'Sekirei Number 00'
DISCLAIMER
Naruto [Masashi Kishimoto]
Sekirei [Sakurako Gokurakuin]
PAIRING
Naruto x Hinata x Miya x Karasuba x Shion
GENRE
Romance, Fantasy, Ecchi, Slice of Life, Harem
RATING
T to M
[•] [•] [•] [•]
"Hah tak kusangka setelah kematian Takehito, si Minaka gila itu masih terus melanjut projectnya yang cukup berbahaya itu, syukurlah ada bocah yang berani membuat onar sampai tower mu itu hancur" ucap seorang pemuda bersurai pirang panjang diikat pony tail sambil membaca sebuah majalah.
Perkenalan Karakter [P.O.V Naruto]
Perkenalkan namaku Namikaze Naruto seorang mantan ilmuwan jepang dari MBI, namun untuk sekarang aku sudah bukan lagi ilmuwan disana sejak kematian sahabatku Takehito Asama yang tewas dibunuh oleh sahabatku yang lain.
Penampilanku? sebelumnya maaf bukannya mau sok tampan atau apa, namun bisa dikatakan untuk takaran seorang pemuda tampan aku memanglah cukup tampan. Rambut pirang sebahu yang diikat dengan gaya pony tail, aku memiliki tanda lahir berupa tiga pasang guratan tipis dipipiku terlihat seperti kumis kucing, kulitku yang boleh dikata sedikit putihlah, pupil mataku biru saphire yang mengikuti pupil mata ayahku.
Seperti kataku tadi aku seorang mantan ilmuwan dan kini sudah beralih profesi, menjadi seorang professor diuniversitas Teito-ku Japan. Mengajar dibidang biologist sesuai kemampuanku sendiri. Dan saat ini aku sedang membaca sebuah berita dimajalah langgananku, berita bertajuk tentang seorang bersurai putih yang gila, itu tanggapanku sendiri karena dia sahabatku dulu.
"Hah tak kusangka setelah kematian Takehito, si Minaka gila itu masih terus melanjut projectnya yang cukup berbahaya itu, syukurlah ada bocah yang berani membuat onar sampai tower mu itu hancur" ucapku tersenyum tipis sambil kemudian menyeruput secangkir teh.
Naruto P.O.V end
Naruto meletakkan cangkir tehnya itu kemudian berjalan keluar dari ruangannya. 'Apa yang akan kau lakukan selanjutnya Minaka' ucap Naruto dalam hati sembari berjalan dikoridor kampus karena waktu mengajarnya hari itu sudah selesai.
Beberapa menit Naruto berjalan dipinggiran kota matanya menangkap sepasang sosok yang cukup familiar dimatanya. "Bukankah itu Karasuba dan Miya" gumam Naruto, saat melihat gadis bersurai violet dan gadis bersurai grey sedang bertatap muka saling mengintimidasi satu sama lain.
"Miya sampai kapan kau akan terus sendiri heh? Apa kau tak tahu tugas kami juga menangkap para sekirei yang tak bersayap. Dan kau termasuk sekirei tak bersayap bukan" ujar Karasuba sambil menyeringgai menatap gadis bersurai violet yang berada dihadapannya.
"Jangan kau coba mengangguku Karasuba" balas Miya dengan nada datar dan sudah dipenuhi aura hitam pekat dibelakangnya, tak lupa juga sebuah topeng hanyo mengambang dibelakangnya.
"Hoi apa yang sedang kalian lakukan hah? Mau bertarung sana dilapangan sepak bola jangan di tempat umum" seru seorang pemuda bersurai pirang dengan gaya pony tail, suara pemuda itu langsung mengagetkan kedua gadis itu. Membuat kedua gadis itu menoleh ke arah pemuda itu.
"Heh siapa kau hah?" balas Karasuba menatap tajam ke arah pemuda bersurai pirang itu. Miya yang berada disamping Karasuba hanya menatap datar pemuda bersurai pirang itu dengan tatapan aneh, seperti mencoba mengingat sesuatu.
'Pemuda itu seperti familiar bagiku, tapi siapa dia' tanya Miya dalam hati. "Oh aku hanya seorang yang kebetulan lewat saja" balas pemuda bersurai pirang itu a.k.a Naruto. "Pergi saja kau sana dan jangan menganggu urusan orang lain atau kau akan mati" hardik Karasuba.
Mendengar perkataan Karasuba, membuat Naruto mundur sejenak. "Oke oke lanjutkan kegiatan itu yang kalian lakukan aku takkan menganggu, tapi kalau kau mengancamku begitu perlu kau ketahui ancamanmu tak mempan bagiku" ujar Naruto dengan nada santai kemudian berjalan menjauh dari tempat itu. "Tsk, kalau begitu akan kau akan merasakan ketajaman katana ini" balas Karasuba dan langsung melesat dengan cepat ke arah sosok pemuda bersurai pirang itu sambil menghunuskan katananya ke arah pemuda itu.
05cm
04cm
03cm
02cm
01cm
Prank Krak
Katana milik Karasuba patah seketika saat tangan Naruto menepisnya secara paksa. "Perlu waktu 100 tahun bagimu untuk melawanku nona" ujar Naruto dengan nada datar tanpa menatap lawan dibelakangnya. Gerakan cepat Naruto langsung saja membuat dua gadis itu membulatkan mata.
"Hn apakah hanya segini kekuatan sekirei nomor 04 hah memalukan?" desis Naruto kemudian dia membalikan badannya menatap Karasuba. Mata Naruto yang berwarna blue saphire itu perlahan membentuk suatu pola hexagram. "Kekuatanmu itu tidak ada apa-apanya dimataku ini, bahkan jika aku mau aku bisa memutuskan kontrakmu itu dengan ashikabimu" lanjut Naruto. Miya yang melihat itu hanya terdiam tak berkutik, sementara Karasuba mulai sedikit gemetar namun karena egonya yang tinggi itu, dia berusaha menyerang Naruto dengan kepalan tinjunya.
Grepp
Dengan sangat muda Naruto menangkap kepalan tinju Karasuba dan menekan dua jarinya telunjuk dan jari tengahnya ke lambang sekirei Karasuba. Seketika itu pula Karasuba langsung tak sadarkan diri ditempat. "Hn nona kau bisa membawanya ke tempat Takami kan, Asama Miya, Queen Sekirei" ucap Naruto menatap Miya. Perkataan Naruto itu pun langsung membuat Miya terkejut lagi karena ada orang lain yang mengetahui identitasnya.
"Siapa kau hah? Bagaimana kau bisa tahu tentang aku dan namaku?" tanya Miya menatap tajam ke arah Naruto, tak lupa dia sudah memasang kuda kuda bertarungnya. "Dari mana aku tahu siapa kamu itu dari sahabatku yang sudah mati? Dan mengenai siapa namaku, suatu hari nanti pasti kau akan tahu" balas Naruto santai kemudian melenggang pergi.
Izumo INN - Matsu Room
"Ap-Apa nomor 04 dinon-aktifkan siapa pemuda itu" ucap seorang gadis bersurai merah memakai kaca mata a.k.a Matsu sambil memandang layar monitornya yang menampilkan data-data dari semua sekirei. Gadis bersurai merah itu terlihat cukup terkejut 'bagaimana bisa seorang manusia biasa mengalahkan sekirei, apa dia juga termasuk sekirei seperti Homura' ucap Matsu dalam hati.
Perlahan gadis berkaca mata itu menyeringgai sambil terus menatap layar monitornya "Akan ada sesuatu yang menarik nanti" gumam Matsu yang mulai terlihat seperti seorang psikopat.
Izumo INN - Front
Nampak Miya sedang menggendong Karasuba kedalam penginapannya. Dia masih terus berpikir siapa sebenarnya pemuda pirang itu, bagaimana bisa manusia mengalahkan sekirei dengan sangat mudah dalam pertarungan, apalagi yang menjadi lawan itu seorang mantan temannya yang dapat dikatakan cukup kuat. Karasuba seorang taichou dari bagian kedisiplinan dikalahkan begitu saja oleh seorang pemuda biasa.
Kedatangan Miya sambil menggendong Karasuba menghadirkan tatapan penuh tanda tanya, semua penghuni Izumo INN. Kini yang ada dipikiran semua penghuni Izumo INN pasti Karasuba yang dalam kondisi tak sadarkan diri ini dihajar oleh Miya karena melakukan sesuatu.
"Miya-san apa yang terjadi dengannya" Minato membuka suara, Minato Sahashi anak sulung dari Takami Sahashi sekaligus seorang ashikabi yang menjadi penghuni Izumo INN, memiliki surai coklat kehitaman, berumur sekitar 18 tahun dan memiliki enam orang sekirei.
Miya pun menceritakan apa yang sudah terjadi saat dirinya bertemu Karasuba dan seorang lelaki bersurai pirang yang, membuat Karasuba sampai seperti itu 'dinon-aktifkan paksa'. Mereka semua yang mendengar apa yang diceritakan Miya itu langsung shock seketika dan mulai membatinkan hal yang sama yaitu 'siapa sosok lelaki bersurai pirang itu'.
Sementara itu disebuah apartement yang terlihat cukup mewah nampak dua sosok berbeda gender sedang duduk dan berbincang ria. "Hah kau ini, kenapa kau menon-aktifkan paksa sekirei nomor 04 heh?" tanya Takami sambil menatap tajam Naruto yang sedang santai menyeruput tehnya. "Hum aku tak suka sikap sombong seperti itu dia meremehkan manusia dan aku juga saat itu hanya membela diri. Orang bodoh macam apa aku ini yang mau menerima pukulan yang menyakitkan dari alien hah" balas Naruto santai. "Tapi masih bisakan kau gunakan cara lain, kenapa harus kau non-aktifkan paksa!" Takami sudah nampak mulai jengkel dengan sikap santai dari mantan ilmuwan itu, karena terlalu santai dan tak peduli dengan apa yang sudah terjadi.
Naruto masih tetap cuek dan santai menyesap tehnya. "Hinata bisakah kau ambilkan biskuit di kulkas" seru Naruto pada seorang gadis bersurai indigo yang sedang berdiri disampingnya, lalu gadis bernama Hinata itu langsung segera pergi ke arah dapur. "Hn aku ingin menjadikan nomor 04 sebagai sekireiku bersama dengan si nomor 01 itu" balas Naruto dengan santai membuat Takami mengernyitkan alisnya "Hanya itu kau langsung menon-aktifkan paksa nomor 04 heh, bagaimana dengan bagian kedisiplinan nanti? Kau tahukan sekirei yang direfresh akan kehilangan semua memori mereka" ujar Takami masih menatap Naruto yang sedang santai. "Kau tenang sajalah Taka-chan akan kujamin semua berjalan sesuai rencanaku" ucap Naruto tersenyum.
Hinata kini sudah datang membawa biskuit yang diminta Naruto, kemudian berdiri lagi disamping Naruto sambil tetap diam. Hinata adalah seorang sekirei bernomor '00' merupakan salah satu dari beberapa sekirei gagal, dapat dilihat dari lambang sekirei yang terlihat jelas di bagian atas dadanya. Hinata memiliki surai ungu gelap, memiliki sifat yang kalem dan murah senyum, sekilas sifatnya itu terlihat seperti sekirei nomor 01 namun dapat dilihat dari data MBI mereka itu sangatlah beda jauh karena Hinata belum pernah menggunakan kekuatannya sejak awal dia dibangkitkan.
"Jadi apa rencanamu hah rubah sialan" Takami masih terus menatap tajam Naruto "Rencanaku itu ra-ha-si-a wkwkwk" balas Naruto tertawa dan langsung saja membuat Takami meledak seketika kemudian menyambar majalah dimeja kecil yang berada disamping kanannya.
PLAKK
"Sialan kau rubah jangan main-main denganku" geram Takami setelah mengeplak kepala pirang Naruto dengan majalah milik Naruto sendiri.
"Kau masih kasar seperti dulu haduhh sakit nih" Naruto meringis mengelus kepalanya, sementara Hinata disampingnya hanya tertawa kecil, Takami terlihat cuek saja mendengar ringisan Naruto.
"Hn kau lakukan saja rencanamu itu dan kuharap kau jangan merepotkanku seperti si Minaka itu, aku harus pergi dulu aku masih ada urusan" ujar Takami kemudian pergi meninggalkan Naruto yang masih meringis dan Hinata.
"Cukup 4 sekirei saja untukku memberi sebuah pelajaran etika untuk si gila Minaka" ucap Naruto sambil menyeringgai tipis kemudian memakan biskuit yang dibawakan Hinata tadi. "Naruto-kun, apa nanti aku bakal punya teman sepertiku untuk menemaniku disini" tanya Hinata "Tentu saja kau akan mendapatkan teman yang sama sepertimu" balas Naruto santai sambil tersenyum, kemudian dia menarik Hinata duduk ke pangkuannya dan mulai mengelus lembut surai indigo Hinata. "Kau takkan sendirian lagi Hinata-chan" bisik Naruto pelan membuat Hinata tersenyum dan langsung memeluk erat Naruto.
[•] [•] [•] [•]
Hari yang cerah di Teito-ku, Naruto seperti biasa melakukan pekerjaannya sebagai seorang dosen di universitas Teito. Sudah hampir tengah hari Naruto hanya duduk santai diruangannya tanpa mengerjakan apa-apa, hari ini dia hanya punya waktu mengajar tiga jam saja.
Tok Tok Tok
Sebuah suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan Naruto. "Silakan masuk" ucap Naruto dari dalam ruangan, dan pintu ruangan itu pun terbuka menampakan seorang gadis bersurai abu-abu a.k.a Karasuba masuk dan langsung menutup pintu. "Kau, aku menantangmu untuk bertarung denganku" desis Karasuba menatap tajam Naruto, namun yang ditatap hanya diam sambil menaikan sebelah alisnya.
"Heh kau menantangku dikampus ini bertarung" balas Naruto dan dijawab anggukan oleh gadis bersurai abu-abu itu. "Hah maaf aku tidak minat" ucap Naruto kemudian mengambil sebuah buku dan mulai membaca buku itu.
"Sialan kau, jangan main-main denganku" desis Karasuba kemudian menghunuskan katananya dan mencoba menyerang Naruto.
TRANKK
Namun sayang belum sempat katana Karasuba mengenai Naruto, sudah ditahan lebih dulu oleh sebuah bilah naginata yang dipegang seorang gadis bersurai indigo a.k.a Hinata. "Jangan berani kau menyentuh Naruto-kun" desis Hinata tajam menatap Karasuba.
'Da-Dari mana gadis itu datang, kenapa aku tak merasakan hawa keberadaannya tadi' Karasuba nampak terkejut dengan kehadiran Hinata.
"Mundur atau kau akan merasakan ketajaman dari bilah naginataku ini" ucap Hinata yang terus saja menatap tajam dan melepaskan killing intens ke arah Karasuba, tak lupa juga masih dia masih tetap mempertahankan posisinya menahan katana milik lawannya.
"Sudah cukup Hinata" perintah Naruto, kemudian Hinata langsung menurunkan naginatanya namun tatapannya masih terlihat tajam.
"Hmm kau Karasuba sarungkan katanamu atau akan ku non-aktifkan kau" ucap Naruto dengan nada yang terkesan datar dan mengandung hawa intimidasi.
Karasuba langsung menyarungkan katananya itu mengikuti perkataan Naruto, kemudian dia keluar dari ruangan Naruto. Hinata masih terus menatap Karasuba dengan tatapan tajam. Menyadari kalau sedari tadi Hinata masih menatap pintu dimana Karasuba keluar, dengan tatapan tajam Naruto langsung mendekati dan memeluk Hinata. "Sudah tenangkan dirimu, aku baik-baik saja kok. Dia itu nanti bakal jadi temanmu" ucap Naruto kemudian mengelus surai indigo Hinata. "Tapi kelakuannya itu terlihat kasar Naruto-ku, aku tidak suka" balas Hinata berbalik badan dan memeluk Naruto.
Naruto tahu Hinata itu begitu sangat takut kalau sampai dirinya terluka atau mengalami sesuatu yang buruk. Hinata sangat menyayangi bahkan begitu mencintai Naruto dan tak ingin Naruto terluka. Dan itu semua sudah diketahui Naruto dan juga sangat dipahami Naruto.
Flashback start
Awalnya Hinata sudah dikatakan sebagai sekirei rusak sejak ditemukan dalam kapsul oleh Minaka dan Takami. Namun seiring waktu berlalu Naruto sebagai seorang ilmuwan baru bersama temannya Takehito merawat semua sekirei. Naruto sendiri sering mengutamakan perawatan sekirei nomor 00 'Hinata' yang dikatakan tak dapat diperbaiki lagi. Dengan tekad kuat Naruto tetap berusaha merawat Hinata.
Sampai akhirnya inilah Hinata seorang sekirei yang memiliki kekuatan setara dengan 108 sekirei lainnya, dan mampu memakai kekuatan dari 108 sekirei lain saat pupil matanya yang berwarna putih itu berubah menjadi sebuah pola bintang, dia dapat dengan mudah menirukan sampai 100% kekuatan lawannya.
Flashback finish
Kebersamaan mereka sejak awal membuat Hinata sangat mencintai dan takut kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Naruto. Sementara itu kemampuan Hinata sendiri tak pernah diketahui secara penuh oleh Minaka maupun Takami, bagi mereka Hinata hanya sekirei pendamping Naruto dikarenakan Naruto tak pernah mau ada seorang pun yang mencampuri pekerjaannya. Namun ada seorang sahabat Naruto yang sangat mengetahui kemampuan Hinata, Asama Takehito sahabat Naruto sesama ilmuwan.
T.B.C
