Title : Born To Die
Cast : Wu Yi Fan X Girl (OC)
Genre : Drama / Romance / Angst
Rating : M
Length : Songfic (Born To Die by Lana Del Rey)
Summary :
'Aku menyerah…' harusnya sejak awal saja ku kubur rasa cinta dan harapanku tentang kita. 'Tuhan… biarkan rasa ini mati'

.

.

.

.

.

Kenapa?
Siapa aku?
Kenapa?

Entah kenapa aku masih bersamamu sekarang. Entah apa alasanmu memilihku. Kau dan aku secara sadar mengucapkan sumpah setia sehidup semati atas nama Tuhan, ya… hanya sumpah itu yang mengikat kita, tanpa catatan resmi sipil. Tapi sungguh, hanya itu saja cukup membuatku bahagia dimiliki olehmu.

.

Kaki, janganlah kau kecewakan aku
Bawalah aku ke garis finish
Seluruh hatiku hancur di tiap langkah yang kutempuh
Tapi kuberharap diakhir
Semua itu kan memberitahuku bahwa kau milikku

'Bertahanlah sebentar lagi...'

Mengemis pada diriku sendiri untuk bertahan, tidak ingin semuanya berakhir sia-sia setelah 5 tahun yang ku lalui. Diluar sana kau bebas bersama siapapun, kubiarkan semua rasa sakit menerpa demi senyum dan tawamu. Tidak ada yang kulakukan kecuali untuk kebahagiaanmu. Setidaknya nanti, pada akhirnya aku bisa memanggilmu 'milikku'.

.

Susuri jalan-jalan kota
Apakah ini tanpa sengaja ada sudah direncana?
Aku merasa kesepian di sabtu malam
Bisakah kau membuatnya terasa seperti rumah,

Jika kubilang padamu kau milikku
Seperti yang kubilang kasih

Ku susuri jalanan kota. Seperti biasa selalu lebih ramai di sabtu malam, banyak mereka yang pergi keluar entah dengan teman, keluarga atau kekasihnya… 'Bisakah kita seperti mereka? Bisakah kau dan aku bertemu sebebas mereka yang kulihat sekarang ini?', bertanya pada diriku sendiri. Melangkah pulang, tempat yang kau sebut rumah kita. Disini sangat dingin, tak sedikitpun aku merasa berada dirumah. Tanpa teman dan keluarga, dikota ini aku tinggal bersamamu. 'Apa aku sudah gila?' memilih tinggal bersama orang yang bahkan perlu melihat jadwal perkerjaan hanya untuk makan malam bersamaku. Jika kupanggil kau kekasihku, jika kukatakan kau adalah milikku, apa kau akan datang? Sekali saja buat rumah kita menjadi hangat layaknya rumah, sayang…

.

Jangan buat aku bersedih, jangan buat aku menangis
Kadang cinta tidaklah cukup saat jalanan semakin sulit
Aku tak tahu sebabnya
Teruslah membuatku tertawa
Mari terbang tinggi
Jalannya panjang, kita terus melangkah
Sementara itu, cobalah bersenang-senang

Haruskah aku memohon padamu untuk tidak menambah kesedihanku, mengertilah terkadang sisi egoisku ingin berteriak bahwa kau adalah milikku. Aku ingin seluruh dunia tahu bahwa kau adalah milikku.

"Kau milikku… kau milikku, Wu". Hanya kalimat itu yang terus terucap dariku semenjak kau melangkah masuk kedalam rumah kita. Diantara desah dan tawaku… selama malam yang panjang ini, biarkan aku bersenang-senang… memuaskan diri mengklaim dirimu sebagai milikku.

.

Datang dan jalan-jalanlah di sisi liar
Biarkan aku bertubi menciummu dalam guyuran hujan
Kau suka gadismu menggila

Pilihlah kata-kata terakhirmu
Inilah saat terakhir
Karena kau dan aku

Kita terlahir untuk mati

Malam yang panjang dengan hujan yang mengiringi. Aku tahu ini kesukanmu. Membiarkan sisi liar menguasaiku, mencumbumu, mengecup setiap inci tubuhmu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Selanjutnya kau buat tubuh kita bersatu, merapat tanpa ada jarak yang memisahkan. Tatapan mata intens, gerakan teratur yang semakin cepat, deru nafasmu terdengar jelas di telingaku. Saat pandangan memutih dan sampai pada puncak kita bersama.

Mencoba untuk duduk bersandar pada headboard ranjang seperti yang kau lakukan lalu kusandarkan kepala di dadamu. Ku dongakkan kepala, menatap kearah manikmu, "Wu, katakan sesuatu untukku… Katakan sesuatu untukku tentang kita".

Tak ada jawaban, hanya tatapanmu yang semakin menusuk seolah permintaanku tadi adalah sesuatu yang salah. Dengan sendirinya mata ini terpejam karena tidak kuat jika harus melawan tatapanmu dan hancur sudah pertahananku, airmata jatuh mambasahi pipiku. 'Aku menyerah…' harusnya sejak awal saja ku kubur rasa cinta dan harapanku tentang kita. 'Tuhan… biarkan rasa ini mati'

.
Hilang, tapi kini aku ditemukan

Kini kubisa melihat tapi aku pernah buta
Aku begitu bingung seperti anak kecil
Mencoba mengambil yang kubisa
Takut takkan bisa kutemukan
Semua jawaban sayang

"Aku memilihmu sebagai pasangan hidupku. Aku memberikan tanganku dan hatiku sebagai tempat perlindungan, kehangatan dan kedamaian. Dan janji untuk mencintaimu, menjagamu dan menjalani hidup bersamamu dalam keadaan apapun selamanya".

Sumpah itu… Kubuka mataku dan kembali manatapmu, "Kenapa kau ulang lagi?"

"Jika harus maka akan kuulang seribu kali agar kau paham apa artinya kau, aku, dan kita". Dengan satu kecupannya pada keningku

"Wu…", sekali lagi airmataku mengalir membasahi pipi.

Kau hapus airmataku dengan ibu jarimu, "Dengarkan aku sayang. Maafkan aku yang tidak peka dengan kecemburuanmu, maafkan aku yang menganggap kedekatanku dengan wanita lain adalah hal yang wajar, maafkan aku yang tidak mau mengerti sakit yang kau rasakan. Tapi aku menjamin diriku sendiri bahwa aku hanyalah milikmu, jiwa raga dan hatiku hanyalah milikmu. Mengerti?"

Aku hanya bisa mengangguk, menangis karena bahagia mendengar kata-kata tadi.

"Sebentar lagi, aku janji kau akan bisa mengatakan pada semua orang bahwa aku adalah milikmu, aku suamimu, dan kau istriku. Bersabarlah sebentar lagi."

-END-