Ini ff dewasa,jadi yang masih dibawah umur ga boleh baca! (Kayak author udah cukup umur aja -_-)
Ff ini ga hot,udah diperingatkan,jadi jangan nyesel pas udah selesai..
After all,happy reading!
.
.
Matahari dengan malu-malu mengintip dari celah jendela kamar. Dua orang namja dengan bentuk fisik yang berbeda terlihat sedang tertidur nyenyak,saling berpelukan. Well,tidak untuk waktu yang lama. Karna saat cahaya matahari menyentuh wajahnya,Jungkook langsung terbangun.
"Ungh.." Jungkook meregangkan tangannya yang terasa sedikit pegal. Matanya mengerjap sesaat,sebelum melengkung membentuk bulan sabit saat tersenyum,menyadari keberadaan kekasihnya yang masih tertidur.
Sifat kekanakan Jungkook mengambil alih.
Dengan hati-hati memberi sentuhan lembut pada wajah Hoseok. Dimulai dari kelopak mata hingga ke bibir. Jungkook tertawa kecil melihat hidung Hoseok yang berkerut menahan geli saat telunjuknya mengusap-usap bibir sang dominan dalam hubungan mereka.
"Ah!"
Pekikan itu meluncur begitu saja saat Hoseok — dengan tiba-tiba,membuka mulutnya dan menggigit telunjuk Jungkook. Kali ini namja tampan itulah yang tertawa. Suaranya agak parau,efek baru bangun.
Jungkook memanyunkan bibirnya,menarik jarinya dan menyembunyikannya dibalik tubuh—seolah Hoseok akan mengambilnya. Hoseok membuka matanya. Kekehan masih terdengar dari mulutnya.
"Selamat pagi,sayang.."
Semburat merah tanpa bisa ditahan muncul di pipi gembul Jungkook. "Selamat pagi,hyungie.."
Tangan Hoseok terulur kearah Jungkook,menarik namja yang lebih muda itu untuk menunduk,dan memberinya sebuah ciuman manis di pagi hari. Pekikan lirih kembali terdengar,namun Hoseok buru-buru merengkuh pinggang baby-nya sebelum Jungkook mundur.
Sebuah lenguhan tertahan meluncur dari Jungkook saat Hoseok tiba-tiba menggigit bibir bawahnya,lalu mendorong lidahnya menuju mulut namjachinggu-nya itu. Jungkook memilih untuk menyerah dan membiarkan dirinya terbawa oleh ciuman memabukkan itu.
Kedua lidah namja itu saling melilit dan mendorong,berusaha mendominasi. Tentu saja,Hoseok yang menang. Seiring dengan lidahnya yang mulai menjelajahi mulut kecil kekasihnya,Hoseok beranjak dari posisi tidurnya. Kini Jungkook berada dibawah kukungan tubuh tegapnya. Seperti seharusnya.
Ciuman itu terlalu memabukkan,Hoseok memang selalu hebat dalam hal seperti ini. Tangan kekasih kecilnya memukul pelan bahu Hoseok. Mengerti,Hoseok melepaskan ciumannya dan membiarkan Jungkook bernafas.
Tapi bukan berarti Hoseok akan berhenti.
Kini ia beranjak menuju leher putih baby nya,memberi kecupan-kecupan ringan sebelum menggigit agak kuat pada collarbone Jungkook. Namja yang lebih muda memekik saat merasakan perih,tapi ia juga tak bisa menahan desahannya saat bibir terampil Hoseok menghisap tempatnya menggigit.
"H-hyungie.."
Hoseok mendongak,mendapati tatapan penuh nafsunya bertemu pandang dengan Jungkook yang….err.. Bagaimana mendeskripsikannya. Jungkook dengan mata sayunya,menggigit bibirnya sendiri. Sexy? Ah,rasanya kata itu kurang.
Jadi Hoseok tak membuang waktunya dan langsung melepaskan piyama couple yang mereka gunakan. Jungkook bahkan belum sempat mencerna apa yang terjadi saat seluruh pakaiannya sudah menumpuk di lantai.
"M-mmhh"
Jungkook kembali menggigit bibirnya sendiri-menahan desahan yang hendak keluar saat tangan Hoseok memberi sentuhan-sentuhan halus pada titik-titik sensitifnya. Oh,Hoseok benar-benar mengingat Jungkook dengan baik.
Hoseok kembali menaikkan tubuhnya hingga wajah mereka berdua sejajar. Hidung keduanya bersentuhan. "Do you want something,baby?"
Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan sesuatu yang intim. Tapi kedua pipi Jungkook tetap memerah. "Y-yes.."
"Aaakk!" Jungkook berteriak keras saat tangan Hoseok tiba-tiba mengangkat pinggulnya dan memberikan sebuah tamparan di butt-nya. "Yes what?"
Jungkook yakin wajahnya tak bisa lebih merah lagi. Tentu ia mengerti apa yang dimaksud Hoseok. Namja yang lebih tua tengah memanjakannya dengan membawa fetish kekasihnya. Tangan Jungkook meremas lengan Hoseok—yang terlihat berotot karena ia mulai rajin ke gym belakangan. "Y-yes….d-daddy.."
Yeah,Jungkook dan fetish daddy kink nya.
Hoseok menyeringai. "Good boy.."
Bibir keduanya kembali menyatu dalam sebuah ciuman panas. Tapi kali ini Hoseok membiarkan lidah namjachinggu nya masuk kedalam mulutnya,menjilat-jilat kecil langit-langit mulut Hoseok dengan malu.
"Mmmph!"
Jungkook dengan refleks mengangkat pinggulnya dan mendesah dalam ciumannya ketika Hoseok dengan sengaja menggesekkan 'milik' keduanya. Hoseok kembali menyeringai. Dengan cepat ia melepaskan bibir Jungkook dan berdiri pada kedua lututnya.
Uh,rasanya Jungkook benar-benar malu sekarang. Milik Hoseok yang sudah menegang berada tepat di depan wajahnya.
"Suck daddy,baby.."
Jungkook mengangguk patuh. Tangannya sedikit bergetar saat bergerak naik dan memegang milik Hoseok. Kini wajahnya yang bergerak mendekat.
"Ugh.."
Hoseok menggeram pelan saat mulut Jungkook melingkupi miliknya. Tak muat seluruhnya. Mulut Jungkook terlalu kecil dan milik Hoseok yang memang besar untuk namja seusianya,bertemu.
"Mmnh.."
Jungkook bergumam,memberi getaran pada milik Hoseok didalam mulutnya. Hoseok kembali menggeram,kali ini lebih kuat. Ia menunduk,mendapati Jungkook tengah mendongak dan menatapnya. Dengan puppy eyes andalannya dan mulut penuh….umh penis Hoseok.
Tak bisa menahan dirinya sendiri,Hoseok menggerakkan pinggangnya. Mendorong miliknya untuk masuk lebih dalam di mulut Jungkook. Namja yang lebih kecil nyaris tersedak dan hendak melepaskan mulutnya,kalau saja tangan Hoseok tak menahan kepalanya tetap pada tempatnya.
"Daddy didn't say you can stop,baby.."
Jungkook merutuki fetish bodohnya. Disaat matanya mulai mengabur akibat air mata—Hoseok mulai melakukan mouth fucking pada kekasihnya itu,Jungkook malah merasakan miliknya mengeras.
"Ummh.. Umngh.."
Jungkook terus bergumam tak jelas. Setetes air mata karena sulit bernafas jatuh saat Hoseok mendorong miliknya dengan kuat hingga menyentuh pangkal tenggorokan Jungkook. Jemari Hoseok bergerak menghapus air mata itu.
"Fuck it.. I'm close…"
Hoseok mulai mengumpat. Pinggangnya sudah berhenti bergerak dan Jungkook tau waktunya kembali bekerja. Kedua tangannya memegang batang kejantanan Hoseok dengan gerakan polos,dan menghisap pangkalnya dengan kuat.
"Fuck.."
Nafas Hoseok mulai tersenggal. Apalagi saat Jungkook memainkan lidahnya di lubang kecil di pangkal milik Hoseok sementara tangannya mengocok cepat kejantanan tegang itu.
"Sedikit lagi.." bisik Hoseok. Jungkook mendongak,paham kalau kekasihnya itu memperingatkannya.
"Lepaskan mulutmu,sayang.. Daddy ingin melihat wajahmu dengan cum-nya.."
Jungkook yang polos sudah benar-benar menghilang,menguap bersamaan dengan matahari yang semakin tinggi. Ia melepaskan mulutnya dari milik Hoseok dan mulai mengocoknya cepat.
"Ahh.."
Hoseok mendesah lega saat cairan spermanya keluar. Tatapannya tak lepas dari wajah Jungkook,yang kini menutup matanya agar tak terkena cum milik 'daddy'-nya yang keluar tepat diwajahnya.
Jungkook ikut berdiri dengan kedua lututnya saat Hoseok menarik tangannya. Lengan Jungkook secara refleks bergerak melingkari tubuh Hoseok,memeluknya. Sementara tangan kekasihnya meremas butt nya dengan gemas.
"Umhh" Jungkook meredam desahannya dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Hoseok.
"Keluarkan desahanmu,baby.. Kau tak mau mendesah untuk daddy?"
Jungkook belum sempat menjawab saat Hoseok sudah membalik tubuhnya untuk memunggungi Hoseok dan mendorong pelan punggungnya. Jungkook berdiri dengan kedua lutut dan sikunya. Doggy style. Kesukaan Hoseok.
"D-daddy.."
Suara Jungkook terdengar bergetar. Karena malu,gugup,dan nafsu. Tubuhnya merinding saat Hoseok memainkan jarinya di punggung bawahnya,titik sensitif Jungkook lainnya. Sementara bibirnya sibuk menandai Jungkook di beberapa tempat yang dapat dilihat orang lain dengan mudah. Tengkuk Jungkook terutama,karena belakangan Hoseok tau kalau ada senior Jungkook yang suka sekali menyentuh tengkuk kekasihnya itu.
"Daddy.." Jungkook memanggil Hoseok sekali lagi. Kali ini ia menoleh,untuk disambut sebuah ciuman dari Hoseok. Gigi yang saling bergesekan dan menggigit serta lidah yang saling membelai.
"K-Kookie mau daddy.." Jungkook berucap dengan nada polos saat ciuman itu terlepas. Matanya membesar,memberi tatapan puppy eyes nya. Hanya saja apa yang ia mau,bertolak belakang dengan ekspresinya.
Hoseok tersenyum,ah menyeringai lebih tepatnya. "Kookie mau daddy melakukan apa,hm?"
Jungkook kembali menggigit bibirnya. Ini terlalu memalukan. Apa ia harus mengucapkannya?
Hoseok selalu mengerti Jungkook. Karena itu ia akan sedikit mempermudah ini. Jemarinya bergerak pelan—sangat pelan,menuju belahan butt Jungkook. Jungkook mendesah pelan.
"Daddy tidak akan tau apa yang kau mau kalau kau tak bicara,Jungkookie.."
"Ssshh.." Kalimat Hoseok dibalas desisan Jungkook. Salahkan jari telunjuk Hoseok yang kini bergerak melingkar,menggoda lubang berkedut yang seolah memanggilnya untuk segera menggagahi baby-nya.
Plak!
"Ahhk!"
Suara tamparan yang disusul suara pekikan Jungkook terdengar menggema di kamar luas itu. Hoseok mengusap bekas tamparannya yang memerah di butt kanan Jungkook. Pasti sakit,karena Hoseok juga merasa tangannya yang tadi menampar sedikit perih. Tapi ia tau dengan baik,Jungkook menyukainya.
"Bicara,Kookie.. Daddy menunggu.."
Jungkook menenggelamkan wajahnya ke bantal dibawahnya dan berbicara dengan cukup keras sehingga Hoseok tetap bisa mendengarnya. "Kookie wants daddy inside him.."
Hoseok menggigit bagian dalam pipinya,berusaha tak menggeram mendengar nada needy Jungkook. Because hell,it's a fucking turn on for him.
Karena itulah Hoseok tak membuang waktunya.
"AAHHHKK!"
Jungkook berteriak,dengan nada tertinggi yang bisa dicapainya. Bagaimana tidak,Hoseok tiba-tiba memasukkan penis besarnya itu. Kasar dan kering.
"Sssh Shit.." Hoseok mendesis dan menggeram. Lubang Jungkook benar-benar lapar. Menarik lebih dalam miliknya yang berkedut karena damn,hole itu benar-benar ketat.
Hoseok harus menahan agar tidak keluar secara langsung. Menggeram sekali lagi,Hoseok memegang pinggang Jungkook-yang bisa kau kategorikan sebagai ramping,dan mulai mengeluar masukan miliknya.
"Anngh ahh ummh"
Jungkook meremas bantal dibawahnya dan mendesah. Under Hoseok,he's just a moaning machine.
Plak!
"Ssshh ahhh"
Plak!
"nyaahhh!"
Plak!
"Annghh d-daddy!"
Tamparan demi tamparan mendarat di kedua butt Jungkook. Jungkook belum selesai mendesah ketika Hoseok menunduk dan meletakkan tangannya di kedua nipples Jungkook. Memilinnya dengan ibu jari dan telunjuknya. Pinggangnya terus bergerak,menghujam hole kekasihnya dengan kuat,tepat pada prostatnya.
"Ahhh ngghhh daddy!"
Jungkook memekik ketika tubuhnya dibalik,sementara Hoseok menggeram keras. Penisnya terasa seperti diputar dengan cara yang paling menakjubkan.
Jungkook menatap Hoseok dengan mata yang terasa sangat berat untuk dibuka. Ia menggigit bibir bawahnya sendiri. Tenggorokannya terasa sakit karena terlalu kuat berteriak—dan mendesah.
Hoseok kembali menunduk,kali ini untuk mengulum telinga baby nya. "Why don't you touch yourself,angel? Daddy would love to see his baby cumming with his own hand.."
Jungkook mengangguk tanpa sadar. Tangannya bergerak turun,memegang miliknya yang sudah sangat tegang. Mengocoknya dengan irama yang sama dengan hujaman Hoseok dibagian bawahnya.
"Unghh mmh" Tenggorokannya benar-benar sakit. Ia hanya bisa mendesah lirih.
Tanpa sadar mengetatkan lubangnya,Jungkook berhasil membuat Hoseok nyaris keluar. Karena itu Hoseok memegang pinggang Jungkook lebih kuat—mencengkramnya.
"So close,babe.."
Jungkook mempercepat kerja tangannya saat Hoseok memperdalam hujamannya.
"D-daddy.. K-kookie.."
"Together,baby.. Come with daddy.."
"Nggaaahhh!"
"Ugh.."
Jungkook keluar di tanganya sementara Hoseok keluar di dalam hole kekasihnya itu.
.
.
.
.
"Yang tadi itu benar-benar hebat.."
Jungkook hanya bergumam pelan. Ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Hoseok. Tubuhnya terasa remuk.
"Apa hyung terlalu kasar,baby?"
Jungkook menggeleng. "Aniya.. Hanya saja Kookie benar-benar lelah,hyungie.."
Hoseok mengusap sayang rambut Jungkook,lalu menyelimuti tubuh telanjang mereka berdua. "Kalau begitu ayo tidur?"
Pertanyaan Hoseok tak terjawab. Hanya bunyi nafas teratur Jungkook yang menandakan namja itu sudah lebih dulu tertidur. Hoseok tersenyum,memainkan rambut Jungkook yang lepek karena aktivitas mereka tadi.
"Saranghae,baby.."
.
.
-END-
Wow.. 1.500 kata yang 98% nya adegan rated M.. *tepuk tangan sendiri* :3 Jangan lupa review ne~
