When uke become seme

Bagaimana jadinya kalau para uke menjadi seme? Atau para seme yang mendadak jadi uke?

Dijamin OC, OOC, gaje, bahasa nggak bener dan tidak bermutu. Mengandung unsur incest, YAOI tingkat sedang (?) dan tidak berbahaya untuk kesehatan! XD human names, rating tergantung kebutuhan, bisa naik bisa turun, naik-turun juga boleh (?) XDXD

Disclaimer : Hetalia axis power milik Bang Haji –maaf salah- Hidekaz Himaruya.

Part 1

Di sebuah bar yang masih sepi pengunjung, terlihat sosok seorang Arthur Kirkland yang sedang mabuk berat dan marah-marah gaje ditemani sohibnya, Francis Bonnefoy.

"Dasar hamburger freak! Pokoknya aku nggak terima diputusin secara sepihak kayak begini!"

"Tenang mi amor(?) kan masih ada abang ganteng disini?"

"Aku nggak mau sama kamu, bloody frog!"

Tak lama kemudian datanglah bartender yang ternyata adalah Vash beserta asistennya, Roderich.

"Sebaiknya kau bawa pulang si Arthur, kasihan dia overdosis alkohol begitu" saran Roderich.

Francis menatap sohibnya dengan tatapan iba.

"Sebaiknya memang begitu"

Pagi hari yang indah di World Academy. Sang ketua OSIS duduk termenung sendirian diruangannya, Tiba-tiba datang seseorang yang membuyarkan lamunannya.

"Ah~ Arthur-san, maaf saya sudah mengganggu, gomen!"

"Tidak apa-apa Kiku, aku tidak terganggu, kok"

"Arthur-san masih memikirkan Alfred-san, ya?"

Seketika wajah Arthur berubah menjadi sedih namun detik itu juga dia berusaha terlihat tegar.

"Siapa yang masih memikirkan si hamburger shit itu! Aku tidak menyesal kok putus dengan dia, aku malah senang!"

"Baguslah Arthur-san, saya senang mendengarnya. Tak ada gunanya jika kita bersedih. Lagipula…"

Wajah Kiku bersemu merah dan terlihat ragu-ragu untuk mengatakan sesuatu. Disentuhnya dengan lembut pipi Arthur dan kedua bola mata yang saling bertemu. Wajah Arthur juga memerah.

"Lagipula a-apa Kiku?"

"Uhm… lagipula… masih banyak yang peduli dengan Arthur-san, kok! Contohnya saya"

"Nihon… hontoka?(really?)#saya-nggak-tau-ini-nulisnya-bener-atau-kagak#

Detik selanjutnya, Kiku pamit meninggalkan ruangan sang ketua OSIS dengan terburu-buru dan wajah bersemu merah.

"Maaf Arthur-san, saya masih ada urusan penting, sampai bertemu di kelas"

Arthur masih bingung dengan sikap Kiku yang aneh. Pandangan Arthur berubah lembut di tengah semilir angin yang masuk melalui celah jendela sambil berujar…

"Kiku benar… masih banyak yang peduli padaku"

-continued-

Akhirnya selesai juga chapter 1 yang sungguh gaje ini, setelah saya baca ulang kok abal begini, Niatannya mau bersambung-sambung tapi takut cerita berhenti ditengah jalan, hahaha

Okey! Yosh!… ya sud… akhir kata… mohon review!