topik semalam
[ mark x donghyuck ]
nct © sm entertainment ; no profit gained, no copyright law infringement.
lowercase ; based on ardhito pramono's tjumbuan kasih rimba lara ; typo(s) ; ooc
.
.
.
.
malam ini, hanya pagar balkon yang membatasi mereka.
keduanya duduk di balkon masing-masing, duduk saling berhadapan, terlihat sedikit konyol mengingat salah satu dari mereka bisa saja melompat dari balkon satu ke balkon satunya lagi supaya mereka bisa bicara dengan lebih leluasa. tapi mereka memilih bicara dalam posisi yang sedikit tidak biasa ini.
"bukannya kau ada kelas jam delapan?"
donghyuck mengangguk pelan. "aku belum mengantuk."
"tidur sana."
"tidak mau."
"donghyuck."
"mark."
lelaki yang lebih tua memijat pelipisnya. "mau aku melompat ke seberang sana dan menyeretmu ke kamar supaya kau tidur?"
donghyuck mendengus. "kata-katamu terdengar ambigu, mark."
mark menggeleng tak percaya. "pikiranmu saja yang ambigu."
donghyuck mengerucutkan bibirnya. "lama-lama kau jadi mirip jeno. kaku. tidak asyik diajak bercanda."
kening mark mengerut. "siapa jeno?"
"temanku."
mulut mark membentuk huruf 'o' seraya dia mengangguk-anggukkan kepala. "kukira dia pacarmu."
"pacarku kan kau, bodoh."
"oh iya."
donghyuck geleng-geleng kepala. tadinya, dia duduk-duduk di balkon selarut ini karena dia ingin mendinginkan kepalanya sehabis menangis gara-gara menonton film serial. tanpa diduga, mark tiba-tiba membuka pintunya dan lelaki itu ikut-ikutan duduk di balkonnya. donghyuck berniat untuk masuk kembali ke kamar, tapi mark mencegahnya, jadilah mereka kini terlibat konversasi tanpa arah pukul dua dini hari.
"tapi aku serius," ujar mark memecah keheningan, "kau harus tidur sekarang, kalau tidak kau bisa terlambat masuk kelas. tahu sendiri dosenmu seperti apa."
donghyuck menaik-turunkan bahunya. bibirnya masih mengerucut lucu. "ti-dak ma-u."
"lee donghyuck."
donghyuck memeletkan lidahnya ke arah mark. "peluk aku dulu, baru aku masuk ke kamarku dan tidur."
lelaki yang lebih tua mengusap wajahnya kasar. tingkah donghyuck memang tidak bisa dia prediksi, tapi dia suka.
mark melompat dari balkonnya untuk menghampiri donghyuck. dia tidak menyia-nyiakan kesempatan. mark berlutut, lantas menahan pergelangan tangan donghyuck. merangkul donghyuck erat dan menenggelamkan kepala lelaki yang lebih muda ke dalam dadanya.
"cukup?"
donghyuck menggeleng pelan. kedua tangannya melingkari pinggang sang kekasih, donghyuck bernapas, harum tubuh mark memenuhi indra penciuman dan pikirannya. "pelukanmu hangat dan nyaman, aku suka."
mark mendaratkan kecupan ringan di puncak kepala donghyuck. "sudah, 'kan? sekarang sebaiknya kau masuk ke kamarmu dan tidur."
donghyuck kembali menggeleng. "aku mau tidur di pelukanmu."
mark mendesah pasrah. kalau sudah begini, dia mana bisa menolak. masa bodoh kalau nanti pagi dia dimarahi orangtuanya karena ketahuan 'menerobos' rumah tetangga mereka.
