Disclaimer:
Naruto © Masashi Kishimoto
The Chaser © Fura-chan Sawayaka & her classmate (?)
Warning:
OoC, non-canon, bromance, multi-chap
Rated:
T
Genre:
Romance
Family
Schoollife
Slight Pair:
GaaTen
KibaTen
Happy Reading!
Hyuuga Neji yang adalah seorang murid di Konoha High School adalah leader salah satu kelompok siswa terpandang di sekolah itu, Fox4. Fox4 dikenal sebagai geng yang beranggotakan empat siswa elit bernama Neji, Shikamaru, Kiba, dan Naruto. Neji adalah siswa di kelas 3-1. Merupakan kakak kelas bagi member gengnya yang rata-rata kelas 2 dan 1.
.
.
.
BUKK
"Dasar payah! Dipukuli begini aja udah babak belur."
Gumaman pemuda itu disusul ringisan Naruto yang untuk kesekian kalinya mendapat pukulan kembali di perut. Darah segar mengalir deras dari sudut bibirnya. Sejak di perjalanan pulang sekolah, Naruto kepergok jajan di pinggir trotoar dan langsung diseret kumpulan pemuda itu. Kumpulan pemuda yang memang dikenal sebagai satu geng itu memang selalu tak bisa menahan diri untuk melakukan bullying terhadap murid satu sekolah mereka. Itu sebabnya Taka, geng yang hobi bullying itu memang cukup disegani dan selalu dihindari para murid Konoha High School yang tak mau bermasalah dengan mereka. Tapi sialnya Naruto karena harus berpapasan dengan Taka di saat dia sedang sendirian.
'Cih, kalau begini terus, aku bisa mati.' Batin Naruto sungguh berlebihan.
Di sebuah gang kecil, tepatnya tempat Naruto dibully, Juugo tak henti-hentinya memukuli Naruto terus-menerus. Darah yang terus bercucuran dan memar yang semakin membuat sakit wajah Naruto, sama sekali tak dipedulikan Juugo dan teman-temannya.
"Ah, akhirnya aku menemukanmu." Gumam gadisberiris hazel yang baru saja menemukan masker yang dicarinya di ritsleting depan tasnya.
Setelah memakai maskernya, Tenten pun melangkahkan kaki meneruskan perjalanan pulangnya dari sekolah. Tiba-tiba, suara ringisan dan tawa absurd membuatnya menghentikan langkahnya dan melepas headset yang sejak tadi menempel di telinganya. Dan didapatinya ada empat orang tengah membully seseorang di gang kecil tempat dia berhenti.
"Itu kan.."
"pacarnya Hinata!" Imbuh Tenten yang terkejut melihat pemuda yang dipukuli di dalam sana.
Gadis bermasker itu pun berusaha memutar otak untuk menemukan cara menolong orangitu.
NGUING NGUING PLUK
"Eh?"
'Ke-kenapa aku malah lempar headsetku?' Gumam Tenten sweatdrop.
Sasuke dan teman-temannya terdiam melihat sebuah benda yang dilemparkan pemiliknya kini terkapar di atas tanah tempat mereka melakukan bullying.
"Oh, jadi kau mau bantu bocahpirang ini ya?" Ujar Suigetsu pada Tenten sambil meraih headset yang dilempar gadis bermasker itu di atas tanah dekat tempatnya berdiri.
Tenten hanya diam dan melihat ke arah Naruto yang sudah babak belur dan duduk bersandar pada dinding gang. Iris hazelnya membulat begitu melihat Sasuke memberi isyarat pada member Taka untuk mengejarnya.
Isyarat itu membuat Juugo, Suigetsu, dan Gaara tak lagi menghiraukan Naruto dan langsung berlari mengejar Tenten yang sudah kabur duluan.
"Gadis itu membantu mengalihkan perhatian mereka." Gumam Naruto yang kini menggunakan sisa tenaganya untuk berjalan keluar gang.
"Naruto-san, daijoubu desu ka?"
"Eh? Bukannya tadi kau dikejar mereka?" Tanya Naruto pada gadis bermasker yang dia sadari sudah menolongnya dari Taka.
"Ya, tadi aku sembu-"
"Oi! Gadis itu ada disana! Cepat kejar dia!" Seru Sasuke yang membuat Suigetsu dan Juugo langsung berbalik arah dan mengejar Naruto dan Tenten.
Kejar-kejaran pun kembali dilanjutkan. Tenten terus berlari tak peduli dengan bunyi napasnya yang semakin memburu.
"Hey! Jangan lari cepat-cepat! Badanku masih sakit, nih." Keluh Naruto sambil memegangi perutnya yang habis dipukuli.
Kata-kata Naruto tak membuat Tenten berhenti berlari. Tenten mengabaikan keluhan pemuda di belakangnya dan tetap berlari walau matanya kini menutup guna memfokuskan tubuhnya menghirup oksigen serakus-rakusnya.
BUKK
"Aduh, kalau jalan liat-liat dong!" Keluh Tenten yang larinya dihentikan oleh seseorang yang ditabraknya.
Naruto yang melihat seseorang yang ditabrak Tenten pun berhenti berlari. Tak lama, senyuman pun mengembang di bibir Naruto tanpa Tenten sadari. Mendengar langkah kaki Naruto yang berhenti membuat Tenten melihat ke arah orang yang ditabraknya.
"Kau kenapa Naruto?" Tanya pemuda yang ditabrak Tenten.
"Tadi ada geng Taka. Untungnya ada gadis yang menolongku kabur dari mereka." Jelas Naruto sambil menunjuk ke arah belakangnya.
Nahas tak ada seorang pun di tempat yang Naruto tunjuk. Gadis yang dia maksud sudah menghilang begitu saja.
"Ah, tadi dia ada disini. Yang ku maksud itu gadis yang tadi menabrakmu itu loh, Neji. Aku belum berterimakasih, dia sudah hilang." Ujar Naruto sambil celingukan berharap matanya menemukan gadis yang sudah menolongnya.
"Yasudah, kalau sudah jalannya, pasti bisa bertemu dia lagi kok."
Neji tersenyum sambil mengiringi Naruto berjalan pelan-pelan. Neji berniat mengantar temannya pulang.
.
.
.
"Ada-ada aja, pukul-pukulan kok empat orang lawan satu?!" Gerutu Tenten yang sewot mengingat headsetnya musnah dari pandangan sejak kelepasan melemparnya ke arah empat orang yang melakukan bullying.
"Dan lagi, siapa orang yang ku tabrak tadi? Kenapa Naruto bisa mengenalnya?" Gumam Tenten heran.
Gadis bermasker itu kini memasuki rumah kost-nya. Gadis denga rambut dicepol itu pun membaringkan diri di atas ranjangnya tanpa melepas seragam sekolahnya. Dia sudah terlalu malas karena untuk hari ini dia sudah kehilangan salah satu benda kesayangannya, headsetnya. Sungguh berlebihan memang.
.
.
.
PLUK
"Apa ini?" Tanya Gaara bingung melihat Suigetsu melempar headset biru ke arahnya.
Yang ditanya hanya duduk dan memejamkan mata. Melepas penat di tempat perkumpulan gengnya ini.
"Ambil aja, siapa tau ada Cinderella yang besok muncul dan ngakuin kalau itu miliknya." Celetuk Juugo asal.
"Dan abis itu kau yang jadi pangerannya, deh." Lanjut Suigetsu yang langsung mendapat deathglare dari Gaara.
"Tetap simpan headset itu! Kalau kita tau siapa pemiliknya, kalau kita tau siapa gadis yang menolong Uzumaki Naruto tadi siang, dia akan terus kita incar." Ujar Sasuke yang langsung diangguki member Taka yang lain.
.
.
.
"Ya ampun! Geng Taka itu yang mukulin kamu, Naruto-kun?" Tanya Hinata shock melihat kekasihnya babak belur.
Pemilik manik sapphire blue itu hanya mengangguk sambil sedikit meringis manakala kekasihnya mengompres terlalu keras pada luka wajahnya. Shikamaru, Kiba, dan Neji hanya mengangguk memahami cerita yang baru disampaikan Naruto yang menjadi korban pemukulan. Mereka sedang ada di lantai atas rumah Neji yang juga tempat berkumpul bagi para anggota geng Taka.
"Taka keterlaluan. Beraninya mukulin Naruto saat dia lagi gak sama kita." Gumam Kiba geram.
"Tapi, Naruto bilang ada gadis yang muncul nolongin dia. Apa kita gak perlu khawatir gadis itu akan diincar Taka juga?" Ujar Shikamaru.
"Nah, itu dia. Berani juga ya gadis itu di hadapan Taka." Celetuk Kiba.
"Walau dari cerita, gadis itu pakai masker, itu gak menutup kemungkinan kalau Taka bakal cari tahu siapa dia kan?" Tanya Shikamaru yang langsung membuat Kiba, Naruto, dan Hinata ikut memandang Neji.
"Makanya aku harap kita bisa tau lebih dulu siapa gadis itu. Jangan sampai Taka yang tau duluan. Bakal ada resiko buat gadis itu karena pernah berani nolongin Naruto dari Taka." Ujar Neji yang langsung diiyakan teman-temannya.
"Memangnya bisa tau darimana gadis yang kemungkinan akan diincar Taka itu? Memang kalian mengenali wajahnya yang tertutup masker?" Tanya Hinata yang sejak tadi diam.
TBC
A/N:
Kelas 3-1: Neji, Juugo, Sasuke.
Kelas 2-1: Gaara, Shikamaru, Hinata.
Kelas 2-2: Kiba, Naruto, Tenten, Suigetsu.
*) Setiap char ataupun jumlah kelas bisa bertambah mengikuti plot.
Haruskah Fura lanjutkan fanfic ini atau bahkan menghapusnya? Sebenarnya Fura sudah tulis fanfic ini sampai jauh. Tapi rasanya Fura terlalu sedih untuk mengupdate kalau tak ada yang review T.T *oke ini lebay*
Kalo begitu Fura pamit dulu ^-^/
Mind to Review?
