Ngeng

Dldr happy reading.

.

.

Tentu orang bilang vampire itu tidak nyata, namun tidak bagai Tsurumaru. Pria bersurai perak itu selalu bilang, "Vampire? Tentu saja ada!" Dengan mantap setiap orang orang menanyakannya.

Orang pikir itu hanya imajinasinya, namun Tsurumaru juga punya rahasia.

'Menurutmu Vampire itu seperti apa?'

"Menurutku Vampire itu menyeramkan! Ia meminum darah orang sampai mati, memburu perawan tanpa ampun! Astaga aku merinding!" Itu orang lain yang menjawab.

'Tsurumaru, menurutmu Vampire itu seperti apa?'

"Dia imut, cantik, bersurai permen karet, lalu galak, manis, tapi aku tak pernah bosan melihatnya"

Oh tentu kalian tau siapa yang dimaksud.

.

.

Hari ini tidak ada orang di rumah Tsurumaru, jadinya ja mengajak pacarnya untuk main ke rumahnya. Namun yang ia dapat hanya sang pacar membaca buku tanpa bergeming.

"Ichigo" Panggil Tsurumaru yang tengah tengkurap di kasur berseprai stroberi. Ia membalikkan badannya. "Seandainya aku mati, apa yang akan kau lakukan?"

Tanpa melepas pandangannya dari buku, Ichigo membalas sambil mengambil nafas panjang. "Ntahlah, mungkin aku akan terus mengurus adik adikku" Tsurumaru meliriknya.

"Jadi kau takkan peduli denganku? Bagaimana kalau aku mati sekarang?" Ucapnya dan menepuk dadanya sendiri. Yang ditanya hanya mengangguk pelan, ia menggerakkan bibirnya lagi. "Silahkan"

Sudah, hanya sepatah kata yang dikeluarkan saat Tsurumaru memang berada di ujung ajalnya.

Tsurumaru beranjak dari kasur, berjalan membelakangi Ichigo. Tanpa sadar, suara debuman keras terdengar memekikkan di telinga Ichigo. Ia berbalik.

Awalnya memang dia anggap ini hanya candaan, namun tidak saat ia mencium bau anyir darah yang melesak ke hidungnya. Secara teknis ia membelalakan mata dan buru buru menutup bukunya, dan berlari menuju Tsurumaru yang tergeletak dengan darah yang mengalir disekitarnya.

"H-hei aku- aku hanya-!" Tenggorokannnya terasa tercekat. Ia tak bisa berkata apapun, airmatanya menggenang. "Tsurumaru-" Ia terisak sambil membalikkan tubuh Tsurumaru yang sudah pucat, tangannya mengusap pelan pipi sang bangau.

"Tidak kumohon jangan.. Tsurumaru!" Ia menangis kencang di dada Tsurumaru, beberapa saat kemudian ia merasa ada sesuatu yang mengganjal, seperti ada yang aneh.

Ia menjauhkan kepalanya, sejenak alisnya bertautan, ia kembali mencium darah di dada Tsurumaru. Tunggu, ini, baunya samar samar tidak seperi bau darah Tsurumaru. Ichigo mencoba menjilat dada Tsurumaru.

Ia diam. Sampai sampai ia menjatuhkan Tsurumaru, sang bangau pun menggelinding dan berhenti dengan menumpu kepalanya dengan satu tangan. Jarinya mencentang di dagu, "Kau kaget?" Ucapnya sambil menaikkan satu alis.

Ichiho tetap diam. Kemudian saat ia mengangkat kepalanya, aura hitam menyelimuti sang pangeran permen karet. Ia tersenyum, deretan giginya dengan taring tajam yang terekspos membuat Tsurumaru merinding.

"Akan ku buat kau mati sungguhan" Kemudian terdengar suara jeritan dari rumah Tsurumaru sampai sampai satu komplek membicarakannya selama seminggu.

Fin

.

.

Bacotan: Hai gue balik! Awalnya gue bilang abis lebaran sih, cuman gue butuh TsuruIchi sekarang aahh, habis emang gue butuh asupan. Maaf kalo jelek, i mean, gue buat pas gabut aja, nggak serius2 banget.

Ok sekian, bye.