A/N : JANGAN KATAKAN SAYA PLAGIAT! Jikalau ada yang mengatakan cerita ini mirip dengan cerita milik Nayu Namikaze Uzumaki dan Dark Calamity of Princess... akan saya jelaskan di akhir cerita.

Genre : Family,Hurt/Comfort,little bit Angst, slight Mystery and slight Humor*maybe

BoBoiBoy hak milik Monsta! saya hanya meminjam chara-charanya saja

cerita hak milik Himika Xenta 13!

cerita terinspirasi dari "Problem" milik Nayu Namikaze Uzumaki, "Sibling Chaos" milik Dark Calamity of Princess dan beberapa buah lagu.

Warn : Elemental Sibling Alert!,EYD bermasalah,Typo everywhere,alur badai,bahasa campuran,Evil!AduDuProbe! Human!Alien and robot,SpoilerAlert! dan berbagai warn lainnya yang akan sangat panjang apabila saya jabarkan!

~Happy Reading ALL! DLDR!~

Bab 1

" The Story Before That "

~ Don't leave us... We just want that... no more...~

Suatu pagi, di Pulau Rintis. Dimana seluruh penduduk Pulau Rintis sudah mempersiapkan penyumbat telinga di telinga mereka, karena mereka semua tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di sebuah rumah minimalis milik salah satu warga yang memiliki 7 anak kembar dan seorang kakek. Pasti, bagi mereka yang baru saja pindah kemari akan langsung terkejut bila mengetahui salah satu warga Pulau Rintis memiliki 7 anak kembar. Bagaimana tak terkejut? Itu adalah jumlah yang wow bagi kelahiran kembar di seluruh dunia. Dan pasti akan terkejut juga dengan 'rutinitas' dari keluarga tersebut, mari kita hitung...

1

.

.

.

.

2

.

.

.

.

3

.

.

.

.

"BLAZE! TAUFAN! SOLAR! APA YANG KALIAN PERBUAT PADAKU?!" teriak salah satu dari kembar yang terkenal pemarah.

"GYAAAA! AMPUN KAK HALI! LEPASKAN AKU! SAKIT!" rintih salah satu kembar yang terkenal dengan kelincahannya bermain skateboard.

"HUWAHAHAHAHA! LANJUTKAN KAK HA-HUWAAAAA! AMPUN KAK HALI! HUHUHU! SAKIT KAK! " rintih salah satu kembar yang merupakan campuran dari kembar pertama dan kembar kedua.

"HOHOHO! INI SANGAT MENYENANGKAN! HIHIHIHIHI... TER-UWAAAAAAAAAA! AMPUN KAK HALI! AMPUN! SAKIT TANGANKU! " teriak kembar yang lain merupakan campuran dari kembar kedua dan keempat.

"APA YANG KALIAN PERBUAT PADAKU HA?!" teriak kembar pertama yang memakai pakaian berwarna merah dan hitam,namanya Halilintar. Halilintar ini merupakan orang yang cuek dan tempramental.

"Hiks... HUWAAA! AMPUN KAK HALI!" racau ketiga adiknya yang menyebalkan. Si kembar kedua yang mengenakan pakaian berwarna biru-putih dan kuning,Taufan. Kembar keempat yang mengenakan pakaian berwarna merah-jingga dan hitam,Blaze. Dan yang terakhir kembar ketujuh yang mengenakan pakaian berwarna putih-jingga dan kuning tak lupa kacamata bergayanya,Solar.

"Ck! Katakan padaku apa yang kalian lakukan kepadaku?!" tanya Halilintar dengan aura gelap di sekitarnya.

"A-ampun kak... lepasin dong," rintih Taufan.

"Tak a-" ucapan Halilintar terpotong karena salah satu dari adik kesayangannya muncul.

"Kak Hali,sudahlah. Lepaskan mereka saja. Kak Taufan,Blaze dan Solar kan udah minta maaf," ujar kembar ketiga dan yang paling 'waras' dari ketujuh kembar itu. kembar ketiga itu mengenakan pakaian berwarna emas-coklat dan hitam,Gempa.

"Betul kata Kak Gempa! Kak Hali maafkan mereka ya?" ujar kembar keenam dan yang paling kalem seperti Gempa. Kembaran tersebut mengenakan pakaian berwarna hijau-hitam, Thorn.

"Hoamm! Daripada buang-buang tenaga. Lebih baik kita segera sarapan karena nanti kita bisa telat," sahut kembar kelima seraya menguap dan mengenakan pakaian berwarna putih-biru muda-biru,Ice.

"Huh! Terserah!" dengus Halilintar yang segera pergi meninggalkan Taufan,Blaze dan Solar yang kini tengah bersujud di hadapan Gempa,Thorn dan Ice sehingga membuat mereka bertiga sweatdropped seketika.

"Huwaaa! Terima kasih Gempa,Thorn,Ice! Aku beruntung memiliki adik seperti kalian!" ujar Taufan dramatis.

"Ba-baiklah.. Lebih baik, kita segera ke ruang makan. Daripada nanti kalian dihajar lagi oleh Kak Hali," usul Gempa yang langsung di'iyakan' oleh Taufan,Blaze dan Solar.

~oOoOo~

Di ruang makan, dimana ketujuh saudara kembar BoBoiBoy berkumpul dan sedang asyik menikmati sarapan kesukaan mereka yang dimasak oleh Gempa. Higga salah satu dari ketujuh kembar itu Taufan,merasa terganggu dengan pikirannya dan langsung mengambil inisiatif untuk bertana pada sang adik di sebelahnyA,Gempa.

"Gempa,bagaimana kalian bertiga menolong kami tepat waktu seperti itu? Kalau telat sedikit aja. Kami bertiga pasti telah jadi 'pepes' saat ini," tanya Taufan was-was takut dirinya ketahuan berbicara di ruang makan. Karena di dalam kamus Halilintar, berbicara saat makan sangat tidak di perbolehkan. Kalaupun ketahuan. Siap-siap jadi pepes saat itu juga.

"Huh? Kenapa Kak Taufan sangat ingin tahu?" tanya Gempa polos.

"Ah! Ayolah... ceritakan padaku," rajuk Taufan.

"Hah... baiklah... jadi,"

Flashback :

Di dapur dari rumah minimalis tersebut, terlihat seseorang yang merupakan saudara kesayangan bagi keenam saudaranya sedang berkutik dengan peralatan dapur,bahan-bahan makanan dan menyiapkan bumbu. Tak perlu dijelaskan lagi karena penjelasannya sudah ada di atas/author_ditavokRaven

Yakni Gempa...

"Ummm... baiklah, sekarang tinggal di tambahkan bumbu ini dan semuanya langsung siap," gumam Gempa riang.

"Hoamm! Selamat pagi Kak Gempa," sapa Ice.

"Oh! Ice! Tumben sekali kau bangun sepagi ini," ujar Gempa yang agak membuat Ice nyesek.

"Kak Gempa... masa iya aku harus tidur melulu," rajuk Ice tidak terima.

"Lah? Bukannya itu memang 'rutinitas'mu ya? " goda Gempa.

"Kakak!" sungut Ice.

"Hahahaha... baiklah baiklah... Lalu kenapa kau bangun sepagi ini? Ada maunya pasti," ujar Gempa.

"Kakak... tidak! Aku tak memiliki keinginan apa-apa. Aku terbangun gara-gara mencium bau masakan kakak. Kakak masak kari ya?" terka Ice.

"Masakan aja... kau bangun cepat. Iya... kakak masak kari, lagi pula... sudah lama kan kita tak makan kari," respon Gempa.

"Makasih Kak Gempa! Ini membawa memori kita kembali," ujar Ice seraya tersenyum tipis.

Alasan kenapa Ice sampai bilang berterima kasih karena... Kari merupakan makanan kesukaan mereka semua Dirinya masih ingat bagaimana Gempa, kakak ketiganya itu menjanjikan akan membuatkan kari bagi mereka semua suatu saat.

"Kak Gempa...Kak Ice... yang lain pada kemana? Kok baru kita di sini?" tanya Thorn penasaran.

"Mungkin masih tidur... tunggu saja beberapa saat lagi. Pasti mereka bangun... 'pasti'," jawab Gempa agak sweatdropped dan segera menata piring-piring dan gelas-gelas yang berisikan favorit mereka.

"Yah... tunggu sajalah,Thorn," ujar Ice santai dan pada detik itu juga, terdengarlah jeritan Kak Taufan,Blaze,Solar dan amarah Halilintar.

Flashback END :

"Seperti itulah," jawab Gempa.

"Oh... seperti itu ya," angguk Taufan.

"Nah... sekarang katakan padaku! Apa yang Kak Taufan,Blaze dan Solar lakukan pada Kak Halilintar?" tanya Gempa penasaran.

"Tidak mau..." ujar Taufan.

"Kak Taufan... ayo, kasih tahu Gempa dong," ujar Gempa mulai OOC.

"Tidak mau! Gempa terlalu ke-HUWAAA!" sahut Taufan kencang dan...

JLEBB!

Segera kicep karena tepat saat itu juga, karena sebuah garpu melayang dan menancap mantap di tembok. Tanpa Ba bi bu be bo da lagi. Taufan mengetahui pelaku yang melemparkan garpu itu. Dan tatapan horor Taufan segera menoleh dan mendapati sang kakak pertama tengah menatapnya dengan pandangan membunuh seakan mengatakan 'kau-takkan-selamat-nanti' sementara yang lain hanya meneguk ludahnya terpaksa.

GLUPP!

"A-ahahahahaha... ada apa Kak Hali? Kenapa kakak sampai melempar garpu?" tawa Taufan canggung seraya melepaskan garpu yang menancap di tembok tersebut. ( oh... tembok yang malang/dor!).

"Bukankah... Sudah pernah ku beritahu... Agar... Tak...Berbicara...Saat di ruang...Makan...kan...Tau...Fan?" tanya Hali dengan tatapan membunuh serta seringai yang menyebabkan semua orang yang ada di tempat tersebut merinding hula-hula.

"A-anu... ahahahaha... sepertinya, aku melupakannya Kak Hali," balas Taufan canggung dan seketika itu juga semuanya langsung memandang horor Taufan dan Halilintar secara bergantian selama 5 detik.

"Oh? Lupa ya...? Kemari... Biar aku ingatkan...Kau...Kembali..." seringai Halilintar seraya mendekati Taufan.

"H-HU-HUWAAAA! AMPUN KAK HALI!"

"MARI SINI KAU! KITA SPARRING SAAT INI JUGA!"

BUAK DUAGH GEDEBUG!

Yah... akhirnya mereka kembali melakukan rutinitas seperti tadi pagi... ( author sweatdropped )

Skip Time ~ ( karena author lagi baik...*mandang Taufan yang ngenes... kita skip saja langsung ke sekolah ulululu... /ditamvar Dara)

~oOoOo~

Di sekolah dimana ketujuh kembar tersebut bersekolah. Yah... Maknanya, mereka semua sekolahnya sama...

"Errr... Kak Taufan! Masih sakit tidak? " tanya Gempa khawatir.

"Ahahaha... tentu saja, lagi pula... ini kan,sudah biasa," tawa Taufan garing tak mempedulikan tubuhnya yang agak memar akibat sparring dengan Halilintar.

"Kakak sih... kan aku sudah pernah bilang, agar tak melakukan tindakan bodoh saat Kak Hali marah. Jadi gini kan?" cerocos Blaze.

"EY! Kau juga bodoh!" sahut Taufan tak terima.

"A-APA?! AKU BODOH?! KAKAK LAH!" amarah Blaze.

"Hei! Kalian berdua sudahlah. Nanti Kak Hali hajar kalian lagi gimana? Kan jadi rempong," ujar Solar dengan datarnya.

"SOLAR!" teriak Taufan dan Blaze serempak.

"EEH?!" kejut Solar saat ditatap sebal oleh Taufan dan Blaze.

"Hah... mereka itu," hela Ice setengah mengantuk.

"Kak Taufaan,Kak Blaze,Solar! Sudahlah," lerai Thorn.

"Takkan!" ambek mereka bertiga.

"Duh... repot dah kalau begini," keluh Ice.

"Maafkan aku Kak Taufan... karena aku terlalu ingin tahu apa yang kakak perbuat hingga Kak Hali ngamu. Kak Taufan jadi begini," ujar Gempa dengan nada sedih.

"Eh?! Ti-tidak... Gempa tidak salah. Salah kakak juga sih yang memancing Gempa," ujar Taufan berusaha menenangkan adik kesayangannya itu.

" Baiklah," ujar Gempa yang segera ceria.

"Gitu kek," sahut Taufan puas. Sungguh... Taufan tidak tahan melihat adiknya yang kalem itu menangis. Cukup dirinya saja yang menangis waktu 1 tahun yang lalu dan panik setengah mati beberapa bulan lalu. Dimana, dirinya nyaris kehilangan salah satu saudaranya waktu setahun lalu dan beberapa bulan lalu. Nyaris saja dirinya kembali merasakan khawatir yang berlebih. Sudah cukup untuk sekarang. Dirinya tak ingin lagi, sesuatu yang buruk terjadi lagi di antara keluarga mereka.

"Hish! Kalian itu berisik sekali!" omel Halilintar yang mulai tersulut emosinya.

"EEH?! I-iya Kak... kami diam sekarang! Okay? Jangan gitu juga," ujar Taufan berusaha meredakan emosi Halilintar.

"I-iya Kak Hali," sahut Blaze dan Solar bersamaan.

"Tch! Karena kalian tadi berisik. Kita sudah sampai di depan gerbang sekolah," ujar Halilintar datar.

"He?! Cepat banget," kagum Blaze.

"Hah... kita masuk saja sekarang!" ajak Halilintar seraya masuk ke gerbang sekolah dan diikuti oleh keenam adiknya.

Baru saja mereka bertujuh menapakkan kakinya di penataran sekolah. Mereka semua langsung mulai membicarakan gosip yang menurut Halilintar itu sangat tak berguna.

"Eh eh! Bukankah mereka bertujuh itu... Si 'Kembar Tujuh Bermasalah'?" ujar salah satu siswi.

"Tidak semuanya bermasalah. Hanya si merah,si biru dan si oranye itu yang bermasalah! Yang keempat lainnya itu tidak bermasalah," sahut siswi yang lain.

"Ah! Darimana kau mengetahuinya?" tanya salah satu sisiwi lagi.

"Alah! Kau kaya tak tahu aku saja. Aku kan punya banya mata-mata di sekolahan ini," sahut siswi yang tadi.

"Ehem! Kalian... KALIAN MASUK KELAS SEKARANG! ATAU KALIAN SEMUA KU HUKUM BERSIHKAN SELURUH SEKOLAHAN INI NANTI!" ujar Yaya,seorang gadis berkerudung putih dan terdapat sebuah jepitan bunga di sematkan ke jilbabnya. Tak lupa kalau Yaya juga merupakan sekretaris OSIS serta teman masa kecil para BoBoiBoy.

"Kalian mendengarnya bukan? Masuk sekarang!" tegas Fang,seorang pemuda yang berpakaian serba ungu dan jangan lupa dirinya wakil ketua OSIS dan teman masa kecil para BoBoiBoy.

"Baiklah!" sahut keempat gadis tadi yang segera bergegas menuju kelas mereka.

"Aku tak memerlukan bantuan kalian," sahut Halilintar datar.

"Hihihihi... tidak apa kali. Sekali-kali kan boleh," ujar Yaya.

" Ujungnya aku juga yang terkena. Tapi, tidak apa! Akan kujamin kalau aku lebih populer dari kau!" ujar Fang pedas nyelekit/? Dan hanya dibalas putaran bola mata bosan dari Halilintar.

"Lagipula... Gempa kan merupakan Ketua OSIS sekolah ini. Tak masalah kami membantunya sekali-kali, sebagai pelunasan hutang kami yang terlalu banyak padanya," sahut Yaya seraya tersenyum.

"Ah... kan sudah pernah ku bilang untuk tidak usah membalasnya. Lagipula aku ikhlas kok menolongnya," sahut Gempa malu karena ucapan Yaya.

"Yayaya... terserah kalian saja. Daripada kalian kena hukum olehku, kalian segeralah masuk kelas kalian masing-masing," perintah Yaya yang langsung dilaksanakan oleh mereka bertujuh. Namun,baru selangkah... Yaya membisikkan sesuatu ke telinga Halilintar.

"Kami melakukan ini agar kejadian yang sama tak terulang tiga kali," bisik Yaya dan sukses membuat Halilintar terdiam untuk beberapa saat.

"Hah... Terima kasih, atas perhatian kalian kepadaku dan saudara-saudaraku," ujar Halilintar seraya tersenyum tipis namun ada rasa bersalah di dalamnya karena otaknya tiba-tiba langsung memutarkan memori akan kejadian setahun dan beberapa bulan lalu. Dimana Gempa menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang membenci dirinya maupun saudara-saudaranya.

"Sama-sama... kita kan sudah bersahabat sejak kecil. Jangan sungkan untuk meminta bantuan kami bila kau dan saudara-saudara kau yang lain mengalami kesulitan," ujar Yaya sekaligus memberi advice pada Halilintar.

"Dan jangan pernah kau melakukan tindakan bodoh lagi," ujar Fang yang mendadak jadi M**io T***uh.

"Tumben," ujar Halilintar singkat seraya berjalan meninggalkan Yaya yang tersenyum tipis dan Fang yang tampak menahan emosi.

Tak lama setelah kepergian Halilintar, Yaya dan Fang terdiam cukup lama dan saling berpandangan...

"Entah kenapa aku merasakan... ada hal yang janggal hari ini," gumam Fang.

"Kau juga?!" syok Yaya.

"Ya... bisa di bilang begitu," sahut Fang.

"Berarti... kita harus selalu memasang mata kepada mereka bertujuh. Karena, aku juga memiliki perasaan yang sama denganmu,Fang," sahut Yaya.

"Ha?! Kau juga?" gantian sekarang Fang yang syok.

"Tak perlu kujelaskan lagi,kan?" ujar Yaya dengan nada yang agak berbeda dari biasanya dan mampu membuat Fang tak jadi beradu argumen dengan gadis kingkong di sebelahnya ini.

"Tak perlu! Lebih baik kita segera masuk ke kelas kita juga setelah kita melaporkan tidak ada murid yang terlambat hari ini," usul Fang.

"Kau benar. Ayo!" ajak Yaya yang segera berlari duluan.

"OY! YAYA!" teriak Fang yang tertinggal cukup jauh di belakang dan segera mengejar Yaya.

Nampaknya mereka tak menyadari bahwa semenjak kedatangan ketujuh BoBoiBoy bersaudara. Terdapat 3 pasang mata yang mengawasi kedatangan mereka dan pembicaraan mereka.

" Hohohoho... nampaknya kali ini, kita bisa mendapatkan target yang sangat 'empuk'," ujar sebuah suara misterius dengan tawa iblisnya.

" kau benar. Kita nampaknya, kali ini mendapatkan mangsa yang menarik," sahut suara yang lain dengan air muka yang sulit dipahami.

"Dan kalian tahu? Kali ini bayaran kita tidak main-main. Bayaran kita kali ini untuk memberi mereka pelajaran terutama si merah dan si biru tadi adalah... sebesar... 30.000.000," sahut suara yang lain dengan tatapan mata yang bernafsu akan uang yang sangat besar.

"Kau benar. Dan kita lebih baik, melakukan strategi kita tadi. Nanti saat pulang sekolah! Kebetulan,incaran kita sedang ada kegiatan sekolah sehingga mereka akan pulang secara tidak bersamaan," sahut suara yang pertama.

"Ingat! Pulang sekolah nanti," seringai suara yang kedua.

"Perhatikanlah Para BoBoiBoy! kami akan memberikan kalian suatu pengalaman yang amat sangat takkan pernah kalian lupakan. Ingat! Kami akan membawa sebuah mimpi buruk yang membuat kalian tak bisa melupakan semuanya. Camkan itu! " seringai suara yang ketiga.

DEG!

"Perasaanku tak enak..."

~ TBC ~

A/N : permisi saya adalah author newbie di sini... dan kali ini saya membawakan fic yang merupakan sekuel dari Problem milik Kak Nayu Namikaze Uzumaki dan beberapa plot milik Dark Calamity of Princess dari cerita miliknya yang berjudul "Sibling Chaos". Saya sudah mendapatkan ijin dari mereka hingga berani mem-publish cerita ini. Maafkan saya karena wordnya panjang... huhuhu... di chap yang akan datang... akan dijelaskan bagaimana Thorn dan Solar bisa masuk di fic ini... dan ini ada spoiler dikit dari BoBoiBoy The Movie... bagi yang belum nonton jangan baca... kalo tetep aja mau baca... jangan salahkan saya apabila FF ini mengandung Spoiler...

jaa na~~

~Himika Xenta 13~