Between You And Him
CAST : EXO MEMBER
Copyright © 2014 krispybacon
Chaptered | G | Romance, School Life | Word Count: 624
Desclaimer : I own nothing but plot.
Prolog
Hari ini adalah hari pertama Luhan bersekolah di Seoul High. Luhan tidak bisa menutupi kegugupannya karena demi tuhan, dia sekarang anak SMA! Ditambah lagi dengan diterimanya dia di sekolah yang memang menjadi incarannya sejak dulu. Rasanya Luhan ingin meledak karena terlalu banyak perasaan yang bercampur menjadi satu didalam dadanya.
Begitu memasuki gerbang, Luhan tidak tahu dia harus pergi kemana dan dia butuh teman. Dia mengenali beberapa wajah, beberapa temannya saat sekolah dasar, dan beberapa teman sekolah menengah pertamanya. Dia berjalan kearah lapangan dan menelaah wajah calon teman-teman barunya dan seketika ia melihat sosok yang sangat familiar berambut cokelat lebat dan berbadan tinggi, sampai kapanpun Luhan pasti bisa mengenali orang itu. Shim Changmin, salah satu teman dekatnya ketika sekolah dasar.
"Oy, Changmin!" Panggil Luhan sambil melambai-lambai kearah Changmin.
"Ap- Luhan?" Anak yang bernama Changmin menatapnya tak berkedip, "Kau... masuk ke sekolah ini?"
"Menurutmu?" Luhan hanya mampu memutar bola matanya. Luhan bersumpah kalau Changmin masih sama dungunya seperti saat mereka masih sekolah dasar.
Mereka akhirnya mengobrol tentang bagaimana sekolah menengah pertama mereka, teman-teman lama, dan Luhan berkomentar tentang bagaimana kedunguan Changmin masih sama seperti dulu dan komentarnya mendatangkan jitakan keras di kepalanya.
"Lu, ayo baris. Upacara penerimaan sebentar lagi akan dimulai. Dan setelah itu kita akan berada di neraka selama seminggu." Luhan hanya menatap temannya aneh. Hah? Neraka katanya?
"Apa?"
"Ospek, Lu. Ospek."
Oh.
Luhan sering mendengar kabar burung kalau Ospek di Seoul High itu cukup menguras tenaga, waktu, dan pikiran. Tetapi dulu ia menganggap spele kabar burung seperti itu.
Sampai ia merasakannya sendiri.
Luhan yakin kalau ia belum pernah selelah ini. Setiap hari sepulang sekolah, Luhan hanya bisa tidur tergeletak di kasurnya. Otot-ototnya berteriak kesakitan ketika ia menggerakkan badannya sedikit saja sementara perutnya kelaparan dan ia belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh senior mengerikan yang menangani ospeknya. Oh, jangan lupakan fakta bahwa senior-seniornya sangat senang membuatnya susah dengan menyuruh Luhan membawa barang-barang absurd seperti balon warna khaki, botol minum warna pelangi, dan kalung dari kertas origami yang harus dibuat dengan kreatifitas.
Sementara Luhan bukan tipe orang dengan kreatifitas tinggi.
Untungnya selama Ospek dia mendapatkan teman-teman baru yang asik diajak bicara sehingga Luhan merasa tidak terlalu terbebani dan dia punya teman untuk menyumpah-serapah senior-senior mereka. Teman-teman barunya ini adalah seorang anak yang kelewat ramah bernama Taemin, dan seorang anak berpostur jangkung bernama Minho.
Eventually, it comes to an end. Luhan hanya bisa bersyukur ketika upacara penutupan ospek diselenggarakan. Ia dan teman-temannya dengan tertib menunggu pembagian kelas setelah tes untuk penjurusan beberapa hari , X SCIENCE 1, berada di ujung koridor. Untungnya, Luhan sekelas dengan Taemin dan Minho yang sudah tidak terlihat batang hidungnya setelah nama mereka diumumkan.
Luhan memasuki kelasnya dengan sangat perlahan. Dan dia melihat Luna, Krystal, dan Sulli. Teman-temannya dari sekolah menengah pertama -yang tidak dekat dengannya- meskipun dia pernah sekelas dengan Sulli waktu ia kelas 8, dengan Krystal ketika kelas 9, dan dengan Luna, well. Luhan belum pernah sekelas dengannya.
Masih banyak bangku kosong. Dan Luhan mendapati Taemin sedang duduk sendirian. "Taemin!"
"Hey, Lu! Sudah dapat tempat duduk?" Luhan hanya menggeleng sambil berjalan mendekati Taemin. "Bangku disampingku kosong. Kau duduk denganku saja."
Luhan melemparkan senyum terima kasih dan meletakkan tasnya di meja. "Kau darimana saja? Begitu namamu disebut kau langsung hilang." Taemin hanya tersenyum malu dan menjelaskan kalau ia ingin mendapat tempat duduk yang bagus.
Tak lama, Minho memasuki kelas dengan temannya yang Luhan tahu dari Taemin bernama Kibum. Mereka langsung menduduki bangku didepan bangkunya dan Taemin, memulai percakapan ringan dengan Kibum tidaklah sulit karena Kibum sangat ramah dan Luhan sangat lega karena setidaknya dia sudah punya tiga orang teman dikelas barunya.
Mereka sedang mengobrol tentang idol yang berpacaran ketika Luhan menoleh ke arah pintu, seorang pria dengan wajah dingin dan postur tinggi memasuki kelas dan saat itu juga, dan jantung Luhan melewatkan satu detakan.
-To Be Continued-
A/N : Hai semuanya /senyum malu/ ini cerita pertama aku hehehe jadi maafkan segala kesalahan penulisan dan kejelekan bahasa. Iya aku tau banget kok ini masih amburadul but i tried dan semoga ada yang suka ya hehe xD kritik dan saran selalu diterima dengan lapang dada kokk dan ini masih prolog jadi semoga aja cerita ini jalannya lancar sampai selesai muehehe. RnR please?
