Disclaimer : Kuroko no basuke milik Fujimaki Tadatoshi
Warning : abal, ooc, typo, aneh, absurd, gk jelas, bikin sakit mata dan mual, hati hati bacanya :'v ini terinspirasi dari lagu vocaloid(lagi) xD
.
.
.
.
Pagi itu sang dewa takdir terlihat asyik memperhatikan cermin dunia dibawahnya. Dewa itu sedang duduk dan menundukan kepalanya agar bisa melihat cermin itu.
Dewa takdir itu bernama Shuuzou. Seharusnya dia sedang bersama partnernya Shougo yang ikut memperhatikan cermin dunia, namun sepertinya temannya sedang pergi ke suatu tempat.
"Hmm... bayi itu manis sekali..." ujar Shuuzou tersenyum senang sambil memperhatikan cermin itu.
Di cermin itu menampakkan sosok seorang bayi yang dibalut kain biru muda. "Lalu kau mau apa Shuuzou?" tanya sosok dibelakangnya"Shougo, dari mana saja kau? Kau hampir melewatkan hal lucu ini"ujar Shuuzou dengan nada dingin.
"Hah? Jangan bercanda, yang aku lihat adalah seorang bayi perempuan biasa, dasar dewa monyong" ujar Shougo sinis ke Shuuzou. Mereka menggunakan pakaian yang serba putih dengan jas dan mantel putih, dikepala mereka terdapat tanduk berwarna hitam dengan sayap hitam.
Mereka berada ditempat yang luas dengan awan awan yang menghiasi tempat dimana mereka duduk, tak lupa dengan pelangi yang selalu menghiasi tempat dimana mereka berada membuat tempat itu terasa cantik.
Lama mereka memperhatikan bayi itu tiba tiba Shuuzou berucap "oh! Bagaimana jika kita memberikan sihir pada anak ini? Aku ingin dia ini mendapat pengalaman 'terbaik' haha" Shougo memikirkan perkataan Shuuzou barusan.
"Apa kau yakin ?" tanya Shougo,"tentu saja, ini akan menjadi sangat menarik Shougo, percayalah padaku bahwa kehidupan manusia itu sangatlah menyenangkan!" Shuuzou membuat senyum iblis diwajah tampannya dan mau tidak mau Shougo mengikuti perkataan Shuuzou barusan.
Shuuzou merapalkan sebuah mantra dan memberikannya pada bayi itu.
-0-
14 tahun kemudian bayi itu menjadi sosok gadis cantik dan imut, anak itu bernama Midorima Tetsuya.
Mereka dulu mengira bahwa anak mereka laki laki dan sudah mempersiapkan nama 'Tetsuya' untuknya, namun ternyata anak mereka perempuan. Karena sudah direncanakan akhirnya mereka menamai bayi perempuan mereka dengan nama Tetsuya.
Namun hidupnya tak seperti anak yang lain. Dia memiliki kekuatan 'misdirection' yaitu hawa keberadaan tipis seperti hantu yang membuat semua orang takut padanya.
Matanya yang berwarna merah darah juga membuat dia menjadi sosok gadis yang menyeramkan. Orang-orang menyebutnya 'hantu biru'.
Kulit putih pucat dan tubuh mungil membuatnya terasa seperti mayat hidup.
Teman temannya selalu menyakiti hati Tetsuya. Terlepas dari itu semua, Tetsuya masih memiliki keluarga, yaitu pamannya yang bernama Aomine Daiki dan kakaknya yang bernama Midorima Shintarou.
Mereka selalu ada disisi Tetsuya dan menyayangi Tetsuya. Malam hari ini, Aomine hanya menatap Tetsuya dan Shintarou memeluk Tetsuya sambil mengelus kepalanya, melupakan sifat Tsunderenya untuk sesaat.
Setiap malam mereka selalu melakukan hal yang sama agar Tetsuya merasa terlindungi dan akhirnya bisa tidur, Aomine serta Shintarou selalu mencari cara agar kemampuan Tetsuya bisa hilang, namun mereka tak bisa menemukan cara.
Shintarou selalu merasa gagal menjadi kakaknya bila Tetsuya menjadi sangat murung dan terkadang mengurung diri dikamar. Tetsuya tidak menangis, dia mempunyai prinsip teguh bahwa dia tak pernah memikirkan masalah dia diejek, dihina, dikhianati, dan tak diakui oleh masyarakat.
Dia tak pernah menganggap semua itu menyedihkan meskipun hatinya terasa sangat sakit , karena jika dia menangis maka air matanya akan terus mengalir dan akan membuat paman serta kakaknya khawatir.
-0-
Pagi hari ini Tetsuya keluar dari rumah untuk bermain , karena kakaknya dan pamannya pergi bekerja. Karena merasa bosan, Tetsuya memutuskan untuk bermain di luar.
Di tengah perjalanan, Tetsuya bertemu dengan teman sebayanya. Mereka bernama Hanamiya Makoto, Nash Gold jr, dan Imayoshi Soichi.
"Halo Midorima-chan , lama tak bertemu, bagaimana dengan iblis milikmu? " ujar Hanamiya dengan sinis. Tetsuya hanya diam menatap mereka datar tanpa emosi.
"Dasar monster! Kau bukan manusia seperti kami! " ujar Nash sambil menunjuk Tetsuya. Lagi lagi Tetsuya hanya menanggapinya dengan wajah yang datar.
"setan..." ujar Imayoshi sambil membenarkan letak kacamatanya dan tersenyum licik. Tetsuya hanya diam menahan emosinya, jika dia menanggapi perkataan mereka, itu hanya akan menambah rasa sakitnya, jadi Tetsuya memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka.
"Dasar mereka ini... Beraninya mengganggu adikku nanodayo..." aura gelap terpancar dari sosok Shintarou yang sedari tadi memperhatikan Tetsuya di hina lagi "kejar mereka Nigou" Shintarou mengucapkan kata-kata dengan cukup penekanan dan penuh kalimat perintah.
"Gyaaaaaa! " Hanamiya, Nash, dan Imayoshi melarikan diri karena dikejar oleh anjing putih.
Ya. Anjing itu milik Tetsuya, anjing itu bernama Nigou. Anjing yang super imut tapi bisa berbahaya untuk orang lain kecuali keluarga Midorima.
Ternyata Shintarou selalu memperhatikan Tetsuya dari jauh jika keluar rumah.
-0-
Tetsuya berjalan menuju rumah tua tak berpenghuni, dia tanpa sadar melewati sosok laki-laki yang menyadari kehadirannya. Laki laki dengan warna rambut merah itu terlihat penasaran dengan tingkah Tetsuya.
Dan dia pun mengikuti Tetsuya dalam diam. Tetsuya menikmati suasana dingin dirumah kosong yang besar itu. Bersender sambil melihat ke arah jendela dan melihat betapa mendungnya langit diatas.
"Jika satu keinginanku bisa terkabulkan... Aku benar-benar ingin mempunyai satu teman saja didunia ini... " Tetsuya mengangkat tangannya keatas, berusaha menggampai langit berawan gelap meski dia tahu itu tak akan mungkin bisa dicapai.
"Hidup adalah sesuatu yang luar biasa, aku tahu itu... Tapi terasa menyakitkan jika seperti ini jalan kehidupanku..." Tetsuya berdoa, berharap suatu saat nanti Tetsuya akan mendapat hari yang lebih baik.
Diluar sana, hujan lebat cukup deras, namun dia masih belum mendengar suara petir dan itu cukup membuat Tetsuya waspada. Karena Tetsuya sangat takut dengan petir.
Anak laki-laki yang menyadari kehadiran Tetsuya ingin menghampirinya, namun niatnya dihentikan karena ada sosok lain yang menghampiri rumah ini dengan membawa payung yang mantel.
Anak laki-laki itu memilih untuk bersembunyi. "Tetsuya" panggil Shintarou, Tetsuya yang sedari tadi melamun melihat kakaknya yang datang menjemputnya.
"ayo pulang, paman dan bibi sudah menyiapkan makan siang nanodayo, ini bukan berarti aku khawatir atau apa nodayo" Shintarou memasangkan mantel pada tubuh kecil Tetsuya sambil membenarkan letak kacamatanya.
Tetsuya terlalu asyik melamun sampai dia tak sadar bahwa disini sangat dingin. Shintarou pun membawa Tetsuya pulang kerumah.
Mungkin Tetsuya harus lebih bersyukur karena memiliki kakak yang perhatian meskipun tak pernah tersenyum dan tsundere ini.
Dan mereka pun pulang dengan saling diam.
=bersambung=
Lanjut di chapter 2 ?
Haha :v habisnya malas nulis panjang jadinya dipotong aja :v
Maaf jika masih banyak typo dan alur yang gk jelas serta Tetsuya dan Shintarou yang ooc T.T
Maafkan saya dengan segala kekurangan saya :v
Ini hanya copas dari ff ku di fandom sebelah yang gk laku xD :'v
sedih saya
Tiba-tiba saja pingin copas :'v
Tolong di review yang pingin cerita ini lanjut xD
