Dulu; sekarang pun; akan selalu sama.


NARUTO © Masashi Kishimoto

CANNON—Hinata's P.O.V

Fast Fiction

Akiyama Taiga's Present ~


Dulu; di saat semua orang menertawakanmu. Mereka merendahkanmu. Mereka meremehkanmu. Namun, mengapa hanya aku yang terkagum karenamu. Apa karena usaha kerasmu itu?


Dulu; aku selalu memperhatikanmu. Tidak, maksudku aku memang selalu memperhatikanmu—tanpa kausadar, di setiap waktu. Aku pernah memperhatikanmu di pojok, di bangku ayunan tunggal pada sebatang pohon besar. Ya, kau yang diasingkan sekitar. Kau tampak sedih, lalu aku bertanya pada orang dewasa yang selalu menggandeng tanganku.

Namun, ia menolak menjawab (lalu dia beralibi tentang banyak hal—mengalihkan semuanya) membiarkan ribuan tanda tanya berpendar di benakku.


CHUNNIN'S EXAM

Dulu; di saat aku ingin menyerah pada takdir. Titik-titik vitalku sekarat. Napasku yang tak sekali atau dua kali tercekat. Kau berteriak—menyemangatiku dari atas, sadar bahwa orang-orang berada di tempat itu menganggapmu bodoh. Tapi, kau tidak peduli, kau terus melakukannya.

(cukup membuatku agak percaya diri, meski di akhir ceritanya itu mustahil)


Dulu; masih segar di ingatanku, saat kau terpuruk di hadapan seseorang yang biasa disebut Pein (Yahiko). Kedua tanganmu tertumpu—tertancap sebilah benda tajam bewarna hitam. Kau sama sekali tidak membalas; tidak membalasnya dengan tatapan yang lebih bengis. Kau justru mengatakan tentang keadilan yang dibahas olehnya. Keadilan yang kau nilai salah di mata Yahiko.


Dulu; sekarang pun; aku merasakan betapa banyaknya beban yang kau tanggung sendiri itu. Namun, sebanyak apa pun beban itu kau selalu tersenyum—tertawa, seakan kau tidak memilikinya. Ambisimu cukup sederhana, kau hanya ingin diakui, bukan?

Ya, kau telah berhasil. Tepatnya, ketika pertarungan dengan kelompok Akatsuki itu. Setelah kau menghadapi Nagato.

Kau sangat diangung-agungkan. Namamu banyak diserukan oleh orang-orang. Tidak ada yang menaruh kebencian kepadamu. Seorang anak yang mengemban beban dan tanggungjawab sejak lahir—sejak Ayahmu—Minato menempatkan Kurama di tubuhmu.


Dulu; sekarang pun; entahlah, semakin hari akan selalu sama dan semakin berkembang. Tidak peduli bagaimana akhir dari kisah ini, di manakah akhirnya kau melabuhkan hatimu. Jika kau membutuhkanku, aku akan datang—selalu di sisimu, jika perlu akan kugunakan pundakku agar kau dapat membagi keluh kesah dan kebahagianmu.

Dulu; sekarang pun; akan selalu sama. Hatiku.

Uzumaki Naruto-kun..


Naruto-kun, entah mengapa perang dunia ini terasa begitu lama. Satu per satu musuh memperlihatkan taringnya, kekuasaannya dan ego mereka. Naruto-kun, saat kulihat anggota tim tujuh berkumpul—bersatu menjadi satu-kesatuan, aku melihat senyum yang sama seperti dulu—dulu sekali, sejak pertama kulihat dirimu. Keadaan yang begitu kau rindukan juga.

Sesederhana itu, ya, keinginanmu begitu sederhana. Dibalik cahaya temaramnya langit sore yang kemerahan.


THE END


Yaaaa... kali ini entah mengapa saya mendapat hidayah, dan mulai memposting yg baru di akun ini (banyak debu ye, ambil kemoceng dulu) dan langsung kepikiran sama Hinata dan beberapa hints yang tertangkap oleh saya xDgomen ne, kalau misalkan ada adengan yang terlewat atau kurang jelas atau lompat-lompat. Saya jarang (hampir sudah tidak pernah) menonton Naruto. Dan hanya berbekal spoiler (seuprit) di media sosial =)

Thanks buat yg menyempatkan membaca ini!