TITTLE : BEGINNING AND ENDING
MAIN CAST : KIM MINGYU, JEON WONWOO
GENRE : ROMANCE (im not sure)
RATE : T
AUTHOR : Fleur Avior
DISCLAIMER : Tokoh dalam FF ini bukan milik saya. Tapi cerita ini asli dan sepenuhnya milik saya.
DON'T FORGET TO REVIEW. THANK U ^^
HAPPY READING.
Ruangan besar itu nampak redup, hanya sinar temaram dari salah satu lampu tidur di sisi nakas yang menjadi sumber penerangan. Memantulkan sinar kekuningan kearah ranjang dimana seseorang yang tengah tertidur pulas diatasnya.
Mingyu, Kim Mingyu. Manusia lain diruangan itu tersenyum simpul, kaki-kaki panjangnya melangkah tanpa suara, ia mendekat ke ranjang lalu mendudukkan dirinya disana. Iris gelapnya menyusuri wajah cantik yang masih terlelap itu dengan kagum. Mingyu tak pernah tahu jika memandangi wajah itu dari jarak sedekat ini bisa memberikan sensasi bunga api yang meledak tidak karuan dihatinya seperti sekarang.
Tangan besarnya terlurur, membelai surai sehitam arang milik orang itu. Halus, sangat halus. Mingyu bisa merasakannya, sedikit bermain dengan helaian halus itu lalu fokus Mingyu beralih. Ia menyingkirkan poni yang menutupi dahi. Dan setelahnya Mingyu dapat melihat sebuah pahatan Tuhan yang sempurna.
Mata setajam elang itu tidak kehilangan garis tegasnya meski sedang tertutup, dengan hidung bangir yang akan mengkerut lucu saat sedang tertawa, serta bibir ranum semanis buah cherry yang selalu menyunggingkan senyum kecil memabukkan. Mingyu sadar ia telah jatuh kedalam pesonanya.
Teringat beberapa jam lalu saat bibir manis itu terapit di kedua belah bibirnya, Mingyu mengulumnya tanpa ragu, berulang kali hingga menghasilkan bunyi kecipak disela-selanya. Meski hanya ia yang bergerak tapi mingyu tidak kecewa. Ia menyesapnya dengan rakus seolah esok hari tidak akan ada lagi kesempatan untuk bisa merasakan bibir itu.
Senyum simpul Mingyu menghilang, berganti dengan tarikan nafas berat ketika tangannya merambat turun kebagian leher, ia mendapati tali pengikat anjing yang masih melingkar disana. Perlahan tanpa berniat mengusik tidur orang itu Mingyu melepas simpul yang terikat dan menarik talinya. Guratan bekas tercekik terlihat disana. Dalam hati Mingyu mengutuk caranya memperlakukan belahan jiwanya seperti ini. Tapi Mingyu tidak punya pilihan lain.
"Aku tahu ini salah, tapi aku berjanji tidak akan membiarkanmu terluka lagi setelah ini."
Dan Mingyu mengecup lembut bibir itu, lalu merapatkan selimutnya hingga batas leher. Dengan berat ia bangkit dan melangkah pergi. Membiarkan cintanya beristirahat dalam keheningan malam.
FIN/NEXT?
Ini baru prolog. jadi menurut temen-temen ini enaknya dilanjut atau ngga ya? jujur saya agak ngga yakin sama yang satu ini hahaha.
