Pairing : YeWon – WonYe
Other cast : Kyuhyun, Kibum, Eunhyuk, Donghae
Disclaimer : They are belongs to God, themselves and also their Parents, but This Story is mine!
Lenght : 1 – 2 [twoshot]
Genre : Romance, Hurt/Comfort
Rate : T
Summary : Siwon yang polos harus dipertemukan dengan sesosok manis yang bekerja sebagai penghibur disebuah club malam.
Warning : Yaoi, Typo(s), alur cepat, OOC.
Cerita ini khusus untuk kalian semua yang kangen sama YEWON MOMENT ^~^ mianhae jika cerita pasaran ataupun tidak menarik, hahaha...
.
.
INGAT!
Jangan dibaca jika tidak tertarik!
Silahkah klik tanda silang disudut kanan atas sesegera mungkin jika kalian tidak berniat membacanya ^^
DON'T LIKE? DON'T READ! NO BASH! NO SIDERS! ^^
.
.
::_My naughty Love_::
.
Namja tampan itu masih terus memberontak ketika kedua tangannya diseret terus menerus oleh teman-temannya untuk masuk kesebuah tempat yang hampir selama hidupnya tidak pernah ia masuki.
Tapi rontahannya benar-benar tidak dipedulikan hingga akhirnya kelima namja itu masuk kesebuah tempat yang dipenuhi oleh suara bising dan bau menyengat.
Sebuah club malam yang memang sering didatangi teman-teman namja tampan itu. awal ia masuk kedalam club, kepalanya langsung terasa pusing, suara musik sangat memekakkan telinga, bahkan ia juga melihat ada beberapa yeoja yang menari striptease diatas meja, ada juga yang sampai menari dalam keadaan naked.
Oh sungguh ia bisa mati jika terus berada ditempat ini. Aroma alkohol yang menyengat penciumannya sungguh memuakkan. Tidak sekalipun ia berani menyentuh minuman yang sering membuat orang-orang melayang seperti itu, tidak pernah!
.
.
Cloudhy3424_Present ©2013 YeWon Fanfiction
My naughty Love Chapter 1
Happy Reading
.
.
"Lepaskan aku! Aku mau keluar Hyukjae!" ia menghiraukan tatapan orang-orang yang menatap mereka.
Bahkan tak ayal tatapan orang-orang itu seperti menatap kagum kepada gerombolan namja berjas itu, terlihat sekali bahwa mereka berlima bukanlah orang sembarangan.
"Sudahlah Siwon, sekali-kali kau harus kesini, apa kau tidak bosan terus berada diruangan terkutukmu itu huh?" ujar namja yang dipanggil Hyukjae atau Eunhyuk tadi.
"Benar kata Hyukkie, kami tidak mau mempunyai teman yang terlalu polos sepertimu." Kekeh namja bersurai reddish black yang juga memegangi tangan Siwon sebelah kanan.
Sedang namja bersurai hazzel yang berada dibelakang ketiga namja itu tersenyum seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, bagaimana bisa ia mempunyai teman sepolos Siwon yang tidak pernah sekalipun memasuki tempat yang menurutnya surga seperti ini.
Berbeda dengan namja berkiller smile yang berjalan beriringan dengan namja bersurai hazzel itu, ia tampak tak peduli dengan apa yang ia dengar. Bahkan ia hanya melirik kearah dimana beberapa namja serta yeoja menggumamkan dan mengagung-agungkannya serta teman-temannya.
"Ayo masuk!" Eunhyuk menyeret Siwon masuk kedalam sebuah private room yang memang selalu mereka pakai setiap mereka berada disana.
Setelah berhasil membuat Siwon masuk, Donghae langsung mengunci pintu itu dan melepaskan tangan Siwon.
Namja berobsidian tajam itu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan. cukup besar jika hanya dihuni oleh lima namja seperti mereka. Tidak juga terdengar suara musik seperti diluar sana, lalu apa maksud dari teman-temannya membawa ia kemari?
"Duduklah Siwon, relax! Setelah ini kau pasti sangat puas!" Donghae duduk disofa dan merebahkan tubuhnya dipunggung sofa, diikuti Eunhyuk dan juga kedua teman mereka lagi, Kyuhyun dan Kibum.
Siwon mengeryit heran, ia masih berdiri disisi meja besar yang diatasnya terdapat sebuah tiang seperti yang ia lihat diluar sana. Tiang yang digunakan yeoja-yeoja tadi menari striptease.
"Bummie-ah, hari ini giliranmu memanggil dia." Ujar Eunhyuk yang langsung dibalas anggukan singkat tanpa senyum dari Kibum, benar-benar menunjukkan wajah dinginnya.
Sedang Siwon masih bingung dengan apa yang akan terjadi, ia menatap Kibum hingga namja tampan itu keluar dari ruangan mereka.
"Ya! Duduklah! Atau kau akan pingsan setelah ini." Kekeh Eunhyuk lagi disambut tawa Kyuhyun dan Donghae.
"Aku ingin pulang, aku tidak nyaman berada disini kalian tahu!" serunya. Tapi baru saja ia memutar tubuhnya bermaksud untuk keluar dari ruangan itu, matanya menatap sosok Kibum masuk dengan seseorang dibelakangnya.
"Kau mau kemana?" tanya Kibum datar, seperti biasanya.
"Pulang, aku tidak..." tiba-tiba Siwon menghentikan ucapannya tak kala obsidiannya menatap sosok manis? Ah.. tidak... tidak.. dimata Siwon, sosok tersebut seperti seorang malaikat yang jatuh dari langit.
Sosok yang hanya memakai kemeja putih kebesaran diatas lutut, menampakkan paha serta kaki putih mulusnya, benar-benar membuat Siwon tidak bisa bergerak begitu saja.
Eunhyuk, Donghae dan Kyuhyun terkekeh melihat ekspresi yang dikeluarkan Siwon. namja tampan itu seperti kehilangan jiwanya, hanya bisa menatap dari bawah hingga atas sosok manis itu.
"Kenapa menatapku seperti itu tuan?"
Oh Tuhan! Bahkan Siwon berani bersumpah bahwa selama ini ia tidak pernah mendengar suara semanis, seerotis dan... ah... Siwon seakan ingin membenturkan kepalanya kedinding untuk dapat tersadar dari lamunannya.
"Sudah hiraukan saja dia Yesungie, lebih baik kau lakukan pekerjaanmu malam ini." Seru Eunhyuk yang mulai tampak bosan dengan apa yang terjadi pada dua orang tersebut.
Kibum mulai duduk sembari membuka jasnya, begitu pula Kyuhyun dan pasangan EunHae. Berbeda dengan Siwon yang masih saja berdiri, diam dan menatap apa yang akan dilakukan sosok manis itu.
Keningnya mengernyit saat melihat sosok itu mulai naik keatas meja yang dihiasi tiang tersebut.
Demi apapun! Siwon serasa ingin mengiris pergelangan tangannya sendiri saat melihat namja manis itu naik keatas meja dengan gaya yang benar-benar sexy, lebih sexy dari yeoja-yeoja yang ia lihat diluar tadi.
Glup!
Siwon merasa tubuhnya mulai melemas, ia berani yakin jika sosok tersebut hanya mengenakan celana dalam dan tubuh bagian atasnya hanya berbalut kain tipis yang diperoleh dari kemeja putih kebesaran itu.
"Jika menyentuhku, aku ingin bayaran lebih." Pinta sosok yang dipanggil Yesung itu, ia mengerlingkan matanya nakal pada keempat namja yang duduk disofa didepannya, membiarkan namja tampan yang tadi sempat ia ajak bicara terdiam dibelakangnya.
"Aku akan membayarmu berapapun yang kau mau jika kau bisa memuaskanku Yesungie." Kibum, akhirnya namja yang selalu berwajah datar dan dingin itu mulai tersenyum manis walau diiringi dengan seringaian tipis.
Siwon terkejut, sosok yang ia kenal tidak pernah tersenyum kearahnya, sekarang terlihat tersenyum karena sosok manis diatas meja itu? hey! Sebenarnya apa yang terjadi disini? Siwon benar-benar tidak tahu. Siapa sosok yang dipanggil Yesung itu?
Apakah ia seorang penghibur? Tapi ketika Siwon memasuki club malam itu, ia tidak sekalipun melihat ada seorang namja penghibur seperti sosok Yesung, sejauh yang ia lihat hanya ada yeoja yang menari striptease seperti itu.
Yesung berseringai menatap Kibum, menunjuk namja tampan itu dengan jari telunjuknya seperti tengah meminta Kibum untuk mendekat, dan Kibum pun tak tinggal diam, ia mendekati Yesung yang kini tengah berjongkok diatas meja.
Wajah mereka sangat dekat, tangan Yesung membelai wajah tampan Kibum kemudian berbisik pelan, "Setuju!"
Dan malam itu Siwon benar-benar dibuat mati oleh Yesung. gaya menarinya, desahannya, lidahnya yang tidak berhenti menjilat bibirnya sendiri, bahkan tubuhnya yang bergerak indah ditiang atas meja itu, sungguh membuat Siwon benar-benar tidak tahu harus berucap apa lagi.
.
.
::_My naughty Love_::
.
.
Ia terlihat meremas surainya terus menerus, bukan karena stress dengan berkas-berkas diatas meja yang harus ia tanda tangani, melainkan karena ia tengah memikirkan kejadian semalam.
"Ah... tuan, kau... kasar... sshh..."
Demi Tuhan Siwon tidak pernah melihat Kibum seperti itu, sosok yang menurutnya sepolos dirinya ternyata menyimpan begitu banyak kejutan yang tak terduga. Bahkan Kyuhyunpun tidak diam malam itu.
Siwon melihat dengan mata kepalanya sendiri sosok Yesung tengah disentuh oleh Kibum dan Kyuhyun. Siwon melihat bagaimana wajah seperti seorang malaikat itu berseringai kearahnya ketika tubuhnya bergantian dimasuki oleh Kibum dan Kyuhyun.
Ia menggigit bibirnya kuat-kuat, entah kenapa ia tidak suka dengan apa yang ia lihat tadi malam. Ya.. walaupun ia sadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa bagi Yesung, tapi tetap saja ada suatu perasaan aneh ketika kali pertama obsidiannya bertabrakan langsung dengan onixnya.
"Yesung..." gumamnya tanpa sadar, "Akh! Sial! Kau benar-benar membuatku gila!"
.
"Huh? Ada angin apa tiba-tiba kau menyusul kami kesini Siwon?" sindir Kyuhyun yang duduk disebelah Donghae di private room club malam. Ia sebenarnya tidak terlalu terkejut dengan kedatangan Siwon karena ia sudah mengira ada suatu hal yang membuat teman terpolosnya itu datang sendirian ketempat itu.
Sama halnya dengan EunHae, mereka terus terkekeh melihat Siwon diam sambil sesekali melirik kearah mereka.
"Kau tertarik pada Yesung?" tanya Kibum tiba-tiba dengan senyum tipisnya.
Siwon tidak tahu harus mengatakan apa, tapi memang apa yang dikatakan Kibum ada benarnya. Ia yang duduk disamping Eunhyuk menunduk dan mulai berusaha merangkai kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan Kibum.
"Tidak usah gugup seperti itu Siwon-ah, katakan saja jika kau tertarik, dan malam ini kau juga bisa menikmati tubuh Yesung seperti yang dilakukan Kyuhyun dan Kibum kemarin." Sahut Eunhyuk sedari melingkarkan tangannya dibahu Siwon.
"A...aku..."
Cklek_
Pintu terbuka sesaat sebelum Siwon menyelesaikan kalimatnya. Namja manis yang ia tunggu-tunggu datang dan sekarang ia mengenakan kemeja berwarna baby blue dan celana pendek berwarna hitam.
Lagi-lagi tatapan Siwon bertabrakan langsung dengan Yesung, dan entah itu hanya perasaan Siwon atau memang ia benar-benar melihat wajah Yesung memerah setelah bertatapan dengannya.
"Ada member baru yang tertarik padamu Yesungie," seru Donghae sambil tertawa. Sedang Yesung kembali menatap Siwon yang menunduk, malu? Mungkin.
Dan akhirnya malam ini Siwon sekali lagi harus menahan hasratnya ketika melihat Kibum, Kyuhyun beserta EunHae mencumbu tubuh mungil Yesung. Siwon sendiri tidak terlalu terkejut dengan apa yang dilakukan pasangan EunHae, karena menurutnya pasangan itu benar-benar aneh dimatanya.
"Ah... Kyuh... faster..."
Siwon menulikan telinganya ketika mendengar desahan Yesung, ia tidak berani membuka matanya ketika keempat temannya itu bergantian memasuki tubuh Yesung diatas meja yang kebetulan sekali berada tepat didepan matanya.
"Sshh... baby... kau masih sangat ketat... akh..."
Siwon mengepalkan tangan kekarnya, ini seperti sebuah hujaman pisau dijantungnya, tak tahu kenapa ia merasa sakit melihat semua itu. dan ketika tanpa sengaja ia membuka matanya, ia melihat onix Yesung fokus kearahnya, seperti tengah memberitahukan sesuatu yang tidak dimengerti oleh Siwon.
"Siwon, uhh... kau tidak mau ikut andil juga huh?" tanya Eunhyuk disela-sela desahannya ketika miliknya dipijat oleh tangan mungil Yesung.
Siwon bungkam, sejenak ia menatap kembali wajah manis Yesung lalu membuang tatapan kearah lain, "Maaf, tiba-tiba aku ada janji mendadak, aku harus pergi." Siwon berdiri dan mengambil jasnya yang tadi ia letakkan disisi sandaran sofa, menatap Yesung sekejap kemudian berjalan keluar dari ruangan itu.
'Sial! Ada apa denganku hah!' umpatnya dalam hati, wajahnya tiba-tiba mengeras dengan alasan yang tidak ia mengerti.
.
.
::_My naughty Love_::
.
.
Berhari-hari Siwon datang ke club itu hanya untuk melihat Yesung, tapi nyatanya ia selalu merasa sakit setiap kali tubuh mungil Yesung dimasuki oleh teman-temannya. Ia tidak bisa melakukan apapun kecuali diam dan mendengar.
Dan setiap kali ia berada dikamarnya, ruang kerja, ruang meeting bahkan dimanapun ia berada, sosok Yesung seperti terus berputar-putar dipikirannya. Sungguh Siwon tidak tahu dengan apa yang terjadi pada dirinya.
Hingga akhirnya Siwon seperti mempunyai keberanian lebih. Ketika ia lagi-lagi berada di private room club malam, ia melihat Yesung tengah bermaksud membuka pakaiannya karena ia harus melayani teman-temannya.
Tanpa pikir panjang, Siwon bangkit dari sofa dan berjalan mendekati sosok itu, menahan pergelangan tangan Yesung lalu menariknya keluar dari ruangan.
"YA! SIWON!" Seru Kyuhyun, Eunhyuk dan Donghae yang melihat Siwon membawa keluar Yesung, sedang Kibum menunduk dan tersenyum samar seperti mengetahui apa yang dilakukan Siwon.
Dilorong, Yesung terus memberontak ketika Siwon menarik tangannya keluar, "YA! TUAN LEPASKAN AKU!" Ia berteriak, mengibas-ibaskan tangannya agar terlepas dari genggaman tangan Siwon.
Siwon bergeming, sesekali ia melirik Yesung yang masih saja memberontak. Saat ini ia hanya ingin membawa sosok itu pergi dari tempat terkutuk seperti ini. "TUAN LEPASKAN AKU!"
"YA! APA YANG KAU LAKUKAN PADA YESUNG!" Sebuah teriakan lantang membuat langkah Siwon terhenti, ia melihat ada sesosok namja paruh baya berlari mendekatinya dengan beberapa bodyguard bertubuh kekar. "Lepaskan Yesung! mau kau bawa kemana dia hah? Dia harus bekerja disini!"
Siwon terkekeh, "Mulai sekarang dia berhenti bekerja disini!" ucapnya tegas yang sontak membuat mata Yesung melebar, lidahnya keluh yang akhirnya membuat dirinya hanya diam dan menatap heran sosok tampan Siwon.
"A...apa maksudmu? Yesung tidak akan pernah berhenti! Kau tidak boleh membawanya karena dia adalah aset terpenting disini."
"Huh? Aset terpenting?" Siwon menggelengkan kepalanya lalu merogoh sesuatu disaku celananya.
Namja paruh baya itu mengernyit heran melihat Siwon mengeluarkan sesuatu dari balik saku celananya, begitu pula Yesung.
Sejenak Siwon melepaskan genggaman tangannya pada Yesung untuk mengambil pena yang ada disaku jasnya. Yesung sendiri lantas memegangi pergelangan tangannya yang memerah, sedikit sakit karena genggaman Siwon cukup kuat.
Siwon menorehkan sebuah coretan yang pastinya sangat berarti diatas kertas dan memberikannya kepada namja paruh baya itu, "Itu check kosong, kau boleh mengisinya semau dan sebanyak yang kau mau."
Orang-orang yang ada disana membelalakkan matanya, tiba-tiba keheningan langsung menerpa, tidak ada suara musik berisik seperti sebelumnya. Keempat teman Siwon pun hanya berdiri tidak jauh dari Siwon.
Namja paruh baya itu melihat kertas yang tadi diberikan Siwon kepadanya, membaca sesuatu yang tertoreh disana, hingga ia terperangah dan menatap Siwon, "K..kau... Choi Siwon?"
Siwon tersenyum meremehkan dan kembali menggenggam pergelangan tangan Yesung, "Akh!" ringis Yesung karena harus kembali merasakan sakit.
"Ye, kau tahu siapa aku bukan? Aku pikir itu sudah lebih dari cukup! Kalau aku mau, aku bisa saja meminta orang-orangku untuk menghancurkan club malam ini." Tantangnya.
Tidak lagi ada yang berani berbicara, namja paruh baya itu langsung membungkuk berulang kali, "Ma...maafkan aku Choi Siwon-ssi."
Siwon merasa bosan, ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum kearah Yesung yang seperti menatap –siapa-kau-sebenarnya-.
"Mulai sekarang Yesung tidak lagi bekerja disini, aku akan membawanya pergi, arraseo!"
Namja tersebut kembali membungkukkan badan, "N...ne... arraseo..."
Siwon lantas membawa Yesung keluar dari club itu, sedang keempat temannya terkekeh melihat apa yang sudah dilakukan teman mereka.
"Sepertinya teman terpolos kita sudah mengerti apa itu cinta."
.
.
::_My naughty Love_::
.
.
Bruk!
"Akh!" Yesung melenguh diatas ranjang ketika Siwon sedikit menghempaskan tubuh mungilnya keatas ranjang. "Apa maumu sebenarnya tuan? Aku harus bekerja!"
Siwon melirik sedari tangannya merenggangkan dasi yang ia pakai, "Apa kau tidak mendengar ucapanku tadi? Mulai hari ini kau tidak boleh lagi bekerja disana."
Onix cerah itu membulat sempurna, hey! Siapapun pasti akan terkejut dengan ucapan telak sosok tampan itu, bahkan Yesung tidak pernah mengenal Siwon, bagaimana bisa namja tampan itu mengatakan hal semacam itu.
"YA! Kau bukan siapa-siapaku tuan, dan kau harus ingat! bagaimana aku bisa hidup jika aku tidak bekerja huh?" Yesung yang sudah dalam posisi duduk diatas ranjang mengerucutkan bibir, melipat kedua tangannya didepan dada.
Siwon sendiri terkekeh pelan, membuka satu persatu kancing kemejanya hingga akhirnya membuka kemejanya dan menampakkan tubuh kekar yang benar-benar menggoda. Tak ayal hal tersebut membuat wajah Yesung tiba-tiba memerah.
Ia menunduk tidak berani menatap pemandangan didepannya.
"Kau bisa bekerja padaku, aku tidak suka kau bekerja seperti itu." ujarnya setelah ia mengganti kemejanya dengan kaos putih polos.
"Mwo? Hey tuan! Kenapa kau bertingkah seperti aku adalah kekasihmu huh? Bahkan aku tidak mengenalmu."
Siwon mendekati Yesung lalu mengacak surai hitam namja manis diatas ranjang, "Kau ternyata sangat bodoh ne?"
Yesung kembali membulatkan matanya, namja yang berdiri disampingnya itu benar-benar menyebalkan. Ia menepis tangan Siwon untuk tidak lagi berada dikepalanya walau sebenarnya ada sedikit sengatan pada hatinya ketika tangan Siwon berada dikepalanya, mengacak surainya yang sudah berantakan.
"Baiklah, aku akan mengenalkan diriku lagi, namaku Choi Siwon, kau hanya perlu memanggilku Siwon hyung."
"Mwo? Kenapa harus?"
"Karena aku lebih tua darimu adik kecil."
"YA! Aku sudah 24 tahun."
Siwon sedikit terkejut, benarkah namja semanis itu berusia 24 tahun? Bahkan jika saja Yesung tidak mengatakan berapa usianya, mungkin Siwon mengira Yesung masih berusia 19 tahun.
"Jeongmal? Ah.. ternyata wajahmu benar-benar menutupi usiamu." Ia terkekeh lalu duduk disisi ranjang, melepas sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu. "Tapi tetap saja aku lebih tua 2 tahun darimu."
Yesung sudah kehabisan kata-kata, ia tidak tahu lagi harus mengatakan apa untuk membuat Siwon melepaskannya. "Tuan... aku mohon lepaskan aku..." ia menautkan kedua tangannya, seperti tengah berdoa, tapi kali ini ia tengah memohon dan Siwon belum melihat bahwa saat ini Yesung mencoba meluncurkan puppy eyes yang belum pernah ia tunjukkan sebelumnya.
Siwon masih diam, membenahi surainya didepan cermin hingga ekor matanya menangkap sosok Yesung yang masih ber-puppy eyes diatas ranjang.
Glup!
Seketika Siwon seperti membatu melihatnya, bagaimana bisa ia bertemu dengan malaikat seindah itu?
"Jika kau tidak melepaskanku, bagaimana aku bisa bekerja? Bagaimana aku bisa membiayai kehidupanku? Lalu bagaimana aku bisa membayar hutang-hutangku? Hiks..."
Siwon tersadar dari lamunannya mendengar suara isakan lirih dari Yesung. ia memutar tubuhnya dan menatap datar sosok itu. terlihat sekali bahwa Yesung tengah berpura-pura menangis.
Siwon bukanlah namja yang bisa dibohongi dengan mudah, ya.. walaupun ia belum pernah berpacaran ataupun mempunyai hubungan dekat dengan orang lain, tapi jika hanya sebuah kepura-puraan, menurutnya itu tidak terlalu berat untuk ia pahami.
"Aku sudah bilang kan, kau bisa bekerja padaku."
Yesung menghentikan isakan pura-puranya, menatap polos kearah Siwon yang demi tuhan sungguh membuat Siwon mengalami sesak napas. "Bagaimana caranya?"
Siwon menggelengkan kepalanya pelan untuk tersadar dari lamunan sesaatnya, "Hanya melayaniku setiap hari, dan aku akan membayarmu sebanyak yang kau mau." Ucapnya tanpa pikir panjang, tak tahukah Siwon jika kata 'melayani' yang dipikirkan Yesung berbeda dengan apa yang ia pikirkan? Siapa yang polos disini? Dan siapa yang pervert disini?
Yesung tampak berpikir sejenak hingga akhirnya ia berseringai, "Mudah! Aku setuju tuan." Jawabnya, mengulurkan tangan untuk berjabat dengan Siwon, tapi sayangnya Siwon tidak membalas uluran tangannya hingga ia harus menelan bulat-bulat kekecewaannya.
"Sudah aku katakan jangan memanggilku seperti itu, cukup Siwon hyung, arrachi?"
"Ah.. ne... hyung..." ia mengangguk-agukkan kepalanya, benar-benar seperti anak kecil yang semakin membuat Siwon gemas melihatnya.
"Mulai hari ini kau tidur disini, sedangkan aku akan tidur dikamar satu lagi."
"Ini kamarmu kan? Kenapa tidak aku saja yang tidur dikamar lain?"
Siwon yang berjalan akan keluar dari kamar sejenak melirik Yesung yang terus bertanya-tanya, ia cukup dibuat kesal oleh kalimat-kalimat yang tidak berhenti keluar dari bibir Yesung, jika saja bisa, ia ingin sekali membungkam bibir tipis itu hingga tidak lagi bersuara seperti sekarang ini.
Siwon tidak menjawab karena ia rasa dari cara ia menatap pun pasti Yesung sudah bisa memahaminya.
"Ah... arraseo..." ujar Yesung pada akhirnya saat tatapan Siwon seakan mengintimidasi dirinya.
.
.
::_My naughty Love_::
.
.
Pagi ini terasa berbeda dari hari-hari biasanya, Siwon yang memang mulai malas bangun pagi kini seperti tengah merasa tidak nyaman ketika kedua matanya masih tertutup.
Bukan karena cahaya mentari yang menyusup melalui jendela kamarnya, tapi karena ada sesuatu yang membuat tubuhnya bergeliat resah. Seakan-akan ada sesuatu yang menindih tubuhnya, walau tidak berat tapi setidaknya membuatnya tidak nyaman.
"Eungh..." hingga desahan lirihnya terdengar walau matanya masih tertutup sempurna. Kedua tangannya meremas sprei yang ada dibawahnya, menariknya untuk sekedar pelampiasan yang tidak ia mengerti.
Ia ingin sekali membuka matanya, tapi ia juga tidak ingin mengetahui apa yang kini tengah membuatnya mendesah dipagi seperti ini.
Sadar bahwa didalam apartemen mewahnya ini ia tidak lagi sendiri, seketika matanya terbuka.
Glup!
Ia meneguk salivanya susah, matanya melebar menyaksikan siapa yang kini berada diatas tubuhnya.
3 menit...
Siwon masih mencoba mengumpulkan jiwanya walau matanya sudah benar-benar melihat siapa orang tersebut.
7 menit...
tidak henti-hentinya ia meneguk salivanya ketika sosok itu terus saja mengecupi leher dan tubuhnya yang kala itu tengah shirtless.
10 menit...
ia membuka bibirnya sedikit demi sedikit...
"HUWAAAAAA!"
"AAHHHH!"
BRUK!
Teriakan kencang Siwon membuat sosok yang ada diatas tubuhnya ikut berteriak karena terkejut. Tanpa sadar Siwon mendorong sosok itu hingga terjengkang dari atas ranjang.
"Appo..." sosok manis itu mengusap-usap pantatnya yang sakit. Sedang yang berada diatas ranjang langsung menutupi tubuhnya rapat-rapat.
"Ya... YA! APA YANG KAU LAKUKAN HAH! SIAPA YANG MENYURUHMU MASUK KEDALAM KAMARKU!" Pekik Siwon yang benar-benar sadar akan apa yang sudah dilakukan Yesung padanya.
"Huh?" Yesung mengernyitkan dahinya, mencerna kalimat yang keluar dari bibir tipis Siwon, "Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa aku hanya perlu melayanimu dan kau akan membayarku sebanyak yang ku mau."
Kepolosan itu kembali terlihat diwajah Yesung, membuat Siwon mulai mengingat apa yang ia katakan tadi malam kepada Yesung.
"Hanya melayaniku setiap hari, dan aku akan membayarmu sebanyak yang kau mau."
Obsidiannya melebar mengingat ucapannya sendiri. Bagaimana bisa ia mengatakan hal seperti itu, ia pun tidak menjelaskan apa maksud dari kata 'melayani' setiap hari itu. wajar saja Yesung yang memang berprofesi sebagai penghibur akan langsung berpikiran negative tentang kalimatnya tersebut.
"Ma...maksudku bukan begitu, aku tidak menyuruhmu melayaniku seperti tadi dasar bodoh!" umpatnya kesal. jujur saja, Selama hidupnya Siwon tidak pernah melakukan hal seperti itu, ia tidak pernah sekalipun menyerahkan tubuhnya pada orang-orang karena ia hanya ingin istrinya kelak yang akan menikmatinya.
Yesung menggembungkan pipinya, ia sungguh dibuat bingung oleh namja tampan itu.
"Arti kata melayani tidak selalu negative, maksud melayani disini itu kau harus membuatkanku makanan setiap hari untuk kumakan, lalu membersihkan apartemen ataupun kusuruh melakukan apapun."
"Maksudmu menjadi seorang maid?"
Siwon mengacak surainya frustasi, bagaimana bisa ia mengenal namja yang sama-sama polos seperti dirinya-eits sama-sama polos? Siapa yang terpolos disini? Ataukah siapa yang bodoh disini?
"Ahhh... sudahlah, kau benar-benar membuat moodku buruk." Ia bangkit dari ranjang setelah sebelumnya memakai kaos yang ia letakkan disisi ranjang.
"Hey hyung kau mau kemana?" seru Yesung yang melihat Siwon keluar dari kamar.
Dan pada akhirnya Siwon harus mengalami gejala atau mungkin penyakit frustasi yang diakibatkan oleh Yesung, ternyata namja manis itu tidak bisa memasak, tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa dan tidak bisa melakukan apapun.
Bahkan setiap hari Siwon yang selalu memasakkan makanan untuk mereka, membersihkan apartemen, kamar mandi hingga kamar tidur. Lalu apa posisi Yesung diapartemennya? Kenapa bisa-bisanya ia membawa namja manis yang ternyata hanya bisa menjual tubuhnya?
"YA! Angkat kakimu keatas! Apa kau tidak melihat aku sedang membersihkan lantai huh?" seru Siwon kesal melihat kaki Yesung berada dilantai yang masih basah saat Siwon membersihkan lantai apartemennya.
Dengan santainya, Yesung yang berada diatas sofa menikmati acara televisi dan memakan snack ringan yang ada dilemari pendingin. "Ah.. mian hyung." Ujarnya.
Siwon menggerutu tidak jelas, tidak tahu lagi harus seperti apa menghadapi namja seperti Yesung itu.
"Ah... akhirnya selesai, lelah sekali." Siwon merebahkan tubuhnya disandaran sofa, menggeliat setelah menyelesaikan pekerjaannya disamping menjadi seorang presiden direktur muda diperusahaan appanya.
Yesung yang kala itu keluar dari kamarnya berjalan mendekati Siwon, lalu duduk disamping namja tampan itu, "Mau aku pijat?" tawarnya.
Siwon kembali melirik sadis kearah Yesung tanpa bermaksud berbicara.
"Ah.. padahal kata pelanggan-pelangganku, pijatanku sangat nikmat dan memuaskan." Jawabnya sendiri karena Siwon tidak juga membalas ucapannya.
Siwon menutup kedua telinganya, setiap Yesung berbicara soal pelanggan-pelanggannya yang dulu ia layani, Siwon seperti merasa sakit hati, lebih sakit daripada tangannya yang terluka.
"Jangan lagi membahas pelanggan-pelangganmu, aku tidak suka." Lirihnya dingin.
"Huh? Kenapa?" Yesung memiringkan sedikit kepalanya, tidak paham dengan kalimat Siwon. "Aku kan hanya ingin kau mengetahui apa yang aku bisa, kenapa kau tidak suka?"
"KALAU AKU BILANG TIDAK SUKA YA TIDAK SUKA! KENAPA KAU BEGITU BODOH HAH!APA KAU HANYA BISA MENJUAL TUBUHMU DARIPADA MENGGUNAKAN OTAKMU?" Akhirnya Siwon membentak kasar Yesung.
Bukan karena ia mempunyai sifat kasar, tapi ucapannya itu benar-benar keluar spontan begitu saja. Yesung langsung terdiam, senyuman yang tadinya terhias dibibirnya seketika menghilang, entah kenapa ia tidak menyukai sifat kasar Siwon yang seperti ini, seperti ada sesuatu dihatinya ketika tatapan Siwon menajam seperti sekarang ini.
Ia menunduk, meremas ujung kaosnya sendiri, "Ma...maaf..." lirihnya.
Siwon menarik napas panjang, ia bangkit dan berjalan meninggalkan Yesung, masuk kedalam kamarnya dengan membanting pintu cukup keras.
BLAM_
.
.
::_My naughty Love_::
.
.
2 hari ini setiap Yesung keluar dari kamarnya, yang ia lihat hanyalah sepiring makanan dan susu hangat yang pastinya dibuatkan oleh Siwon untuknya. Dan selama itu pula ia tidak pernah melihat Siwon sekalipun.
Ia tidak tahu apa yang membuat Siwon seperti tengah berupaya menjauhinya ini, apakah karena kejadian beberapa hari yang lalu? Tapi toh bukankah Yesung sudah meminta maaf?
Jujur saja, Yesung merasa ada yang kosong dihatinya ketika harus makan dimeja makan sendiri seperti ini, walau memang jauh sebelum ia mengenal Siwon, ia selalu makan sendiri dimanapun, tapi setelah hampir beberapa minggu ini ia tinggal bersama Siwon, ia seperti merasa bergantung pada sosok tampan itu.
Serasa tidak ada nafsu makan, ia hanya mengaduk-aduk nasi goreng buatan Siwon, tidak sekalipun memakannya meskipun hanya satu sendok. Ia ingin berbicara langsung dengan Siwon, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi disini, ia tidak mau terus-terusan seperti ini, tidak mau.
.
Namja tampan itu terlihat tengah mengetuk-etukkan penanya diatas meja, mengabaikan berkas-berkas penting dan juga map yang harus ia pelajari sebelum meeting yang akan ia lakukan beberapa jam lagi.
Entahlah, 2 hari ini pikirannya terus tertuju pada satu sosok yang ada diapartemennya, bukan karena takut sosok itu akan melarikan diri, tapi lebih karena ucapan kasar yang ia lontarkan kepada Yesung beberapa hari yang lalu.
"Apa aku mengganggu lamunanmu presdir?" sebuah suara masuk dan langsung membuyarkan lamunan Siwon. Ia melihat ada 3 orang namja yang juga adalah temannya masuk dan lantas duduk disofa didepan meja kerjanya.
"Kalian, ada apa kesini?" ia berdiri dari kursi besarnya, berjalan mendekati ketiga temannya dan duduk disofa yang sama.
"Sombong sekali kau hah?" cibir Donghae, membuahkan senyuman tipis dari Siwon.
"Bagaimana kabar namja manis itu? ah.. aku benar-benar merindukannya Siwon-ah." Tanya Kyuhyun, bersandar pada sandaran sofa dan menerawang keatap ruangan Siwon, tampak membayangkan sosok yang ia tanyakan pada Siwon.
"Untuk apa bertanya?"
Eunhyuk dan Donghae terkekeh, sebegitu possessive kah teman terpolosnya ini pada orang lain yang mereka tahu sampai saat ini tidak mempunyai hubungan dengan namja manis bernama Yesung itu?
"Kau cemburu karena takut kami akan menyentuhnya lagi? Atau kau sedang ada masalah dengannya?" Eunhyuk memicingkan mata.
Siwon sendiri membuang tatapannya kearah lain, menggeleng pelan, "Tidak ada yang terjadi, dia baik-baik saja."
"Ah... jeongmal? Kalau begitu bolehkah kita menemuinya?"
"TIDAK!" Sahut Siwon beberapa detik setelah Kyuhyun bertanya. Ketiga temannya itu membulatkan matanya tak percaya.
"Kau itu kenapa huh? Semenjak mengenalnya dan membawanya tinggal bersamamu, kau jadi aneh. Apa kau ada hubungan dengannya? Atau jangan-jangan kau sudah mencintainya?"
Ia langsung terdiam, pertanyaan yang terlontar dari mulut Eunhyuk adalah sesuatu yang sangat sulit untuk ia jawab, benarkah ia sudah mencintai sosok Yesung? sosok yang selalu membuatnya kesal walau terkadang ia merasa nyaman ketika berada dekat dengannya.
.
.
If love is the answer, could you please rephrase the question? – Lily Tomlin
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
Chap 1 Selesai ^^ otthae? Adakah yg mau lanjut? Hahaha... mianhae jika tidak menarik :D aku udah berusaha keras...
Dikarenakan FF YEWON yang semakin punah (?) oleh sebab itu aku juga berusaha buat YEWON disamping meneruskan FF kyusungku hehehe *nyengir*
Okay deh daripada banyak omong, ditunggu comment kalian ^^
Gomawo #hugs_Rae
