Can You Be Mine?
.
..
...
Main cast : Do Kyungsoo, Park Chanyeol, Oh Sehun, Byun Baekhyun, DLL.
Rate : M.
Warning : BxB. Yaoi. Typo.
.
Copyright © 2017 Can You Be Mine? by ParkSoo.
...
..
.
.HAPPY READING!.
Berulangkali kyungsoo menghembuskan nafasnya sebelum menekan beberapa digit password untuk membuka pintu apartemen. Kyungsoo melangkahkan kakinya malas memasuki sebuah apartemen mewah yang gelap, hanya lampu di ruang tengah yang dibiarkan menyala.
"Pria itu pasti ada disana" batin Kyungsooo. Cepat-cepat Kyungsoo berjalan menuju kamarnya untuk menghindarinya. Kyungsoo merutuki keinginannya yang tidak terwujud.
Sebuah suara maskulin menginterupsi langkahnya. "Dari mana saja kau Do Kyung Soo".
Dari ekor mata, Kyungsoo bisa melihat pria itu duduk disalah satu sofa, ditemani sebuah laptop, kopi dan banyak kertas.
"Bukan urusanmu" Kyungsoo segera berlalu tanpa memerdulikan panggilannya lagi.
Kyungsoo Menutup pintu kamarnya dengan keras memberitau kepada pria tadi bahwa dirinya tidak ingin diganggu.
Kyungsoo menyandarkan tubuhnya ke pintu, menekan dadannya yang bergemuruh. Pria itu adalah Park Chanyeol. Chanyeol adalah kakak ipar Kyungsoo.
Chanyeol dan Do Baekhi yang tak lain adalah kakak Kyungsoo. Mereka menikah setahun yang lalu, namun dihari perayaan pernikahan pertama mereka, Baekhi terlibat sebuah kecelakaan beruntun di tol saat ia akan menghadiri acara makan malam mereka.
Sungguh menyedihkan, karna kecelakaan itu membuat Baekhi mengalami koma selama dua minggu sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Kyungsoo benar-benar merasa kehilangan saat itu, Baekhi adalah satu-satunya keluarganya yang tersisa.
Sekarang di sinilah Kyungsoo, diapartemen milik Chanyeol. Setelah pemakaman Baekhi, Chanyeol datang ke flat Kyungsoo dan memaksa Kyungsoo untuk tinggal dengannya. Menurut Chanyeol ia harus menggantikan peran Baekhi untuk menjaganya.
Kyungsoo berusaha menolaknya, dengan alasan dia bukan anak kecil lagi, dan karna alasan itu Chanyeol tertawa terbahak-bahak kendengarnya. Jika kalian berpikir umur delapan belas tahun disebut dewasa, maka Kyungsoo sudah dewasa. Kyungsoo merasa ia bisa mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupannya sendiri.
Tapi Chanyeol adalah tipe pria pemaksa yang setiap keinginannya harus dituruti. Setelah berhari-hari Kyungsoo menolak ajakannya, Chanyeol dengan seenaknya menjual flat milik Baekhi yang Kyungsoo tempati agar Kyungsoo mau tinggal bersamanya.
Dan alasan Kyungsoo menolak mentah-mentah untuk tinggal bersama Chanyeol adalah ia merasa sudah tidak ada hubungan apapun, Baekhi sudah meninggal dan berarti Chanyeol bukan bagian keluarganya lagi.
Namun ada alasan utama Kyungsoo menolak adalah Kyungsoo menyukai Chanyeol sejak sebulan Baekhi, memperkenalkan Chanyeol kepadanya. Ya, Kyungsoo adalah seorang gay, dan dalam pikiran Kyungsoo tinggal bersama pria straight akan membuatnya menderita.
..
..
..
Matahari beranjak meninggi dan sinarnya menerobos masuk melalui jendela kamar yang gordennya selalu telah dibuka oleh Chanyeol untuk membangunkan Kyungsoo.
Kenapa Kyungsoo tidak menguncinya? Alasannya hanya karna Kyungsoo sering bangun telat, jadi Chanyeol memutuskan mengunakan kunci cadangannya dan Kyungsoo sama sekali tidak bisa protes.
Kyungsoo berdecak kesal, kalau sudah begini pasti ia tidak bisa tidur lagi. Dengan malas Kyungsoo langkahkan kakinya ke dapur. Dan kini Kyungsoo merutuki nasib sialnya. Bagaimana tidak? Kyungsoo melihat Chanyeol dengan kaos putih dan celana boxer tipisnya sedang berdiri memunggunginya sambil menyiapkan sarapan.
Kyungsoo menatap tubuh Chanyeol tanpa berkedip. Oh Gosh, Chanyeol benar-benar memiliki tubuh yang indah . Kyungsoo membalikkan tubuhnya sebelum miliknya ereksi hanya karena karena tubuh sexy Chanyeol.
Tepat saat Kyungsoo berbalik dan berjalan selangkah, Chanyeol sudah terlebih dahulu membalikkan tubuhnya. "Kau mau kemana? Sarapan sudah siap". Ucapnya.
Suaranya serak khas bangun tidur membuat hormon Kyungsoo semakin meningkat. Kyungsoo adalah pria dengan hormon tinggi wajar saja untuk umurnya yang sekarang.
Mau tak mau Kyungsoo menghampirinya dan menjatuhkan bokongnya kekursi di meja makan dengan malas. Mengambil roti panggang dengan selai strawberry yang sudah disiapkan Chanyeol.
Tubuh Chanyeol jauh lebih menggoda ketika dilihat dari depan. Kaos putihnya menampilkan sedikit otot ditubuh Chanyeol dengan sempurna.
"Aku bangun kesiangan karena lembur semalam, jadi hanya bisa menyiapkan ini" Chanyeol mencoba mengajak Kyungsoo berbicara dan secara tidak langsung menjawab pertanyaan Kyungsoo kenapa disini hanya ada roti, biasanya Chanyeol akan masak berbagai makanan disetiap sabtu, dan Kyungsoo akan bangun di siang hari untuk menghindari pemandangan yang selalu ia tawarkan di pagi hari.
"Oh" Jawab Kyungsoo singkat dan lagi-lagi Kyungsoo harus menelan ludah saat matanya terpaku pada tonjolan diantara paha Chanyeol terbuka lebar.
Kyungsoo membayangkan Chanyeol menusuk holenya dengan penisnya yang besar itu. Namun segera ia menggelengkan kepalanya. Jangan salahkan otak kotor Kyungsoo yang memikirkan hal-hal mesum. Salahkan Baekhyun sahabat Kyungsoo yang mengajarkan hal-hal mesum kepada Kyungsoo.
Dan juga salahkan Chanyeol yang terlalu menggoda dan salahkan ia juga karna ia membeli meja makan yang berbahan kaca itu.
"Kau kenapa? Apa kepalamu pusing?" Chanyeol bangkit berdiri menghampiri Kyungsoo karna melihatnya menggeleng.
"E-eh, aku tidak apa-apa. Makasih untuk sarapannya." Kyungsoo dengan cepat bangkit berdiri lalu masuk kedalam kamarnya.
Sementara Chanyeol hanya menatapnya bingung.
..
..
..
"Sial!" Kyungsoo merutuki Chanyeol yang sama sekali tidak mengerti akan dirinya. Oke, Chanyeol memang tidak tau kalau Kyungsoo gay, tapi haruskah ia memakai pakaian yang mengundang seperti itu?.
Kyungsoo merebahkan dirinya ke kasur. Bayangan tubuh Chanyeol yang sexy itu terus berlarian di otaknya. Kyungsoo menyelipkan tangan kanannya kedalam celana tidurnya.
Mengelus kejantanannya yang sudah menegang. Menyedihkan. Satu kata itulah yang tepat menggambarkan Kyungsoo. Lagi-lagi ia harus memuaskan dirinya sendiri dengan masturbasi, dan itu selalu karena Chanyeol.
Kyungsoo mengenal Chanyeol sejak pertama Chanyeol datang ke flat Kyungsoo dan dikenalkan baekhi sebagai pacarnya. Chanyeol adalah pria sangat baik dan ramah, dan dia memiliki senyum yang sangat indah untuk dilihat, walaupun kadang seperti orang idiot.
Usia Chanyeol lebih tua enam tahun dari Baekhi dan tujuh tahun lebih tua dari Kyungsoo. Chanyeol tidak terlalu menyukai olahraga keras, Chanyeol hanya suka pergi ke gym untuk membentuk otot-otot tubuhnya. Kyungsoo tau itu dari Baekhi, tentu saja.
Dan yang membuat Kyungsoo membeci Chanyeol adalah karna Chanyeol, Kyungsoo sering melakukan masturbasi. Setiap akhir minggu Chanyeol akan menginap diflat Kyungsoo dan bercinta dengan Baekhi sepanjang malam.
Dan sialnya flat yang Kyungsoo tinggali itu terlalu kecil untuk bisa menghindari erangan-erangan bersumber dari kamar Baekhi, yang letaknya persis di sebelah kamar Kyungsoo.
Saat Chanyeol dan Baekhi bercinta, Kyungsoo akan menempatkan dirinya didalam kamar dan mencari spot terbaik untuk bisa mendengar suara Chanyeol. Kyungsoo menyukai desahan Chanyeol, menurutnya desahan Chanyeol bisa membuatnya terangsang dan Kyungsoo akan berfantasi bahwa ia sedang melakukan sex dengan Chanyeol.
Meskipun setelahnya Kyungsoo akan mengasihani dirinya sendiri yang tampak seperti maniak.
"Chaann-hh" Desah Kyungsoo lirih saat orgasme itu datang, tak mau Chanyeol tau bahwa dirinya menjadikan Chanyeol sebagai objek fantasi liarnya.
"Lama-lama aku bisa mati karena masturbasi" Kyungsoo bangkit, berjalan santai kekamar mandi dikamarnya untuk membersihkan dirinya.
..
..
..
Kyungsoo keluar dengan pakaian santainya, mendudukan dirinya disofa depan televisi. Menonton adalah salah satu kegiatan Kyungsoo dihari sabtu, walaupun Kyungsoo memiliki pikiran mesum didalam otaknya tapi tetap saja ia suka sekali menonton film kartun pororo.
Chanyeol duduk disebelah Kyungsoo, merangkulnya santai. "Kau bilang kau dewasa, aku tidak tau kalau orang dewasa senang menonton pinguin dengan helm dikepalanya".
Kyungsoo mendengus lalu melepaskan rangkulan Chanyeol. "Pergilah! Jangan merusak sabtuku".
"Ayo keluar, temani aku belanja bulanan. Barang persediaan sudah mau habis" Chanyeol kembali merangkul Kyungsoo.
"Hah? Ini tanggal berapa?" Kyungsoo melirik kalender diatas televisi. "Kenapa cepat sekali waktu berlalu".
Chanyeol tertawa. "Waktu cepat berlalu karna kau terlalu kenikmatinya. Jujur sajalah, kau sangat menikmati waktu kita berdua".
Kyungsoo menatap Chanyeol tak percaya. "K-kau mulai gila". Kyungsoo bangkit berdiri hendak memasuki kamar, tapi Chanyeol menahanya.
"Mau kemana kau? Kita sudah akan berangkat" Chanyeol tersenyum.
Tidak, Kyungsoo selalu memohon pada diri Chanyeol dalam hatinya untuk tidak menunjukan senyumnya itu Kyungsoo ingin melupakannya, karna setiap ia memikirkan Chanyeol ia merasa bersalah pada Baekhi.
Kyungsoo memutar bola matanya malas "Aku ingin ganti pakaian, mana mungkin aku pergi dengan pakaian seperti ini".
Chanyeol menggeleng. "Kau manis dengan pakaian seperti ini, ayo pergi".
Dengan seenaknya Chanyeol menarik tangam Kyungsoo keluar dari apartemennya setelah menggunakan alas kaki.
Kyungsoo melepaskan pegangan tangan mereka saat masuk kedalam lift. "Kau hanya ingin mempermalukan aku sajakan?!".
Kyungsoo mendengus, mana mungkin ia pergi dengan sweater kebesarannya dan celana pendek saja? Bisa-bisa ia dicap sebagai gay. Walaupun Kyungsoo gay, ia tidak mau orang mengetahuinya.
Chanyeol terkekeh. "Kau mirip sekali dengan Noonamu".
"Kita berbeda". Kyungsoo melangkah keluar lebih dulu dari lift menuju tempat parkir mobil Chanyeol.
Disepanjang perjalanan tidak ada satupun percakapan antara mereka. Jujur saja Kyungsoo tidak pernah suka disamakan degngan Baekhi oleh Chanyeol.
Kyungsoo hanya ingin Chanyeol menatapnya sebagai Chanyeol, bukan Baekhi.
"Maaf, aku tidak bermaksud" Chanyeol memecahkan keheningan setelah sepuluh menit mereka diam.
Kyungsoo tidak menjawabnya, ia asik menatap rintikan hujan yang jatuh membasahi kaca mobil.
"Aku-.."
"Kau tau, bahwa aku tidak suka disamakan dengan noona. Kami berbeda" Kyungsoo berucap tanpa memandang Chanyeol.
"Maaf, aku hanya merindukan noonamu" ucap Chanyeol lirih.
Kyungsoo menatap Chanyeol. "Maka dari itu menikahlah dengan wanita lain, lupakan noonaku. Dia sudah tenang disana".
Chanyeol tersenyum. "Bagaimana kalau aku menikahimu saja?".
Deg!
Kyungsoo segera memegang jantungnya yang berdegup kencang. "K-ka-..".
"Tenang saja, aku masih normal. Aku masih menyukai payudara" Chanyeol terkekeh setelah itu.
Kyungsoo mendengus. "Sial".
Setelah sampai disupermarket Kyungsoo segera memilih bahan makanan sesuai kebutuhan mereka. Sedangkan Chanyeol mengikuti Kyungsoo dari belakang dengan mendorong troli.
"Kyung, apa kau bisa memasakkan untukku ini? Aku merindukan masakanmu" Chanyeol mengangkat spagetti setelah mendapat anggukan dari Kyungsoo, Chanyeol memasukan kedalam trolinya.
Kalau diliat bisa saja orang berpikir kalau mereka adalah pasangan, tapi kebayakan orang hanya focus kepada paha mulus Kyungsoo saja. Merasa kalau banyak pria yang menatap paha Kyungsoo membuat Chanyeol melepaskan jaketnya lalu mengikat kepinggang Kyungsoo.
"Apa ya-..".
"Pria-pria itu melihat nafsu pahamu. Ayo, kita bayar kekasir" Chanyeol mengandeng Kyungsoo, tanpa menyadari bahwa wajah Kyungsoo sudah merah sepenuhnya.
Chanyeol membawa kantong belanjaanya masuk kedalam bagasi mobilnya, sedangkang Kyungsoo asik memakan ice cream yang tadi ia beli.
"Lihat saja, mana ada orang dewasa yang makan ice cream sepertimu?" Chanyeol mengambil tisu lalu memberikannya kepada Kyungsoo.
"Yak! Berhenti membawa kata-kata dewasa. Demi Tuhan, ini sudah lewat dua bulan chan".
Chanyeol terkekeh. "Aku tidak habis pikir, kenapa ada pria yang menatap nafsu paha pria? Dunia ini sudah aneh, padahal banyak sekali paha wanita disana".
"Karna aku sexy?" kekeh Kyungsoo.
Chanyeol menatap Kyungsoo. "Demi Tuhan, aku baru kali ini melihatmu tersenyum lagi"
Kyungsoo berdehem. "Diamlah! Tadi katamu banyak paha wanita disana, apa ada paha wanita disana yang membuatmu tertarik?" tanya Kyungsoo santai.
Chanyeol menatap Kyungsoo. "Kau gila? Aku hanya focus menatap tajam semua pria yang menatap nafsu pahamu".
Kyungsoo menoleh keChanyeol, yang membuat wajah mereka berhadapan terlalu dekat. "E-eh, buruan jalankan mobilnya, aku mengantuk" laku Kyungsoo menatap jendelanya.
"Siap bos!" Chanyeol berseru seperti orang gila.
Inilah yang Kyungsoo benci, semua perlakuan Chanyeol terkadang manis sekali membuat Kyungsoo merasa ada harapan.
"Kyung?" panggil Chanyeol setelah beberapa menit mobil mereka berlaju.
"Hmmm?".
Chanyeol menatap Kyungsoo lalu menatap jalanan kembali. "Besok kau libur?".
"Kenapa?" jawab Kyungsoo malas.
Chanyeol menggeleng. "Aku hanya ingin mengajakmu kemakan Baekhi".
Kyungsoo menatap Chanyeol. "Aku tak tau, kalau tidak sibuk aku akan ikut tapi aku tak janji".
Chanyeol mengangguk. Setelah itu tak ada satupun percakapan diantara mereka hingga sampai keapartemen.
"Aku tidur dulu, nanti aku akan memasakan spagetti untukmu nanti malam".
Chanyeol mengangguk. "Aku akan pergi gym, temanku mengajakku. Aku usahakan pulang sebelum jam makan malam".
Kyungsoo tak perlu menjawab, yang perlu Kyungsoo lakukan adalah menetralkan degup jantungnya.
"Berhentilah berdebar bodoh, dia hanya menganggapmu adiknya saja. Dan ingat dia NORMAL" ucap Kyungsoo pada dirinya sendiri, lalu ia menghempaskan tubuhnya kekasurnya.
Kriing...
Alarm berbunyi saat pukul lima sore, Kyungsoo mengambil ponselnya lalu mematikan alarmnya.
"Aku mandi dulu, baru membuat makan malam. Aku harap Chanyeol tidak pulang telat agar spagettinya tidak mengembang".
Setelah mandi Kyungsoo keluar kamarnya dengan cemilan ditangannya. Berjalan santai membongkar barang belanjaannya tadi lalu pergi kedapur.
Suara pintu tertutup membuat Kyungsoo berlari pelan keruang tamu untuk melihat siapa yang datang. Karna seingat Kyungsoo beberapa teman Chanyeol mengetahui password apartemen ini.
"Hai, kau sedang masak?" tanya Chanyeol sambil membuka sepatunya diteras depan.
"Iya, hampir selesai. Mandilah, kau bau keringat".
Bohong! Kyungsoo suka sekali melihat Chanyeol yang penuh keringat, itu menambahkan kesan sexynya.
"Aku lapar, bolehkah aku makan dulu?" Chanyeol mengikuti Kyungsoo seperti anak kecil menuju kedapur. Mengambil air dikulkas lalu meneguknya hingga habis.
"Terserah kau saja" Kyungsoo membawa dua piring spagetti kemeja makan, lalu langsung memakan makanananya tanpa memanggil Chanyeol.
Chanyeol hanya menggeleng melihat kelakukan Kyungsoo. "Kau tega sekali, setidaknya tunggu aku. Kita bisa makan bersama layaknya kekasih bukan?".
Chanyeol terkekeh karna ucapannya sendiri, sementara Kyungsoo menunduk berusaha menutupi wajahnya yang merah.
"Kau mau ku pukul ya? Berhenti bercanda. Aku bukan Baekhi noona".
"Ahh.. Aku rindu sekali dengan masakanmu. Kau yang terbaik Kyungsoo" Chanyeol mengangkat kedua jempolnya didepan wajah Kyungsoo.
"Setelah selesai taruh saja piringnya ditempat cuci, aku akan mencucinya besok" Kyungsoo bangkit berdiri menaruh piringnya didapur lalu berjalan santai menuju kamarnya.
"Selamat malam Kyungsoo, mimpi indah" ucap Chanyeol sedikit berteriak melihat Kyungsoo yang langsung masuk kedalam kamarnya.
Tak lama Kyungsoo keluar dengan pakaian rapihnya. Membuat Chanyeol yang asik menonton televisi menatap Kyungsoo bingung.
"Kau mau kemana malam-malam begini?" Chanyeol berdiri merentangkan tanganya.
Tubuh Chanyeol yang penuh keringat, jangan lupa kaos tanpa lengan yang ia pakai dan celana pendek yang membuat Kyungsoo harus menelan ludah.
"Bu-bukan urusanmu, minggir" Kyungsoo menabrak tubuh Chanyeol lalu pergi begitu saja.
..
..
..
Kyungsoo menaikkan hodie yang ia kenakan, menyembunyikan wajahnyaagar tak dikenali orang. Melangkah menapaki jalan sepi menujusebuah bangunan yang berada di ujung jalan.
Bangunan berlantai 3ini memiliki arsitektur modern dan dijaga ketat oleh banyak priaberbadan kekar. Segera Kyungsoo memberikan sebuah kartu nama atasnama Byun Baekhyun pada salah seorang pria bertubuh besar yang berdirimenjaga pintu masuk dan pria bertubuh besar itu segera memberi Kyungsoo izin untuk masuk.
Berbeda dengan suasana luar yang tampak tenang, atmosfir yang Kyungsoo temui ketika memasuki bangunan tersebut berbanding terbalik 180 derajat.
Suara hingar bingar music DJ diputar dengan sangat keras identik dengan sebuah bar, yang membedakannya dengan bar lainnya adalah hanya ada satu jenis manusia di sini, pria.
Kyungsoo memasuki bar khusus gay karna Baekhyun akan melakukan pertujukannya pertama kali. Sebagai sahabat yang baik Kyungsoo hanya ingin memberikan dukungannya. Kyungsoo melangkah menuju kerumunan pria di depan panggung yang asik menampilkan tarian dari seseorang yang Kyungsoo kenal yaitu Baekhyun.
Baekhyun hanya mengenakan celana dalam yang terlalu kecil, terlalu kecil untuk menutupi tonjolan yang ada diantara pahanya itu. Baekhyun menari erotis dengan bertumpu pada sebuah tiang yang ada di tengah panggung dengan wajah menggoda, membuat siapapun yang mengaku perkasa akan merasa sakit dibagian selangkangannya menahan gairah.
Suasana sangat heboh saat Baekhyun duduk dengan membuka kakinya lebar, menahan berat tubuhnya dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya mengurut penisnya dari luar celana dalamnya membuat tubuh panas dingin karenanya.
Menungging memamerkan belahan pantatnya, membuat pria-pria kembali berteriak, setelah cukup Baekhyun berdiri dan berjalan mengelilingi panggung untuk menerima tip. Tidak sedikit dari pria- pria itu yang mencuri-curi kesempatan untuk meremas bokong kenyal Baekhyun.
Kyungsoo menatapnya kagum pada Baekhyun yang memiliki control tinggi terhadap tubuhnya, Kyungsoo bertepuk tangan saat melihat Baekhyun berjalan mendekatinya.
"Hai, aku pikir kau tidak akan datang" Baekhyun berteriak ditelingaku, tapi suara Baekhyun seperti berbisik.
Kyungsoo tersenyum. "Aku pasti datang. Pertunjukanmu sangat hebat!".
"Baiklah, aku harus pergi sebentar. Nikmati waktumu, semoga beruntung" Baekhyun mengedipkan sebelah matanya lalu pergi meninggalkan Kyungsoo sendiri.
Kyungsoo duduk di salah satu sofa yang baru saja ditinggal pergi sepasang pria, sepertinya mereka akan menyewa salah satu private room untuk meneruskan kegiatan mereka.
Sebelum duduk Kyungsoo memastikan terlebih dulu jika sofa yang akan ia duduki itu bersih dari cairan sperma. Kyungsoo meneguk segelas wine yang langsung membuat kepalanya sedikit berputar. Kyungsoo kembali meneguk gelas keduanya setelah itu seseorang menepuk pundak Kyungsoo membuat Kyungsoo memekik pelan.
"Ahh! Kau mengagetkanku".
"Boleh aku duduk disini?" tanya pria itu sementara Kyungsoo hanya mengangguk saja.
"Sepertinya kau baru pertama kali kesini?" tanya pria itu. "Aku juga" ucap pria itu setelah melihat Kyungsoo mengangguk.
Kyungsoo menatap pria disampingnya. Putih, tinggi, keren itulah gambaran yang Kyungsoo lihat pertama kali.
"Namaku Oh Sehun, siapa namamu?".
Kyungsoo tersenyum. "Aku Do Kyungsoo. Panggi saja Kyungsoo".
Sehun tersenyum ketika menangkap basah mata Kyungsoo yang menjelajahi tubuh tegapnya yang tampak kokoh meskipun terbalut setelan jas mahal. "Apa kau mau bermain api bersamaku?".
Kyungsoo mengernyit heran, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Sehun "Api?" tanya Kyungsoo tidak mengerti.
"Keras, panas, dan menggairahkan" Ucap Sehun dengan senyum nakal.
Kyungsoo mengerti sekarang, maksud Sehun adalah bercinta, mereka baru bertemu kurang dari 1 menit dan sehun langsung menggajak Kyungsoo bercinta.
"Tidakkah kau terlalu cepat tuan?" Kyungsoo meneguk winenya lagi.
"Aku seorang mahasiswa." Lanjut Kyungsoo berusaha membuat Sehun mundur sendiri.
Kyungsoo masih belum cukup yakin untuk melakukan itu, kecuali bersama Chanyeol. Selama ini Kyungsoo selalu berharap Chanyeollah pria pertama yang memasukinya.
"Lalu?" tanya Sehun dengan kening berkerut.
"Kau tidak takut aku hanya akan memanfaatkanmu? Pria-pria sebelumnya selalu mundur ketika mengatakan aku hanyalah seorang mahasiswa".
Sehun tertawa renyah setelah mendengar perkataan Kyungsoo. "Uangku tak akan habis hanya karena kau memanfaatkaku." Ujar Sehun Sombong. "Jadi keputusanmu?" lanjut Sehun.
"Baiklah" Kyungsoo merutuki mulutnya sendiri. "Seharusnya aku jual mahal dulu. Bodoh. Aku tampak muraham sekarang" ucapnya pelan.
Kyungsoo berjalan mengikuti Sehun kesebuah lorong dengan penerangan yang redup. Di sisi-sisinya terdapat banyak pintu dengan nomor yang berbeda tiap kamarnya.
Langkah Kyungsoo berhenti ketika Sehun memutar kunci disebuah kamar bertulisan VIP setelah itu Sehun mempersilakan Kyungsoo untuk masuk terlebih dulu setelah mereka masuk Sehun kembali mengunci pintunya.
Sehun berjalan melewati Kyungsoo yang masih berdiri di tengah ruangan. Kini Sehun sudah berdiri di samping ranjang dengan membelakangi Kyungsoo nenampillkan punggungnya yang sexy.
Mata Kyungsoo tak berkedip saat Sehun melepaskan jasnya. Sehun duduk di ujung ranjang, menatap Kyungsoo dengan dahi berkerut ketika melihat Kyungsoo sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri semula.
"Lepaskan pakaianmu, apa kau akan berdiri disitu saja sampai pagi?" Meskipun Sehun mengucapkannya dengan pelan, tersirat nada perintah di dalamnya.
Tangan Kyungsoo bergetar melepas satu per satu pakaian yang melekat ditubuhnya. Dan Sehun sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Kyungsoo, seakan menikmati kegugupan yang Kyungsoo rasakan.
Kyungsoo sekarang berdiri tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Memberi keleluasaan untuk Sehun meneliti setiap inchi tubuhnya. Seperti pemburu yang berhasil mendapatkan buruannya, Sehun tersenyum puas.
"Kemarilah" Ucapnya sembari membuka pahanya lebar-lebar dan meremas selangkangannya. "Bukakan untukku".
Kyungsoo menatap Sehun lalu berjalan dengan gugup, berlutut dihadapan Sehun. Tangan Kyungsoo dengan terampil membuka kancing celana Sehun yang menutupi selangkangannya.
Menurunkan seleting celana Sehun pelan, sesekali Kyungsoo mendongak menatap Sehun yang tersenyum kepadanya.
Nafas Sehun terdengar tak beraturan ketika Kyungsoo menarik penisnya yang setengah tegang itu. Jari Kyungsoo menyusuri otot-otot yang menonjol dipenis Sehun secara perlahan.
Kyungsoo mulai memijit penis Sehun secara perlahan dan sesekali meremasnya. Kyungsoo ingin menyiksa Sehun dengan sentuhannya, hingga Sehun akan memohon padanya untuk memanjakan penisnya.
Lidah Kyungsoo menjilat cairan precum milik Sehun dan berlanjut hingga ke atas, menjilati seluruh batangnya seperti anak kecil menikmati es krimnya.
Kyungsoo merasa kemeja yang dari tadi menutupi kepalanya menghilang. Dan benar saja saat Kyungsoo mendongak Sehun telah membuka kemejanya, perut Sehun yang sixpack membuat Kyungsoo semakin bernafsu.
Sehun meremas dengan kasar rambut bagian belakang Kyungsoo, saat merasa Kyungsoo memainkan lidahnya pada miliknya. Sebenarnya Kyungsoo sedikit frustasi karena belum mendengar Sehun mendesah.
Kyungsoo merasa servisnya sudah sangat sempurna, tapi Sehun benar-benar. Kembali Kyungsoo melirik ke atas, Kyungsoo melihat wajah Sehun sudah memerah dan sedikit menengadah ke atas.
Mata Sehun terpejam menikmati setiap sentuhan Kyungsoo, dan bibir Sehun sedikit terbuka untuk membantu kerja hidungnya yang kesulitan mengambil nafas karna perbuatan Kyungsoo.
Kyungsoo tersenyum. "Tinggal sedikit lagi, dan aku akan membuatmu mendesah" Ucapnya dalam hati.
Kyungsoo berusaha mengulum seluruh kejantanan Sehun yang memiliki ukuran luar biasa. Samar-samar Kyungsoo dapat mendengar suara rintihan Sehun.
Sedikit merasa bangga dengan hasil kerjanya. Tapi bagi Kyungsoo ini saja belum cukup, Kyungsoo harus membuat Sehun mendesah.
Kyungsoo gerakkan kepalanya maju mundur dengan ritme yang tak beraturan.
"Ahh Khyunghh"
Berhasil! Sehun pria arogan yang sedang kyungsoo blowjob ini mendesah ketika kepalanya bergerak sangat cepat, bahkan beberapa kali hidungnya menabrak tulang kemaluan Sehun.
"Ahh! Damn! You are slut!" ucap Sehun saat merasa ia akan tiba.
Kegiatan mereka terhenti ketika semburan yang berasal dari milik Sehun memenuhi mulut Kyungsoo. Sehun menarik kepala Kyungsoo saat ia merasa mulut Kyungsoo tidak mampu lagi menampung sperma yang keluar dari miliknya.
Tak ingin membuang sia-sia spermanya, Sehun mengarahkan kejantanannya kearah Kyungsoo. Membuat leher hingga perut Kyungsoo penuh dengan cairan lendir berwarna putih.
Sehun menarik tubuh Kyungsoo untuk ikut berdiri bersamanya. Meraih pinggang Kyungsoo dan menjalarkan lidahnya di sepanjang tubuh Kyungsoo yang terkena cairan sperma.
Dimulai dari nipple Kyungsoo, beranjak ke atas menuju leher dan kini ia bermain-main dileher Kyungsoo. Kyungsoo mengangkat wajah Sehun mencium bibirnya mencoba mencari lidah Sehun yang terus menggoda di sekitar bibir Kyungsoo, namun Sehun terus menghidar ketika lidah Kyungsoo mulai mendekatinya, membuat Kyungsoo ingin sekali menggigit lidahnya.
Kyungsoo mendorong tubuh Sehun keranjang hingga terlentang, merangkak diatas Sehun dan menahan kepala Sehun agar Kyungsoo bisa leluasa mencium bibirnya.
Ciuman Kyungsoo semakin panas saat Sehun menggenggam penis Kyungsoo dan mengurutnya naik turun. Tangan Sehun tiba-tiba berhenti bermain dipenis Kyungsoo saat Kyungsoo hampir orgasme.
Sehun bangkit dari ranjang setelah menyingkirkan Kyungsoo dari atasnya. Ia merogoh saku celana kainnya yang teronggok di lantai dan menempelkan handphone ditelinganya.
Kyungsoo berpikir bagaimana sehun bisa tau ada telepon masuk jika nada masuknya di setting bergetar? Apa dia peramal?.
TBC
Hallo semua! Maaf aku belum update cerita aku sebelumnya, aku sibuk sama ulangan lalu ada beberapa masalah membuat aku ngga nulis. Tapi aku kembali dengan cerita hot (?). Untuk kelanjutan ini tergantung review dari kalian.
OYA! MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEAR!.
