The Princess and Her Lover(s)
.
.
.
.
Fufufu21
.
.
.
Serial Naruto milik Masashi-sensei
.
.
.
.
"Hinata, bolehkah aku meminjam tugas fisikamu?"
Si gadis yang dimintai bantuan hanya bisa tertawa. Ia hanya menganggapi santai pada permintaan dadakan yang diajukan padanya pagi-pagi (walaupun sebenarnya dia tahu hal ini akan terjadi saat tugas melanda murid dikelasnya). Dengan gerakan tangan menolak ekspresi kekecewaan muncul diraut wajah si peminta tolong.
"Ayolah sekali ini saja Hinata. Ya tolonglah"
"Maaf Karin aku tidak bisa."
"Cih kau ini, kau tidak tahu bahwa kemarin aku sibuk dengan shootingku. Kau kan teman baikku."
"Untuk apa aku mengetahui kegiatanmu Karin itu kan urusanmu bukan urusanku. Lagipula seharusnya kau menerima saja ajakanku minggu lalu untuk mengerjakan tugas fisika ini" Kata Hinata tak acuh sembari tersenyum.
Karin yang mulai melihat gelagat Hinata yang ia anggap menyebalkan mulai mengerucutkan bibirnya lalu mengumpat benci pada Hinata yang tersenyum kemenangan. Hinata tahu sahabatnya itu tak benar-benar membencinya toh setelah pelajaran selesai Karin akan menempel lagi padanya. Ia tahu, walaupun watak Karin kasar sebenarnya dia adalah gadis tsundere yang manis walaupun tidak semanis adik Karin.
.
.
Pelajaran telah usai dan seperti prediksi Hinata, Karin tetap menempel padanya. Karin menghampiri meja makan Hinata di kantin sembari membawakan Hinata roti melon kesukaannya. Setelah menyelesaikan makanan mereka, Karin membuka obrolan.
"Kau tahu Hinata? Hari ini kita akan kedatangan murid baru."
"Dikelas kita?" Tanya Hinata tanpa minat.
Karin mengangguk sembari meminum jus apelnya "Huum" suara sruput terdengar begitu keras dari minuman karin "Katanya dia merupakan anak dari salah satu keluarga terpandang sepertimu makanya dia diberikan kebebasan masuk ke hari pertamanya sekolah sesuka hatinya. Setelah istirahat pertama."
"Begitukah? Kira-kira siapa?"Tanya Hinata cuek.
"Uchiha" Timpal Karin "Inilah yang membuat sekolah, tidak, satu Jepang geger. Berita kepindahannya membuat semua pengurus sekolah ketar-ketir"
Hinata tertawa sambil membereskan bekas makannya disusul Karin. Mereka kembali ke kelas diselingi obrolan ringan lainnya.
.
.
"Uchiha Sasuke mohon bantuannya"
Angkuh. Kesan pertama yang Hinata lihat dari si murid baru. Tatapan matanya yang dingin seolah mengejek serta gestur tubuhnya yang tegap membuat dirinya semakin terlihat bahwa dia merupakan anak dari golongan atas. Hinata mengenalnya sebagai salah satu anak kolega ayahnya, jadi cukup sering melihat wajahnya bahkan sempat bercakap-cakap walaupun sekadar basa-basi. Hinata menatap punggung tegap yang duduk di depannya itu dan memalingkan mukanya pada buku pelajaran.
.
.
.
.
Sakura hanya bisa meminum susu strawberinya dengan santai. Dia melihat kedua teman di di depannya berdebat alot. Tak mau mengalah satu sama lain.
"Merah lebih bagus!"
"Tidak tidak tidak! Warna ungu lebih bagus!"
"Kau lupa ketua kelompoknya siapa Hanabi!"
"Tapi aku yang mengusulkan ide ini kan! Pokoknya aku ingin warna ungu! Moegi"
"Merah"
"Ungu"
"MERAH"
"UNGU"
"Ne.. bilanglah sesuatu SAKURA!"
Sakura tersedak susunya. Tangannya refleks memegang hidung mungilnya yang sekarang memerah, perih. Ia merasa susu yang diminumnya masuk ke hidungnya lumayan banyak. Ia memplototi kedua temannya yang cengir.
"Apa sih mau kalian! Aku kan sudah bilang pemilihan warna terserah kalian. Tugasku hanya mewarnai dan mempola saja." Kata Sakura menahan tangis.
"Maafkan kami, tapi kami bingung berdiskusi tadi untuk memilih warna"
"Itu berdebat bukan diskusi Moegi"
"Ah bagaimana jika kita menggunakan dua warna, ungu dan merah." Hanabi menempelkan kedua tangannya. Moegi tersenyum dan menepuk pundak Hanabi dan berkata bahwa itu ide yang bagus. Mereka pun kembali mendiskusikan tentang bahan dan peralatan apa saja yang harus dibeli saat pulang sekolah nanti. Sakura yang melihat hal itu berdengus kesal dan menjitak kepala temannya.
.
.
.
.
Sasuke menghempaskan badannya di jok mobil, mengabaikan tatapan penasaran dari sebelah kanannya.
"Bagaimana?"
"Apanya?" kata Sasuke acuh sembari membuka handphonenya.
"Ck tentu saja sekolah barumu. Aku tahu kau masih marah soal hari itu tapi, oh ayolah Sasuke. Itu sudah lama berlalu."
"2 minggu Itachi, itu belum terlalu lama."
Itachi mengusap rambut dan wajahnya frustasi. Bila adiknya sudah begini tak ada cara lain selain membujuknya dengan hal-hal yang dia sukai. Tapi kesukaan adiknya itu bisa disebut kurang normal untuk seukuran anak seusianya ralat mungkin bagi spesies manusia di muka bumi. Itachi berpikir daripada dirinya yang menjadi korban pelampiasan adiknya,ia lebih memilih menyelamatkan diri dari hal tersebut. Hah.. merepotkan. Itachi memasang sabuk pengamannya dan mulai mengemudi. Yah sekali-kali tak apalah, toh dia juga menyukai hobi adiknya itu, ia akan ikut serta juga. Hitung-hitung sebagai pelampiasan pada pekerjaan dan tekanan dari sang ayah yang membuatnya stress akhir-akhir ini.
"Sasuke, aku akan membawamu ke suatu tempat."
Sasuke menghentikan jarinya, lalu melanjutkannya lagi. Walaupun bersikap diam Itachi tahu adiknya sekarang sedang tersenyum. Tidak. Menyeringai.
.
.
.
.
"Aku akan menunggumu disini. Ya. Di meja ujung yang menghadap ke arah jalan raya. Baiklah aku tunggu."
Piip
Pemuda berambut pirang menyesap kopinya tenang. Tangannya bergerak lincah menari di atas keyboard dengan cepat. Mata birunya menatap fokus pada layar sekali-kali tangannya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Ia menutup laptopnya agak keras dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Menghela nafas lelah.
"Ah.. sialan. Tugas ini membunuhku secara perlahan" gumamnya. Perutnya berbunyi nyaring. Naruto mengacak rambutnya kasar. Ia sedang berada di kafe dan toko makanan favoritnya ada di sebrang jalan raya. Sebenarnya ia malas untuk pergi apalagi dia sudah berjanji akan menunggu seseorang disini. Tak masalahkan walau hanya sebentar. Naruto meraih hanphonenya untuk membuka aplikasi dan mengirim pesan. Setelah mendapatkan balasan ia langsung beranjak sembari membawa handphonenya dan tersenyum.
"Baiklah hari ini aku akan makan ramen udon ttebayo."
.
.
.
.
.
.
TBC
Kritik dan saran diterima ^^
