.

.

.

Disclaimer
© Masahsi Kishimoto

Pairing
NaruHina Slight NaruSaku slight SasuHina

Warning
Straight. Au. Ooc
Romance/Fantasy/Hurt/Comfort

Rate
T for Teeneger

Inspiration
Sebuah novel berjudul
'Peri Danau Teratai'

Summary
Hinata mengubah hidupnya menjadi seorang peri.
Demi Naruto.
Cinta pertamanya.
Namun manusia hanya merencana.
Takdir yang bicara.

Note
Disini Sakura adik kandung Sasuke.

My Life For Wings
© Kanami Aya

Status
In-Progres

Chapter 1
Menunggu

Don't Like, Don't Read
RnR


.

.

.

Pengantar

Hinata membuka matanya meskipun terasa berat. Perlahan matanya menangkap sesosok bayangan wajah pria didepannya.

"Kamu sudah baikan?" Tanyanya sambil membantu Hinata duduk.

"Siapa kamu? Dimana aku?" Hinata merasa panik.

"Kamu di rumah aku. Kemarin aku temukan kamu pingsan di tengah hutan. Aku Naruto, peri air di danau ini." Naruto berkata sambil tersenyum ramah. Senyum yang tak bisa dilupakan Hinata.

Tanpa sepengetahuan mereka, sepasang mata mengawasi dengan mata penuh siasat.

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Delapan tahun kemudian.

Hinata duduk termenung di bawah jembatan air terjun di taman depan rumah pohonya. Pikirannya melayang mengingat kejadian tadi pagi saat beberapa remaja datang menyaksikan indahnya air terjun didepan rumahnya. Hatinya tergugah saat menyaksikan betapa riangnya menjadi seorang manusia dan bukannya peri seperti dirinya.

Sudah sejak delapan tahun tahun yang lalu Hinata hidup sebagai peri, ia sudah lupa bagaimana bahagianya menjadi remaja normal layaknya remaja yang disaksikannya pagi tadi.

Keputusannya menjadi peri diambilnya seminggu setelah dirinya ditolong seseorang ditaman yang kini menjadi rumahnya.

Saat itu Hinata tengah terkelapar lemah setelah berjalan tiga hari tanpa henti dan tiadanya bekal untuk memulihkan tenaganya Selain air mineral.

Hinata terpisah dari tim pelindung satwa langka saat berjelajah dihutan. Namun maut belum menjemputnya, karena Naruto hadir untuk menolongnya. Seorang peri yang membuatnya mengambil keputusan untuk mengikutinya menjadi seorang peri.

Hinata berharap ia bisa bertemu dengannya pria itu lagi jika ia mengikutinya menjadi seorang peri. Karena Hinata tau dirinya telah jatuh cinta pada pandangan pertama.

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Konoha Jail (Penjara Konoha)

"Sudah delapan tahun kamu dipenjara Naruto, kengapa kamu masih tidak mau mengucapkan nama wanita itu?" Tanya Kyuubi kakak Naruto saat di menarapenjara.

"Dia tidak salah apa-apa kak. Apa salahnya jika dia harus dihukum mati hanya karena melihat wujud asliku sebagai peri?" Terlihat ada kesedihan dimata Naruto.

"Itu dia masalahnya. Kenapa kamu menampakkan diri asli kamu tanpa pelindung cahaya? Kamu taukan itu dilarang di dunia peri? Apa kamu mau dihukum disini selamanya hanya untuk menebus nyawa remaja itu?" Kyuubi terlihat kesal melihat reaksi adiknya tersebut.

"Bahkan aku rela menjadi budak musuh kerajaan peri, asal dia tetap hidup." Naruto tetap pada prinsipnya.

"Jangan ngomong sembarang kamu, kau mempertaruhkan nama baik keluargamu dengan berada di penjara ini." Kyuubi terdiam sambil menghela nafas.

"Jangan bilang kalau kamu jatuh cinta padanya." Ucap Kyuubi berusaha menebak situaasi.

Sebenarnya apa yang kakak bicarakan?" Naruto berkilah. 'Bukan, bukan itu maksudku, aku tak mau lagi ada wanita yang mati gara-gara aku.' Batin Naruto.

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Di sebuah pohin pinus yang mewarnahi hutan tempat Hunata tinggal. Terlihat Dirinya tengah terduduk bersama teman baiknya. Tepatnya teman baiknya setelah ia berubah menjadi seorang peri.

"Hinata. Bukankah tenang rasanya saat bisa melihat pemandangan hsehabis hujan seperti ini." Neji menghampiri Hinata dan duduk didekatnya.

"Emmm, aku juga merasakan hawa damai." Hinata memandang ujung langit didepannya.

"Benar." Angguk Neji.

"Ne, Neji-san. Hujannya sudah berhenti. Bukankah kau seharusnya membuat pelangi?." Tunjuk Hinata ke arah langit.

"Oh, benar. Hinata, sepertinya aku harus pergi dulu ya. Saatnya peri pelangi untuk bekerja." Ucap Neji kemudian terbang bersama teman lainya ke arah langit untuk membuat pelangi. Hinata hanya mengangguk.

"Andai saja dulu Naruto-kun seorang peri pelangi? Mungkin saat ini aku juga seorang peri pelangi, iri rasanya." Sesal Hinata karena ia seorang peri air, mengikuti jejak Naruto.

"Naruto-kun? Kamu dimana? Udah delapan tahun aku menunggumu, tapi kamu seolah menghilang." Lanjutnya.

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Dalam dunia peri setiap peri yang mati akan berubah jadi kunang-kunang, disana kehidupan kedua terjadi. Tapi saat kunang-kunang itu kembali mati, maka mereka akan jadi serbuk cahaya dan berkumpul di Shinebox.

Sebuah kotak tak terhingga yang menampung semua serbuk rubahan dari kunang-kunang yang telah mati. Dan hanya bisa diambil jika keluarga dari peri yang mati tersebut menginginkannya dengan mengucapkan satu mantra rahasia. Tidak ada yang pernah tau keberadaan Shinebox tersebut termasuk Sasuke.

Sakura mati delapan tahun yang lalu karena telat mendapatkan tubuh seorang manusia. Di dunia peri, terkadang ada pengecualina.

Setiap peri akan tetap hidup menjadi peri setelah kematiannya yang pertama jika ia bisa mendapatkan tubuh manusia sebagai pengganti mediasinya di kehidupan kedua, dan bukanlah menjadi kunang-kunang.

Tapi sayang Sasuke tak berhasil membawa tubuh manusia incarannya saat adiknya sedang sekarat. Kini ia tetap bertekat ingin menghidupkan kembali adik satu-satunya itu. Dan hanya ada satu cara untuk mewujudkannya. Cara yang tak pernah digunakan selama ribuan tahun.

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Sasuke berjalan menyusuri lorong dibagian terlarang di negeri peri. Dicarinya sebuah buku mantra di dalam perpustakaan yang dulunya milik peri jahat. Tak sembarang peri bisa mencapai hingga ke pintu perpustakaan itu. Hanya segelintir peri yang mampu mencapainya dan kini Sasuke menjadi salah satunya.

Tak ada tanda-tanda kehidupan sedikitpun di dalam perpustakaan yang terbilang tua itu. Bahkan untuk sekedar hewan kecil seperti nyamuk.

"Seamorch." Sasuke menyebutkan sebuah mantra untuk mencari apa yang diinginkannya.

Lalu ia duduk si desebuah jamur besar yang nampak berwarna cerah, dibagian samping perpustakaan. Dibacanya sebuah buku tebal dengan judul 'Rengkarnasi' yang ditulis dengan tulisan kanji. Dibukanya sebuah bab dengan judul yang sama.

Ratu Tsunade ( peri pertama di bumi ) menciptakan keturunannya, dan memberinya dua kali kesempatan untuk hidup. Namun Ratu mengubah mereka menjadi kunang-kunang di kehidupan kedua. Itu dilakukan untuk menyeimbangkan dunia peri karena setiap peri memiliki umur yang relatif panjang.

Tapi Orochimaru (salah satu peri tertua) tak pernah puas dengan apa yang sudah iya miliki. Ia menginginkan hidup yang lebih panjang, yaitu dengan menggunakan manusia menjadi wadahnya. Ia juga pernah mengembalikan seekor kunang-kunang menjadi peri dengan cara mengorbankan peri yang lain.

Cara yang paling tidak disukai Sang Ratu, sebab ia pun tak pernah menggunakan cara tersebut untuk dirinya. Dan kini Sasuke menginginkan cara itu untuk mengembalikan wujud adiknya.

"Mengorbankan peri lain?" Guman Sasuke penuh siasat. "Dimana aku bisa dapatkan peri yang rela menukar nyawanya?" Lanjut Sasuke

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Malam itu Naruto kembali teringat akan kenangan yang menyakitkan hatinya. Hatinya berteriak senang saat dilihatnya senyum Sakura untuk pertama kalinya. Sakura terlihat cantik bila tertawa, ada dua lesung pipit di pipinya, hal yang Naruto suka saat melihat wajah Sakura.

.

.

.

Flashback

"Aku ingin berubah menjadi peri lain." Tiba-tiba Sakura menatap wajah kekasihnya.

"Untuk apa? aku sudah puas dengan statusmu yang sekarang." Disentuhnya wajah Sakura.

"Tapi aku tak pernah tega melihat mereka saat aku harus menjalankan tugasku. Aku serasa pembawa malapetaka." Sakura meneteskan air matanya.

"Apa kamu tau doa mereka? 'semoga dewa menghapus kemarau dari dunia ini' mereka meminta aku dihilangkan!." Kala itu Sakura terlihat sangat sedih di mata Naruto.

Siapa? siapa yang menempatkan Sakura menjadi peri kemarau? Jahadnya mereka memberi tugas yang berat untuk seseorang yang lembut seperti Sakura.

Disentuhnya pipi Sakura lembut. Cara yang sama setiap kali kekasihnya itu merajuk. Namun kali ini Naruto menyempatkan untuk mengecup bibir lembut Sakura. Sakura tersentak.

Naruto tipe pria yang menghargai dalam berhubungan. Jarang Sakura merasa jenuh atau kalah karena Naruto mendominasi. Naruto justru lebih sering mengalah. Sementara Sakura selalu manja. Namun Naruto seakan tak bisa berbuat banyak saat Sakura memulai lagi pembicaraan tentang tugasnya sebagai peri. Sebab Naruto tak bisa melakukan apapun.

Di dunia ini sama seperi dunia peri Tinkerbell . Pembagian tugas dan jenis peri. Namun di dunia peri ini kekuatan dan penugasan adalah sesuatu yang mutlak. Didapat karena garis keturunan. Maka dari itu. Meski seseorang tidak menyukai kekuatannya. Ia tetap tidak bisa berbuat apa-apa.

Penggolongan peri didasarkan pada lima elemen dasar. Angin. Api. Tanah. Air. Petir. Naruto termasuk pada elemen air. Sehingga dia seorang peri danau. Sementara Sakura termasuk pada elemen angin. Sehingga dia seorang peri kemarau.

Di dunia peri juga melarang hubungan diluar spesies kekuatan yang mereka miliki. Sebab keturunan yang dihasilkan jarang memiliki kekuatan peri. Karena adanya pencampuran kekuatan yang menyebabkan ketidakstabilan pada peri baru tersebut.

Kasus yang pernah terjadi. Keturunan yang dihasilkan dari peri berelemen api dan air. Anak yang dilahirkan menjadi mudah haus. Namun saat diberi minum anak tersebut mengeluarkan banyak penguapan. Dan akhirnya mennggal karena tidak adanya asupan.

Dan kini Naruto sedang menjalani kisah sembunyi-sembunyi dengan keasihnya. Sakura. Berharap tidak ada yang mengetahui. Kelyarga mereka sekalipun. Mereka berjanji tak akan memperduikan masalah keturunan. Asalkan tetap bersama. Itu sudah cukup.

End of Flashback

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

Sasuke berjalan menyusuri hutan tersembunyi kembali ke daerah asalnya. Ia memilih untuk berjalan kaki meski ia bisa saja terbang. Alasannya mudah. Meskin hutan tersembunyi ini adalah akses masuk ke daerah terlarang. Masih banyak yang melintasi hutan ini. Bedanya mereka terbang. Bukan berjalan.

Karena jarang sekali peri yang berani menyusuri hutan ini dengan berjalan. Kabar yang terdengar sangatlah tida nyaman di dengar. Beruntunglah Sasuke sudah mempersiapkannya sejak lama. Sehingga keluar masuk hutan ini tidaklah sulit bagi dirinya.

Sedikit lama waktu yang ia butuhkan hingga Sasuke sampai pada kawasan peri air. Di daerah sini sangat berbeda dengan daerahnya. Terasa sejuk. Rimbun. Rindang. Dan asri. Semuanya terlihat segar dan lembab. Tidak seperti daerahnya yang terasa panas. Kering. dan Gersang.

Sasuke terus melangkah menyusuri danau yang menyambutnya setelah ia melewati hutan pinus. Di sentuhnya air yang terasa menggoda. Namun kemudian matanya tertarik dengan sebuah air terjun yang terletak di ijing danau. Tanpa piker panjang Sasuke melangkahkan kaki menuju air terjun tersebut.

Namun langkahnya terhenti saat ekor matanya menangkap sosok seorang gadis yang tengah duduk di bebatuan antara celah air terjun disana. Geram ia melihatnya.

"Gadis itu? Bukankah dia...?

K-a-n-a-m-i ... A-y-a

.

.

.

To Be Continued


Hei Minna
Ide cerita ini udah ada sejak dulu
Sebelum aku punya akun di FFN
Ini cerita hanya jadi cerpen terabaikan

Beruntung aku bisa publish disini
Soalnya pengen banget
Fandom Naruto bener2 AU

Review...