Menjadi seorang yang berguna adalah tujuan semua orang. Namun, banyak diantara mereka menggunakan kata "berguna" untuk tujuan lain.
Yah, itu juga yang terjadi kepadaku. Aku ingin berguna untuk keluargaku, terutama untuk Otou-sama. Aku ingin berguna, agar Otou-sama melihatku.
Seperti aniki yang selalu menjadi kebanggaan keluarga, seperti aniki yang selalu menjadi bintang bagi semua, dan menjadi bulan yang menerangi malamku.
Aku ingin menjadi seperti aniki yang selalu di perhatikan Otou-sama. Dia adalah panutan ku.
Tetapi..
Aku tak tau jalan yang harus kutempuh untuk menjadi seperti aniki akan menjadi seperti ini.
.
Uuwwaahhh! Sasuke Mirip Sebastian!
Lubaby Ayu
Diclaimer :Masashi Kishimoto
Pair : Chibisasuxchibinaru
Genre : Romance gak kerasa, humor gak muncul, drama ilang. Hehehe :D
Warn : OOC, TYPO, BL, inspirasi dari anime black butler [ terutama chara Sebastian `.`]
Disini Baby buat Manik mata sasuke bukan Onyx tapi ruby, biar kesannya lebih mirip gitu sama chara Sebastian.
.
.
Enjoy !
Di ruangan yang sederhana dengan lampu putih yang menjadi penerangan, lemari berukuran sedang yang terletak di pinggir dinding bersebrangan dengan tempat tidur yang telah diisi oleh sosok pangeran tidur. Di sebelah kiri tempat tidur terdapat kursi yang juga diduduki oleh sosok pirang yang menatap sosok raven degan tatapan berbinar. Di belakang kursi seorang wanita bersurai merah, tengah tersenyum melihat putra satu-satunya yang tampak antusias dengan sosok raven yang tampak masih tertidur. 'padahal sudah 3 minggu, apa tak apa-apa, ya ?' batin wanita itu dengan harap-harap cemas.
"Ne kaa-chan, kapan onii-chan bisa bangun ?" Tanya sang anak bersurai pirang ada wanita di belakangnya.
Kushina Nampak hanya tersenyum, lalu membelai rambut pirang Naruto. " entahlah !" jawabnya tak pasti.
"Eengghh " suara erangan lembut dan serak membuat pandangan ibu dan anak itu tertuju pada objek yang mereka tunggu.
"Onii-chan sudah bangun ?" Tanya Naruto saat mendapati Sasuke yang terduduk dengan mata terpejam.
Perlahan kelopak mata putih milik Sasuke terbuka, ruby-nya langsung bertumbukan dengan shappire biru.
"K-kau…"
"Uwaahhh, mata onii-chan mirip Sebastian 'kan, kaa-chan ?" sebelum Sasuke berkata lagi, Naruto memotongnya lebih dulu. Bahkan bocah pirang itu melompat kearah Sasuke dan tentu saja langsung oleng mendapati terjangan kuat. Ingat dia baru bangun bukan ?.
"Naruto, jangan begitu ?" seru Kushina kaget saat Sasuke dan Naruto terjerembab ke lantai bawah. Dia bersyukur kasur yang dua anak tempati itu tak tinggi, namun tetap saja sakit. Kushina berlari panik kearah sisi kasur sebaliknya. dia menggendong Naruto dan Sasuke untuk kembali duduk ke kasur.
"Apa yang kau lakukan, Dobe?" seru Sasuke marah, punggung dan dadanya sakit akibat terjangan Naruto yang kuat.
"Teme! aku bukan Dobe!? " Naruto berteriak tak terima.
"Hanya seorang Dobe yang tak mau mengakui dirinya 'Dobe', dasar Dobe!" ejekan Sasuke membuat pipi Naruto memerah, dan seringai kecil Sasuke membuat Naruto ingin menelan bulat-bulat bocah dihadapannya. Naruto kau seorang bocah juga, 'kan?. -_-"
"Dasar Teme, siluman ayam!" Naruto membalas ejekan Sasuke diakhiri dengan juluran lidah. Wajahnya segera berpaling angkuh dari bocah pantat ayam itu. menyesal dia sudah memanggil siluman ayam itu Onii-chan. Gaah, Teme menyebalkan.
"Naruto, siapa yang mengajarimu kata-kata kasar itu ?" setelah melihat pertengkaran adu mulut kedua bocah dan berakhir Naruto mengucapkan kata tak baik membuat Kushina murka.
Naruto merinding mendengar nada rendah dari ibunya, tanpa sadar dia bersembunyi di balik punggung Sasuke yang masih terdiam.
"Jawab, Naru-chan! Darimana kau dapat kata-kata itu? " surai merah Kushina berkembang dengan dua tanduk mengerikan dan membawa trisul merah –hanya imajinasi Naruto– yang akan menjadi pemukul bokongnya.
"D-d-dari K-kyuu-nii.. " jawab Naruto takut.
"Dasar bocah sialan, KYUUBIII" seru Kushina marah diiringi suara teriakan memanggil anak sulungnya. Sedangkan Kyuubi yang mendengar suara teriakan Kushina segera mengunci pintu kamar.
Kushina keluar kamar Naruto dengan suara bantingan pintu keras, yang membuat Naruto bertambah takut. Dia bahkan tak berani mengintip dari celah punggung Sasuke.
"Ne Teme siluman ayam-"
"Jangan samakan aku dengan siluman rendahan itu, Dobe. Aku ini iblis bangsawan tau!" bisik Sasuke pelan. Naruto bersumpah suara rendah Nasuke bahkan lebih mengerikan dari milik ibunya.
"Iya iya…" Naruto hanya menganggukkan kepalanya takut. Namun..
"EEHHHHHHH.. ?" suara melengking milik Naruto membuat Sasuke menutup kedua telinganya erat.
"Dasar Dobe, suara cemprengmu membuat telinga ku sakit, tau!" sungut Sasuke mengipasi kedua telinga runcingnya, berharap suara berdenging di telinganya cepat hilang.
Naruto tak memperdulikan ucapan Sasuke, dia memandang Sasuke dengan mata kitty eyes, berbinar dan membesar membuat aura tak mengenakan –menurut Sasuke.
"A-apa maumu… ?" Tanya Sasuke mulai takut dengan tampang Naruto.
Naruto kembali menerjang Sasuke, memeluk leher Sasuke erat yang tak ayal membuat Sasuke merasa tercekik.
"Sasuke, benar-benar mirip Sebastian… kyaaa~" seru Naruto senang, tak sadar dia berteriak tepat di telinga Sasuke membuat kuping Sasuke terasa berdenging hebat.
"Dobe teriakanmu!" bentak Sasuke marah, dia berusaha melepas pelukan maut Naruto. Bukan terlepas malah lehernya semakin terjepit serta teriakan Naruto yang tak berhenti membuat Sasuke pasrah.
"Kyaa~… Kyaa~.. Kyaaa~… / "
.
"Naik keatas, kedunia manusia kau akan tau apa tugas mu disana" itulah perintah ayahnya dan .. mutlak. Saat itu sasuke sama sekali tak mengerti dengan perkataan ayahnya.
Dan karena perintah itu juga yang membuat Sasuke kecil memaksakan kekuatannya untuk keluar hingga kehilangan control kekuatannya dan berakhir pingsan didepan rumah keluarga Namikaze.
.
Aku benar-benar menyesal bertemu pirang manis idiot ini, eh? Manis. Tidak dia tak manis, walau sebenarnya hanya sedikit manis tapi tetap saja dia tak manis, dia hanya … sempurna, eh ? apa yang kufikirkan. Dia Dobe yang manis. Tidak, dia hanya Dobe tidak pakai manis.
.
"Benar-benar mirip Sebastian! tapi, Sasuke lebih tampan " puji Naruto yang masih memeluk leher Sasuke.
Bluusshh~
Pipi Sasuke memerah mendengarnya.
"Dasar dobe "
"Hahahahaha… 'Suke tsundere"
XD
.
.
Uwaahh, Sasuke mirip Sebastian! is End…
a/n : Hai Senpai makasih atas Review saran serta kritik di FF Baby sebelumnya...
Senpai Baby mohon kritik dan sarannya lagi...
last, review...
