Disclaimer:

Sampai kapan pun Vocaloid bukan milik saya.

Warning:

Cerita ini hanyalah fiksi belaka.

DLDR

Selamat membaca.

.

.

.

.

.

.

.

The Rules

.

.

.

.

.

.

.

[Normal POV]

"Akhir-akhir ini banyak orang yang menghilang di malam hari. Berhati-hatilah... iblis malam sedang mencari teman bermain."

Itu merupakan kalimat populer dalam beberapa dekade di suatu tempat terisolasi dari dunia luar. Tempat dimana kekuatan magis di turunkan secara turun menurun pada generasi berikutnya. Bukan hanya kekuatan saja melainkan juga dosa. Bagian tergelap yang tak boleh di sentuh oleh siapa pun.

Di tempat itu kekuatan magis disebut dengan sihir dan penggunanya disebut dengan penyihir.

Sebuah tempat dimana perasaan hangat tumbuh dan hidup. Sihir yang mampu menarik kekuatan dari benih kehidupan. Namun, sihir itu sudah lama ditinggalkan dan menjadi bagian dari sejarah. Kini yang tersisa dari sihir terhebat itu hanyalah ingatan hitam.

Batas waktu dan labirin merupakan peninggalan kuno yang menjadi bukti keberadaan sihir tersebut. Sihir yang dulu di kenal bisa menyentuh hati sudah berubah sepenuhnya. Sekarang yang diperkenalkan di tempat itu adalah sihir yang mampu memberikan manfaat dalam berbagai bidang. Mulai dari militer, kesehatan, perdagangan, hiburan dan lainnya.

Sihir tiruan perwujudan dari harapan.

Tempat itu dikenal sebagai... Tanah Harapan────Kerajaan Crypton.

Sebuah kerajaan yang damai dan makmur. Kerajaan yang dipimpin oleh King-sama dan Queen-sama. Begitulah para penduduk disana menyebut pemimpin mereka.

Setiap langkah, napas dan kehidupan disana tertuang dalam dua buah buku────Buku Dua Sisi.

Hitam dan putih.

Buku yang menceritakan serpihan-serpihan nada kehidupan. Kedua buku ini menyimpan lembaran kisah terlarang. Kisah yang dulu pernah menjadi dongeng pengantar tidur bagi para ibu untuk anak-anak mereka. Kisah yang menjadi legenda kota. Tak satu pun orang yang tahu keberadaan buku tersebut. Sampai sekarang buku itu masih dicari. Pihak kerajaan akan memberikan imbalan besar bagi siapa saja yang berhasil menemukan buku tersebut. Namun, sejak tujuh puluh tujuh tahun yang lalu sampai sekarang, tak satu pun berhasil menemukannya.

Hingga suatu hari sosok gadis cilik berpita putih menatap heran sebuah buku melayang di hadapannya. Keingintahuan terpancar jelas dari sorot matanya. Gadis cilik itu tampak tertarik dengan buku putih bercover matahari dan kelopak bunga sakura. Mulut mungilnya berusaha mengeja satu persatu tulisan yang terukir pada cover buku tersebut.

"T-H-E L-U-L-E-S────The Lules?" Ejanya cadel sambil mengerutkan keningnya tidak yakin.

Tidak puas hanya melihat covernya saja. Tangan kecilnya berniat melihat isi buku tersebut. Namun, belum sampai tangan kecilnya menyentuh, tiba-tiba saja terdengar suara lembut perempuan berkata:

"Masa lalu, masa sekarang dan masa depan adalah roda nasib setiap kehidupan. Hari ini langit terlihat berkilauan. Air yang dulu bersinar kini mulai memerah. Angin pembawa pesan telah datang. Satu darah mengalir, satu napas menghilang. Bisa dibilang ini adalah sihir terhebat dalam sejarahnya. Buku dua sisi bekerja dengan keajaibannya, mengunci tabir waktu. Tetaplah sembunyi sampai waktu kembali berputar. Keberadaanmu hanya bisa dirasakan. Jangan pernah perlihatkan apa yang tak boleh dilihat dan perlihatkanlah apa yang kurasakan pada pewaris yang akan mewarisi setiap tetes darah kehidupanku."

Angin berhembus kencang setelah suara itu menghilang, meninggalkan jejak kelopak bunga merah jambu bertebaran di lantai. Gadis mungil itu mengusap kedua matanya sebentar dan melihat sekeliling dengan wajah polos. Mencari keberadaan buku yang keberadaannya sudah menghilang.

"Tidak ada...?"

.

.

.

.

.

.

.

Keep or Delete?

Tolong maafkan author labil satu ini xDv *bungkuk*

Saya putuskan untuk mengeditnya karena rasanya ada yang kurang dan terlalu kusut(?) ._.v

Tidak merubah jalannya cerita kok *mungkin* *eh?*

Terima Kasih Sudah Membaca Sampai Akhir.

- Cherry Monochrome -

19/02/2016