A/N: Aq nls oneshot again…

Entah temanya pasaran atau gak, tp ini asli dr pikiranq. wkwk..^^

Disclamer: Death Note punya Tsugumi Ohba n Takeshi Obata

Title: Kenapa Hujan Membuatku Merenung?

Rated: K+

Genre: Poetry

Ket: smuany L's POV

Kenapa Hujan Membuatku Merenung?


Hujan kali ini turun sangat deras.

Membawa ketenangan yang menjalar dalam benakku.

Aku hanya mematung di atap hotel yang kutinggali.

Memandang hujan yang turun dengan deras.

"Kenapa hujan membuatku merenung?"

Pertanyaan yang selalu terlontar dari mulutku.

Tiap pertanyaan yang mungkin tidak terjawab.

Bagaikan pertanyaan tersulit bagiku.

Kulihat langit yang gelap.

Masih menurunkan hujan dengan derasnya.

Dan aku tetap saja diam di tempatku.

Dengan pikiranku yang tak tentu.

"Kenapa hujan membuatku merenung?"

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Seolah-olah mulutku terkunci.

Dan hanya keheningan yang kudapat dari hujan.

"Hujan turun untuk menyadarkan tindakanmu selama ini."

Kudengar sebuah suara, suara yang kukenal.

Sosok pemuda berambut coklat sedang menatapku dari kejauhan.

Aku hanya tersenyum tipis mendengarnya.

Dia berjalan mendekatiku dan sudah berhadapan denganku.

Mata coklatnya sangat menenangkanku.

Sosoknya yang tangguh dan cerdas itu bagaikan selalu menyimpan misteri.

Misteri yang mungkin hal yang sangat pribadi.

"Hujan itu turun bukan karena hanya ingin turun saja, tapi karena semua mahkluk butuh."

Suaranya kembali terdengar, dengan jarak yang dekat.

Mata hitamku kufokuskan melihat mata coklatnya.

Berharap dia menjelaskan maksudnya.

Tapi yang kudapat adalah keheningan.

Dirinya tidak meneruskan ucapannya dan memandang hujan.

Hujan yang sudah membasahi tubuh kami berdua.

Tapi kami larut dengan pikiran masing-masing.

"Hujan menyadarkan kita atas tindakan kita selama ini."

Suaranya yang merdu bagiku terdengar lagi.

Kata-katanya bagaikan rangkaian melodi yang sudah tersusun rapi.

Terdengar begitu indah.

"Apa maksudmu?"

Aku bertanya padanya.

Aku memang tidak mengerti maksudnya.

Dan apa yang membuatku selalu merenung ketika hujan.

"Hujan membuat pikiran kita relax, bagiku."

Dia menjawab dengan singkat tapi jelas.

Aku berusaha memikirkan kata-katanya.

Memasukkan kata-kata itu dalam benakku.

Aku hanya tersenyum tipis.

Dia sempat memandangku bingung.

Tapi aku malah makin tersenyum.

Menampilkan ekspresi yang jarang dilihat orang lain.

"Mungkin begitu."

Aku berkata seperti itu setelah tersenyum.

Dan kulihat dia tersenyum juga padaku.

Tuhan, apakah aku telah menemukan jawabannya?

Senyumnya yang sangat menenangkan hatiku.

Suaranya yang terdengar bagai melodi yang indah.

Sikapnya yang bagaikan pemuda yang sangat terpelajar.

Semuanya ada pada sosoknya.

"Kenapa hujan membuatku merenung?"

Aku bicara seperti itu padanya.

Tampak dia sedikit bingung akan pertanyaanku.

Pertanyaan yang tidak bisa dijawab orang lain.

"Kau akan menemukan jawabannya."

Dia hanya menjawab pertanyaanku seperti itu.

Tidak bilang iya atau tidak atau alasan.

Tapi aku menyukai jawabannya.

Kutatap sosoknya dengan senyumku.

Kulihat dia juga membalas senyumku.

Dan kami berdua hanya terdiam saja.

Tanpa bicara dan dengan senyuman.

Aku tahu jawabannya sekarang.

Hujan selalu membuatku merenung itu ada maksudnya.

Karena hujan itu selalu menyadarkanku.

Betapa pikiranku tidak pernah lepas darimu.

END

A/N: Mgkn agak pndk, tp itu ideq.

Fic ini sdkt prbhan dari puisiq.

Ywdh, biz baca review y?^^