WHY?
DISCLAMER : Masashi kishimoto
Cast : Hinata Hyuuga & Sasuke uchiha
Genre : Hurt/comfort, Romance
Rated : T
Warning : AU,OOC, maybe Typo and others.
This Chara not My own
But this my story. :)
Note: Jika ada kesamaan cerita Saya Mohon maaf, tetapi ditekankan cerita ini Murni Ide/pikiran saya sendiri dan saya tidak mencopas/Plagiat cerita siapapun.
Summary : Kenapa ? Kenapa takdir begitu ingin mempermainkan kita.
Chapter 1
Happy reading ~
Tokyo,20xx
Sinar mentari pagi yang cerah menyinari kota Tokyo yang indah. Keindahan kota tersebut makin indah dengan datangnya musim semi untuk tahun ini. Semua begitu bersemangat dan begitu ceria menyambut musim kali ini.
Tak terkecuali untuk seorang perempuan sedang asik menyiram bunga-bunga kesayangannya di halaman belakang rumahnya sambil tersenyum riang. Seorang Perempuan cantik berumur 23 tahun,memiliki mata berwarna amesthy, berambut indigo, berkulit putih bersih bak Boneka dan Berpipi gembil manis yang merah merona yang menambah kecantikannya. bernama Hinata Hyuuga.
Tangan indahnya begitu telaten merawat bunga-bunga cantik yang ada di taman itu.
"Hinata!, ayo cepat masuk kedalam."
Suara lembut seorang wanita berteriak memanggil hinata dari dalam rumah.
"Sebentar lagi Okaa-san."
"Masuk sekarang juga Hinata." Suara berat menyambung memanggil hinata
Mendengar suara berat tersebut mau tidak mau membuat hinata terpaksa melepaskan selang air yang dipegangnya dan mematikan keran air tersebut, lalu berjalan masuk kedalam rumah.
"Hinata, kau tidak boleh terlalu lelah. Kau taukan kondisi fisikmu sangatlah rentan sayang."
Suara lembut mengalun mengingatkan Hinata. Suara itu berasal dari nyonya keluarga Hyuuga yang juga adalah ibu kandungnya Hinata, Hitomi Hyuuga.
"aku tidak apa-apa Okaa-san tidak perlu terlalu mengkhawatirkan aku."
Ungkap Hinata dengan sedikit mengerucutkan bibirnya, pertanda bahwa dia sudah bukan anak kecil lagi yang harus di perlakukan berlebihan seperti itu.
"Dengarkan Perkataan ibu mu Hinata." Suara berat itu membuka suaranya
"Tapi tousan aku sudah bukan anak kecil lagi."
"tidak ada bantahan Hinata."
Hinata hanya bisa terdiam saat mendengar kata-kata tersebut dari Pria Paruhbaya yang dipanggil ayahnya itu. Siapa lagi kalau bukan Hiashi Hyuuga, Sang kepala keluarga Hyuuga.
"Nee-chan, aku pinjam laptop mu lagi ya?!."
Terlihat Seorang perempuan Muda berambut cokelat berdiri di lantai dua sambil berteriak kepada Hinata. Hinata menolehkan wajahnya keatas dan melihat perempuan yang ternyata adiknya itu sedang tersenyum jahil kepadanya.
"H-hanabi! Tunggu dulu. J-jangan Seenaknya."
Hinata secepat kilat berlari menuju kearah tangga untuk mengejar adiknya, Hanabi Hyuuga. Yang sudah berlari menuju kearah kamar Kakak perempuannya lalu kemudian dia menutup pintu kamar Hinata dan segera mencari benda Kesayangan Kakak perempuannya itu.
Sementara Hinata yang masih kalah cepat dengan Hanabi, hanya bisa menggedor-gedor pintu kamarnya dari luar dengan Suara kencang.
DUG.. DUG.. DUG..
"Hanabi! Buka pintunya!, Hanabi!." Teriak Hinata.
"Tunggu lah Nee-chan, aku hanya pinjam sebentar laptopmu." Sahut hanabi dari dalam.
"Jangan macam-macam hanabi!, aku akan… aku akan.."
"Akan apa Nee-chan?."
"akan.. akan… Pokoknya cepat buka pintu ini sekarang Hanabi!." Teriak Hinata Lagi.
Tak ada sahutan dari Hanabi yang artinya adiknya itu sedang asik memainkan laptop kesayangan Kakaknya. Hinata yang sudah lelah menggedor-gedor pintu kamarnya sendiri dan berteriak kepada adiknya itu, memutar badan membelakangi pintu kamar dan kemudian menyandarkan tubuhnya ke pintu kamarnya untuk menunggu Hanabi keluar dari kamarnya.
Sesaat kemudian saat akan menyandarkan tubuhnya, Pintu Kamarnya terbuka dengan tiba-tiba yang membuat Hinata langsung terjerembab kebelakang.
BRUKK!.
"Aduh!."
"Eh? Nee-chan mengapa kau duduk disitu?." Tanya Hanabi dengan polos.
"Hanabi! Kau ini!, kenapa membuka pintu dengan tiba-tiba begitu sih?." Gerutu Hinata yang langsung berdiri.
"Ini, sang uchiha Brengsek menelpon." Jawab Hanabi yang kemudian memberikan Ponsel Hinata yang berwarna Ungu kepada Hinata.
Hinata Menerima ponselnya sambil melototkan matanya kearah hanabi. "Hanabi!."
"Sudahlah Nee-chan, angkat saja."
Hinata hanya bisa menghela napasnya, lalu mengangkat panggilannya.
Klik.
"H-halo."
"….."
"Sekarang Sasuke-kun?."
"….."
"B-baiklah, aku akan segera kesana."
Pipp. Suara Sambungan yang terputus.
"apa yang Uchiha brengsek itu katakan, nee-chan?." Tanya Hanabi Saat hinata usai menelpon.
"Hanabi, bisakah mulut mu berhenti bekata kasar seperti itu."
"Tidak. Tidak untuk Uchiha brengsek itu."
"Hanabi!."
"Iya,iya baiklah terserah.. Apakah Sasuke-nii brengsek ingin bertemu dengan Nee-chan?." Tanya Hanabi dengan manis
Mendengar hal itu Hinata hanya bisa menghela napasnya dengan perkataan Kasar Hanabi, Percuma saja berdebat dengan adiknya ini, dia tidak akan menang.
"Iya, Nee-chan harus bersiap-siap sekarang." Jawab Hinata sambil berjalan memasuki kamarnya dan menutup pintunya.
"huh!, awas saja jika Sasuke-nii Brengsek berbuat macam-macam dengan Nee-chan. Aku akan memotong adik kecilnya dengan katana milik tousan dan memanggangnya." Dengus Hanabi kemudian tertawa Licik.
. . . . . . . . . .
Disalah satu rumah megah di kompleks perumahan elite, yang merupakan sebuah Kediaman Keluarga Uchiha. Siapa yang tidak mengenal Keluarga Uchiha? Keluarga yang terkaya dan pemilik Perusahaan Uchiha Corp. Perusahaan yang menduduki Peringkat pertama dijepang setelah Hyuuga inc. dan memiliki cabang dimana-mana bahkan sampai keluar negeri.
Sementara di sebuah ruangan Kerja di kediaman Uchiha itu seorang Pemuda berparas tampan berumur 28 Tahun, Bernama Sasuke Uchiha, Berambut emo raven, berkulit putih bersih, memiliki rahang tegas dan tatapan mata tajam itu. terlihat Sedang sibuk bekerja
CEKLEK.
"Ah, Otouto ku tersayang."
Sapa seorang pemuda berambut panjang yang baru saja masuk kedalam ruang kerja Sasuke.
"apa kau tidak memiliki sopan santun Baka aniki?." Tanya sinis Sasuke sembari melepaskan kacamata yang digunakannya.
" kau selalu saja dingin seperti biasa ne sasuke." Ungkap seseorang itu.
Seseorang yang di panggil Aniki oleh sasuke itu hanya tertawa pelan dengan sikap sinis adiknya itu. Dia sudah terbiasa dengan hal itu.
"ada apa Itachi?."
"Besok kau akan ke Kyoto mengurus salah satu cabang perusahaan disana. "
"Lalu?."
Lelaki yang dipanggil Itachi si sulung uchiha itu, ragu untuk meneruskan ucapannya.
"Otousan mengirim beberapa bawahannya kesana untuk mengawasimu Sasuke."
Sasuke tau itu pasti akan dilakukan ayahnya untuk mengekangnya agar tidak bertindak diluar kemauan sang kepala keluarga uchiha itu.
"Aku mengerti Aniki." Sahut Sasuke.
"Kalau begitu aku harap kau bisa menjaga perilaku mu sasuke. "
"Hn."
"Tetaplah berusaha Sasuke."
Ucapan Itachi membuat Sasuke Tertegun, yang kemudian segera dia memasang kembali wajah datarnya. Lalu Itachi memutar badannya dan mulai melangkahkan kakinya pergi dari ruangan kerja Sasuke. Tetapi saat sampai diambang Pintu langkah Uchiha sulung itu Terhenti.
"Dan Sampaikan Salamku untuknya ketika kau bertemu dengannya di sana nanti."
Dan itachi melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan kerja Sasuke. Sementara wajah sasuke tersenyum tipis mengingat siapa seseorang yang dimaksudkan Kakaknya itu. Yaitu Malaikat Cantiknya yang berada di kota yang akan dia tuju besok.
"Tentu saja Baka aniki." Ucap pelan sasuke.
Kemudian beranjak keluar dari ruang kerjanya untuk segera pergi bertemu dengan Kekasihnya, Hinata Hyuuga.
To be Continue . . .
Hallo minna-san. ^^/.
Saya kembali lagi dengan ceritaku yang aneh bin ajaib ini. Hoho. Gomen ne menelantarkan cerita ini berbulan-bulan lamanya. Ini di akibatkan saya ngak tau mau nulis apa dan malah jadi nyasar lagi sekarang nulisnya. T.T
#Reader : LOH…KOK?... ah iya , saya memperbaiki lagi cerita ini. Gimana minna-san? Udah agak mendingan dikit? . #Reader : Masih sama aja…. hiks hiks *NangisSambil PotongBawang.
#Reader:KONFLIKNYA APA?! MANA?! KENAPA?!. …
Haduhh itu dia. Saya juga bingung, mau nyisipin Masalahnya apa dan gimana?.. T.T
Tapi semoga cerita ini udah lebih baik dri kemarin walau masih agak kurang beraturan .
oh ya saya mau ngucapin terima kasih sama Mell hinaga Kuran yang udah ngasih Nasihat-nasihat yang sungguh membantu. Hehe. *hallo Mell.
Semoga Minna-san berkenan untuk menunggu kelanjutannya dan ceritaku yang lain. Jangan lupa Review ne. :D
Oke , sampai disini dulu minna-san. Mata ashita ^^/ *PikaPika.
