Dillema for a Test

.

Many Character Fuss, Teacher by Author, Prepare for worst of Teenager High School Life! True STORY from Author!

.

Week Before Test

"ANJRITT!" seru Kai kini menghadapi sesuatu yang lebih heboh dari sekedar badai biasa yang menerpa kehidupan SMA-nya yang damai ini.

Jack si anak rujak kini masih santai sambil berguling-guling ria diatas 2 kursi yang dia gabungin menjadi satu layaknya tempat tidur, "Ape lagi sih, bohlam—hidup loe dah menderita jadi ngak usah pake di publikasi segala penderitaan loe…" sahut Jack ngasal

"Diem deh loe, Bocak Rujakan! Ini IMPORT NEWES! WES!" seru Kai sambil muncrat-muncrat gaje di depan wajah Jack

"HAIZZ! GILA! BAU BOTAK!" protes Jack sambil nendang si Bohlam bekas ke samping terus ngelap mukanya yang terkena semburan ganas Kai dengan tisu basah MITU—lho? Dapet darimana tuh anak?

Tiba-Tiba, Gray datang dengan wajah tenang seperti biasa tetapi kalau biasanya dia membawa PSP kemana-mana, kini berubah wallpaper menjadi bawa BUKU sejibun jumblahnya layaknya membawa granat ke sekolah.

"Anjrit! Brother cuy! Apakah ini mimpii~ Apakah ini mimpii~" ucap Kai lebai sambil berlutut di depan Gray dengan mata memelas layaknya iklan MAGNUM yang baru dapet hadiah Merci aja

BLEDAK!

Jack langsung menendang Kai dari pandangan dengan jurus jitu 'Tendangan Ksatria Timun' dengan sukses membuat si botak yang selalu sial kini mencium kaki meja di sampingnya sedangkan Jack yang dengan bangga melontarkan jurusnya dengan sukses kini berjingkrak-jingkrak ala Jackie Chen sambil bergumam 'Watta-Watta-Wattados!'

"WOI! PAHLAWAN GAGAL! KURANG ASEM LOE!" sembur Kai kagak terima dengan penghinaan ini

"MWAAHHAHAHAHA~ RASAKAN SERANGAN DARI PAHLAWAN TIMUN YANG GAGAH PERKASA INI~" ucap Jack sok ngaku sambil membusungkan dada "Wahai para penjahat datang kemari dan gue dengan senang hati akan membakar kalian dengan serangan TIMUN legendaries!" tambahnya lagi kini menggunakan gaya Usagi Tsukino Sailor Moon yang dulu sering mengatakan di tipi-tipi 'Aku akan menghukum kalian dengan kekuatan Bulan' Je-JengJeng!

Gray sama sekali ngak mengubris ocehan kedua makhluk yang merupakan sahabat solidnya ini, Ia mengambil bangku dan kemudian duduk dengan tenang sambil membaca bukunya yang tebal itu—sementara Jack dan Kai kini saling terlibat aksi bermain super-hero gagal di depannya dengan tingkat kehebohan yang sangat parah, ada Kai yang ingin meniru aksi panjat spiderman mempraktekan dengan berlari memanjat tembok untuk sesaat kemudian jatuh dengan tidak elit membuat pinggangnya encok seketika—sedangkan Jack meniru aksi Superman pengen terbang tapi gagal lantaran dirinya malah ambruk diatas lantai yang otomatis malah ngesot-ngesot ngak jelas ngebersihin lantai yang kotor—lumayan membantu kerjaan Janitor sekolah~

"…Seminggu dari sekarang kita bakal UJIAN besar…" gumam Gray tiba-tiba membuat Jack juga Kai langsung mendelik kearah Gray dengan mata terbelalak

Satu kata yang dibenci para pelajar zaman sekarang adalah UJIAN!—Menghadapi Test yang sangat sulit, bersakit-sakitan sampai muntah darah hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus agar tidak terkena terkaman sang IBU yang udah menjelma jadi raksasa mengerikan di tengah siang bolong—itu kayak Emaknya si Nobita kalo Nobita dapet nilai nol pulang-pulang~

"HAH!" sontak Jack langsung berdiri dengan kemeja yang udah lumayan kotor akibat menyapu lantai

Kai yang berjalan menghampiri sambil mengelus pinggangnya kayak Kakek-Kakek encok menghampiri sang cucu "CIYUSS! MIAPAH!" semburnya

Gray menunjukkan kertas ditangannya yang berisi 1 minggu jadwal penuh UJIAN yang akan dilaksanakan di depan mata nanti—MAMPUS, bicara soal UJIAN pastilah bicara soal BELAJAR dan 1 hal itu adalah yang sama sekali ngak di demenin baik oleh Kai ataupun Jack yang notabene malas membaca buku—ke Sekolah aja numpang bawa buku pelajaran, padahal di rumah tuh buku udah jadi bantal empuk dirundung iler atau jadi pembungkus cabe di pasar kali yah~ Anak-Anak yang tidak perlu ditiru.

"MAMPUS! GUE SAMA SEKALI NGAK ADA PERSIAPAN!" seru Jack baru menyadari "Eh—Tunggu, Kite seruangan kagak Gray?"

"IYE NOH! KITA SERUANGAN KAGA?" tambah Kai dengan mulut berbusa—euwwh~

Gray dengan tenang mengambil secarik kertas dari kantongnya dan memandang kini Jack dan Kai yang melotot di depannya kayak ikan koi atau mirip dengan orang yang lagi kebelet buat ke toilet terdekat.

Dag..

Dig…

Dug…

DHAG-DHIG-DHUG!

"Sorry—Kayaknya kita bertiga ngak seruangan, gue di ruang 15…" sahut Gray dengan santainya

Disaat seperti itu hanya ada satu perkataan yang terlintas di pikiran kedua makhluk yang malas belajar ini.

"MAMPUS KITA~ CONTEKAN KITA DI UJUNG SANAAAA~" seru keduanya melodramatic kayak Drama Malin Kundang yang kagak mau kena kutuk sang Ibu lantaran membunuh Ayahnya sendiri—err, itu Sangkuriang atau Malin Kundang?

"Kai…" ucap Jack sambil meringis sambil megang botol air minum—lho?—ternyata untuk menambahkan efek dramatis gitu, Jack sambil nyolek-nyolek air di botol terus di polesin ke matanya, kayak air mata buaya gitu lho?

Kai menatap Jack dengan tampak sok tegar—kayak cowok-cowok yang baru aja di campakin si pacar gitu, "…Jack—" ucapnya dengan suara gagah yang dibuat-buat

Adegan slow motion pun dimulai, antara Jack yang seperti akan memeluk Kai dan dengan Kai yang akan segera mendekapnya kayak film-film Bollywood gitu yang adegannya so sweet gimana tuh, tapi sebelum itu…

GEPLAK!

"TAMPANG LOE BIKIN ENEK SUASANA TAU!" seru Jack yang malah menggeplak Kai dengan botol yang dibawanya—wallah, kagak jadi so sweet-so sweet-an nih ceritanya kedua orang yang satu ini (a/n: para Fujoshi local miris) "BIKIN KACAU AKTING GUE AJA U!" tambahnya mencak-mencak

"BUSETT DAH, KEPALA GUE BISA GEGER NIH! TANGGUNG JAWAB!" protes Kai sambil menunjuk benjol di kepalanya seperti 2 scoop Es Krim aja numpuk.

"Iyee… Besok gue gantiin pake bohlam Taman deket rumah gue~ Tenang-Tenang~" ucap Jack gampang sambil menepuk bahu Kai sambil manggut-manggut mikirin, bohlam di taman itu adalah persediaan kepala Kai nanti, lumayan bisa berguna untuk masyarakat luas sebagai lampu taman bergerak abad terkini—PERNEMUAN TERBARU YANG MENGGEMPARKAN DUNIA~

"SOMPLAK! LOE KIRA GUE APAAN BEGO~!" seru Kai ganas

Gray membalik halaman buku yang ia baca sebelum kemudian berkomentar "Daripada ngurusin Bohlam buat ganti kepala Kai—kenapa loe berdua ngak cari aja Kelompok belajar buat belajar bareng…"

Kai langsung menaikan alis heran "Lha—Kelompok belajar kite kan sama elu Pak…" ucapnya

"Gue tahu abis ini loe berdua bakal minta belajar di rumah gue—yang ada begitu sampe di rumah gue loe bukan belajar, tapi malah mentengin Game di kamar gue dan ngubrak-abrik koleksi majalah di bwah kasur kakak gue…" sahut Gray menjelaskan dengan dingin

JELB!

BRAG! BRUG! BRAG! BUAGH!

"Yah—Kita kan Manusia, Gray~" sahut Kai sambil cengar cengir

Jack langsung menyahuti sambil nunjuk-nunjuk muka Kai di sampingnya "HALLAH! Bullshit aja loe, Botak! Gue tahu loe LANGGANAN ngobrak-abrik tuh Majalah, ckckck… Masih aja nyari kesempatan di saat krisis!"

"WOY! Daripada Loe kayak kambing cengok di depan layar tipi main GOD OF WAR! Gue tahu loe maen Cuma ngincer BOKEP-nya doank!" seru Kai ngak kalah heboh—ehemm, bagi readers yang ngak pernah main God of War pasti ngak bakal tahu ada yang 'ya-ya' dalam simulasi game, yah walaupun Author sendiri udah 5 kali bolak-balik main biasa-biasa aja, ngak salah emang tuh game dikasih cap MATURE CONTENT di pojok bawah bungkus kaset—sepertinya Jack yang mengaku polos sudah terbongkar juga kedoknya.

"OTAK NGERES APE KATA LOE!" seru Jack menyahuti "Yaelah—gue tahu otak loe ngeres jadi jangan coba-coba main tuding-tendang ke gue BOHLAM, semua orang juga tahu kalo adegan ITU-tuh di GOD OF WAR buat nambahin EXPERIENCE WEAPON! AH LOE SIH GAMERS BANGKRUT! KAGAK TAHU APA-APA!" ucap Jack mengumbar fakta yang sebenarnya pengen membuktikan bahwa otaknya masih tersucikan dan tidak tenodai—kalopun ternodai, mungkin bisa dibersihkan kembali deng Rinso Cair di rumah sambil di gosok-gosok~

"ALLAH—JANGAN CUMA NUDING AJA!" umbar Kai ngak mau kalah

Jack langsung memasang kuda-kuda amatir Karate "APE HAH! LOE MAU KENA SERANGAN PAHLAWAN TIMUN GUE~ WAHAHAHHA…" ucapnya bangga sambil mengingat gimana tadi jurus jitunya dapat mengambrukan Kai beberapa saat yang lalu

Kai hanya cengo mendengar nama Timun-Timunan yang keluar dari mulut Jack kemudian langsung nyerocos "TIMUN APAAN! LOE PAHLAWAN GADUNGAN BROW! GUE NIH GUE ITU DIKENAL DENGAN—"

"PAHLAWAN BOHLAM BUDAK SANG PAHLAWAN TIMUN GAGAH PERKASA~"

"ANJRRITTT!"

Gray malah sibuk belajar—heran kenapa pikirannya bisa menghapal materi Ulangan saat ini ketika di depannya tengah berdiri DUO RUSUH yang super berisik sedang melakukan show adu bacot dengan tujuan membanjiri lantai dengan iler mereka—lho? Hubungannya?

"AH! Daripada ngeladenin TIMUN rongsokan yang satu ini mending kita terusin topic yang tadi!" sahut Kai

"Enak aja loe kata gue Timun rongsokan, dasar bohlam kagak tahu TINGKAT EKONOMI Negara kita yang kian menipis mengakibatkan naiknya SEMBAKO, sampe-sampe harga BAWANG naek! Loe pikir dengan otak bohlam loe itu, meskipun harga bawang kian naik hingga menggunung dan harga cabe yang mulai meningkat sampe ke puncak EVEREST~ TIMUN-TIMUN masih tetap setiap di harga pasokan mereka! JANGAN SIA-SIAKAN PERJUANGAN TIMUN, BRO!" ucap Jack layaknya seorang motivator makanan di depan Kai berceramah tentang kehebatan TIMUN—TIMUN dari semua bahan SEMBAKO yang naek—buseet dah nak Jack, bukannya yang lagi kemelut BAWANG itu Indonesia yah? "Jadi sudah diputuskan bahwa TIMUN adalah yang terbaik! TIMUUNNN! TIMUNNN!" serunya sambil berkampanye ria

Kai yang tidak mengubris kampanye Jack menatap Gray "Jadi kita harus gimana, bro—Loe tahu kan gue sama si IDIOT itu kalo disatuin kayak Globar Warming sama Sampah di muka dunia ini, NGAK NYAMBUNG bro!" sahut Kai memelas

Gray menutup bukunya "Ya—Yang gue bilang tadi, loe berdua cari kelompok belajar mulai sekarang… gue yakin banyak kok anak-anak sekolah yang bikin kelompok belajar bareng…"

"MAKSUD LOE KITA IKUT ROMBONGAN, BEHEL—gitu? Yang pake kacamata super tebel kaya BETTY, bawa buku NAUJUBILAH GODDINAMIT! Sama-sama yang giginya tonggos itu!" sahut Kai muka horror memikirkan dia akan ikut CLUB KUTUNYA BUKU Harvest High—Yang ugh well begitulah "APA LOE PENGENG GUE NGELIAT TARTARUS!" protesnya

"Demi nilai bagus loe harus rela sampe nyebrangi sungai Sanzu sekalipun, Botak…" sahut Gray singkat

"HUWAAAA—CONTEKAN ILANK SEKARANG GUE HARUS RELA PERGI KE DALAM TARTARUS CUMA GARA-GARA TEST!" raungnya sambil gulang-gulingan, kenyataan yang begitu pahit ini memang patut menjadi derita Kai yang selalu saja apes.

"TIMUUNNNN~" seru Jack semangat—yaampun, masih ngak selese juga kampanyenya nih satu anak~

Dan kita nantikan hari esok dimana kedua bocah ajaib ini dapat lolos dari TEST yang begitu men-DILEMA-kan!

See you Next~