A/N: My first rated M in fandom Bleach..
Drpd ini konsep malah menuh2in otakq ja, mndng tls. wkwk..^^
Sbnrny sebagian crtny mirip dgn komik yg prnh kubaca, tapi kuubah jd versiq sndr.
Gomen qlo krng memuaskn
Disclamer: Bleach punya Tite Kubo
Title: Punishment
Genre: Romance
Rated: M
Pair: IchiRuki
Warning: Hrs y? *plak* Ok d, Gaje, Rape dll. Aq tdk blng 17 thn ke atas cz aq sndr jg lum 17 thn wkwk…;p
Ok d met baca..
Love, Jealous and Trust
.
.
.
Chap 1: Love
Hari termasuk masih pagi tapi jam sudah menunjukkan pukul 06.56. Terlihat seorang gadis berambut hitam sebahu, bermata violet itu sedang lari terburu-buru melewati koridor sekolah. Dia ingin segera menuju kelasnya sebelum terlambat. Iya, 4 menit lagi jam 07.00 dan semua murid sudah harus ada di kelas.
Ketika gadis itu sedang berlari tiba-tiba ada seorang pemuda berambut orange jabrik yang mencegatnya. Gadis itu hampir saja akan berlalu melewati pemuda itu begitu saja, tapi tidak karena pemuda itu menghalangi jalannya.
"Datang terlambat lagi ya, Kuchiki?" ujar pemuda itu dengan nada sedikit menyindir. Gadis yang dipanggilnya Kuchiki itu yang bernama lengkap Kuchiki Rukia itu refleks memandang pemuda yang mencegatnya itu dengan tatapan tajam
"Bukan urusanmu kan?" tanya Rukia dengan nada malas. "Kamu menghalangi jalanku saja. Minggir!"
"Bagaimana ya? Kamu sudah sering sekali terlambat hingga akupun harus turun tangan untuk menghukummu." ujar pemuda itu sambil mengangkat kedua bahunya
"Minggir kepala jeruk. Atau kau akan tahu akibatnya!"
"Berani sekali kamu Kuchiki."
"Biarin. Week.." Rukia menjulurkan lidahnya pada pemuda itu. Pemuda itu hanya menghela nafas melihat kelakuan Rukia.
'Sekarang.' batin Rukia yang langsung berlari meninggalkan pemuda itu sendiri. Pemuda itu hampir terbengong melihat kecepatan lari Rukia yang membuatnya tidak bisa melihat sosok Rukia lagi.
"Sial. Dia manfaatin kesempatan lagi." gumam pemuda itu kesal. Tapi wajahnya tidak terlihat kesal, dia malah memperlihatkan sebuah seringai. "Awas aja kamu Kuchiki."
Akhirnya Rukia sampai di kelasnya, Rukia segera melihat jam dinding kelasnya. Jam sudah menunjukkan pukul 07.05
"Sial! Si jeruk itu menghabiskan waktuku saja." gerutu Rukia yang masih terlihat lelah karena berlari menghindari pemuda itu
"Tenang saja Kuchiki-san." tiba-tiba terdengar suara seorang gadis yang menghampiri Rukia di depan pintu kelas. Gadis itu hanya tersenyum. "Kamu tidak telat kok."
"Benarkah Inoue?" tanya Rukia yang berusaha mengatur nafasnya
"Iya." jawab gadis yang bernama Inoue itu sambil tetap tersenyum. "Sensei saja tidak keliatan tuh."
"Baguslah." ujar Rukia yang segera berjalan menuju bangkunya dan diikuti oleh Inoue yang duduk di depannya.
"Wah, wah kamu ada masalah lagi dengan Ichigo?" tanya seorang gadis yang terlihat tomboy yang bernama Arisawa Tatsuki
"Iya. Huft.." ujar Rukia yang meletakkan wajahnya diatas mejanya
"Memangnya kenapa lagi dengan Kurosaki-kun?" tanya Inoue kali ini
"Dia selalu saja menghalangiku untuk masuk kelas. Padahal kalaupun aku telat itu juga karena dia."
"Namanya juga Ichigo, dia kan ketua OSIS yang sedikit perfectionis walaupun tampangnya seperti itu." ujar Tatsuki
"Iya. Kurosaki-kun kan seperti itu." tambah Inoue. "Kamu maklum aja Kuchiki-san."
Rukia malah makin dongkol mengetahui harus pasrah terhadap ketua OSIS di sekolahnya itu, Kurosaki Ichigo yang bisa menghukum siapapun.
"Tapi Kurosaki-kun jarang menghukum orang kan?" tanya Inoue
"Iya juga sih." gumam Tatsuki
"Tapi dia ingin sekali menghukumku." keluh Rukia
"Sudah, sudah jangan terlalu dipikirkan."
"Benar kata Orihime."
Rukia hanya diam mendengar ucapan teman-temannya itu dan berharap kali ini adalah hari terakhir dia dikejar-kejar pemuda itu untuk dihukum.
Keesokannya seperti kemarin, Rukia berlari melewati koridor sekolahnya. Akhir-akhir ini dia memang sering bangun terlambat karena susah tidur dan ujung-ujungnya terlambat datang ke sekolah.
"Seperti biasa ya Kuchiki." ujar pemuda berambut orange itu dengan nada menyindirnya
"Lagi-lagi kamu Kurosaki Ichigo." ujar Rukia yang mau menyebut lengkap nama Ichigo
"Tumben kamu menyebut namaku dengan lengkap?"
"Enyahlah dari pandanganku. Aku mau ke kelas."
"Sudah satu minggu berturut-turut aku memergokimu terlambat Kuchiki, jadi tidak semudah itu."
"Eh jeruk, kamu itu bawel ya?"
Ichigo yang dari tadi dihina oleh Rukia hanya menyeringai saja. Rukia yang melihat seringai Ichigo merasa sedikit was-was.
"Tunggu hukumanmu nanti Kuchiki." Ichigo berlalu meninggalkan Rukia sendiri. karena tidak mau ambil pusing Rukia langsung menuju kelasnya
'Tunggu katanya. Apa maksudnya?' batin Rukia
Hari berlalu dengan cepat dan sampailah pada sore hari. Semua murid segera bergegas menuju rumahnya masing-masing, Tatsuki dan Inoue yang sudah pulang terlebih dahulu meninggalkan Rukia sendiri di kelasnya. Rukia juga sibuk membereskan buku-bukunya ke dalam tas.
Tanpa Rukia sadari, ada seseorang yang berjalan mendekat padanya. Langkah kakinya cukup terdengar hingga membuat Rukia menoleh dan didapatinya sosok pemuda berambut orange jabrik itu, Kurosaki Ichigo.
"Mau apa kamu kemari?" tanya Rukia sinis
"Wah, wah Kuchiki kan tadi pagi kubilang tunggu hukumanmu." ujar Ichigo santai. "Dan aku datang untuk memberimu hukuman."
"Hukuman?"
Ichigo berjalan mendekati Rukia hingga dia berada di depannya. Kedua tangannya segera memegang kedua tangan Rukia. Merasa sesuatu yang aneh Rukia memberontak, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Ichigo mengunci tangannya.
"Apa maumu?" tanya Rukia masih sinis seperti tadi
"Mauku?" ujar Ichigo. "Ini." Ichigo mendekatkan wajahnya pada Rukia dan segera mencium bibir merah Rukia. Rukia merasa sangat kaget, mata violetnya terbelalak karena tiba-tiba Ichigo menciumnya, matanya tiba-tiba terpejam dan membiarkan Ichigo menciumnya, walaupun pikirannya ingin sekali memberontak.
Mengetahui Rukia tidak memberontak, Ichigo makin memperdalam ciuman mereka. Dia menggigit pelan bibir Rukia dan bibirnya terbuka. Tanpa membuang waktu lidah Ichigo langsung masuk ke dalam rongga mulut Rukia dan menjelajahinya. Rukia tidak bisa melawan, dia merasa jantungnya berdetak sangat cepat dan wajahnya terasa sangat panas.
Puas dengan menjelajahi rongga mulut Rukia, lidah Ichigo turun dan segera menjilati leher putih Rukia. Rukia merasa sedikit geli karena perlakuan Ichigo. Ichigo menjilat, menggigit pelan leher Rukia dan meninggalkan bercak merah di leher Rukia. Dia terus melakukan hal itu hingga Rukiapun terlihat menikmatinya. Hampir seluruh leher Rukia dipenuhi kissmark dari Ichigo. Akhirnya Ichigo menghentikan aktivitasnya dan menatap Rukia.
"Itu hukumanmu Kuchiki." ujar Ichigo dengan sedikit seringainya. "Kalau kamu melawan lagi, lihat saja nanti." Ichigo berjalan meninggalkan Rukia sendiri di kelas itu. Rukia masih terbengong-bengong apa yang tadi sudah Ichigo lakukan padanya. Beberapa menit dia baru menyadari kalau Ichigo sudah merebut ciuman pertamanya.
"HEI! DASAR JERUK KURANG AJAR!" teriak Rukia penuh emosi. "AWAS SAJA!"
Akhirnya Rukia buru-buru meninggalkan kelas dan segera menuju rumahnya. Sesampainya di rumah dia disambut oleh kepala pelayan Kuchiki. Rukia membalas sapaan kepala pelayan itu dengan senyuman.
"Rukia-sama anda kenapa?" tanya kepala pelayan itu
"Maksudmu?" giliran Rukia yang bertanya
"Leher anda penuh bercak merah. Anda tidak apa-apa?"
'WHAT? Ini pasti gara-gara si jeruk itu.' gerutu Rukia dalam hati. "Tidak apa-apa." Rukia langsung berlari meninggalkan kepala pelayan itu dan menuju kamarnya. Sesampai di kamar Rukia langsung mengunci pintu kamarnya, dia membuka sedikit kerah seragamnya dan memang bercak merah itu terlihat sangat jelas.
"Cih. Kurosaki Ichigo." ujar Rukia kesal. "Apa sih maksudnya tadi?" Rukia memegang bibirnya yang tadi sudah dicium oleh Ichigo dan memegang lehernya yang dipenuhi kissmark itu. Wajah Rukia mendadak memerah, dia terbayang akan kejadian tadi. Tapi buru-buru dihilangkan pikiran tersebut dari benaknya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, kalau besok ke sekolah terlihat bekas ini teman-teman pasti curiga." pikir Rukia. Dia melihat syal pink yang berada di dekat meja riasnya itu dan mencoba memakainya di lehernya. "Tidak buruk, bercak merah tadi juga tertutup dengan sempurna." kali ini Rukia tersenyum dan berencana akan memakai syal itu besok.
Keesokannya seperti biasa, Rukia datang terlambat lagi. Tapi kali ini dia memakai syal pink itu agar menutupi bercak merah itu dengan sempurna. Dan seperti biasa lagi Rukia bertemu dengan Ichigo. Lagi-lagi Ichigo mencegatnya.
"Seperti biasa lagi Kuchiki." ujar Ichigo santai
"Kau!" Rukia ingin memarahi Ichigo atas perlakuannya kemarin, tapi kata-katanya tersendat
"Kau mau bilang apa?" Ichigo mendekatkan wajahnya pada Rukia. Jarak wajah mereka hanya terpaut beberapa centi saja, wajah Rukiapun langsung memerah.
"Tidak ada apa-apa." ujar Rukia sambil memalingkan wajahnya dari Ichigo. Ichigo melihat syal pink yang dikenakan Rukia
"Tidak boleh memakai barang yang tidak perlu seperti syal itu, Kuchiki." ujar Ichigo sambil memegang ujung syal itu. "Ini buakn musim gugur atau dingin, jadi percuma syalmu itu."
"Biarin. Aku kedinginan." ujar Rukia yang langsung berlari meninggalkan Ichigo sendiri. Ichigo menatap sosok Rukia dari kejauhan dan kembali menyeringai.
"Tampaknya kau suka sekali dihukum ya?" gumam Ichigo
Rukia sampai di kelasnya dengan selamat dan segera menuju bangkunya. Inoue yang melihat ada yang berbeda dari Rukia memperhatikan Rukia dengan seksama. Merasa dirinya diperhatikan Rukia menegur Inoue.
"Inoue, kenapa kamu memandangku begitu?" tanya Rukia. "Aku sedikit risih."
"Ma… maaf Kuchiki-san." ujar Inoue pelan. "Tapi aku sedikit heran kenapa akmu pakai syal, kan tidak dingin?"
"Aku… aku kedinginan." ujar Rukia
"Kedinginan?" pikir Inoue. "Sekarang bukan musim gugur atau dingin kan?"
Rukia merasa kaget, ucapan Inoue sedikit mirip dengan ucapan Ichigo. Tiba-tiba wajahnya memerah. Inoue merasa heran dengan tingkah Rukia.
"Kuchiki-san kamu sakit ya?" tanya Inoue. "Wajahmu merah begitu. Jangan memaksakan diri."
"Aku tidak apa-apa kok." ujar Rukia pelan
"Hmm… Baiklah…" gumam Inoue
Waktu pulang sekolahpun tiba dan semua murid bergegas pulang ke rumah masing-masing. Dan seperti kemarin Rukia hanya sendiri di kelasnya. Dia masih belum selesai membereskan buku-bukunya. Dan terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah Rukia, Rukia segera menoleh dan mendapati sosok Ichigo berada di hadapannya. Rukia juga melihat pintu kelasnya sudah tertutup dan melihat ada kunci, ternyata kelasnya sudah dikunci.
"Ku.. Kurosaki Ichigo." gumam Rukia. "Apa maumu?"
"Kuchiki. Kesabaranku sudah habis." ujar Ichigo
"Maksudmu?"
"Kau sudah terlalu sering datang terlambat, dan juga mengejekku."
"Lalu?"
Ichigo mendekatkan wajahnya pada Rukia. Seketika Rukia memejamkan matanya. "Kau akan dihukum lagi." ujar Ichigo tepat di telinga Rukia, membuat Rukia sedikit kaget karena hembusan nafas Ichigo begitu terasa di dekatnya. Wajah Rukia langsung memerah. Melihat wajah Rukia, Ichigo langsung mencium Rukia. Kali ini Rukia tidak melawan, malah membalas ciuman Ichigo. Rukia juga tidak mengerti tapi dia ingin seperti itu.
Ichigo juga tidak perlu menggigit bibir Rukia, Rukia sudah membuka mulutnya dan lidah Ichigo langsung menjelajahi rongga mulut Rukia. Merasakan betapa manisnya mulut Rukia itu, Rukia juga membalas perlakuan Ichigo. Lidah mereka berdua saling bertautan dalam ciuman panas itu. Tapi kebutuhan oksigen memaksa mereka mengakhiri ciuman itu. Ichigo menatap mata violet Rukia lekat-lekat, wajah Rukia terlihat sangat imut dan manis.
"Aku menyukaimu, Rukia." ujar Ichigo pelan dan memeluk tubuh mungil Rukia. Wajah Rukia tetap saja memerah
"A.. aku juga." ujar Rukia pelan hampir seperti berbisik. Mata Ichigo sedikit terbelalak mendengar ucapan Rukia, tapi seketika itu dia tersenyum. Baru pertama kali ini Rukia melihat senyum yang begitu indah dari Ichigo. Ichigo melepas syal pink yang melilit leher Rukia dan melihat bekas kissmarknya masih terlihat jelas disana.
"Tampaknya aku akan lewati bagian ini." ujar Ichigo
"Eh?" Rukia bingung dengan ucapan Ichigo. Tanpa buang-buang waktu Ichigo membuka kancing seragam Rukia satu persatu hingga sudah terlepas semua. Ichigo membuang kemeja seragam Rukia dan langsung memberi kissmark di bagian perut Rukia.
"I… Ichi.. go.." desah Rukia. Tapi Ichigo tidak terlalu memperhatikannya, dia tahu Rukia menikmatinya. Ichigo melepas bra yang dipakai Rukia dan memberi kissmark di dada Rukia. Rukia makin mendesah tidak karuan yang terdengar bagi Ichigo seperti alunan musik yang menenangkan.
Bagian atas tubuh Rukia sudah dipenuhi kissmark dari Ichigo. Ichigo langsung melirik bagian rok Rukia. Seketika itu juga dia membuka paha Rukia lebar-lebar.
"Ichigo. Apa yang mau… kau… lakukan?" tanya Rukia dengan nafas yang sedikit tersengal-sengal. Tapi Ichigo tidak menjawab, malah langsung memberi kissmark di bagian paha Rukia. Kembali terdengar desahan dari Rukia dan Ichigo menikmati hal itu. Ichigo melepas CD Rukia dan tubuh Rukia sekarang polos tanpa busana, Ichigo langsung menjilati bagain kewanitaan Rukia, membuat Rukia mendesah lagi. Ichigo terus melakukan seperti itu hingga muncullah cairan dalam tubuh Rukia, Ichigo langsung menelan cairan itu tanpa merasa jijik sekalipun.
"Sekarang gantian aku." ujar Ichigo. Rukia yang tidak mengerti ucapan Ichigo baru menyadari kalau Ichigo ingin juga dilayani. Rukia membuka baju seragam Ichigo, baik kemeja dan celana. sekarang Ichigo juga sama seperti Rukia, tubuh mereka sama-sama polos. Rukia melihat bagian bawah tubuh Ichigo yang membuatnya malu tapi ingin juga. Rukia memijit bagian itu pelan, membuat Ichigo mendesah juga.
"Ru.. kia.." desah Ichigo diantara kenikmatan yang dia rasa
Rukia makin senang kemudian dia tidak memijit benda itu tapi memasukkannya dalam mulutnya, dan memaju mundurkan milik Ichigo itu.
"Terus… Rukia.. lagi." desah Ichigo. Dan Rukiapun meneruskan perbuatannya hingga dia merasa ada sesuatu yang masuk dalam tenggorokannya. Tapi karena sebelum melepas mulutnya dari milik Ichigo dia sudah menelan seluruh cairan dari Ichigo.
"Rasanya aneh.." ujar Rukia
"Dasar polos." ujar Ichigo
Mereka akhirnya menghentikan kegiatan mereka, karena mereka sudah sama-sama capek. Ichigo segera memakai seragamnya begitu juga Rukia. Setelah selesai memakai baju mereka berdua saling melempar senyum dan bergandengan tangan.
"Kamu suka hukumanmu kali ini?" tanya Ichigo. Wajah Rukia langsung memerah
"Kalau dengan kamu, aku akan suka." jawab Rukia masih dengan wajah yang merah
"Haha… Baiklah.." Ichigo hanya tersenyum dan mengajak Rukia keluar dari kelas itu
TBC
A/N:Kykny crtny kecepetan, aneh gy.. ckck..
Ywdh kalau dah baca jgn lupa review y?
Yg pntng no flame, ok?^^
