TAKE ME
Park Chanyeol x Byun Baekhyun
etc.
Warning ! Yaoi Mpreg !
e)(o
"Ada yang bilang dia itu mesin uangnya tuan shim kalian percaya tidak? Kabarnya sih tuan shim menjualnya kepada para investor perusahaannya"
Sekumpulan mahasiswi itu sibuk membicarakan sosok yang sekarang sedang mengantri untuk mendapatkan jatah makan siangnya.
"Maksudmu tuan shim pemilik Korea Sports Nasional University ? Heol tuan shim sudah kaya kenapa juga dia harus memiliki mesin uang?" Tanya wanita lainnya yang mulai serius membicarakan sosok yang kini sedang memakan makan siangnya pada pojok ruang kantin yang dikhususkan disekolah itu.
"Ya, itukan aku denger dari banyak orang aja" wanita cantik yang memulai perbincangannya menjawab. "Tapi Aku yakin 100% itu benar, ayahku salah satu investornya tuan shim dan saat ayahku mengikuti rapatnya kalian tahu apa yang ayahku tunjukkan padaku?". Beberapa dari teman si wanita mulai terlihat serius dan antusias Ingin tahu kelanjutan cerita dari temannya.
"Tunggu sebentar kenapa 'dia' tidak dikuliahkan KSNU saja oleh tuan shim, kenapa harus kuliah umum seperti ini" Salah satu wanita yang lain menjeda untuk teman wanitanya yang akan meneruskan informasi yang didapat dari ayahnya.
"Yakkk! Seulgi-ya kau ini! Mana mungkin tuan shim menaruh lelaki lemah sepertinya disana kau tahu sendiri untuk para atlet pria disana tuan shim sangat selektif lihat atlet disana kebanyakan para pria kekar dan tampan ! Lagi pula dia itu terlalu cantik untuk jadi atlet"
"Irene-ya lanjutkan ceritamu!" Salah satu wanita yang sedari tadi menguping gerah dan melerai mereka.
"Baiklah!, jadi ayahku memberitahuku bahwa rapat tersebut diadakan secara tertutup, dia memberitahuku bahwa ada pemuda cantik yang berasal dari kampus kita, lalu ayahku memberikan sebuah foto dan disana terlihat jelas sekali lelaki byun itu astaga aku sampai tidak percaya..." irene memberhentikan ceritanya disaat ia melirik lelaki bermata sipit diujung sana yang juga sedang menatap mereka.
"Yak!!! Ceritalah yg jelas!" Wendy berteriak kesal melemparkan tisu yang sudah ia pakai untuk mengelap keringat pada sekitaran mulutnya.
"Kalian tidak lihat dia menatap kita!" Irene sedikit takut , yang biasa ia lihat adalah tatapan sosok lelaki lugu tapi kenapa tatapan itu terlihat berbeda. "Aku merasa aneh dengan tatapannya"
"Irene-ah ku bilang lanjutkan!" Lagi wendy memintanya untuk menjelaskan ceritanya.
"Baiklah! Jadi difoto itu lelaki byun itu sedang ah aku sulit menceritakannya dia terlihat seperti jala-"
"Berhentilah berbicara! Jika kau tidak tau yang sebenarnya!"
Ucapan irene terpotong oleh suara lembut namun terdengar tegas, setelahnya pemilik suara itu langsung berlalu dari hadapan mereka.
"Errr aku tidak tahu bahwa dia bisa seserius itu" seulgi membenarkan cara duduknya.
"Tapi dia terlihat tampan dan cute~" wanita yang paling muda dianatara mereka menambahkan.
"Yeri kau belum saja melihat atlet renang tersohor KSNU dia bahkan jauh lebih tampan dan sexy, menurutku lelaki byun itu terlihat cantik dibanding tampan" irene menjawab seakan lupa baru saja ia telah diperingatkan oleh sosok utama yang mereka perbincangkan.
e)(o
"Teruslah berlatih jika kau kalah kau akan menghancurkan mimpimu dan nama baik sekolah mungkin"
Diantara suara gemuruh angin yang membelai air yang terlihat baru saja dijamah oleh seseorang yang sekarang sedang duduk pada kursi para pendukung yang berjejer. Sambil ia mengusapkan rambut hitam pualamnya yang terdapat bulatan-bulatan air yang menetes pada handuk sewarna daun layu.
"Aku lebih baik kalah." Jawab pemuda pemilik handuk sewarna daun tersebut sambil menyenderkan sebagian bahunya pada kursi yang mereka berdua duduki."dan membuat keparat itu hancur" dan seringaian yang tertoreh pada bibir semerah darah.
"Bagaimanapun kau adalah ujung tombaknya dude, dia bergantung atas dirimu" Pria tampan yang menyuruhnya agar berlatih itu.
"Kau tahu sehun, pak tua bodoh itu kadang membuatku ingin membunuhnya secara habis tak tersisa" kedua mata sebening embun itu mengeluarkan kilatan merah yang mengerikan saat kain handuk yang berada ditangannya dikepalnya sampai tidak berbentuk.
"Tenanglah kesampingkanlah egomu, setidaknya buatlah dia bangga dulu terhadap kemampuanmu" sitampan yang satu untuk memberi agar sitampan yang lain meredakan emosinya.
"Park Chanyeol kau dipanggil Ayah." Obrolan mereka terintrupsi oleh sosok yang memanggil nama sitampan dengan lembut sedang sitampan terlihat masih menyimpan kilatan amarah pada mata bulatnya. Chanyeol menyeringai setan setalah berbaliknya sosok cantik berpunggung sempit itu.
"Si Bodoh yang satunya cik" sahut chanyeol menyeret tas berisi pakaian sebelumnya lalu mengikuti kemana sosok cantik yang baru ia ketahu belum lama ini adalah putra dari seseorang yang sangat ingin ia habiskan tanpa tersisa.
TBC
Hope yall like it hahahha...
