Stay With Me
By: Hotaru Bi
Disclaimer : Kuroko no Basket by Fujimaki Tadatoshi
Pair : Akashi x Reader, Aomine x Reader, Akakuro.
Warn: AU,OOC,Alur kacau, EYD-, sedikit yaoi, Dll
"Mmnnnhh... Ak..Akashi-kun...Hen—hentikan." Mengernyit tak suka kala ciumannya dihentikan paksa, manic dwiwarna menatap tajam pada wajah yang memerah dihadapannya, kembali mendekatkan wajah namun lagi-lagi ditahan sang kekasih.
"Kita sedang disekolah Akashi-kun." Tidak mengindahkan peringatan orang dihadapannya malah semakin mengeratkan pelukan.
"Tidak akan ada yang datang sepagi ini Tetsuya, jadi jangan menghalangiku!!" Titahnya tegas, kembali melanjutkan pergulatan bibir, memperdalam ciuman, jilat, gigit, hisap, tidak mengindahkan Kuroko yang memberontak entah karena kehabisan nafas atau takut ada yang melihat, Akashi tidak peduli lagi, dia tak suka dibantah ingat dia itu Absolut, tidak menyadari seseorang yang melenggang masuk dan membuka loker tepat disebelah mereka.
Menyadari suara derit pintu loker disebelahnya, Akashi melepaskan pangutan mereka menatap tajam pada seorang yang baru saja masuk, apa yang sedang dia lakukan sepagi ini disekolah? Dan yang paling penting ini adalah loker siswa laki-laki, lalu apa yang dilakukan gadis ini.
Merasa dirinya sedang ditatap, sang gadis menoleh memberikan tatapan Tanya.
"Apa? Silahkan lanjutkan, anggap saja aku tidak ada." Katanya enteng, dan kembali melanjutkan aktivitasnya memasukkan sesuatu dalam loker dengan nama tertulis 'Aomine Daiki' menutup loker lalu melenggang keluar.
Akashi menatap garang pada gadis yang baru saja melenggang pergi itu, rahangnya mengeras, beranjak meninggalkan Kuroko yang masih bersandar pada loker, berusaha mengejar sang gadis yang baru saja meninggalkan ruang loker.
SREETT!!!
BRUKK!!
Gadis bersurai coklat itu meringis tatkala punggungnya bertubrukan dengan tembok, menatap malas pada Akashi yang sedang menguncinya istilah kerennya kabe-don.
"Apa? Aku sedang buru-buru." Tanya pada Akashi yang masih menatapnya dengan tatapan penuh intimidasi, juga aura-aura yandere khas milik Akashi, tapi agaknya gadis itu tidak takut sama sekali, hanya sedikit mendelik kala gunting merah kesayangannya di arahkan pada wajah manis dihadapannya, manis? Ah tidak lebih manis dari Kuroko – menurut sang emperor – dan kata-katanya adalah mutlak.
"Kau... Lupakan yang kau lihat tadi... Atau kau akan jadi sarapan untuk guntingku." Ancamnya, tapi hanya dibalas tatapan datar sembari memutar bola matanya.
"Aku tidak peduli apa pun yang kalian lakukan, karena itu bukan urusanku." Jawabnya tak mau kalah.
"Jadi bisa kau minggir sekarang? Aku sedang buru-buru." Lanjutnya seraya mendorong Akashi yang mematung karena jawaban gadis dihadapannya, dia sungguh tidak percaya gadis ini berani memerintahnya, dan satu hal yang berbeda dari gadis itu, tatapannya... bukan tatapan jijik atau pun benci karena melihat dua pria berhubungan – tentu saja, hubungan sesama jenis di Jepang masihlah tabu – bukan juga tatapan berbinar dari para fujoshi karena mendapat fanservis gratisan, tatapannya, tatapan kosong dan tidak peduli, acuh, mengabaikan, seolah tak melihat apa pun. Masih tidak habis pikir dengannya, walaupun dirinya agak lega karena jawaban gadis itu tapi Akashi tak suka diabaikan, dia benci seseorang yang memerintahnya. Apa dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa sekarang?? Menyeringai lebar kala gadis itu menghilang dibelokan. Sepertinya dia menemukan mangsa baru. Dia sendiri yang mengibarkan bendera perang pada sang Kaisar, jadi nikmati saja permainannya.
Khe... Aku tidak akan melepasmu
Mendorong pelan pintu atap, mendapati seseorang yang tengah berbaring, menutupi wajah dengan majalah dewasa dengan model cantik dan seksi – Horikita Mai – berjalan mendekat, duduk disampingnya seraya membuka kotak bekal, mengeluarkan dua sandwich dan memakannya, menghela hafas lalu mengangkat majalah yang menutupi wajah pria disampingnya.
"Bangunlah Daiki, aku tau kau belum sarapan." Ucapnya pelan seraya mendekatkan sepotong sandwich kemulut Aomine, tanpa membuka mata dia membuka mulutnya memakan sandwich yang disuapkan olehnya.
"Tidak baik makan sambil berbaring Daiki, bangunlah dan makan sarapanmu." Lagi dia mengingatkan tapi tak digubris, hanya diberi seringai lebar oleh pemuda dim disampingnya.
"Aku tidak akan bangun sebelum kau memberiku morning kiss [Name]..." Melirik sebentar, perlahan menunduk dan ...
CUP – hanya kecupan singkat seperti biasa.
"Sekarang bangunlah dan habiskan sarapanmu, atau kumusnahkan Mai-chan kesayanganmu itu." Ucapnya santai, Aomine bangun lalu duduk disampingnya melirik sepotong sandwich yang tersisa.
"Hanya satu?? Biasanya kau membawa dua untukku." Mengernyitkan dahi 'dasar rakus' .
"Aku juga belum sarapan, jadi kumakan yang satunya." Menjawab santai mengabaikan seringaian mesum milik Aomine.
"Nee [Name, karena kau memakan sarapanku, jadi aku minta ganti rugi." Menyadari maksud Aomine, [Name] menatap sengit, dia sadar betul apa yang ada di otak mesum Aomine. Tidak, tidak sekarang, moodnya sedang buruk sekarang mengingat Akhasi yang tadi menodongkan gunting padanya, bukannya takut hanya saja dia tahu betul bahwa Akashi tidak akan melepaskannya karena [Name] melihatnya berciuman panas dengan Kuroko, keluarga Akashi itu punya harga diri yang tinggi, mereka bukan orang sembarangan terlebih si tuan muda Akashi Seijuurou yang mengatakan bahwa dirinya Absolut, akan melakukan apa pun jika dirinya terancam.
"Lakukan dan ku bakar semua majalah laknatmu." Ancamnya pada Aomine, Aomine mengernyit heran ini pertama kalinya [Name] menolaknya biasanya dia hanya akan menjawab 'terserah' atau semacamnya. Apa terjadi sesuatu pada [Name] ?? Aomine tidak mengerti tapi kelihatannya moodnya sedang buruk sekarang.
"Hoo, Oke Oke." Mengingat sesuatu, ada banyak hal yang menggerayangi benak Aomine pada gadis disampingnya ini, tentang hubungan mereka mungkin terlihat normal dimata semua orang, mereka kerap kali menunjukkan kedekatan mereka di depan umum, layaknya pasangan lain tapi jika ditelisik lagi sebenarnya tidak, hubungan mereka hambar, perasaan mereka semu tidak didasari cinta setidaknya itulah yang ditangkap Aomine. Aomine itu seorang Gay – penyuka sesama jenis – sama seperti Akashi dan juga Kuroko, siapa yang sangka Aomine Daiki yang sangar dan suka mengoleksi majalah dewasa ternyata seorang Gay ?? Manusia memang aneh. Tapi karena sadar bahwa dirinya belok dia mencoba menjalin hubungan dengan seorang gadis dan memutuskan kekasih prianya.
Lantas kenapa harus [Name] ?? Bukankah Aomine dekat dengan Momoi Satsuki yang notabene—nya sahabat masa kecilnya, mereka sudah hidup bertahun-tahun bersama, kenapa Aomine tidak meminta bantuan Satsuki untuk membuatnya menjadi normal kembali?? Entahlah tapi yang pasti saat Aomine melihat [Name] menangis di atap dua bulan lalu Aomine malah meminta [Name] menjadi kekasihnya lalu memutuskan hubungannya dengan Akashi dengan alasan Akashi berkhianat darinya dan lebih memilih Kuroko. Selama dua bulan hubungan mereka [Name] tidak pernah menolak melakukan skinship, mereka berciuman tak jarang melakukan yang lebih intim dari itu tapi belum pada tahap yang 'itu' karena Aomine beranggapan tidak akan melakukan 'itu' jika tidak didasari oleh cinta begitupun [Name].
"Oi [Name]..."
"Hmm???" Menoleh pada Aomine yang terlihat penasaran akan sesuatu.
"Aku tau kau tidak pernah mencintaiku, tapi kenapa kau tidak pernah menolak ketika ku sentuh?" Aomine mendongakkan kepalanya menerawang jauh kelangit, menunggu jawaban.
"Karena aku percaya padamu... lagi pula kau kekasihku Daiki." Jawabnya tersenyum seraya merebahkan kepalanya pada lengan Aomine, Aomine tertegun atas jawaban kekasihnya, dia hanya tak habis pikir kenapa gadis acuh ini percaya padanya?? Setahu Aomine [Name] itu cuek dan tak peduli sekitarnya, individualis dan antisocial.
Lantas kenapa dia bisa berucap seringan itu pada Aomine?? Hanya dialah yang tahu. Tenggelam dalam keheningan Aomine memutuskan untuk berbaring, menarik [Name] untuk ikut berbaring disampingnya, masih terlalu pagi untuk masuk kekelas.
Tak menyadari siluet sedang memperhatikan mereka sedari tadi.
"Kekasih barunya Daiki eh?? Ini jadi semakin menarik"
TBC
baru nyoba bikin fict Chara x Reader, agak ragu sih sebenernya tapi ya udh lah di coba dulu.
dan sebisa mungkin di Up secepatnya.
Happy reading
RnR??
