Because I'm Namja

Or

NAN NAMJA GEODEUN

.

.

And Others.

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun

Shim Changmin as Max Changmin

Kim Jongwoon as Kim Yesung

Park Jiyeon as Park Jiyeon

(Other Cast Tebak Sendiri :p)

Pair :

Yeyeon! Changkyu? KyuMin? KyuSung! YeKyu? Omo! Or, ChanSung? :o

Rating : T

Genre : Romance, Humor, Hurt/Comfort

Disclaimer : Semua character milik diri mereka sendiri dan Tuhan YME. Author hanya sekedar meminjam nama. Kalau ada kesamaan alur cerita, mohon maaf karena cerita ini memang terinspirasi dari beberapa cerita. Juga, cerita ini terinspirasi dari lagu 'Only Tears – Infinite' dan 'Hate U, Love U – Super Junior'. Dilarang keras membash character. Gomawo :)

Warning! : Yaoi! (akhirnya buat FF yaoi juga ._.v), Typo bertebaran! Penggunaan bahasa tidak sesuai dengan EYD! Gaje! Cerita pasaran! Aneh! OOC! Beserta kekurangan lainnya yang membuat Fanfiction ini jauh dari kata sempurna.

.

.

.

_Nan Namja Geodeun_

Bagian 1

.

.

.

Sooman, beserta sesosok yang dikenalnya sebagai CEO Core Contents Media tersebut, menatap mereka, ia dan yeoja itu, dengan puas. "Baiklah. Perjanjian telah disepakati. Telah ada bukti di atas kertas." Gumam Sooman dengan puas.

".. Kerja sama SM Entertaiment dan Core Contents Media telah terbentuk. Kalian adalah perwujudan dari kerja sama tersebut, you guys are official."

.

_Nan Namja Geodeun_

.

"Kau curang, Min! Kau curaaaaaaang!"

"Ya, Evil! Aku bermain dengan bersih seperti ini tapi kau bilang aku curang, eoh?! Lagipula aku baru menang satu babak. Masih ada dua babak lagi."

Orang-orang yang berlalu lalang di kantor SM Entertaiment tersebut tampak tak terlalu memperdulikan dua namja yang tengah bertengkar dengan stick PS di tangan masing-masing. Tak akan ada yang bisa menghentikan kehebohan kedua namja tersebut, bahkan CEO SM Entertaiment sekalipun, Lee Sooman.

Orang-orang itu hanya menggelengkan kepala ketika mendengar teriakan heboh dari Duo Maknae tersebut. Yah, Maknae dari SM Entertaiment, sepertinya anak emas SM Entertaiment, eh? Terkadang orang-orang itu, baik staff ataupun para senior dari manajemen tersebut, akan bergumam kecil, "Dasar duo Evil Maknae," atau "Mereka berulah lagi, eh?" dan bahkan, "Kantor SM Entertaiment sepertinya akan selalu heboh kalau seperti ini terus,"

"Kau memang curang, Max Changmin! Curang! Curang! Curaaangg!" Kyuhyun, salah satu dari Evil Maknae tersebut, berteriak nyaring. Namja itu masih tak menerima kekalahannya dari namja jangkung di sebelahnya. Namja yang di panggil Changmin tetap fokus dengan layar LED di hadapan mereka yang menampilkan beberapa animasi-animasi bergerak, "Lebih baik kau terima saja kekalahanmu, Cho Kyuhyun. Karena aku memang 'Master of Games'." Sahut Changmin tenang.

Kyuhyun tampak merengut. Dengan sedikit terpaksa, namja itu kembali memainkan sticknya dalam diam. Matanya menatap tajam layar TV tersebut, bahkan ia sampai tak memejamkan mata saking takutnya melewati satu titik dan dikalahkan Changmin.

"Player 1, You LOOSE!"

"Andweeeeeeeeee! Max Changmin, kau curaaaaaaaaaaaaaaaang! CURAAAAAAAAA-"

Plak!

"Ya, APPO!" Changmin menatap namja berambut ikal yang berteriak histeris di sampingnya itu dengan kesal. "Kau itu terlalu berlebihan, Cho Kyuhyun!" Kyuhyun, yang kepalanya tadi dihadiahi 'sentuhan lembut' dari Max Changmin, mengerang kesakitan dan melemparkan tatapan 'peperangan' pada namja berambut hitam itu. "KAU KENAPA MEMUKULKU, CHANGMIN PABBOYA?!"

"YA, YANG PABBO ITU KAU, CHO KYUHYUN! KALAU AKU PABBO, KENAPA AKU BISA MENGALAHKANMU?!" suara Changmin menggema di Kantor SM Entertaiment tersebut. Kyuhyun menatap namja yang sesama Evil Maknae di sampingnya itu, garang. "KA-"

PLAK!

Satu pukulan telak di kepala Kyuhyun.

PLAK!

.. satu pukulan mendarat tepat di kepala Changmin.

Eh..?

"KALIAN DUO SETAN TERLAKNAT, APA KALIAN TAK MELIHAT KALAU AKU SEDANG MENELPON, EOH?!"

Changmin dan Kyuhyun yang dihujani bentakkan tersebut mengkerut. Mereka saling merapatkan tubuh dan menatap dengan takut-takut ditambah kesal dan jengkel yang bercampur menjadi satu ke arah 'pelaku pembentakkan' tersebut. "Ye-yesung Hyu-ung,"

Namja bersurai hitam legam itu balas menatap kedua Maknae tersebut, tak kalah kesal dan jengkel. "Apa kalian tak melihat kalau aku sedang menelpon, hah?!" desis namja yang dipanggil Yesung itu oleh Changmin dan Kyuhyun. "..." kedua 'Setan Terlaknat', menurut Yesung, itu hanya menggeleng sebagai jawaban. Yesung semakin memelototi kedua Maknae yang bahkan lebih jangkung darinya itu, sedangkan yang ditatap tak berani membalas tatapan Sunbae mereka di SM Entertaiment itu. Mereka hanya duduk dalam diam di sofa yang mereka duduki dan sesekali bergerak risih.

Sepertinya hanya Yesung seorang yang bersikap berbeda pada uri Maknae ini, hng?

"Yeobosseo, Sung-ie?! Apa kau masih di sana? Sung-ie ~ ~"

Suara samar-samar terdengar dari benda kecil yang di tutupi dengan pelindung warna putih milik Yesung. Namja itu tersentak, seakan suara itu menariknya kembali dari emosinya. Dengan cepat, ia kembali mengarahkan mobilephone nya ke daun telinganya. "Ah ne, yeobosseo. Mian Jiyeon-ah, tadi ada gangguan kecil." Sahut Yesung sedari tergelak pelan.

Changmin melirik Kyuhyun yang juga meliriknya. Mereka saling mengedikkan kedua bahu, bingung dengan sikap Yesung yang seakan melupakan kedua namja itu. Biasanya, Yesung yang sadar akan predikatnya sebagai Sunbae dari kedua Evil Maknae SM Entertaiment itu, tak segan dan akan menceramahi kedua namja itu sampai larut malam. Mungkin, hanya seorang Kim Yesung lah yang berani menceramahi mereka.

Namun kali ini, tidak seperti biasanya Kim Yesung tak menceramahi kedua Evil Maknae tersebut. Hal itu tentu saja membuat Changmin dan Kyuhyun terheran-heran. Kedua namja itu menatap Yesung yang duduk di single-sofa yang terletak di sebelah kanan sofa yang mereka duduki. Mereka sudah melupakan stick di tangan mereka beserta game yang sengaja mereka hentikan sesaat. Bahkan Kyuhyun yang tadinya tak menerima kekalahannya dari Changmin pun sudah tak memedulikan itu lagi. Fokus namja itu terpusat pada 'Hyung'-nya yang sedang berbicara dengan seseorang di sebrang sana itu.

"Ah, kau di mana?" Yesung bertanya, matanya memancarkan kelembutan yang sangat. "Aa, arrachi. Kau tunggu di sana, arra? Annyoeng kaseyo, Chagi! Saranghae ~"

Changmin tersentak, sedangkan Kyuhyun mengerutkan keningnya heran. Namun mereka tak menyuarakan keheranan mereka. Mereka berdua hanya menatap Yesung yang mengulum senyum sendiri dengan mata berbinar. Namja itu lalu meraih jaket hitamnya dari sandaran sofa yang didudukinya. Yesung lalu berlalu pergi dari hadapan kedua Evil Maknae yang sudah di lupakannya.

"Yaa, Hyung!"

Kyuhyun yang paling cepat tersadar, bangkit dari duduknya dan memanggil Yesung. Yesung memutar tubuhnya dan menatap Kyuhyun, tatapannya seakan-akan bertanya 'Wae?'. "Eodiga? 'Urusan' kita belum selesai! Kau melupakan kami!" Yesung tersenyum lebar, "Aku ingin berkencan dengan yeojachingu-ku, My Jiyeon ~" lalu tanpa berkata-kata lagi ia melangkahkan kakinya keluar dari kantor SM Entertaiment tersebut seraya bersenandung gembira.

"Ooh, Yesung Hyung pergi dengan yeojachingu-nya.." Gumam Changmin sedari membentuk bibirnya menjadi huruf 'o'. Kyuhyun hanya manggut-manggut menanggapi, namja berambut coklat keikalan itu kembali menghempaskan pantatnya ke atas sofa tak bersalah tersebut.

"Eh.. Changkkaman!" Kyuhyun sontak saling tatap dengan Changmin. Kyuhyun menatap horror Changmin, mereka lalu berteriak histeris seakan-akan itu adalah akhir dunia.

"Yesung Hyung mempunyai yeojachingu?! Dan itu Jiyeon?! MWORAGOYAA?! ANDWAEEEEEE!"

.

_Nan Namja Geodeun_

.

Yesung POV

"Yesung Hyung mempunyai yeojachingu?! ..."

Aku tak memedulikan teriakan-teriakan samar kedua mahluk terlaknat itu. Aku tetap meneruskan langkahku keluar dari kantor SM Entertaiment. Aku tak memedulikan lingkungan sekitarku, bahkan para Sunbae ataupun Hoobae yang menyapaku.

Jpret!

Aku tersentak. Kulemparkan tatapanku pada beberapa orang yang memegang kamera setara dengan kepala mereka dan sudah mengerubuniku tepat di pintu kantor SM Entertaiment saat ini. Mereka pasti mendengar teriakan kedua bocah setan itu. Aish, betapa bodohnya mereka itu! Changmin dan Kyuhyun pabbo! "Gomawo, Kyu, Min! Gara-gara teriakan kalian, para wartawan ini mengejarku! Argh!"

Dengan penuh rasa frustasi, aku menambah kecepatan langkahku, berusaha untuk menerobos para wartawan.

"Mian, permisi,"

Aku berusaha untuk tak menatap mata para 'Pemburu Berita' tersebut. Apa kalian tahu, kalau wartawan itu sangat menyeramkan ketika mereka sedang memburu berita, terlebih kalau kalianlah 'objek' yang mereka incar?

"Yesung-ssi, apakah benar kau dan Jiyeon berpacaran?"

"Bukankah kalian hanya couple-official kedua manajemen?"

"Apa tanggapan orang-orang, dan kau sendiri tentang hal ini, Yesung-ssi?"

Aku tetap menutup mulutku rapat-rapat, tak berkomentar sama sekali. Namun bibirku sesekali mengulas senyum tipis. Sedangkan mereka tetap menghujaniku dengan beribu-ribu pertanyaan tak berujung. Aah, sulit sekali bergerak di keadaan seperti ini.. sudah hampir lima belas menit sejak aku meninggalkan Changmin dan Kyuhyun tadi, namun bergerak barang lima belas langkahpun tidak..

Para wartawan tetap mendesakku dengan berbagai pertanyaan hingga akhirnya Manager Hyung dan Youngwoon Hyung, bodyguard yang di sewa Sment, datang menghampiri ku dan kerumunan itu. Mereka bubar setelah Manager Hyung menjanjikan akan mengadakan press-confrence untuk mengklarifikasikan 'rumor' ini. Aku segera menuju mobilku yang berada di parkiran setelah sebelumnya berterima kasih pada Manager Hyung dan Youngwoon Hyung.

"Haah," ku sandarkan kepalaku ke roda kemudi dengan keras, namun tak cukup keras untuk menyakitiku sendiri. "Haah.." aku kembali menghela nafas panjang.

Drrt.. Drrt..

Kulirik mobilephone ku yang terletak di desk mobilku. Perlahan kuangkat kepalaku dan meraih benda kecil tersebut. Mataku perlahan membaca deretan ID name yang tertera di sana'Evil Baby Kyu'.

...

Aish, kenapa aku bisa lupa mengganti namanya?!

Baiklah Kim Yesung, tenang.. rileks..

.. atau semua memori itu akan kembali..

"Ne, yeobosseo?"

Hening sesaat. Lalu aku mendengar suara 'grasak-grusuk' dari sebrang sana. Ah, kuyakinkan setan ini sedang bersama si Changmin, atau bahkan beberapa orang lainnya. "Yeobosseo.. ya, Hyung!" aku mengerutkan keningku mendengar suara berat Kyuhyun dari sebrang sana. "Waegurae, namja pabbo?" tanyaku, menekankan perkataanku di setiap kalimat.

"Hyung, aku tidak sedang bercanda saat ini. Seriuslah," ujarnya datar. Baiklah, sepertinya namja setan ini memang sedang serius. "Ne, ne. Arasseo. Musun iruya?" hening sesaat, lagi. "Aku hanya butuh satu penjelasan. Penjelasan tentang kau dan Park Jiyeon itu, jawab dengan jujur." Ujar Kyuhyun.

Kali ini giliranku yang terdiam, sibuk merangkai kata-kata dan memfikirkan segala sesuatu. Aish, kalaupun kujelaskan tak akan ada yang mengerti. Hubungan kami.. hubungan percintaan kami terlalu rumit..

"Hyung,"

Aku mengerjap ketika suara Kyuhyun menyadarkanku. "Hng... kau tak perlu tahu dan ini bukan urusanmu, Setan." Ujarku tenang akhirnya, setelah berusaha sekuat mungkin. "Aku perlu tahu. Dan ini urusanku." Entah kenapa emosiku mendadak tersulut, "Sudah kubilang, Cho Kyuhyun. Kau tak perlu tahu dan ini bukan urusanmu!"

"AKU PERLU TAHU DAN INI JUGA URUSANKU. SEMUA URUSANMU ADALAH URUSANKU DAN AKU HARUS MEMASTIKAN KAU TIDAK SEDANG DALAM HUBUNGAN KHUSUS DENGAN SESEORANG. KARENA KAU A–"

Deg.

Eeh?

Aku mengerutkan keningku ketika mendengar Kyuhyun membentakku, terlebih pada kalimat terakhir. Dan entah mengapa perasaan ganjil yang dulu pernah menghampiriku kembali datang. Namun kali ini perasaan itu datang bersama perasaan lainnya.. harapan.

"K-karena aku apa, Kyu?" tanyaku sedikit takut-takut, namun aku tetap berusaha menjaga image ku. Kudengar Kyuhyun terbatuk pelan dan canggung, "Aa-a," bisa kutebak, namja itu pasti menggaruk-garuk tengkuknya. ".. k-kare-na kau.." harapan di dadaku semakin membuncah, sampai-sampai membuatku sendiri takut. Kyuhyun menghela nafas sesaat, "..Hyung-ku,"

Dan harapan itu kembali hancur menjadi kepingan. Tapi.. memang seharusnya begitulah jawaban yang dilontarkan Kyuhyun. Aku mendesah pelan, dan lalu menundukkan kepalaku. "Aku sedang tak mood bercerita saat ini."

Klik.

Setelah meletakkan mobilephone ku kembali ke tempatnya, aku menghempaskan punggungku ke sandaran jok mobilku. Jiyeon. Yeojachingu-ku..

Dia adalah yeoja yang sangat baik.. terkadang aku merasa bersalah karena menjadikannya alasan untuk menjauhi dan 'berusaha' melupakan rasa cintaku pada seseorang.. seorang namja. Ya, aku gay, namun ada Jiyeon yang menjadi pelindungku.. Dan namja itu adalah..

Cho Kyuhyun.

Ya, Cho Kyuhyun..

Yesung POV END

.

_Nan Namja Geodeun_

.

Ia menatap pantulan dirinya sendiri yang ada di cermin toilet tersebut. Matanya tak bergerak, tetap fokus pada bayangan dirinya itu. Kukunya tampak memutih karena terlalu kuat menekan ujung-ujung wastafell yang berada di toilet tersebut.

"Argh!"

Prang!

Dan dengan rasa frustasi, namja itu membiarkan mobilephone nya, yang tadi berada di genggamannya, jatuh menghantam lantai dengan sangat kuat. Ia perlahan memutar tubuh dan membiarkan tubuhnya merosot jatuh. Namja itu menyandarkan punggungnya pada tembok wastafell tersebut. Ia mengerang, dadanya terasa sesak, seakan-akan diimpit dengan batu besar, membuatnya kesulitan bernafas. Jemari panjangnya kemudian mencengkram rambutnya dan mengacaknya dengan frustasi.

"Hyung.. kau hanya milikku.. hanya milikku." Racau namja jangkung itu dengan mata terpejam. Tak menyadari adanya sepasang mata yang menatapnya bagaikan elang menatap mangsanya. Namun bedanya, mata itu memancarkan kesakitan yang tak kentara.

.

.

.

To Be Continued.

Or

END.

.

.

.

Annyeong, readers! Akhirnya author buat FF yaoi :D Yeah, it's my first yaoi fic! xD Karena baru pertama kali ngebuat yaoi/shounen-ai apalah itu, author sedikit ragu-ragu. Apa feel nya ngenak? Atau cerita ini membingungkan? Well, untuk itu author butuh kritik dan saran readers :3 review readers sangat berarti buat author dan fic ini, terutama kelanjutan fic ini.

Oh ya, mungkin kalau Fic ini lanjut *PD* author bakal ngepost chapter selanjutnya setelah fic pertama author aka 'Bittersweet' tamat ._. *dibante* *GR tingkat dewa* -_-v

So, mind to RNR?;3

Gomawo sebelumnya :)

.

_Nan Namja Geodeun_

.

Hee