'Kau bodoh Sakura, seharusnya tak kau biarkan dia menodaimu. Sekarang? Kau tanggung akibatnya sendirian.'
Sakura bangun dari tempat tidur dan merasa amat pusing. Lalu, dia mendadak mual dan berlari ke kamar mandi, lantas ia mengeluarkan isi perutnya. Setelah melaksanakan hajatnya, lalu dia kembali ke kamar, dengan perasaan gundah.
"Ah, apa yang terjadi? Mengapa aku mual dan muntah? Apa jangan-jangan…" pikiran Sakura melayang kebeberapa waktu yang lalu. Saat itu kekasihnya, Sasuke dan ia merayakan hari jadi mereka yang ke 5 bulan. Mereka sangat bahagia, sehingga melupakan apa yang seharusnya dipertahankan oleh Sakura. Sasuke melakukan hal itu padanya. Mereka berdua benar-benar terlena akan perbuatan mereka. Esok paginya, Sakura terkejut saat menyadari bahwa mereka berdua tak lagi berpakaian.
"Sakura, maafkan aku! Aku… aku tidak sengaja Sakura! Lagipula, kemarin kau terlihat menikmatinya… Maka dari itu… Maaf! Maafkan aku! Aku mencintaimu Sakura. Aku akan bertanggung jawab!"
Lagi-lagi air mata Sakura menetes tatkala mengingat kejadian itu. Sama sekali tak ia duga, Sasuke dan dia melakukan hal itu. Sekarang? Sasuke sudah 2 minggu tak menampakkan batang hidungnya. Berbagai alasan telah dikatakan Sasuke. Ataukah.. sebenarnya Sasuke tak mau bertanggung jawab? Ah.. menyakitkan..
000
"Permisi… permisi.." Sakura mengetuk pintu rumah besar yang berukiran Jepang asli sambil terus memanggil pemilik rumah. Lalu keluarlah seorang wanita yang tak muda lagi, mudah-mudahan saja kalau dia itu nyonya rumah ini.
"Konichiwa, be.. benarkah, kalau ini rumah keluarga Uchiha?" Sakura membuka pembicaraan, namun ia tak mampu menatap wajah wanita yang kelihatan sombong itu.
"Benar. Disini rumah Uchiha. Kamu siapa? Ada perlu apa?" wanita itu menjawab singkat. Sakura benar-benar tak mampu menatap wanita itu.
"Eh.. anoo.. a..aku.. Haruno Sakura. Aku sedang mencari Uchiha Sasuke, apakah dia ada?"
"Sasuke-kun? Apa yang kau inginkan darinya? Ada hubungan apa kau dengan anakku?" sepertinya tak salah, dia ini pasti ibu Sasuke, Uchiha Mikoto.
"Aku.. aku pacar Sasuke-kun, nyonya Uchiha. Boleh aku bertemu dia?"
"Pacar? Bukannya Sasuke-kun pacaran dengan Karin-chan ya? Jangan berbohong. Sasuke-kun tak ada di rumah, ia sedang pergi dengan Karin-chan, pacarnya yang asli." Jawab ibu Sasuke yang benar-benar menyentak perasaan Sakura. Hancur sudah mimpinya, masa depannya, segalanya hancur. Ia tak tahu lagi cara menghadapi ibunya, yang pasti akan marah sekali, apalagi ayahnya sudah tiada, benar-benar akan menyakitkan perasaan ibunya. Sakura pun lalu menangis di depan ibu Sasuke.
"Nyo..nyonya.. Aku.. hiks, aku sedang mengandung anak Sasuke… hiks.. aku benar-benar tak tahu harus bagaimana…" Sakura tiba-tiba berlutut di depan ibu Sasuke, meminta pertolongan.
"Apa? Sasuke menghamili kau? Jangan bohong. Sekarang Karin juga sedang mengandung anak Sasuke. Jangan buat mereka bermasalah."
'Apa? Si Karin itupun juga sedang mengandung?' Sakura tak percaya akan semua ini.
"Uhm.. nyonya, apakah Sasuke, akan.. menikah?" tanya Sakura hati-hati.
"Tentu, sekarang Karin sudah 1 bulan mengandung. Makanya, 1 bulan lagi akan dilaksanakan pernikahan mereka berdua. Maka dari itu.. jangan ganggu Sasuke! Mengerti?" ibu Sasuke pun menutup pintunya dan membiarkan Sakura diluar sendirian. Sakura lalu melangkah pergi dari situ. Namun tiba-tiba…
0000
'Ukh.. aku. Dimana? Mengapa aku di rumah sakit? Apa yang terjadi?'
Sakura lalu beringsut dari tempat tidurnya.
