Tangan kanannya memegangi kepalanya yang semakin terasa pusing. "Tenang. Aku baik-baik saja. Hanya, akhir-akhir ini sepertinya aku terkena darah rendah. Mungkin karena dalam masa pertumbuhan, persendian dan perutku jadi sering terasa sakit. Mungkin ini tanda aku akan tambah tinggi."
Gerrp!
"Jangan! Jae-chagi tetap seperti ini saja! Imut dan mungil!" Seru Chansung yang tiba-tiba saja memeluk Jaejoong dan segera mendapat 'hadiah manis'.
Siwon yang melihat itu hanya bisa terkejut dan merasa aneh.
"Aku mengerti perasaan Chansung. Jae-chan walaupun namja tapi entah mengapa memiliki kecantikan dan aura seksi melebihi yeoja. Kau setuju kan ketua kelas?" Ucap Yoochun sambil memberikan senyum licik pada Siwon yang kini wajahnya mulai memerah.
"Me..memang Kim Jaejoong berbeda. Tidak memiliki jakun, tidak memiliki kumis, tangan dan kaki putih mulus tanpa bulu, badan mungil, pinggang ramping dan juga…. Wajah yang lebih cantik dari yeoja." Ucap Siwon dengan wajah merah yang melebihi merahnya truk pemadam kebakaran.
"Tuh kan, Jae-chagi. Ketua kelas saja setuju! Walaupun Jae-chagi namja tapi tetap saja Chansung ini berdebar-debar." Ucap Chansung genit seperti yeoja yang malu-malu mengatakan suka.
Ctik!
Tampaknya urat kesabaran seorang Kim Jaejoong sudah putus. "DASAR KALIAN NAMJA PABBO! KALIAN…"
Hyuung…
Sreet.. Bruuk…
"KIM JAEJOONG! KAU TIDAK APA-APA!"
"JAE-CHAGI! KAU KENAPA!"
"JAE-CHAN! SADARLAH!"
"OII, JAE-IE!"
'berisik! Kenapa mereka berisik sekali? Haha… aku sungguh payah! Hidupku benar-benar hancur! Sial kepala dan seluruh badanku sakit sekali. Apa aku akan mati sekarang?'
~~~~~~~~~~~~~~~~~KIM JAEJOONG'S REVOLUTION~~~~~~~~~~~~~~~~
JAE P.O.V
-Flashback- *Jaejoong umur 7 tahun*
"aboji.."
"Jangan masuk Jae-ah! Disana ada umma kan? Pergilah kesana."
"Tapi Joongie ingin sama aboji. Joongie masuk ya…. Joongie janji tidak akan mengganggu aboji."
"…"
Hiks…. Kenapa aboji tidak mau melihatku? Kenapa aboji tidak mengijinkan aku ada disampingnya? Aboji…. Apakah aboji membenciku?
"Aboji….Aboji, lihat. Hari ini Joongie membuat gambar yang bagus!"
"Jae-ah, keluar lah. Aboji sedang bekerja,"
"Tidak mau! Joongie ingin aboji melihat gambar Joongie dulu."
"keluar. Aboji sedang sibuk."
"TAPI JOONGIE INGIN ABOJI MELIHAT GAMBAR JOONGIE!"
PRANG…
"Aah…. A…. Aboji m-maaf Joongie…"
Plak!
Haah…
"Ma-maaf Aboji…. Joo-"
"JANGAN DEKAT-DEKAT!"
Dheg…
"Aboji…."
"…. Aku tidak suka anak-anak…."
Anak-anak? Apa yang aboji maksud itu…. Aku?
Jadi ternyata benar, aboji tidak menyukaiku. Aboji sangat membenciku sampai-sampai tidak mau aku dekati.
"Hiks…hiks…. Aboji…."
~~~~~~~~~~~~~~~~~KIM JAEJOONG'S REVOLUTION~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hah! Yeoja? Maksud dokter?" Tanya Jaejoong yang entah mengapa ia merasa telah salah menyerap informasi.
"ne~ seperti yang kubilang tadi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kamu ternyata yeoja" kata dokter Cho sambil menggaruk tengkuknya.
'Apaa! Ini pasti lelucon dokter tua ini. Atau jangan-jangan ia dokter gadungan!'
Ctik...
Sebuah senyum kesal terukir di bibir plump Jaejoong, "Dokter ini lelucon yang sangat tidak lucu. Selama 17 tahun aku menggunakan toilet namja dan kencing dengan berdiri, loh!"
Umma Kim yang sedari tadi hanya berdiri diam dibelakan Jaejoong kini maju ke depan, dengan wajah yang penuh keyakinan umma Kim mengatakan, "Benar dok! Walaupun kecil tapi Joongie punya kok, dok! Saya pernah melihatnya!"
Jdeng…
'kecil! Maksud umma itu apa?' ucap Jaejoong dalam hati sambil melirik kesal kearah ummanya.
Haah~ Dokter Cho menghembuskan nafas berat sambil membenarkan letak kacamatanya. Sepertinya ia harus memberikan penjelasan lebih detail kepada umma dan anak ini.
"Memang ini informasi yang akan sulit diterima bila dikatakan tiba-tiba. Tapi hal ini langka dan benar ada. Apabila terjadi kelainan kromosom atau kelainan gen keturunan, bisa jadi secara fisik ia laki-laki tapi secara reproduktif ia perempuan atau bisa saja sebaliknya. Dalam dunia medis ini disebut "intersexuality" dan ada banyak sekali kategorinya. Ada yang disebut 'pseudohermaphrodite' atau 'urethra disorderí' yaitu orang yang mempunyai ovarium sekaligus testis seperti yang anak anda alami. Jaejoong memiliki testis dan ovarium yang sama-sama berfungsi normal hanya saja saat ini fungsi ovarium Jaejoong lebih dominan dan bila Jaejoong perempuan, saat ini ovarium Jaejoong sedang memproduksi sel telur matang untuk pertama kalinya dan siap untuk dibuahi atau dalam bahasa awam sering disebut 'masa subur'." Ucap Dokter Cho mengakhiri penjelasannya.
Jaejoong dan umma Kim tampak cengok, sepertinya mereka sedang berusaha 'mencerna' informasi yang diberikan oleh dokter Cho. Dan tampaknya namja cantik Kim sudah berhasil menyerap informasi itu, itu tampak dari ekspresi wajahnya yang gelisah dengan keringat dingin yang mulai keluar, "Tung…. Tunggu dok, jadi maksud dokter…."
"Ya, untuk saat ini kau bisa dikatakan adalah seorang YEOJA."
~~~~~~~~~~~~~~~~~KIM JAEJOONG'S REVOLUTION~~~~~~~~~~~~~~~~
JAE P.O.V
'yeoja! Aku seorang yeoja! Y.E.O.J.A! Berarti mulai sekarang aku harus memakai bra dan celana dalam yeoja!'
HUWAAA…
'tidak! Ini tidak mungkin! Ini pasti hanya mimpi! Jadi…. Jadi apa arti 17 tahun hidupku sebagai namja?'
Tok..tok…tok…
"Joongie sayang, bisa kau keluar dan turun sebentar? Ada yang umma dan aboji katakana padamu."
Kutatap pintu kamarku dengan pikiran yang kacau. Terlalu tiba-tiba, aku belum bisa menata pikiran dan perasaanku saat ini. Semuanya terlalu cepat.
"Joongie, apa kau…"
"Iya umma, aku dengar." Ucapku lemah. Kembali kubenamkan wajahku pada boneka gajah besar abu-abu kesayanganku. Lebih cepat lebih baik. Semakin cepat masalah ini selesai. Maka hidupku akan kembali tenang!
"Ayo Joongie! Kau pasti bisa!" ucapku mencoba member semangat pada diri sendiri.
"Lalu apa keputusanmu Jae-ah?" Tanya kepala keluarga Kim, ayah Jaejoong. Namja yang walaupun sudah berumur namun kharisma dan ketampanannya masih tetap seperti saat ia muda dulu.
"Karena aku perempuan, tidak ada pilihan lain lagi selain hidup sebgai perempuan kan?" Ujar Jaejoong dengan enggan.
"Begitu. Jika itu memang sudah menjadi keputusanmu, aku akan mendukungmu dan membantu sebisa mungkin." Kata aboji Kim. Tidak ada silang pendapat sama sekali.
'sudah kuduga…. Dia sama sekali tidak peduli.' Kembali Jaejoong merasa kecewa pada aboji-nya.
BRAAK!
"HENTIKAN OMONG KOSONG INI!" Seru nyonya Kim mengejutkan suami dan anaknya. Nyonya Kim yang biasanya lemah lembut dan tenang kini menatap tajam suaminya dan Jaejoong.
"Umma tahu aboji juga mencemaskan Joongie kan? Sikap aboji yang hanya memperhatikan dari jauh dan tidak mengungkapkan perasaan aboji yang sesungguhnya bisa membuat Joongie berprasangka buruk. Dan pada akhirnya, masing-masing dari kalian dapat saling berprasangka yang tidak baik." Kata umma Kim dan menatap lembut pada dua orang yang sangat ia sayangi.
"Ini bukan prasangka lagi umma! Aboji memang tidak menyukaiku!" Seru Jaejoong yang akhirnya sudah tidak dapat membendung perasaannya.
Aboji Kim yang tiba-tiba mendengar pernyataan frontal putra tunggalnya sudah tidak dapat menutupi perasaannya, "Tidak! Itu tidak benar! Aku menyukai dan menyayangi Jae-ah!" Seru Aboji Kim. Tampak raut kecemasan dan rasa takut pada wajah yang biasanya tenang dan dingin itu. Rasa cemas dan takut dibenci oleh putra tunggalnya.
"Cih! Jangan berbohong padaku! Aboji pernah bilang ga suka padaku!" Seru Jaejoong yang tidak terima kini abojinya mulai berbohong.
"Tidak! Bukan seperti itu maksudku! Aku hanya takut jika aku tidak menjaga jarak dengan kalian suatu saat nanti aku akan menyakiti kalian yang sangat aku sayangi!" Teriak Aboji Kim yang tentu saja membuat Jaejoong yang selama ini hanya melihat sisi tenang sang aboji menjadi terkejut.
Haah~
"Maafkan aku yang sudah menyakiti perasaanmu Jae-ah. Dulu aboji mendapat didikan yang sangat keras terutama dari nenekmu. Itu karena keluargaku yang merupakan keluarga terpandang jadi semua anaknya mendapat didikan yang keras demi menjaga nama baik keluarga. Semua hukuman keras pernah aku terima dan tanpa ku sadari, aku menjadi dingin dan tertutup. Saat kau lahir aku berjanji akan menjagamu dan tidak akan melakukan tindakan yang sama dengan nenekmu. Tapi waktu itu aku sudah menamparmu, itu membuatku merasa takut akan berubah seperti nenekmu makanya aku menjaga jarak tapi hal itu justru menyakitimu. Maafkan aku Jae-ah." Air mata perlahan mengalir diwajah tegas sang kepala keluarga.
Begitupun dengan namja cantik putra tunggal keluarga ini. Linangan airmata mengalir bebas dari wajah putih itu. Perlahan didekatinya sang aboji kemudian memeluknya yang dibalas pelukan hangat lengan kekar sang ayah. "Kau sungguh bodoh pak tua! Hiks…. Bodoh…!" "Ne~ maafkan pak tua bodoh ini!"
"Aku tidak setuju!" Kata sang kepala keluarga Kim dengan tegas!
"Tapi aku sudah ingin memiliki seorang putri dari dulu!" Bantah umma Kim pada sang suami.
"Tetap saja aku tolak! Aku baru saja berbaikan dengan Jae-ah. Tak akan ku biarkan satu serangga busuk pun mendekatinya!" Kembali sang Aboji memberikan penolakan.
"Aku tidak setuju! Aku ingin Joongie menjadi seorang yeoja dan memberikan cucu yang imut dan manis! Aku ingin cucu dari rahim Joongie!"
"Tapi aku ingin Jae-ah menjadi penerus dojo ku!"
Kim Jaejoong yang sedang menjadi perdebatan orang tua nya itu hanya menatap bosan keduanya. Perdebatan itu dimulai ketika mereka melakukan pemeriksaan ulang di dokter Cho. Dokter Cho menginformasikan bahwa pada pemeriksaan awal ia mengatakan Jaejoong seorang yeoja itu karena ovariumnya saat itu dominan karena dalam masa ovulasi setelah masa itu selesai, ada kemungkinan testis Jaejoong yang dominan maka bila itu terjadi Jaejoong adalah seorang namja. Ini merupakan hal yang langka karena biasanya seseorang yang pseudohermaphrodite walaupun ia memiliki 2 sex atau alat reproduksi namun hanya satu sex saja yang berfungsi normal. Hal ini memungkinkan Jaejoong untuk bebas memilih jenis kelaminnya sendiri, apakah ia ingin menjadi namja atau berubah menjadi yeoja.
"Haah~ kapan kalian akan berhenti berdebat? Yang akan menjalaninya kan aku, kenapa kalian tidak ada yang menanykan pendapatku sih?" Ujar Jaejoong dengan malas. Ia bosan mendengar perdebatan orang tuanya. Direbahkan badannya disofa dan memilih posisi feotal pose. " Hm…. Kalau dipikir-pikir, apa ada kemungkinan aku tetap bisa hamil walaupun aku seorang namja ya? Bisa tidak ya?" gumam Jaejoong pada dirinya sendiri.
Namun tampaknya gumaman kecilnya itu masih dapat di dengar oleh orang tua Kim yang kini saling berpandangan dan kemudian sama-sama tersenyum licik.
God Bless You …. Kim Jaejoong. Tampaknya orang tuamu memiliki rencana 'mulia' untukmu.
…TBC…..
Hai …. Hai …. Hai….
Kitsu balik dengan FF baru …. Bagaimana pendapat cingudeul?
Gaje kah? Tak jelas kah? Tidak menarik kah?
Kitsu harap, FF ini bisa memuaskan bagi reader semua…
Untuk pengenalan chara yang lebih mendetail akan Kitsu lakukan secara bertahap sesuai dengan chapter-chapter selanjutnya, begitu juga konflik-konflik yang akan muncul bertahap…
Kitsu rasa FF ini akan memiliki sedikit chap. Maksimal Cuma 3 chap …. Jadi Kitsu harap cingudeul ga merasa bosan.
Terakhir..
Kitsu mohon kritik, saran dan masukan yang membangun dari cingu yang membaca fict kitsu ini,,,
Terima kasih sudah membaca dan saran yang diberikan…
*bungkuk hormat*
