Warning : Ini ff GS (GENDERSWICTH) jadi yang tidak suka tidak usah baca… so easy : )
Untuk para pemain saya hanya meminjam nama… jadi mereka milik diri mereka sendiri.. ceritanya pasaran tapi ini murni karya saya dari imajinasi saya !
CHAPTER 1
Drap drap drap suara berisik yang berasal dari sebuah mansion mewah keluarga kim sungguh tidak biasa, biasanya keluarga kim selalu tenang dalam menjalankan segala aktivitas mereka. Namun pagi ini terlihat beberapa pelayan mondar-mandir kelimpungan di dalam mansion megah ini hingga membuat sang nyonya muda penasaran.
"bibi jang ada apa ini, kenapa pagi ini sepertinya repot sekali ?" Tanya sang nyonya muda penasaran
"ah nyonya ahra.. apa anda belum tau kata tuan besar kakak anda akan pulang hari ini dari paris jadi kami mempersiapkan segalanya yang diperlukan kakak anda" jawab bibi jang
"ah benarkah, kenapa appa dan umma tak memberitahukannya padaku, ya sudah lanjutkan saja pekerjaanmu" perintah sang nyonyah muda sebelum indera pendengarannya menangkap suara sang suami
"ada apa sayang? Kenapa kau terlihat bingung seperti itu ayoo kita kemeja makan sudah waktunya untuk sarapan" ajak suami ahra, kemudian mereka pun bergabung dengan orang tua mereka yang sudah duduk tenang di meja makan
"selamat pagi appa umaa" sapa kedua suami istri itu berbarengan seperti biasa setiap harinya
"selamat pagi" jawab sang tuan besar berkharisma sedangkan sang ibu hanya tersenyum
"appa ada yang ingin aku tanyakan?" Tanya sang nyonya muda
"kita sedang sarapan ahra, ini bukan waktu yang tepat untuk mengobrol" jawab tuan besar ditanya oleh putri tirinya Go Ahra
"maaf appa tapi aku sangat penasaran, bukankah eonni tidak mau kembali ke korea tapi tadi bibi jang mengatakan bahwa ia akan kembali ke korea hari ini" heran ahra
"memang benar joongie akan kembali hari ini, aku mengabarkan berita palsu padanya, aku bilang bahwa aku sekarat jadi dia harus pulang, empat tahun tak melihat putri kandungku sudah cukup membuatku menderita" ucap tegas tuan besar kim sembari sudut matanya melirik wajah sang menantu yang terlihat kaku ditempatnya duduk
Keluarga yang kini tengah menikmati sarapannya dengan nikmat adalah keluarga KIM, KIM Youngwoon merupakan pemilik perusahaaan LOEL Enterprise Inc yang menerbitkan berbagai macam majalah baik dalam bentuk online maupun cetak. LOEL Enterprise Inc merupakan salah satu perusahaan yang besar di Korea produksnya meliputi majalah bisnis, propertii, fashion dan bahkan majalah dewasa sebagai produk unggulan yang paling laris.
Tuan kim memiliki dua orang putri namun salah satu putrinya adalah anak tiri dari istri keduanya, istri pertama tuan kim sudah meninggal sejak tujuh tahun lalu kemudian ia menikah lagi dengan wanita bernama Park jungsu yang juga telah ditinggal suaminya meninggal.
Park Jungsu ketika menikah dengan youngwoon sejak enam tahun lalu telah memiliki seorang putri dari suami sebelumnya bernama Go ahra tapi kini menjadi kim ahra karena mengikuti nama ayah barunya. Sedangkan putri pertama youngwoon dari istri pertamanya bernama kim jaejoong, tapi semenjak empat tahun lalu jaejoong tinggal di paris sebagai seorang model dan belum kembali ke korea sekalipun semenjak ia berangkat.
.
.
.
"tuaan… tuan besar… nyonya muda sudah sampai… sekarang beliau sedang turun dari mobil yang menjemputnya" ucap salah satu maid di mansion kim membuat yoongwon yang sedang menikmati sarapannya langsung bergegas ke pintu depan menyambut anaknya yang tanpa diduganya sampai lebih cepat dari jadwal yang seharusnya.
"jaeeee putri appa yang cantik ini akhirnya kembali… hiks tega sekali kau meninggalkan appa selama empat tahun tanpa menengok appa sekalipun dan kau bahkan selalu menolak untuk appa tengok" ucap tuan kim sambil terisak yang kini tengah memeluk jaejoong erat
"appaa lepaskan… appa kau berbohong padaku ? kau bilang kau sakit parah? Tapi kenapa kau sehat sekali ? " keluh jaejoong setelah melihat appanya terlihat amat sangat baik-baik saja
"duduklah dulu sayaang" ucap tuan kim yang kini menggiring jaejoong ke sofa empuk ruang keluarga mansion kim
"kau sangaat menyebalkan appa" keluh jaejoong lagi
"maaf sayang appa benar-benar bisa mati rasanya jika kau tidak kunjung pulang, empat tahun tak melihat kecantikan putri appa sungguh menyiksa, apa kau tak rindu pada appa joongie? tega sekali" sedih tuan kim
"maaf appa aku tentu merindukanmu, tapi karirku di paris sangat menyenangkan jadi aku betah sekali disana hehe, baiklah aku akan menemani appa untuk beberapa waktu kedepan" jaejoong mengalah
"andweeeee sayang… tidak! , kau jangan kembali ke paris appa mohon sayang.. appa akan memberikan apapun yang kau mau sayang asalkan kau mau tinggal disini …" rayu tuan kim
"appaaa…." Rengek jaejoong "sudahlah kita baru bertemu jadi lebih baik kita tidak bertengkar, masalah aku kembali ke paris atau tidak kita diskusikan nanti saja" jawab jaejoong membuat tuan kim sedikit lega hingga sebuah suara menginterupsi
"ah kau sudah sampai selamat datang jaejoong.." ucap jungsu
"ne aku pulang jungsu ahjumaa" panggilan jaejoong membuat suasana di ruang keluarga menjadi hening.. semenjak appanya menikah lagi jaejoong tak pernah mau memanggil jungsu dengan panggilan umma bahkan setelah enam tahun berlalu
"aku turut senang jaejoong" akhirnya jungsu mampu menguasai keadaan dari kekagetannya melihat sifat jaejoong yang masih dingin padanya. "jae kami sudah mempersiapkan semuanya sejak kemarin, kamar untukmu sudah rapi dan kami juga sudah mempersiapkan masakan kesukaanmu"
"ah benarkah kalau begitu lebih baik kita makan saja kebetulan aku lapar…" jawab jaejoong yang memang merasa sudah lapar
Kemudian seluruh anggota keluarga kim melanjutkan sarapan mereka yang tadi tertunda bersama-sama, tuan kim terlihat ceria dan sangat bahagia pada sarapan kali ini karena kehadiran putri kesayangannya. Jaejoong sendiri hanya menyapa ahra adik tirinya dan yunho adik ipar tirinya sekenanya saja. Setelah sarapan selesai yunho terlebih dulu masuk ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap bekerja, tadi dia bangun kesiangan sehingga sarapan tanpa mandi terlebih dahulu kemudian disusul jaejoong yang juga berpamitan untuk beristirahat langsung pergi menuju kamarnya, kamar yang dulu ditempatinya ketika ia masih kecil.
CKLEK jaejoong membuka pintu kamarnya semasa kecil dulu namun…
"ahra.. shampoo khusus miliku sudah habis, apa kau masih menyimpan yang baru? " Tanya yunho yang baru keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang terlilit di pinggangnya pada jaejoong yang baru masuk kekamar yang yunho kira adalah istrinya
"ah kim jaejoong" kaget yunho begitu menoleh ternyata wanita itu adalah jaejoong bukan istrinya
"aku…" jaejoong akan menjawab hingga terdengar panggilan untuknya "eonni…., eonni sedang apa dikamarku ?" Tanya ahra yang tiba-tiba masuk kedalam kamar
"ah jadi aku salah kamar ya ? ahra ah bukankah ini kamarku sejak kecil?" Tanya jaejoong sambil menatap mata ahra tajam
"ah maaf eonni aku menempati kamarmu sewaktu kecil dulu, lagi pula kamar ini sudah eonni tinggalkan dalam waktu cukup lama jadi wajar saja jika aku menempatinya bukan ?" jawab ahra dengan tersenyum
"ah begitu.. lalu sekarang aku harus tidur dimana ?" Tanya jaejoong lagi dengan sinis
"kamar eonni ada disamping kamar ini, bukankah kamar itu adalah kamar mendiang ibu eonni?" Tanya ahra sengaja megingatkan jaejoong dengan kamar ibunya agar jaejoong mau tidur disana.
DEG kaget jaejoong karena ahra berani mengaturnya di rumahnya sendiri, selain itu juga ada rasa khawatir pada jaejoong untuk menempati kamar mendiang ibumunya, tapi jaejoong mencoba biasa saja didepan ahra.. dia harus bersabar.
"jadi kalian menyuruhku untuk tidur di kamar ibuku ? Benar juga appa tidur dikamar bawah sejak ibu meninggal, baiklah mau bagaimana lagi aku yang salah meninggalkan rumah ini begitu lama" setelah menjawab ahra, jaejoongpun bergegas keluar dari kamar itu. Sejenak keheningan melanda sepasang suami istri di kamar tersebut hingga akhirnya yunho lah yang pertama kali memecah keheningan.
"ahra kupikir kau terlalu frontal padanya" ucap yunho serius pada sang istri
"biar saja, aku tidak peduli.. aku sangat berharap dia terus bersembunyi dan tidak pernah kembali tapi kini malah dia kembali dengan tiba-tiba! Oppa ini sungguh menyebalkan dia pasti kembali untuk mengusik hidupku" marah ahra dengan kembalinya jaejoong sedangkan suaminya hanya menghela nafas pajang tanda bahwa dirinya juga menyimpan sebuah kekhawatiran.
.
.
.
Sedangkan disaat yang sama tuan kim dan istrinya tengah bersantai di taman belakang mansion sambil menikmati secangkir teh hangat dan biscuit.
"yeobo kau pasti sangat bahagia akhirnya jaejoong kembali ke korea" Tanya jungsu
"ne meskipun aku harus berbohong padanya, jungsu-ah maafkan aku tentang sifat jaejoong tadi" sesal tuan kim
"tidak masalah yeobo, aku mengerti… aku tau betapa sulitnya jaejoong untuk menerima aku dan ahra, mau menjawab pertanyaanku saja, aku sudah bahagia" jawab jungsu tulus
"terimakasih… jungsu-ah maukah kau membantuku?" Tanya tuan kim lirih
"ye?" Tanya jungsu memperjelas
"aku ingin membayar semua kesalahanku pada jaejoong dan aku akan membuatnya bahagia, aku akan melakukan apapun untuk membahagiakannya jungsu-ah.. permintaan maaf dariku tidaklah cukup, dia memang sudah memaafkanku tapi aku tau jelas bahwa luka jaejoong belum sembuh benar, aku harus menyembuhkannya jungsu-ah, apapun akan kulakukan untuknya… maukah kau membantuku?"
"tentu saja, aku pasti akan membantumu, aku akan selalu berada disisimu.. jaejoong terluka juga karena aku.. aku juga akan membayar kesalahanku padanya" jawab jungsu tegas
"terimakasih… aku tidak akan melepaskan jaejoong lagi, kesempatan kedua ini tidak akan aku sia-siakan…. Aku berjanji pada diriku sendiri jika jaejoong sampai menderita lagi maka aku tak akan pernah memaafkan diriku sendiri" ucap tuan kim penuh dengan keyakinan
.
.
.
BRUK setelah berada di kamar mendiang ibunya jaejoong langsung menjatuhkan tubuhnya dikasur empuk kamar tersebut, matanya menerawang ke langit-langit dan memori tentang kebersamaannya dan ibunya terlintas bersliweran di otaknya hingga memori ketika ibunya diambang kematian muncul dan seketika itu pula memori tersebut membuat jaejoong sulit bernafas, jaejoong kemudian terperanjat bangun dengan nafas yang putus-putus, sepertinya jaejoong mulai sesak nafas… jaejoong mulai dihinggapi penyakit ini setelah ibunya meninggal dan penyakit ini selalu kumat ketika jaejoong mengingat memori buruk dalam hidupnya.
Jaejoongpun kemudian memilih membuka balkon kamarnya dan keluar, yang dilihatnya pertama kali adalah appa dan umma tirinya tengah berbincang hangat di taman belakang sontak pemandangan tersebut membuat jaejoong memanas dan tatapan matanyapun menajam, keputusannya untuk kembali ke korea merupakan kesalahan besar tapi jaejoong juga sudah tidak bisa mundur lagi, sebenci-bencinya ia dengan sang appa tetap saja jaejoong menyayanginya, tapi ini tidak berlaku untuk adik dan ibu tirinya. Jaejoong sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa selamanya jaejoong tidak akan menerima mereka sebagai anggota keluarga.
Drrt drrrrt drrrtt drtttttt ddrrrrrrt
Handphone jaejoong berbunyi ketika ia masih sibuk menatap appa dan umma tirinya, jaejoongpun bergegas mengambil ponselnya tanpa melihat siapa orang yang menelfonya
"hallo" ucap jaejoong dingin
"hallo honey, apa kau baik-baik saja ?" Tanya si lawan bicara
"ah jadi ini kauu sayang"
"aku menunggu kabar darimu dari tadi, apa kau tak tau aku sangat khawatir padamu.. kau bahkan tidak mengabariku kalau kau sudah sampai di korea atau belum" keluh sang penelpon
" maafkan aku, aku sangat lelah jadi aku tidak ingat untuk mengabarimu" bela jaejoong
"ya sudah tidak apa-apa noona… bagaimana keadaaan appamu ?" pertanyaan ini membuat jaejoong semakin cemberut
"appaku menipuku dia sama sekali tidak sakit parah" jawab jaejoong lemas
"apa? Benarkah? Hahahahahah tampaknya appamu benar-benar merindukanmu…" respon si lawan bicara sambil terkekeh
"tetap saja ini menyebalkan" balas jaejoong
"noona bukankah ini sama saja, kau berencana untuk kembali ke korea, meskipun kau tak merancanakannya sekarang tapi cepat atau lambat kau memang akan kembali bukan" ucap kekasih jaejoong berusaha menenangkan.
Kekasih jaejoong ini merupakan kekasih yang jaejoong dapatkan di paris, mereka satu profesi dan sempat bekerja pada proyek yang sama sehingga akhirnya mereka terlibat cinta lokasi hal ini didukung karena mereka mempunyai kewarganegaraan sama yaitu korea dan sama-sama merantau di negeri orang, tapi kekasih jaejoong ini memeiliki usia lebih muda dari jaejoong jadi terkadang dia memanggil jaejoong dengan honey jika ingin meciptakan suasana romantic tetapi dia juga memanggil jaejoong dengan noona sebagai bentuk rasa hormatnya, bagaimanapun sebagai orang korea kekasih jaejoong ini tidak mudah untuk melupakan budayanya.
"baiklah honey" jawab jaejoong pada kekasihnya yang memang punya sifat dewasa meskipun lebih muda dari dirinya. "kapan kau akan sampai ke korea dan menyusulku? Kau tau aku sudah sangat tidak sabar untuk mengenalkanmu pada keluargaku" tuntut jaejoong
"aku sudah menyelesaikan pekerjaanku, lusa aku akan kembali ke korea" ungkap kekasih jaejoong
"benarkah? Bukannya kau bilang kau masih ada kontrak dengan elle dan akan kesini dua minggu lagi ?" heran jaejoong
"aku sudah menyelesaikan lebih cepat tadinya aku ingin membuat kejutan untukmu tapi sayang sekali kau justru membuatku membocorkannya" keluh sang kekasih karena kejutannya gagal
"yaah honey seperti ini saja merupakan kejutan yang luar biasa buatku, aku jadi tidak sabar menuggumu sampai ke korea honeeey…" ucap jaejoong manja pada kekasihnya
.
.
.
"chunieeee…. jaejoong sudah kembali apa kau sudah mendengarnya?" Tanya seorang wanita montok kepada suaminya yang tengah menatap lewat layar laptopnya
"APA? Jaejoong sudah kembali kau tau dari mana sayang?" Tanya sang suami
"aku tau dari kim ahjussi tadi dia menelponku akhirnya jaejoong bersedia untuk kembali ke korea" ucap si istri ceria namun sang suami tetap terdiam tanpa merespon
"sayang apa kau tidak bahagia, sahabat dekatku sejak kecil sudah kembali, kau tau kan bahwa aku sangat merindukanya.." keluh si istri
"YAH PARK YOOCHUN APA KAU MENDENGARKU?" akhirnya si istri kehilangan kesabaran dan berteriak pada suaminya yang dari tadi hanya melamun ketika diajak bicara
"kim junsu, aku mendengarmu sayaang, aku hanya terkejut saja kalau jaejoong sudah kembali, ku kira dia sudah bahagia hidup di paris" balas sang suami lembut karena tau istrinya akan sangat cerewet jika sedang marah dan dia sedang tidak mood untuk dicreweti sang istri
"jae itu masih punya keluarga disini lagipula kasian kan appanya yang terus-terusan merindukan dia" jawab junsu
"besok ayo kita kesana menemui jaejoong ne ?" ajak junsu pada suaminya
"baiklah besok kita akan menemui jaejoong " jawab yoochun mengalah 'jaee aku tidak menyangka kau akan kembali.. aku harap kau tidak melakukan hal bodoh' khawatir yoochun dalam hati. Bagaimanapun yoochun tidak bisa tidak khawatir tentang kepulangan jaejoong, istrinya yang terlalu polos ini tentu saja tidak akan mampu berpikir sejauh yoochun berpikir padahal istrinya jauh lebih lama mengenal jaejoong ketimbang dirinya yang berteman dengan jaejoong di bangku kuliah dan meskipun junsu adalah sahabat sejak kecil tapi junsu tidak pernah tau sisi gelap dari jaejoong.
Selama ini junsu selalu hidup di zona nyaman dan sangat manja sehingga junsu tidak bisa menjadi tempat jaejoong bersandar dan justru yoochunlah yang menjadi tempat bersandar jaejoong sejak mereka kuliah dulu. Jaejoong dan yoochun adalah teman satu kelas ketika kuliah.
.
.
.
Setelah jaejoong menutup teleponnya dengan sang kekasih tak berapa lam kemudian handphone jaejoong kembali berbunyi dan tanpa memandan id caller jaejoong langsung saja mengangkat teleponnya.
"jae kau kembali?" Tanya si penelpon
"maaf kau si.." belum selesai jaejoong bicara ucapannya telah dipotong
"yoochun"
"yoochunaaah" kaget jaejoong
"aku tidak tahu jae kalau kau akan kembali secepat ini"
"aku lelah chun, aku lelah harus terus bersembunyi"
"aku mengerti jae tapi aku.."
"aku tau kau hanya khawatir padaku kan? Dengar chun ini bagaikan racun jika seseorang terkena racun dan sembuh yang terjadi kemudian adalah orang itu akan semakin kuat dngan antibody tubuhnya yang justru semakin meningkat, itu sama sepertiku aku sudah banyak tersakiti sampai kadang aku merasa hatiku kelu dan jika aku pada akhirnya akan tersakiti lagi maka aku juga akan semakin kuat chuunah" . jelas jaejoong pada yoochun.
"chunnie aku tak akan memintamu untuk mendukungku aku hanya ingin kau cukup diam dan awasi aku saja jika aku kelewat batas nantinya karena aku sudah memutuskan…" jelas jaejoong namun diseberang sana yoochun hanya terdiam menunggu kelanjutan ucapan sahabatnya ini.
"chun aku sudah memutuskan akan merebut kembali semua yang pernah menjadi miliku" tegas jaejoong membuat yoochun diseberang sana terkejut dengan pernyataan jaejoong namun sebentar saja yoochun sudah mampu meresapi maksud jaejoong ini.
"kau tau betul resikonya ?" yoochun bertanya dengan serius kepada jaejoong
"ne aku tahu dengan baik apa resikonya chun" ucap jaejoong penuh keyakinan
"baiklah aku mengerti,, aku akan selalu disisimu jika kau membutuhkan aku dan aku berharap kau tidak akan tersakiti lagi kali ini.." jawab yoochun sedangankan jaejoong hanya tersenyum tipis menanggapi jawaban yoochun.
TBC…..
