When Fanboy Meet a Fangirl

Harapan Luhan adalah bertemu sang idol, menatapnya, menyentuhnya, dan jika takdir berkata Ia ingin menikah dengannya. Fans bukan hanya Luhan seorang, dan tidak harus seorang perempuan. Lalu, bagaimana jika yang Luhan temui bukanlah sang idol, tapi… seorang FANBOY!

deerxioh presents

.

.

HunHan

EXO Official Pairing Couple

Warning! GS, OOC, DLDR

.

.

.

Matematika… Tumbuhlah menjadi dewasa agar kau bisa menyelesaikan masalahmu sendiri!

Otakku bukan kalkulator!

Luhan memijat pelipisnya pelan, Ia merasa pusing sekarang. Bagaimana tidak? Ia harus mengerjakan 25 soal integral dan diferensial dalam waktu semalam. Memang semua ini salahnya, ini tugasnya seminggu yang lalu dan baru Ia kerjakan malam ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan seharusnya Luhan sudah tidur sekarang. Keadaan kamar yang temaram dan hanya lampu meja yang dinyalakan, sangat mendukung Luhan untuk memeluk bantal panjang kesayangannya.

Setidaknya, aku sudah mengerjakan 15 soal. Masih ada Kyungsoo~—pikirnya.

Luhan hendak merapikan alat-alat tulisnya, namun berhenti ketika ponselnya berkelap-kelip, pertanda ada pesan masuk.

From: 010-940412-xxx

Hai…

Dahinya mengernyit, bingung. Luhan tak tahu nomor ponsel siapa yang tertera di kotak masuk pesannya. Hanya ada satu nama yang terbesit di jidat cantiknya.

"Aish… si Ratu Eyeliner itu! Berani-beraninya dia menyebarluaskan nomor ponselku tanpa seizin orangnya! Awas kau, Baekhyun!"

Gerutunya seraya memasukkan semua alat sekolah ke dalam tasnya secara tak teratur. Ia abaikan pesan yang belum sempat Ia buka dan tak lupa mematikan lampu meja. Luhan tidak bisa tidur jika masih ada cahaya di kamarnya. Tujuannya hanya satu untuk saat ini, tidur.

Namun, getaran serta kelap-kelip di ponsel pinknya kembali mengusik Luhan.

From: 010-940412-xxx

Halo?

"Mati kau, Byunbaek!"

Dengan malas, Luhan raih ponselnya yang terletak di atas meja belajar. Ia buka lock pattern dengan inisial L di ponselnya, serta mengubah mode silent agar tidak mengganggu waktu tidurnya lagi. Ia simpan kembali ponselnya dan menyematkan doa dalam hati…

Selamat tidur, Ibu, Ayah.

Jaljayo, Kyuhyun oppa~

Dan terlelap.

.

oOo

.

"Hati-hati, Lu!"

Teriak ibunya. Luhan menganggukkan kepala seraya melambaikan tangannya. Usianya memang sudah 16 tahun dan siswi tingkat akhir Senior High School, tapi kebiasaan Ibunya yang selalu mengantarnya ke depan pintu pagar tak pernah hilang sejak dulu.

Dengan langkah riangnya, Luhan menaiki bus yang menuju sekolahnya. Selama perjalanan, tak henti-hentinya Ia bersiul sambil sesekali bernyanyi dengan suara pelan. Inilah kebiasaannya setiap hari saat berangkat sekolah.

Earphone? Oke!

Playlist? Oke!

Instagram? AAARRRGGGHH KYUHYUUUNNN!

Teriaknya—dalam hati. Sesekali ia terkikik geli ataupun memekik histeris saat Cho Kyu Hyun—sang idola—mengupload foto di akun Instagram miliknya. Tak lupa Luhan ikut membubuhkan komentar manisnya serta tanda hati yang terletak di sudut kiri foto sang Idol.

7_Luhan_m:

Morning, maGyunim~~~ have a beautiful day. Aku harap oppa makan dengan baik hari ini, wo ai ni Guixian :*

Kira-kira seperti itulah komentar Luhan. Saat hendak mengunci ponselnya, ada satu notifikasi di akun miliknya.

oohsehun liked your photo

oohsehun liked your photo

oohsehun liked your photo

"Aku tau aku memang cantik xixixi," gumamnya.

Luhan tidak peduli siapa saja yang menyukai foto-fotonya, toh Luhan tak pernah menyuruh banyak orang untuk memberikan tanda hati pada setiap fotonya.

Sesampainya di gerbang sekolah, Luhan melihat satu sosok tinggi jangkis dengan rambut di gerai serta memakai topi dan seorang bertubuh cebol yang memakai rok sangat pendek. Luhan tau siapa mereka.

PLAK!

PLAK!

"YYYAK!" teriak mereka—Zitao dan Baekhyun—sambil menoleh ke belakang.

"Selamat pagi gadis-gadisku," sapa Luhan seraya merangkul kedua sahabatnya.

"Ini masih pagi Nona Xi, bisa tidak tak usah memukul kepalaku," tutur Zitao.

"Kau ini lebih muda dari kami Luhan! Sopanlah sedikit!" Baekhyun ikut mendelik ke arah Luhan.

"Siapa peduli," komentar Luhan seraya mengendikkan bahunya.

"Ah iya, Baek. Kau! Kau sengaja menyebarluaskan nomor ponselku kan, iya kan? Mengaku saja!"

"Mwoya… aku? Tidak!" sangkal Baekhyun.

Sambil berjalan, Luhan mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi pesan. Luhan terlonjak kaget saat melihat berapa banyak pesan yang Ia terima tanpa membukanya.

15 new messages

Saat membuka aplikasi pesan tersebut, semua pesan yang Ia terima berasal dari nomor ponsel yang sama, yang mengirimnya semalam.

9.45 PM

From: 010-940412-xxx

Hai…

9.47 PM

From: 010-940412-xxx

Halo?

9.53 PM

From: 010-940412-xxx

Kau fansnya Kyuhyun juga ya?

9.59 PM

From: 010-940412-xxx

Sudah tidur ya? Salam kenal ^^

Dan masih banyak pesan yang lainnya. Luhan terlalu malas membacanya, Ia tak mengenal siapa pengirim pesan tersebut. Ini memang bukan yang pertama kalinya Luhan menerima pesan dari nomor asing. Tapi baru kali ini Luhan menerima pesan aneh yang lumayan banyak dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

"Igeo, kau lihat saja ponselku. Itu kerjaanmu kan, Baek?" paksa Luhan seraya menyerahkan ponselnya pada Baekhyun.

Baekhyun yang menerima ponselnya mengernyit, berpikir untuk mengingat nomor siapa yang ada di ponsel Luhan.

"Nomor siapa ini, Lu? Aku tak mengenalnya, serius! Jinjja!" serunya.

"Kau tak merasa memberikan nomorku pada laki-laki yang mau kau jodohkan denganku, Baek?"

"Anhi, lagipula sebelum aku memberikan nomor ponselmu pada mereka aku selalu bilang padamu kan sebelumnya?" ucap Baekhyun.

Yang ditanya hanya menganggukkan kepala.

"Keundae, ini nomor siapa? Aku tak suka ada nomor asing di ponselku!" pekik Luhan.

"Sudah kau coba balas pesannya belum?" Tanya Zitao.

Luhan menggelengkan kepala. Ia masukkan kembali ponsel kedalam saku roknya dan merangkul kedua sahabatnya.

"Belum. Malas. Sudahlah, aku belum mengerjakan tugas semuanya. Kalian sudah?"

Zitao dan Baekhyun kompak menggelengkan kepala. Tak lama, senyum ketiganya merekah sambil kedua halisnya mereka angkat tinggi-tinggi.

"KYUNGSOO-YAAA! KAMI LIHAT TUGASMU YAAA!"

.

oOo

.

"Makan yang banyak, Minseok. Sudahlah, hanya 2 bulan, bukan 2 tahun," ucap Kyungsoo seraya mengelus pundak Minseok.

Saat ini mereka—Luhan, Baekhyun, Zitao, Kyungsoo dan Minseok—berada di kantin sekolah. Ini waktunya jam istirahat. Minseok yang mendengar ucapan Kyungsoo hanya menundukkan kepala seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Minseok kenapa, Soo?" Luhan bertanya sambil meminum milkshakenya.

"Jongdae oppa. Dia ditinggal magang olehnya selama 2 bulan," tutur Kyungsoo.

"Ayolah Minseok-a, hanya 2 bulan. Kau tidak lihat bagaimana Luhan?" tunjuk Baekhyun pada Luhan.

"Ne? Aku? Wae?"

Kyungsoo dan Zitao secara bersama langsung melirik ke arah Luhan.

"Ya, dirimu Nona Xi,"

"Luhan saja bertahun-tahun ditinggal kekasihnya nyaman-nyaman saja,"

"Jamkkamman! Kekasih? Kurasa bukan,"

"Kekasih bokongmu, di anggap kekasih saja tidak. Kekasih apanya,"

Keempatnya tertawa puas. Ya, mereka semua sebenarnya sedang meledek Luhan. Di antara kelima gadis tersebut, hanya Luhan yang tergila-gila pada sosok penyanyi ballad asal negeri Ginseng, Cho Kyu Hyun. Luhan seorang SparKyu—sebutan untuk para fans Kyuhyun—sejati. Di kamarnya banyak sekali tempelan poster-poster Kyuhyun dengan berbagai pose. Album, merchandise, dan segala pernak-pernik official Kyuhyun Luhan miliki semuanya, tanpa terkecuali.

Drrrttt

Drrrttt

1 new message

From: 010-940412-xxx

Hai, 7_luhan_m ^^

Namamu… Luhan, kah?

"Dari mana dia tahu namaku?" gumam Luhan, berbisik pada dirinya sendiri.

"Pesan lagi, Lu?"

"Ne? aaah… tidak tidak, aku sudah kenyang Panda-ya," balas Luhan.

"Bukan, bukan pesan makanan. Maksudku… itu," tunjuk Zitao pada ponsel Luhan.

Luhan yang kebingungan hanya tersenyum kecil. Ia hendak memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku, namun dicegah Baekhyun.

"Coba balas saja pesannya Lu, mungkin maksud dia baik. Isi pesannya bukan tentang terror atau semacamnya kan?"

Luhan menggelengkan kepala. Ia masih ragu. Jujur saja, Luhan sangat sulit bersosialisasi dengan orang baru.

"Mungkin nanti malam. Aaah iya! Sebentar lagi ujian bukan? Bagaimana untuk ujian praktik seni kita?"

"Hmmm… bagaimana kalo kita… menyanyi?"

"Tidak tidak Kyung, nanti yang mendapatkan nilai A hanya dirimu dan Baekhyun. Bagaimana kalo menari?"

"Oh ayolaaah… menari apanya? Aku sedang tak ingin banyak bergerak. Hatiku lemas, Zitao,"

"Memangnya kau menari dengan hatimu? Sudahlah Jongdae oppa pasti akan kembali. Ini hanya magang, Kim Min Seok!"

"Joha! SNSD, Lion Heart. Etetohke?"

"Andwae! Sistar saja, I Like That,"

"Bagaimana kalo EXO, History?"

"Kau gila!"

Keempatnya terus berdebat tentang mau-menari-apa-kita sedangkan Luhan, diam-diam mencoba membalas pesan.

To: 010-940412-xxx

Ya, that's my name. Kau… tahu dari mana?

Luhan menghela napas sejenak. Teman-temannya masih berdebat, sedangkan Ia hanya memegang ponselnya erat. Entah mengapa hatinya ikut berdebar ketika menunggu balasan. Tak lama, ponselnya kembali bergetar.

Drrrttt…

Drrrttt…

From: 010-940412-xxx

Senang sekali akhirnya kau membalas pesanku. Kita sama-sama SparKyu. Salam kenal, Luhan ^^

Luhan yang langsung membaca balasan tersebut tanpa dirasa ikut tersenyum.

Tak terlalu buruk—pikirnya.

Kembali luhan mengetik balasan pesannya.

To: 010-940412-xxx

Ah ne, salam kenal juga. Kau belum menjawab pertanyaanku.

Sent

From: 010-940412-xxx

Maaf, aku lupa. Aku terlalu senang kau membalas pesanku hihi. Dari SNSmu.

To: 010-940412-xxx

SNSku?

From: 010-940412-xxx

Ya, SNSmu.

To: 010-940412-xxx

Keurae? Kalua begitu, senang berkenalan denganmu, eonni ^^

Luhan tak henti-hentinya tersenyum. Sedangkan keempat temannya menatap Luhan curiga.

"Yyak rusa bodoh! Beri kami ide, mau menari apa kita!" bentak Baekhyun.

Biasanya jika dibentak, Luhan akan balas membentak. Tapi tidak kali ini. Ia hanya balas dengan senyuman merekah.

"Aku ikut kalian saja," balasnya sambil berdiri, mengibas-ngibaskan roknya yang terkena remehan makanan.

"Sudah yah, aku duluan. Minseok, jangan bersedih lagi, aku saja yang tidak di anggap kekasih oleh Kyuhyun oppa biasa aja hihi. daaah~"

Luhan berjalan meninggalkan gadis-gadinya yang melongo menatap dirinya.

"Dia… kenapa?" gumam Minseok.

.

oOo

.

Luhan tidak langsung masuk ke dalam kelas. Ia berbelok ke arah kanan, dan masuk ke dalam ruangan bertuliskan 'TOILET'. Ia masih sibuk mengecek ponselnya. Si pengirim misterius tak membalas pesannya lagi. Kening Luhan mengernyit.

"Mwoya… sudah ku balas tapi dia tak membalas lagi? Sombong sekali dia!" gerutunya. Luhan duduk dengan kaki sedikit mengangkang, dan kembali membuka ponselnya. Sudah kebiasaan Luhan pipis sambil memainkan ponsel. Tak lama, ponselnya bergetar.

From: 010-940412-xxx

Maaf ada sedikit masalah. Eonni? Lucu sekali hihi.

"Apanya yang lucu? Dia mau aku langsung menyebut namanya apa!"

Tunggu…

Nama…

Nama siapa?

To: 010-940412-xxx

Lalu, aku harus memanggilmu apa?

From: 010-940412-xxx

Aku bahkan tak pantas kau panggil eonni, Lu.

Luhan cekikikan sendiri. Hanya segelintir orang yang memanggilnya seperti itu, tentu yang sudah mengenal Luhan luar dalam. Entahlah, saat ini Luhan merasa nyaman bertukar pesan dengan si pengirim misterius. Nyaman, meskipun Ia belum menyiram bekas pipisnya.

To: 010-940412-xxx

Keurom… haruskah aku panggil dengan nama aslimu? Tapi, siapa namamu?"

Lima menit Luhan menunggu, tapi si pengirim misterius belum juga membalas pesannya. Akhirnya sebelum berdiri dan memakai celana dalamnya, Luhan menyiram dulu bekas pipisnya dan membersihkan miliknya. Ponselnya kembali bergetar.

From: 010-940412-xxx

Dengan senang hati, tentu saja. Aku Sehun, Oh Sehun.

Dahi Luhan mengernyit, Ia merasa tak asing dengan namanya.

Oh Sehun

Oh Sehun

Drrrttt

Drrrttt

From: 010-940412-xxx

Ah ya, dan satu lagi. Aku laki-laki, Lu ^^

Luhan masih berpikir keras. Dan seketika Ia teringat.

Oh Sehun

SNS

oohsehun

"JADI DIA, OH SEHUN!"

Teriaknya. Luhan masih dengan posisi berdiri dengan celana dalamnya yang melorot sampai mata kaki.

.

.

.

TBC

.

.

.

Hai hai hai! Salam kenal semuanya ^^

Ini FF pertama dan FF debutku. Gimana? Jelek ya? Ngebosenin? Kayanya iya deh hihihi. Semoga para HHS suka yaaa.

Disini aku fokusin HunHan dulu, mungkin other cast akan menyusul seiring berjalannya kisah cinta aku sama Kyuhyun hihihi.

Dengan senang hati aku menerima segala kritik dan juga saran yang membangun, biar FF ini lebih baik/? Hahaha

Sider? Gak apa-apa. Silahkan baca. Mangga~~~

see you di chap berikutnya yaaa paypay ^^

-deerxioh-